PERCOBAAN I PENGAMATAN ILMIAH DAN STOIKIOMETRI :
PENGUKURAN KClO
3
I. TUJUAN
1. Memperoleh pengalaman dalam mencatatdan menjelaskan pengamatan percobaan
2. Mengembangkan keterampilan dalam menangani alat kaca dan mengalihkan bahan kimia padat maupun cair
3. Membiasakan diri dengan tata cara keselamatan kerja dilaboraturium 4. Menentukan koefisien reaksi penguraian KClO
3
5. Menghitung volume molar gas oksigen pada keadaan STP 6. Menghitung persentase O
2
dalam KClO
3
II. TEORI
Ilmu kimia sebagai bagian ilmu pengetahan alam yang memelajari komposisi dan struktur zat kimia, serta hubungan keduanya dengan sifat
zat ersebut. Komposisi zat menyatakan perbandingan unsur yang berbentuk zat itu. Struktur zat kimia yang sesungguhnya menggambarkan
letak atom – atom dalam ruang tiga dimensi dan agak ditunjukkan dalam kertas yang hanya berdimensi dua.
Salah satu cara untuk menemukan IPA, yaitu dengan metode ilmiah. Langkah umum dalam metode ilmiah adalah mengadakan pengamatan,
merumuskan hipotesis, melakukan percobaan, menarik kesimpulan dan membuat laporan. Dalam mengadakan pengamatan, kita melakukan
percobaan dengan keadaan yang dikendalikan agar dapat data yang sama bila percobaan di ulang. Hipotesis yang dibuat akan menentukan bentuk
percobaan yang akan dilakukan dan akhirnya mempengaruhi keberhasilan menemukan teori yang dapat diandalkan. Kebenaran hipotesis dapat
1
diketahui setelah diuji dengan percobaan yang dilakukan berulang kali, dapat dijadikan dasar untuk menarik kesimpuln umum yang di sebut teori.
Langkah terakhir dalam metode ilmiah adalah membuat laporan agar ahli lain mengetahui teman-temannya
Syukri, 1999: 1-4. Stoikiometri berasal dari bahasa Yunani yaitu Stoichion unsur dan
nutrien mengukur, berarti “mengukur unsur”. Pengetahuan unsur-unsur dalam hal ini adalah partikel-partikl atom, ion, molekul atau elektron yang
terdapat dalam unsur atau senyawa yang terlibat dalam reaksi kimia. Stoikiometri menyangkut cara perhitungan kimia untuk menimbang dan
menghitung spesi-spesi kimia. Dengan kata lain, stoikiometri adalah kajian tentang hubungan-hubungan dalam reaksi kimia
Charles.W, 1991: 66-67. Persamaan kimia terdiri dari tiga hal yaitu pereaksi, anak panah dan
hasil reaksi. Pereaksi adalah zat mula-mula yang terdapat sebelum terjadi reaksi. Hasil reaksi adalah zat apa saja yang dihasilkan selama reaksi
kimia berlansung. Suatu reaksi kimia berimbang menujukkan rumus pereaksi kemudian anak panahdan hasil reaksi dengan jumlah atom dikiri
dan di kanan anak panah sama. Persamaan kimia memberikan dua macam informasi penting yaitu
tentang sifat reaktan dan produk. Sifat reaktan dan produk harus ditentukan secara percobaan. Persamaan reaksi sering ditunjukkan keadaan
fisika reaktan dan produk Sastrohamidjojo H, 2000: 15.
