laporan pengamatan ilmiah dan stoikiomet
PERCOBAAN I
PENGAMATAN ILMIAH DAN STOIKIOMETRI :
PENGUKURAN KClO3
I. TUJUAN
1. Memperoleh pengalaman dalam mencatatdan menjelaskan pengamatan percobaan
2. Mengembangkan keterampilan dalam menangani alat kaca dan mengalihkan bahan kimia padat maupun cair
3. Membiasakan diri dengan tata cara keselamatan kerja dilaboraturium
4. Menentukan koefisien reaksi penguraian KClO3
5. Menghitung volume molar gas oksigen pada keadaan STP
6. Menghitung persentase O2 dalam KClO3
II. TEORI
Ilmu kimia sebagai bagian ilmu pengetahan alam yang memelajari komposisi dan struktur zat kimia, serta hubungan keduanya dengan sifat zat ersebut. Komposisi zat menyatakan perbandingan unsur yang berbentuk zat itu. Struktur zat kimia yang sesungguhnya menggambarkan letak atom – atom dalam ruang tiga dimensi dan agak ditunjukkan dalam kertas yang hanya berdimensi dua.
Salah satu cara untuk menemukan IPA, yaitu dengan metode ilmiah. Langkah umum dalam metode ilmiah adalah mengadakan pengamatan, merumuskan hipotesis, melakukan percobaan, menarik kesimpulan dan membuat laporan. Dalam mengadakan pengamatan, kita melakukan percobaan dengan keadaan yang dikendalikan agar dapat data yang sama bila percobaan di ulang. Hipotesis yang dibuat akan menentukan bentuk percobaan yang akan dilakukan dan akhirnya mempengaruhi keberhasilan menemukan teori yang dapat diandalkan. Kebenaran hipotesis dapat
(2)
diketahui setelah diuji dengan percobaan yang dilakukan berulang kali, dapat dijadikan dasar untuk menarik kesimpuln umum yang di sebut teori. Langkah terakhir dalam metode ilmiah adalah membuat laporan agar ahli lain mengetahui teman-temannya
(Syukri, 1999: 1-4). Stoikiometri berasal dari bahasa Yunani yaitu Stoichion (unsur) dan nutrien (mengukur), berarti “mengukur unsur”. Pengetahuan unsur-unsur dalam hal ini adalah partikel-partikl atom, ion, molekul atau elektron yang terdapat dalam unsur atau senyawa yang terlibat dalam reaksi kimia. Stoikiometri menyangkut cara perhitungan kimia untuk menimbang dan menghitung spesi-spesi kimia. Dengan kata lain, stoikiometri adalah kajian tentang hubungan-hubungan dalam reaksi kimia
(Charles.W, 1991: 66-67). Persamaan kimia terdiri dari tiga hal yaitu pereaksi, anak panah dan hasil reaksi. Pereaksi adalah zat mula-mula yang terdapat sebelum terjadi reaksi. Hasil reaksi adalah zat apa saja yang dihasilkan selama reaksi kimia berlansung. Suatu reaksi kimia berimbang menujukkan rumus pereaksi kemudian anak panahdan hasil reaksi dengan jumlah atom dikiri dan di kanan anak panah sama.
Persamaan kimia memberikan dua macam informasi penting yaitu tentang sifat reaktan dan produk. Sifat reaktan dan produk harus ditentukan secara percobaan. Persamaan reaksi sering ditunjukkan keadaan fisika reaktan dan produk
(Sastrohamidjojo H, 2000: 15). Untuk menulis suatu persamaan dapat dilakukan dengan dengan tiga cara yaitu sebagai berikut :
1. Tulis nama pereaksi, kemudian anak panah, dan kemudian hasil reaksi,
(Metana + Oksigen karbon dioksida + air)
2. tulis ulang setiap pernyataan itu dengan menggunakan rumus tiap zat,
(CH4 + O2 CO2 + H2O)
3. berimbangkan persamaan dengan memilih koefisien bilangan bulat yang
(3)
Apabila satuan rumus telah dikenali, ini merupakan cara sederhana untuk menentukan bobot rumus suatu senyawa. Bobot rumus adalah masa dari satuan rumus relatif terhadap massa yang ditentukan. 1200000 untuk atom karena bobot atom juga relatif terhadap , bobot rumus dapat ditentukan dengan penjumlahan bobot atom-atomnya. Bilasuatu senyawa menganding molekul-molekul diskrit, dapat juga didefinisikan bobot molekulnya. Bobot molekul adalah massa dari sebuah molekul terhadap massa yang ditentukan 1200000 untuk satuan atom
(Ralph Petrucci, 1987: 54-55).
