Variabel Pengamatan BAHAN DAN METODE

25 9. Serapan N, P, dan K Analisis serapan N, P ,dan K dilakukan dengan cara tanaman yang telah dipanen dioven selama 72 jam dengan suhu 70 C. Tanaman yang telah dioven kemudian dihaluskan dengan cara digiling, hasil penggilingan jaringan tanaman tersebut nantinya akan diabukan dengan cara dimasukkan kedalam oven pengabuan hingga mencapai suhu 500 C. Jaringan tanaman yang telah diabukan kemudian ditambahkan larutan HCl 1 N lalu dipanaskan sampai mendidih dan selanjutnya disaring dengan menggunakan kertas penyaring. Hasil dari penyaringan larutan tersebut yang nantinya akan digunakan untuk penetapan serapan unsur hara N, P, dan K. Penetapan serapan hara P dilakukan dengan metode biru molibdenum, metode ini didasarkan pada prinsip bahwa dalam larutan asam molibdat yang mengandung ion ortofosfat, molibdenum dalam senyawa kompleks molibdodi- fosfat akan tereduksi dan membentuk warna biru. Analisis ini dilakukan di Laboratorium Ilmu Tanah Fakultas Pertanian Universitas Lampung. 51

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan yang telah diuraikan maka dapat diambil kesimpulan bahwa: 1. Kombinasi dosis pupuk Urea 50 kgha, SP-36 100 kgha, KCl 50 kgha dan bio-slurry 2500 kgha mampu menghasilkan rata-rata tinggi tanaman yang paling baik padaa 3, 4, dan 5 MST yaitu 7,87 cm, 11,90 cm, dan 21,17 cm serta jumlah daun kacang tanah paling banyak pada 3 dan 4 MST yaitu 18,50 dan 27,23 helai dibandingkan kombinasi dosis pupuk lainnya. Kombinasi dosis pupuk Urea 25 kgha, SP-36 50 kgha, KCl 25 kgha dan bio-slurry 3750 kgha mampu menghasilkan rata-rata jumlah cabang paling banyak yaitu 8,22 dan bobot berangkasan kering paling besar yaitu 112,67 gtan dibandingkan perlakuan-perlakuan lainnya. 2. Aplikasi pupuk bio-slurry padat dan kombinasinya dengan pupuk anorganik tidak berpengaruh terhadap jumlah polong dan bobot polong kering tanaman kacang tanah yang ditanam di tanah Ultisol. 52