Untuk menulis suatu persamaan dapat dilakukan dengan dengan tiga cara yaitu sebagai berikut :
1. Tulis nama pereaksi, kemudian anak panah, dan kemudian hasil reaksi,
Metana + Oksigen karbon dioksida + air 2.
tulis ulang setiap pernyataan itu dengan menggunakan rumus tiap zat, CH
4
+ O
2
CO
2
+ H
2
O 3.
berimbangkan persamaan dengan memilih koefisien bilangan bulat yang sesuai untuk setiap rumus, CH
4
+ 2O
2
CO
2
+ 2H
2
O
2
Apabila satuan rumus telah dikenali, ini merupakan cara sederhana untuk menentukan bobot rumus suatu senyawa. Bobot rumus adalah masa
dari satuan rumus relatif terhadap massa yang ditentukan. 1200000 untuk atom karena bobot atom juga relatif terhadap , bobot rumus dapat
ditentukan dengan penjumlahan bobot atom-atomnya. Bilasuatu senyawa menganding molekul-molekul diskrit, dapat juga didefinisikan bobot
molekulnya. Bobot molekul adalah massa dari sebuah molekul terhadap massa yang ditentukan 1200000 untuk satuan atom
Ralph Petrucci, 1987: 54-55. Mol dari suatu zat adalah banyaknya susatu zat yang mengandung
6,022 10
23
satuan. Konsep mol sangatlah penting dalam ilmu kimia karena berguna dalam menentukan jumlah partikelzat jika diketahui massa dan
massa relatif. Dalam perhitungan hubungan antara massa dengan mol adalah
n= M
V Keterangan : n = jumlah mol mmol
M = massa zat M V = volume zat ml
Konsep mol juga terdapat pada gas dan suhu dengan tekanan yang sama. Persamaan ini dikenal dengan persamaan gas ideal yang dinyatakan
sebagai : PV = nRT
Keterangan : T = suhu n = jumlah mol
P = tekanan gas V = volume
R = tetapan gas 0,082
3
Terdapat banyak metode untuk menentukan presentase bobot dari unsur-unsur yang berbeda dalam suatu senyawa. Metode ini beraneka
ragam tergantung pada mecam senyawa dan unsur yang menyusunnya. Dua metode klasik yaitu :
a. Metode analisis pengendapan dapat digunakan bila berbentuk senyawa yang sedikit sekali larut. Misalnya suatu senyawa baru mengandung
perak, maka dapat dilarutkan. b.
Metode analisis pembakaran digunakan secara meluas. Jika suatu zat mengandung karbon dan hydrogen. Contoh senyawa itu setelah
ditimbang dapat dibakar dalam suatu tabung tertutup dalam suatu aliran oksigen, untuk menghasilkan karbon dioksida dan air. Produk
pembakaran dikeluarkan dari tabung dengan aliran oksigen kedalam 2 bahan penyerap, satu penyerap air dan lainnya menyerap karbon
dioksida Keenan, 1984 : 45-46.
Kajian tentang bobot dalam reaksikimia disebut stoikiometri yang berarti mengukur unsur topik ini merupakan dasar untuk menentukan
komponen senyawa dan campuran dapat digunakan untuk memperkirakan hasil dalam pembuatan reaksi kimia. Perhitungan ini merupakan dasar dari
konsep mol dan digunakan untuk menymbangkan reaksi kimia za yang dihasilkan dari penguraian termal KClO3 adalah zat pada KCl dan gas O2
dengan menggunakan katalis MnO2. 2KClO
3 MnO2
2KCl
s
+ 3O
2g
untuk menetukan stoikiometri pada reaksi ini. Anda perlu memperoleh jumlah mol O2 yang dibebaskan. Yang
dapat dihitung dari hukum gas ideal, n= PV nRT, sehingga diperlukan informasi tentang tekanan, volume dan suhu di gas O2.karena volume gas
oksigen yang dihasilkan diukur dengan cara pemindahan air, uap air, juga akan dalam gas percobaan dirancang sedemkian, sehingga tekanan total
oksigen dan air dapat anda ukur kuantitasnya dengan barometer. Tekanan parsial oksigen dalam labu dapat dihitung dari tekanan total dan tekanan uap
air. Rumus senyawa dibagi menjadi dua :
4
1. Rumus empiris : rumus paling sederhana yang menyatakan perbandingan atom-atom dari berbagai unsur pada senyawa
2. Rumus molekul : memberikan jumlah mol bukan saja perbandingan setiap jenis atom dalam satu mol molekul senyawa
Ahmad, 1999: 1-46.
5
III. PROSEDUR PERCOBAAN