Mol dari suatu zat adalah banyaknya susatu zat yang mengandung 6,022 1023 satuan. Konsep mol sangatlah penting dalam ilmu kimia karena
berguna dalam menentukan jumlah partikelzat jika diketahui massa dan massa relatif. Dalam perhitungan hubungan antara massa dengan mol adalah
n= M
V
Keterangan : n = jumlah mol (mmol) M = massa zat (M)
V = volume zat (ml)
Konsep mol juga terdapat pada gas dan suhu dengan tekanan yang sama. Persamaan ini dikenal dengan persamaan gas ideal yang dinyatakan sebagai :
PV = nRT
Keterangan : T = suhu n = jumlah mol P = tekanan gas V = volume
(4)
Terdapat banyak metode untuk menentukan presentase bobot dari unsur-unsur yang berbeda dalam suatu senyawa. Metode ini beraneka ragam tergantung pada mecam senyawa dan unsur yang menyusunnya. Dua metode klasik yaitu :
a. Metode analisis pengendapan dapat digunakan bila berbentuk senyawa yang sedikit sekali larut. Misalnya suatu senyawa baru mengandung perak, maka dapat dilarutkan.
b. Metode analisis pembakaran digunakan secara meluas. Jika suatu zat mengandung karbon dan hydrogen. Contoh senyawa itu setelah ditimbang dapat dibakar dalam suatu tabung tertutup dalam suatu aliran oksigen, untuk menghasilkan karbon dioksida dan air. Produk pembakaran dikeluarkan dari tabung dengan aliran oksigen kedalam 2 bahan penyerap, satu penyerap air dan lainnya menyerap karbon dioksida
(Keenan, 1984 : 45-46).
Kajian tentang bobot dalam reaksikimia disebut stoikiometri yang berarti mengukur unsur topik ini merupakan dasar untuk menentukan komponen senyawa dan campuran dapat digunakan untuk memperkirakan hasil dalam pembuatan reaksi kimia. Perhitungan ini merupakan dasar dari konsep mol dan digunakan untuk menymbangkan reaksi kimia za yang dihasilkan dari penguraian termal KClO3 adalah zat pada KCl dan gas O2 dengan menggunakan katalis MnO2.
2KClO3MnO2 2KCl(s) + 3O2(g) untuk menetukan stoikiometri pada
reaksi ini. Anda perlu memperoleh jumlah mol O2 yang dibebaskan. Yang dapat dihitung dari hukum gas ideal, n= PV / nRT, sehingga diperlukan informasi tentang tekanan, volume dan suhu di gas O2.karena volume gas oksigen yang dihasilkan diukur dengan cara pemindahan air, uap air, juga akan dalam gas percobaan dirancang sedemkian, sehingga tekanan total oksigen dan air dapat anda ukur kuantitasnya dengan barometer. Tekanan parsial oksigen dalam labu dapat dihitung dari tekanan total dan tekanan uap air.
(5)
1. Rumus empiris : rumus paling sederhana yang menyatakan perbandingan atom-atom dari berbagai unsur pada senyawa
2. Rumus molekul : memberikan jumlah mol (bukan saja perbandingan) setiap jenis atom dalam satu mol molekul senyawa
(6)
III. PROSEDUR PERCOBAAN III.1 Alat dan Bahan
III.1.1 Alat
Sudip
Tabung reaksi
Gelas piala
Paku besi
kaca arloji
Paku tembaga
Gelas ukur
Pengaduk
Labu florence
Klem penjepit
Selang karet
Pipa kaca
Timbangan
Neraca
(7)
Larutan biru
Gula pasir
Asam sulfat pekat
Etanol
Kertas saring, larutan alkohol Amonium nitrat, serbuk zink
Amonium klorida
Kalsium klorida
Merkuri (II) nitrat 10 ml
Kalsium iodide
KClO3 0,2g
MnO2 0,03g
III.2 Skema Kerja Pengamatan Ilmiah
A. Demonstran Oleh Asisten 1. Warna Biru Yang Sirna
Diangkat dan dikocok satu kali dengan ibu jari tetap memegang tutup
Di ulang percobaan 2 sampai 6 kali
2. Busa Hitam
Larutan biru (10 gr glukosa dalam 300 ml KOH 0,5 m
15 ml asam sulfat rekat + gula pasir
(8)
dimasukan samapai setengah terisi pada gelas piala
diaduk dengan pengaduk kaca
3. Kalor
Dimasukkan kedalam 60 ml air
Diambil kertas saring dan direndam dalam larutan amonia
Diperas kelebihan larutan dan dibentang pada kaca arloji lalu dibakar
B. Percobaan Oleh Praktikan 1. Panas dan dingin
Dimasukan seujung sudip kedalam tabung reaksi
Di isi tabung samapi setengahnya dengan air 2. Aktif dan tidak aktif
Diisikan kedalam gelas piala (250 ml) sampai setengah
dimasukkan paku besi + sekeping logam kalsium
3. Paku tembaga
Diisikan kedalam gelas piala (250 ml)
dimasukkan kedalam gelas piala (250 ml)
Hasil
40 ml etanol
Kertas kering
Air
Hasil
Larutan tembaga (II) sulfat) Paku besi
Hasil Hasil
Amonium klorida
(9)
4. Ada dan hilang
Dimasukan kedalam tabung reaksi.