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, penulis menyarankan untuk melakukan kegiatan pengapuran selain aplikasi pupuk untuk tanah ultisol. Tanah Ultisol diketahui tergolong tanah yang mempunyai pH rendah, dengan dilakukannya kegiatan pengapuran diharapkan mampu meningkatkan pH tanah guna meningkatkan efektivitas aplikasi pupuk sehingga dapat menyuplai unsur hara dalam bentuk yang tersedia bagi tanaman. 53 PUSTAKA ACUAN Adisarwanto, T. 2005. Meningkatkan Produksi Kacang Tanah di Lahan Sawah dan Lahan Kering. Panebar Swadaya. Jakarta. Adisyahputra., R. Indrayanti., D. Eldina. 2004. Karakterisasi Sifat Toleransi Terhadap Cekaman Kering Kacang Tanah Arachis hypogaea L. Varietas Nasional pada Tahap Perkecambahan. Jurnal Matematika, Sains dan Teknologi 51:1-16. Andrianto, T.T., Indarto, N. 2004. Budidaya dan Analisis Usaha Tani Buncis, Kacang Tanah, Kacang Tunggak. Penerbit Absolut. Yogyakarta. 124 hal Azzy. 2012. Teknologi Biogas. http:kapilo0o.wordpress.com201205 Diakses pada tanggal 25 September 2014. Bahar, A. 2002. Pengaruh takaran dosis inokulum rhizo-plus pada inokulasi benih terhadap perbintilan akar dan pertumbuhan tiga varietas kedelai. skripsi. Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo. Madura. Dewanto, F.G., J.J.M.R. Londok, R.A.V. Tuturoong, W. B. Kaunang. 2013. Pengaruh Pemupukan Anorganik dan Organik Terhadap Produksi Tanaman Jagung Sebagai Sumber Pakan. Jurnal Zootek 325:1-8. Hardjowigeno, S. 2003. Ilmu Tanah. Akademika Pressindo. Jakarta. 286 hal. Hidayat, P. 2008. Pertumbuhan dan produksi kacang tanah Arachis hypogaea L. varietas lokal madura pada berbagai jarak tanam dan dosis pupuk fosfor. Jurnal agrovigor 11: 55-64. Hulopi, F. 2008. Pengaruh Kombinasi Dosis Pupuk Organik dan Anorganik Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Kacang Tanah. Jurnal Buana Sains 82:153-159. Jumakir., Waluyo., Suparwoto. 2000. Kajian Berbagai Kombinasi Pengapuran dan Pemupukan Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Kacang Tanah Arachis Hypogaea L. dilahan Pasang Surut. Jurnal Agronomi 81:11-15. Kadekoh, I. 2007. Komponen hasil dan hasil kacang tanah berbeda jarak tanam dalam sistem tumpangsari dengan jagung yang didefoliasi pada musim kemarau dan musim hujan. Jurnal Agroland 141:11-17. 54 Kari., Z. Yuliar., Suhartono. 2000. Pengaruh Pupuk Kalium K dan Pupuk Kandang Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Kacang Tanah. Jurnal Stigma 82:123-126. Kasno, A. 2005. Profil dan Perkembangan Teknik Produksi Kacang Tanah di Indonesia. http:www.puslittan.bogor.netaddmindownloadsAstanto.pdf. Diakses 25 September 2014. Kurniawan, R. M. 2013. Respon Pertumbuhan dan Produksi Dua Varietas Kacang Tanah Arachis hypogaea L. terhadap Sistem Tanam Alur dan Pemberian Jenis Pupuk. Skripsi. Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor. Bogor. Leiwakabessy, F.M. dan A. Sutandi. 2004. Pupuk dan Pemupukan. Departemen Ilmu Tanah. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Bogor 208 hal. Lukitas, W. 2006. Uji daya hasil lima kultivar kacang tanah. skripsi. Institut Pertanian Bogor. Bogor. Maria, D. 2000. Penentuan masak panen benih kacang tanah Arachis hypogaea L. varietas Landak, Banteng, Kidang, dan Komodo dengan memperhatikan fenologi tanaman skripsi. Institut Pertanian Bogor. Bogor. Marzuki, R. 2007. Bertanam Kacang Tanah. Penebar Swadaya. Jakarta. 44 hal. Musnamar, E. I. 2005. Pupuk Organik Padat: Pembuatan dan Aplikasi. Penebar Swadaya. Jakarta. 72 hal. Nasaruddin dan Rosmawati. 2011. Pengaruh Pupuk Organik Cair poc Hasil Fermentasi Daun Gamal, Batang Pisang dan Sabut Kelapa Terhadap Pertumbuhan Bibit Kakao. Jurnal Agrisistim 71:29-37. Novizan. 2005. Petunjuk Pemupukan yang Efektif. Catatan keenam. Agromedia Pustaka. Jakarta. 128 hal. Oentari, A.P. 2008. Pengaruh pupuk kalium terhadap kapasitas source sink pada enam varietas kacang tanah Arachis hypogaea L.. Skripsi. Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor. Bogor. Pitojo, S. 2005. Benih Kacang Tanah. Kanisius. Yogyakarta. Purnamawati H, R. Poerwanto, I. Lubis, Yudiwanti, S.A. Rais, A.G. Manshuri. 2010. Akumulasi dan distribusi bahan kering pada beberapa varietas kacang tanah. Jurnal Agronomi Indonesia 382:100-106. Setiawan, Budi., M.K. Bangun., E.H. Kardhinata. 2014. Respon Beberapa Varietas Kacang Tanah Arachis hypogaea L. Terhadap Pemberian Pupuk Kandang dan NPK. Jurnal Online Agroteknologi 23: 1093-1098.

Dokumen yang terkait

Pendugaan Faktor-Faktor Produksi Kacang Tanah (Arachis hypogaea L) Pada Lahan Sawah di Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang

0 31 72

Pengaruh Perbedaan Tingkat Kerapatan Volume Tanah dan Pemberian Blotong Terhadap Sifat Fisik Tanah Ultisol dan Pertumbuhan Tanaman Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.)

1 36 57

Respon Pertumbuhan dan Produksi Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.) Varietas Gajah Terhadap Pemberian Zat Pengatur Tumbuh Atonik dan Pupuk SP 36

0 54 97

Respons Pertumbuhan dan Produksi Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.) Terhadap Pemberian Kompos Jerami Padi, Rhizobium Serta Pupuk Ca (Kalsium) pada Lahan Pasang Surut di Desa Selotong Kabupaten Langkat

2 89 112

Respon Pertumbuhan dan Produksi Kacang Tanah (Arachis hipogea L) Terhadap Pemberian Pupuk Posfat dan Paklobutrazol.

10 43 76

Pengaruh Cekaman Air Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Kacang Tanah (Arachis Hypogaea L.)

0 24 120

Respon Pertumbuhan Dan Produksi Beberapa Varietas Kacang Tanah (Arachis Hypogaea. L.) Terhadap Waktu Pemangkasan Dan Perebahan

1 19 145

Respons Pertumbuhan Dan Produksi Kacang Tanah (Arachis Hypogaeal.) Dengan Pemberian Pupuk Kandang Ayamdan Pupuk Npk (15: 15: 15)

0 51 115

UJI KEEFEKTIFAN PUPUK BIO-SLURRY CAIR DAN KOMBINASINYA DENGAN PUPUK ANORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN KACANG TANAH (Arachis hypogaea L.)

2 13 48

Pengaruh aplikasi pupuk organik dan pupuk anorganik terhadap pertumbuhan, produksi serta mutu benih kacang tanah (Arachis hypogaea L.)

0 34 154