Metode pembagian laba profit split methodPSM atau metode laba bersih transaksional
transactional net margin methodTNMM.
3. Pertimbangan Akuntansi
Prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia mengharuskan pengungkapan pihak yang memiliki hubungan istimewa. Pernyataan standar akuntansi keuangan tertentu mengatur
perlakuan akuntansi jika terdapat pihak – pihak yang memiliki hubungan istimewa, namn; namun, prinsip akuntansi yang telah ditetapkan biasanya tidak mensyaratkan transaksi
dengan pihak – pihak yang memiliki hubungan istimewa diperlakukan dengan dasar yang berbeda dari yang seharusnya, jika tidak terdapat hubungan istimewa.
Auditor harus memandang transaksi antar pihak yang memiliki hubungan istimewa dalam rangka pernyataan prinsip akuntansi, dengan penekanan pada cukup atau tidaknya
pengungkapannya. Di samping itu, auditor harus menyadari bahwa substansi suatu transaksi dapat secara signifikan menjadi berbeda dari bentuknya dan bahwa laporan keuangan harus
mengidentifikasi substansi transaksi tersebut dan bukan hanya bentuk hukumnya semata. Transaksi – transaksi yang karena sifatnya mungkin memberikan indikasi adanya pihak yang
memiliki hubungan istimewa, antara lain:
Transaksi peminjaman atau pemberian pinjaman tanpa beban bunga atau dengan suku bunga yang secara signifikan di atas atau di bawah suku bunga pasar yang berlaku umum
pada saat transaksi.
Transaksi penjualan real estate pada tingkat harga yang berbeda secara signifikan dari nilai taksiran.
Transaksi pertukaran property dengan property yang serupa dalam transaksi nonmoneter.
Transaksi pemberian pinjaman tanpa ketentuan mengenai jadwal dan cara
pengembaliannya.
4. Tambahan istilah dalam PSAK 7 Rev. 2010
Pengendalian bersama
Anggota keluarga dekat dari individu
Anggota manajemen kunci
Entitas yang berelasi dengan pemerintah
Pemerintah
Imbalan kerja
Kompensasi
5. Pihak – pihak Berelasi
Orang atau entitas yang berelasi dengan “Entitas Pelapor”
1. Orang atau anggota keluarga terdekatnya berelasi dengan entitas pelopor jika orang tersebut:
Memiliki pengendalian atau pengendalian bersama terhadap entitas pelapor.
Memiliki pengaruh signifikan terhadap entitas pelapor; atau
Personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk entitas pelapor.
2. Suatu Entitas Berelasi dengan Entitas Pelapor jika memenuhi hal – hal berikut;
Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama artinya entitas induk, entitas anak dan entitas anak berikutnya berelasi dengan entitas lain;
Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama bagi entitas lain atau entitas
asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, dimana entitas lain tersebut adalah anggotanya.
Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama;
3. Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi hal-hal berikut;
Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga.
Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari
salah satu entitas pelapor atau entitas yang berelasi dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, entitas sponsor juga
berelasi dengan entitas pelapor
Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam butir a
Orang yang diidentifikasi dalam butir a i memiliki pengaruh signifikan terhadap
entitas atau anggota menejemen kunci entitas atau entitas induk dari entitas.
6. Pengungkapan Pihak – pihak yang Berelasi