ditambah lagi 30 ml kalium iodida kedalam gelas ukur dan aduk isinya
Stoikiometri : Pengukuran KClO3
A. Percobaan
Ditimbang dalam keadaan kosong menggunakan neraca dengan ketelitian o,001 g
Ditimbang sekitar 0,2 g KClO3 dengan ketelitian
0,001 g
Ditimbang 0,03 MnO2
Dipasang tabung reaksi yang berisi KClO3 dan
MnO3 menggantikan tabung reaksi kosong pada
alat yang telah disiapkan
Dipanaskan dasar tabung reaksi dengan api spritus selama 1 menit
Dibuka Klem penjepit
Dilanjutkan Pemanasan hingga tidak ada lagi air yang mengalir
Hasil
10 ml merkuri(II) sulfat dn 20 ml larutan kalium iodida
Hasil
Tabung reaksi pyrecs 200 mm
KClO3
Hamogen KClO3 dengan MnO2
(10)
Dijepit Selang karet setelah tidak ada lagi air yang menetes dan api dipadamkan
Diukur volumenya dengan gelas ukur, suhu air dicatat
Dilepaskan tabung reaksi setelah dingin, lalu tabung ditimbang
Dicatat tekanan dan suhu udara
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1 Hasil
1. Pengamatan Ilmiah
A. Demonstrasi Oleh Asisten
1. Warna Biru Sirna
Pengamatan Hipotesis
Memasukkan sebanyak 300 ml KOH kedalam gelas piala, kemudian tambahkan 10g
Larutan tadi berubah menjadi warna biru karena tambahan metil biru, jika diaduk terus
Air dan gelas kimia
(11)
glukosa, aduk hingga rata. Kemudian campurkan larutan biru metil 0,1 g/l. Kemudian diaduk hingga tercampur semua.
meneru akan berubah warna menjadi bening karena adanya glukosa didalamnya
2. Busa hitam
Pengamatan Hipotesis
Gula pasir dimasukkan kedalam tabug reaksi sebanyak 150 ml. Kemudian ditambahkan asam sulfat sampai gula pasir tersiram semua dengan sulfat
Ketika larutan H2SO4 (asam sulfat) dimasukkan kedalam tabung reaksi yang berisi gula pasir, warna gula pasir yang berubah menjadi warna hitam
3. Kalor
Pengamatan Hipotesis
Campuran dan etanol kedalam gelas piala, kemudian
masukkan tisu kedalamnya. Angkat tisu dengan pengaduk, lalu bakar tisu
Tisu akan terbakar,
mengeluarkan api berwarna biru tetapi tisu tidak terbakar. Hanya mengeluarkan api warna biru.
4. Bahaya air
Pengamatan Hipotesis
Amonium nitrat ditaburi dengan serbuk zink (Zn) kedalam tabung reaksi,
kemudian ditetesi air dikit demi sedikit hingga terjadi letupan-letupan (gelembung kecil)
Larutan tersebut menghasilkan busa dan dasar tabung menjadi panas karena reaksi antara amonium nitrat dengan serbuk zink, dan mengeluarkan gelembung.
(12)
B. Percobaan Praktikum
1. Panas dan Dingin
Pengamatan Hipotesis
- NH4Cl + H2O didalam
tabung reaksi
- CaCl2 + H2O didalam
tabung reaksi
- Bagian bawah tabung yang berisi larutan NH4Cl dan H2O terasa dingin
- Bagian bawah tabung yang berisi larutan CaCl2 berasa panas
2. Aktif dan tidak aktif
Pengamatan Hipotesis
Aquades + paku kemudian dimasukkan kalsium
Timbul gelembung pada paku. Paku besi tidak aktif atau tidak bereaksi dengan air
3. Paku tembaga
Pengamatan Hipotesis
Gelas piala diisi dengan larutan tembaga (II) sulfat. Kemudian masukkan paku kedalamnya hingga semua bagian paku terendam. Dan tunggu beberapa saat
Setelah beberapa menit, paku berubah warna menjadi kemerahan seperti berkarat (korosi) yang menyeluruh karena terjadi reaksi oksidasi dan reduksi
4. Ada dan hilang
Pengamatan Hipotesis
Penambahan KI pada Hg(NO3) dan digoncang larutan menjadi hijau
(13)
Penmmbahan KI pada Hg(NO3) kedua setelah digoncang larutan menjadi bening
2. Stoikiometri : Pengukuran KClO3
N O
Ulangan
1. Massa tabung reaksi pyreks + KClO3 39,7 gr
2. Massa tabung reaksi pyreks 39,5 gr
3. Massa KClO3 (g) 0,2 gr
4. Massa KClO3 + MnO2 (g) 0,23 gr
5. Suhu air (oC) 29oC
6. Tekanan uap air (mmHg) 30,04 mmHg
7. Tekanan udara (mmHg) 760 mmHg
8. Volume air yang pindah (bobot jenis H2O 1,00 g/ml)
45 ml
