Keadaan Penduduk Berdasarkan Golongan Umur Keadaan Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Tabel 12. Sebaran penduduk berdasarkan agama pada tahun 2012 Agama Jumlah Jiwa Persentase Islam 1.699 98,32 Kristen 29 1,68 Jumlah 1.728 100 Sumber: Monografi Desa Labuhanratu Danau, 2013 Walaupun penduduk Desa Labuhanratu Danau sebagian besar merupakan pemeluk agama Islam tetapi terhadap pemeluk agama Kristen saling menghormati sehingga tercipta suatu kerukunan antar umat agama.

D. Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana merupakan hal yang sangat penting bagi terlaksananya kelancaran kegiatan penduduk, seperti petani dalam memasarkan hasil-hasil pertaniannya dan memperoleh sarana produksi dengan mudah. Sarana penghubung yang ada di Desa Labuhanratu Danau berupa jalan tanah, batu, dan aspal, seperti jalan antar dusun, antar desa, antarkota, dan jalan propinsi. Sarana komunikasi yang ada adalah telepon dan orari, dan sarana hiburan seperti televisi dan radio. Desa Labuhanratu Danau juga memiliki beberapa sarana kesehatan seperti puskesdes, praktek bidan, dan posyandu. Desa Labuhanratu Danau juga memiliki beberapa sarana olahraga seperti lapangan sepakbola, bola volley, dan bulu tangkis. Sebagian besar masyarakat di Desa Labuhanratu Danau memiliki ternak sapi, kambing, kerbau, dan ayam. Ternak yang mereka miliki sebagian digunakan masyarakat untuk bekerja, misalnya petani responden yang memiliki sapi, kerbau, ayam dan kambing menggunakan hewan ternaknya untuk membantu petani tersebut berusahatani kakao mereka, seperti pemanfaatan kotoran ternak untuk pupuk organik.

VI. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Respon petani terhadap penggunaan pupuk organik pada usahatani kakao termasuk dalam klasifikasi baik, baik dalam hal terhadap tujuan dan manfaat penggunaan pupuk organik, frekuensi penggunaan pupuk organik, dan dosis penggunaan pupuk organik, sedangkan cara penggunaan pupuk organik termasuk dalam klasifikasi cukup baik. 2. Tingkat kekosmopolitan berhubungan dengan respon petani terhadap penggunaan pupuk organik pada usahatani kakao, sedangkan luas usahatani kakao, tingkat pengalaman berusahatani kakao, dan tingkat interaksi dengan PPL tidak berhubungan dengan respon petani terhadap penggunaan pupuk organik. 3. Petani responden menggunakan pupuk organik yaitu pupuk kandang padat kotoran sapi dan kambing dan pupuk kandang cair urine sapi dan kambing, dan pupuk petroganik C-organik pada saat penyiapan lahan dan penanaman, serta pada saat pemupukan.