Pertimbangan Akuntansi Tambahan istilah dalam PSAK 7 Rev. 2010 Pihak – pihak Berelasi

 Metode pembagian laba profit split methodPSM atau metode laba bersih transaksional transactional net margin methodTNMM.

3. Pertimbangan Akuntansi

Prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia mengharuskan pengungkapan pihak yang memiliki hubungan istimewa. Pernyataan standar akuntansi keuangan tertentu mengatur perlakuan akuntansi jika terdapat pihak – pihak yang memiliki hubungan istimewa, namn; namun, prinsip akuntansi yang telah ditetapkan biasanya tidak mensyaratkan transaksi dengan pihak – pihak yang memiliki hubungan istimewa diperlakukan dengan dasar yang berbeda dari yang seharusnya, jika tidak terdapat hubungan istimewa. Auditor harus memandang transaksi antar pihak yang memiliki hubungan istimewa dalam rangka pernyataan prinsip akuntansi, dengan penekanan pada cukup atau tidaknya pengungkapannya. Di samping itu, auditor harus menyadari bahwa substansi suatu transaksi dapat secara signifikan menjadi berbeda dari bentuknya dan bahwa laporan keuangan harus mengidentifikasi substansi transaksi tersebut dan bukan hanya bentuk hukumnya semata. Transaksi – transaksi yang karena sifatnya mungkin memberikan indikasi adanya pihak yang memiliki hubungan istimewa, antara lain:  Transaksi peminjaman atau pemberian pinjaman tanpa beban bunga atau dengan suku bunga yang secara signifikan di atas atau di bawah suku bunga pasar yang berlaku umum pada saat transaksi.  Transaksi penjualan real estate pada tingkat harga yang berbeda secara signifikan dari nilai taksiran.  Transaksi pertukaran property dengan property yang serupa dalam transaksi nonmoneter.  Transaksi pemberian pinjaman tanpa ketentuan mengenai jadwal dan cara pengembaliannya.

4. Tambahan istilah dalam PSAK 7 Rev. 2010

 Pengendalian bersama  Anggota keluarga dekat dari individu  Anggota manajemen kunci  Entitas yang berelasi dengan pemerintah  Pemerintah  Imbalan kerja  Kompensasi

5. Pihak – pihak Berelasi

 Orang atau entitas yang berelasi dengan “Entitas Pelapor” 1. Orang atau anggota keluarga terdekatnya berelasi dengan entitas pelopor jika orang tersebut:  Memiliki pengendalian atau pengendalian bersama terhadap entitas pelapor.  Memiliki pengaruh signifikan terhadap entitas pelapor; atau  Personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk entitas pelapor. 2. Suatu Entitas Berelasi dengan Entitas Pelapor jika memenuhi hal – hal berikut;  Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama artinya entitas induk, entitas anak dan entitas anak berikutnya berelasi dengan entitas lain;  Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama bagi entitas lain atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, dimana entitas lain tersebut adalah anggotanya.  Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama; 3. Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi hal-hal berikut;  Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga.  Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang berelasi dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor  Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam butir a  Orang yang diidentifikasi dalam butir a i memiliki pengaruh signifikan terhadap entitas atau anggota menejemen kunci entitas atau entitas induk dari entitas.

6. Pengungkapan Pihak – pihak yang Berelasi

Dokumen yang terkait

Pengaruh Transaksi Pihak - Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa dan Manajemen Laba Terhadap Kinerja Keuangan dengan Good Corporate Governance sebagai Variabel Moderating pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia

8 133 127

Transaksi Dengan Pihak Yang Memiliki Hub

0 4 14

PENGARUH TRANSAKSI PIHAK-PIHAK ISTIMEWA TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN.

0 2 14

PENGARUH TRANSAKSI PIHAK-PIHAK ISTIMEWA TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PENGARUH TRANSAKSI PIHAK-PIHAK ISTIMEWA TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN.

5 20 14

PENGARUH TRANSAKSI DENGAN PIHAK YANG MEMILIKI HUBUNGAN ISTIMEWA TERHADAP PENGARUH TRANSAKSI DENGAN PIHAK YANG MEMILIKI HUBUNGAN ISTIMEWA TERHADAP BEBAN PAJAK PENGHASILAN DAN RETURN ON INVESTMENT.

0 10 15

AKPM07. PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN PERUSAHAAN DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMILIKI HUBUNGAN ISTIMEWA TERHADAP DAYA INFORMASI AKUNTANSI

0 0 43

Pihak pihak yang terkait dengan zakat (1)

0 0 3

Pengaruh Transaksi Pihak - Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa dan Manajemen Laba Terhadap Kinerja Keuangan dengan Good Corporate Governance sebagai Variabel Moderating pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia

0 1 25

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian - Pengaruh Transaksi Pihak - Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa dan Manajemen Laba Terhadap Kinerja Keuangan dengan Good Corporate Governance sebagai Variabel Moderating pada Perusahaan Manufaktur di Bur

0 0 10

Pengaruh Transaksi Pihak - Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa dan Manajemen Laba Terhadap Kinerja Keuangan dengan Good Corporate Governance sebagai Variabel Moderating pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia

0 0 16