9. Volume O2 yang timbul (1) 0,045 ml
10. Massa tabung reaksi pyreks dan perlengkapannya setelah pemanasan
39,6 gr
A. Koefisien reaksi pengukuran KClO3
1. Mol KClO3 0,00163265 mol
2. Mol O2 0,003125 mol
3. Mol KCl 0,00134228 mol
4. Persamaan reaksi penguraian KClO3
KClO3 KCl + O2 KClO3 KCl + O2 B. Volume molar O2 dan % dalam
KClO3
1. Tekanan dari O2 kering 729,96 mmHg
2. Volume O2 dalam STP 0,0396 liter
3. Mol O2 yang timbul (mol) 0,001668 mol
4. Volume molar O2 (1/mol) pada STP = 22,35 L/mol 5. Volume molar rata-rata dari O2 (1/mol) STP
(14)
4.2 Pembahasan
Pengamatan Ilmiah
A. Demonstrasi Oleh Asisten
Sebelum terlaksananya percobaan ini, kami mempersiapkan alat-alat dan bahan yang diperlukan terlebih diperlukan terlebih dahulu. Setelah itu, barulah kami melaksanakan percobaan menurut prosedur kerja masing-masing percobaan. Dalam percobaan ini, kami melakukan beberapa percobaan, yaitu warna biru yang sirna, asbur tembaga, busa hitam, kalor, panas dan dingin, aktif dan tidak aktif, paku tembaga, dan ada dan hilang.
1) Warna biru yang sirna
Pada percobaan ini kami melakukan 10g glukosa kedalam 300 ml KOH dan 10 ml larutan biru metil 0,1gr/l kedalam labu florence, kemudian larutan tadi diaduk hingga yang tadinya larutan tersebut berwarna biru berubah menjadi sirna atau tiddak berwarna. Berubahnya warna larutan tersebut disebabkan karena adanya larutan KOH dan glukosa.
Larutan biru yang terdapat dalam labu florence di homogenkan kemudian lama kelamaan larutan tersebut berubah warna dari biru pekat menjadi biru muda. Kelamaan larutan tersebut berubah menjadi bening. Hal ini disebabkan larutan biru metil bereaksi dengan KOH.
(15)
Memasukkan 60 ml kedalam gelas piala, kemudian tambhakan alkohol etanol sebanyak 40 ml kedalam gelas piala aduk larutan tersebut supaya tercampur raa. Ambilllah tisu yang telah dililitkan pada pengaduk. Lalu rendam kedalam campuran larutan tadi, bakar tissu tersebut. Tisu akan terbakar, hanya mengeluarkan api berwarna biru, tetapi tisuu tidak ikut terbakar. Hal ini karena adanya larutan etanol dalam air yang menyebabkan benda tidak dapat terbakar, namun hanya mengeluarkan api.
3) Busa Hitam
Gula pasir kurang lebih 3 ml kedalam tabung reaksi kemudian beri tetesan asam sulfat pekat sebanyak 15 ml. Kemudian aduk larutan yang telah dicampurkan sampai gula pasir berubah warna menjadi hitam warna hitam tersebut karena adanya asam sulfat yang ditambahkan kedalam gula yang merupakan asam kuat. Gula tadi akan melekat pada dasar tabung reaksi.
4) Bahaya air
Memasukkan amonium nitrat kedalam cawan penguap, kemudian taburi dengan serbuk zink(Zn), lalu tetesi dikit demi sediki air menggunakan botol semprot. Maka larutan tersebut akan menghaslkan busa dan dasar tabung menjadi panas karena amonium nitrat dengan serbuk zinkbereaksi dan mengeluarkan gelembung. Reaksi ini terjadi sangat eksotermik sehingga harus dilakukan dengan hati-hati. Beberapa butir kristal iodin akan memperbesar efek ini.
B. Percobaan Oleh Praktikum
5) Panas dan dingin
Pada percobaan ini amonium klorida dan kalium klorida dimasukkan kedalam tabun reaksi yang berbeda. Kemudian masing-masing tabung reaksi ditambahkan air secukupnya. Hasilnya pada saat larutan tersebut
(16)
telah tercampur, untuk tabung reaksi yang berisi amonium klorida akan terasa dingin pada dasarnya, sedangkan tabung reaksi yang berisi kalsium klorida akan terasa panas pada dasar tabung reaksi. Hal ini menunjukkan bahwa rasa dingin pada tabung amonium klorida bersifat endoterm (menyerap panas dari lingkngan ke sistem), sedangkaan rasa panas pada tabung kalsium klorida bersifat eksoterm (melepas panas dari sistem ke lingkungan).
6) Aktif dan tidak aktif
Memasukkan air kedalam gelas piala 250 ml sampai setengahnya. Kemudian memasukkan paku besi kedalam gelas piala tersebut, lalu memasukkan lagi logam kalsium atau serbuk kalsium kedalamnya. Pada larutan tersebut akan terjadi timulnya gelembung pada paku karena adanya kalsium didalamnya, tetapi paku besi tersebut tidak aktif bereaksi dengan air.
7) Paku tembaga
Mengisi gelas piala dengan larutan tembaga (II) sulfat secukuonya kedalam gelas piala, kemudian memasukkan paku tembaga kedalam larutan tersebut. Larutan tembaga(II)sulfat dimasukkan hingga menenggelamkan semua bagian oaku. Beberapa saat, paku tersebut berubah warna menjadi kemerah-merahan seperti berkarat atau dengan kata lain terjadi korosi pada paku karena terjadi reaksi oksidasi dan reduksi.
8) Ada dan hilang
Hg(NO3)2 dimasukkan kedalam gelas ukur, kemudian tambahkan 20 ml larutan kalium iodida kedalam gelas ukur tersebut, maka akan terjadi perubahan warna menjadi warna hijau. Kemudian. Diambahkan lagi 30 ml kalium iodida kedalam gelas ukur tersebut, dan diaduk, maka akan terjadi perubahan warna menjadi bening. Dengan kata lain semakin banyak larutan kalium iodida yang ditambahkan kedalam larutan Hg(NO3)2 maka warna yang dihasilkan akan semakin pudar (tidak berwarna). Warna dari larutan akan hilang.
(17)
Stoikiometri : pengukuran KClO3
Dalam menetukan koefisien reaksi penguraian KClO3 diperlukan data-data, yaitu mol KClO3, mol O2, mol KCl, dan menentukan pula persamaan reaksi penguraian dari KCl:
1) Mencari mol KClO3 dengan massa KClO3 0,2 gr Mr= 122,5 gr/mol
Mol KClO3 = grKClO3
MrKClO3 =
0,2gr
122,5gr/mol = 0,0016 mol
2) Mencari mol O2 namun sebelum mencari mol O2, terlebih dahulu mencari massa KCl. Rumus mencari massa KCl :
Massa KCl = ( massa tabung reaksi setelah pemanasan – massa sebelum
pemanasan ) + massa MnO2 = ( 39,6 gr – 39,5 gr ) + 0,03 gr = 0,1 gr + 0,03 gr
= 0,1 gr Mr KCl : 73,555 gr/mol
Mol KCl = MrKClgrKCl = 73.5550,1grgr
/mol = 0,0013 mol Mencari massa O2 = massa KClO3 – massa KCl
= 0,2 gr – 0,1 gr = 0,1 gr
Mol O2 = grO2 MrO2 =
0,1gr
32gr/mol = 0,003125mol
3) Persamaan reaksi penguraian KClO3, yaitu
(
2KClO3(s)→2KCl(s)+3O2(g))
Menentukan volume molar O2 dan % dalam KCl
(i) Tekanan dari O2 kering didapat dari :
Tekanan udara – tekanan uap air = 760 mmHg – 30,04 mmHg = 729,94 mmHg
(18)
(iii) Mol O2 yang timbul
PV=nRT, P=729,96 mmHg = 0,96 atm n= PV
RT =
0,96atm×0,0396ml 0,082atm
molK ×302K =
0,038
24,764 = 0,0015 mol
(iv) Volume O2 (l/mol) pada STP
Volume molar = volumeO2(STP) molO2 =
0,0396ml 0,003125mol = 12,672 ml/mol
(v) Volume rata-rata O2 (STP) sama dengan volume molar O2 karena hanya dilakukan satu kali percobaan
(vi) O2 dalam KClO3 didapat dengan menggunakan persamaan:
%O2 = massaO2
massaKClO3 x 100% = 0,1gr
0,2gr x 100 = 50%
V. Kesimpulan dan Saran 5.1. Kesimpulan
Dari percobaan yang telah kami lakukan, maka dapat disimpulkan bahwa :
1. Melalui praktikum ini kita dapat memperoleh pengamatan atau pengalaman seperti mengamati percobaan dan mencatat hasil percobaan.
2. Percobaan pengamatan ilmiah dilakukan agar diperoleh keterampilan dan pengetahuan tentang berbagai macam alat kimia yang terbuat dari kaca. Serta dengan adanya percobaan ini didapatkan pengetahuan tentang membuat larutan kimia dari bahan kimia padat dan cair.
(19)
3. Untuk dapat membiasakan diri dengan tatacara keselamatan kerja dilaboraturium dapat dilakukan dengan menaati peraturan yang telah dibuat.
4. Koefisien reaksi penguraian KClO3 dapat ditunjukkan dengan dua cara;
Dengan menyertakan reaksi = 2 KClO3 2KCl + 3O2
Dengan perbandingan mol = mol KClO3 : mol KCl : mol O2
5. Volume molar gas O2 pada STP dapat dicari:
Volume O2 (STP) = volume O2 ×PO2(mmHg) 760(mmHg) ×
273K ¿2K
6. Persentase O2 dalam KClO3
% O2 = massaKClOmassaO23×100
5.2 Saran
Untuk pratikum selanjutnya semua alat dan bahan yang dibutuhkan oleh pratikan tersedia dengan baik, sehinggan pratikum yang dilakukan sesuai penuntun dapat dilakukan semua kegiatan pratikumnya.Serta harus hati-hati dalam melakukan prtatikum dan dibutuhkan ketelitian dalam mengamati reaksi-reaksi yang terjadi.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, Hiskia dan Ms. Topamahu. 1996. Stoikiometri dan Energi Kimia. Bandung: PT. Citra Aditya Bakti
Charles, W. 1991. Ilmu Kimia Untuk Universitas. Bandung: ITB
Keenan. 1984. Kimia untuk Universitas. Jakarta: Erlangga
Petrucci., Ralp. 1987. Kimia Dasar. Jakarta: Erlangga
(20)
Syukri,S. 1999. Kimia Dasar I. Bandung: ITB
(21)
PERTANYAAN PRA PRAKTEK
1. Dengan kata-kata anda sendiri, definisikan istilah berikut: kimia, percobaan, hipotesis, ilmu, hukum ilmiah, metode ilmiah, teori
Jawab :
Kimia : cabang ilmu yang mempelajari pengetahuan alam tentang struktur, susunan, sifat, perubahan materi, dan energi yang menyertai
Percobaan : usaha untuk mendapatkan fakta – fakta dengan menguji dan meneliti suatu gejala alam yang dilakukan dengan cermat
Hipotesis : fakta – fakta yang belum teruji kebenarannya secara empiris, maka penjelasan nasional yang diajukan hanya bersifat sementara
Ilmu : dasar untuk mempelajari sebuah / sesuatu masalah
Hukum ilmiah : data yang terkumpul disusun yang manjadi pernyataan umum yang disimpulkan dari data percobaan
Metode ilmiah : langkah untuk mendapatkan suatu hasil penelitian yang dapat menguunakan pendekatan ilmiah
Teori : hipotesis yang diuji dengan percobaan dan ternyata benar yang hasilnya akan menjadi sebuah teori
2. Mana dari bahan kimia berikut yang perlu ditangani dengan hati-hati dan sebutkan bahanya: asam pekat, alkohol, amonium nitrat, kalsium klorida, bahan kimia organik, air suling
(22)
Asam pekat : beracun, dapat menyebabkan luka bakar, jika terkena kulit dapat menyebabkan alergi. Dalam jangka panjang dapat menyebabkan kanker hingga kematian
Alkohol : menyebabkan keracunan, mual-mual, jika dikonsumsi berlebihan menyebabkan kematian
Amonium nitrat : jika terkena kulit menyebabkan gatal-gatal
Kalsium klorida : jika terkena kulit, kulit bisa terkelupas
Bahan kimia organik : dapat menyebabkan pusing dan mual
3. Apa yang anda lakukan bila bahan kmia terpercik ke mata ?
Jawab:
Asam : dicuci dengan larutan NaHCO3 dalam air, paling baik adalah jika digunakan gelas air mata. Kemudian mata harus ditiup secara steril ( mata tidak boleh ditekan ), dan segera dibawa pada seorang dokter mata.
Basa : dicuci segera denga air bor (bor water) 3% atau asam cuka (CH3COOH) 1, lalu ditutup secara steril dan dibawa pada dokter mata.
Minyak : dicuci dengan alkohol 5%
4. Tuliskan persamaan reaksi kimia untuk reaksi yang terjadi bila sampel KClO3 dipanaskan
Jawab :2KClO3MnO2 2KCl(s) + 3O2(g)
5. Apa gunanya MnO2 yang ditambahkan pada KClO3 sebelum
dipanaskan?
Jawab : MnO2 berguna untuk mempercepat berlangsungnya reaksi
(katalis), tetapi MnO2 tidak ikut bereaksi.
(23)
Jawab :
Sebagai bahan pembuat insektisida
Sebagai pembuatan obat batuk untuk kuda
Pembuatan petasan
Pembuatan korek api
Pembuatan kembang api
PERTANYAAN PASCA PRAKTEK Pengamatan Ilmiah
1. Benar (B) atau salah (S) – kah pernyataan berikut:
a. S kacamata pelindung tidak berguna bagi pekerja di laboraturium
b. S semua bahan kimia di anggap berbahaya
c. B semua reaksi yang menggunakan bahan kimia yang mengiritasi kulit atau berbahaya, harus dilakukan dilemari asam
d. S bila menyisipkan pipa kaca atau termometer kedalam gabus, gunakan bahan pelumas mesin motor
e. B buanglah sisa reagen cair kedalam bak cuci dan siram dengan air yang banyak
(24)
2. Sesudah menyelesaikan percobaan dan memeriksa data, apalagi yag perlu anda lakukan?
Jawab:
Membereskan meja praktikum dan membersihkan alat-alat yang digunakan dalam percobaan, kemudian membuat laporan sementara dan mengumpulkannya kepada asisten intinya dalam satu kelompok harus bagi-bagi tugas.
3. Anda diberi sembilan keping uang logam dan sebuah neraca palang. Salah satu keping lebih ringan daripada delapan lainnya yang bobotnya sama. Bagaimana anda menetapkan kepingan mana yang ringan hanya dengan melakukan dua kali timbangan?
Jawab:
Dengan melakukan penafsiran dan juga melakukan perhitungan rata-rata maka didapatkan hasil yang akurat.
Stoikiometri
1. Gas oksigen sedikit larut dalam air. Apakah keadaan ini akan mempengaruhi jumlah KClO3 yang terurai dalam campuran yang sudah anda laporkan? Jelaskan!
Jawab :
Ya, karena bila gas O2 sedikit larut dalam air maka O2 akan lebih banyak bercampur dalam KCl, dimana mol KClO3 berpengaruh oleh nilai Mr O2.
2. A) Bila ketinggian air diluar tabung reaksi pengumpul gas lebih tinggi daripada uang diluar, apakah ini disebabkan oleh tekanan gas O2 lebih tinggi atau lebih rendah daripada tekanan udara?jelaskan!
Jawab:
tekanan O2 lebih rendah daripada tekanan udara karena tekanan O2 ditabung reaksi pengumpul gas dipengaruhi oleh suatu suhu dan volume air sehingga semakin tinggi volumenya, maka tekanan O2 semakin rendah dari tekanan udara.
(25)
B) Bila anda tidak menyertakan tekanan gas pada pertanyaan 2a, apakah volume gas O2 berkurang? Jelaskan!
Jawab:
Volume gas O2 berkurang, karena semakin tinggi tekanan O2, maka
volume gas O2 semakin berkurang. PV= nRT, V= nRTP
C) Andaikata anda tidak menyertakan tekanan, tetapi mengambil tekanan O2 sama dengan tekanan udara luar, apakah jumlah mol O2 yang timbul lebi besar atau lebih kecil daripada sebenarnya?
jelaskan! Jawab :
jumlah mol O2 lebih besar, karena semakin tinggi tekanan semakin tinggi pula nilai molnya.
3. Bila udara memasuki tabung reaksi pengumpul gas, bagaimana hal ini dapat mempengaruhi jumlah mol KClO3 yang terurai?jelaskan!
Jawab :
Bila udara memasuki tabung reaksi penguraian akan mempengaruhi mol KClO3 yang terurai karena konsentrasi KClO3 berubah dengan adanya perubahan mol O2.
(26)
Percobaan pada saat melakukan panas dingin
(1)
PERTANYAAN PRA PRAKTEK
1. Dengan kata-kata anda sendiri, definisikan istilah berikut: kimia, percobaan, hipotesis, ilmu, hukum ilmiah, metode ilmiah, teori Jawab :
Kimia : cabang ilmu yang mempelajari pengetahuan alam tentang struktur, susunan, sifat, perubahan materi, dan energi yang menyertai
Percobaan : usaha untuk mendapatkan fakta – fakta dengan menguji dan meneliti suatu gejala alam yang dilakukan dengan cermat
Hipotesis : fakta – fakta yang belum teruji kebenarannya secara empiris, maka penjelasan nasional yang diajukan hanya bersifat sementara
Ilmu : dasar untuk mempelajari sebuah / sesuatu masalah
Hukum ilmiah : data yang terkumpul disusun yang manjadi pernyataan umum yang disimpulkan dari data percobaan
Metode ilmiah : langkah untuk mendapatkan suatu hasil penelitian yang dapat menguunakan pendekatan ilmiah
Teori : hipotesis yang diuji dengan percobaan dan ternyata benar yang hasilnya akan menjadi sebuah teori
2. Mana dari bahan kimia berikut yang perlu ditangani dengan hati-hati dan sebutkan bahanya: asam pekat, alkohol, amonium nitrat, kalsium klorida, bahan kimia organik, air suling
(2)
Asam pekat : beracun, dapat menyebabkan luka bakar, jika terkena kulit dapat menyebabkan alergi. Dalam jangka panjang dapat menyebabkan kanker hingga kematian
Alkohol : menyebabkan keracunan, mual-mual, jika dikonsumsi berlebihan menyebabkan kematian
Amonium nitrat : jika terkena kulit menyebabkan gatal-gatal
Kalsium klorida : jika terkena kulit, kulit bisa terkelupas
Bahan kimia organik : dapat menyebabkan pusing dan mual 3. Apa yang anda lakukan bila bahan kmia terpercik ke mata ?
Jawab:
Asam : dicuci dengan larutan NaHCO3 dalam air, paling baik adalah jika digunakan gelas air mata. Kemudian mata harus ditiup secara steril ( mata tidak boleh ditekan ), dan segera dibawa pada seorang dokter mata.
Basa : dicuci segera denga air bor (bor water) 3% atau asam cuka (CH3COOH) 1, lalu ditutup secara steril dan dibawa pada dokter mata.
Minyak : dicuci dengan alkohol 5%
4. Tuliskan persamaan reaksi kimia untuk reaksi yang terjadi bila sampel KClO3 dipanaskan
Jawab :2KClO3MnO2 2KCl(s) + 3O2(g)
5. Apa gunanya MnO2 yang ditambahkan pada KClO3 sebelum dipanaskan?
Jawab : MnO2 berguna untuk mempercepat berlangsungnya reaksi (katalis), tetapi MnO2 tidak ikut bereaksi.
(3)
Jawab :
Sebagai bahan pembuat insektisida
Sebagai pembuatan obat batuk untuk kuda
Pembuatan petasan
Pembuatan korek api
Pembuatan kembang api
PERTANYAAN PASCA PRAKTEK Pengamatan Ilmiah
1. Benar (B) atau salah (S) – kah pernyataan berikut:
a. S kacamata pelindung tidak berguna bagi pekerja di laboraturium
b. S semua bahan kimia di anggap berbahaya
c. B semua reaksi yang menggunakan bahan kimia yang mengiritasi kulit atau berbahaya, harus dilakukan dilemari asam d. S bila menyisipkan pipa kaca atau termometer kedalam gabus,
gunakan bahan pelumas mesin motor
e. B buanglah sisa reagen cair kedalam bak cuci dan siram dengan air yang banyak
(4)
2. Sesudah menyelesaikan percobaan dan memeriksa data, apalagi yag perlu anda lakukan?
Jawab:
Membereskan meja praktikum dan membersihkan alat-alat yang digunakan dalam percobaan, kemudian membuat laporan sementara dan mengumpulkannya kepada asisten intinya dalam satu kelompok harus bagi-bagi tugas.
3. Anda diberi sembilan keping uang logam dan sebuah neraca palang. Salah satu keping lebih ringan daripada delapan lainnya yang bobotnya sama. Bagaimana anda menetapkan kepingan mana yang ringan hanya dengan melakukan dua kali timbangan?
Jawab:
Dengan melakukan penafsiran dan juga melakukan perhitungan rata-rata maka didapatkan hasil yang akurat.
Stoikiometri
1. Gas oksigen sedikit larut dalam air. Apakah keadaan ini akan mempengaruhi jumlah KClO3 yang terurai dalam campuran yang sudah anda laporkan? Jelaskan!
Jawab :
Ya, karena bila gas O2 sedikit larut dalam air maka O2 akan lebih banyak bercampur dalam KCl, dimana mol KClO3 berpengaruh oleh nilai Mr O2.
2. A) Bila ketinggian air diluar tabung reaksi pengumpul gas lebih tinggi daripada uang diluar, apakah ini disebabkan oleh tekanan gas O2 lebih tinggi atau lebih rendah daripada tekanan udara?jelaskan! Jawab:
tekanan O2 lebih rendah daripada tekanan udara karena tekanan O2 ditabung reaksi pengumpul gas dipengaruhi oleh suatu suhu dan volume air sehingga semakin tinggi volumenya, maka tekanan O2
(5)
B) Bila anda tidak menyertakan tekanan gas pada pertanyaan 2a, apakah volume gas O2 berkurang? Jelaskan!
Jawab:
Volume gas O2 berkurang, karena semakin tinggi tekanan O2, maka volume gas O2 semakin berkurang. PV= nRT, V= nRTP
C) Andaikata anda tidak menyertakan tekanan, tetapi mengambil tekanan O2 sama dengan tekanan udara luar, apakah jumlah mol O2 yang timbul lebi besar atau lebih kecil daripada sebenarnya?
jelaskan! Jawab :
jumlah mol O2 lebih besar, karena semakin tinggi tekanan semakin tinggi pula nilai molnya.
3. Bila udara memasuki tabung reaksi pengumpul gas, bagaimana hal ini dapat mempengaruhi jumlah mol KClO3 yang terurai?jelaskan! Jawab :
Bila udara memasuki tabung reaksi penguraian akan mempengaruhi mol KClO3 yang terurai karena konsentrasi KClO3 berubah dengan adanya perubahan mol O2.
(6)
Percobaan pada saat melakukan panas dingin