Tujuan Penelitian Kegunaan Penelitian

No.8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen dan Undang-Undang No.1 Tahun 2011 tentang Peumahan dan Kawasan Permukiman. d. Memberikan gambaran bagaimana ketentuan dalam mengatur hukum perlindungan konsumen.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Perlindungan Konsumen

1. Pengertian Konsumen, Perlindungan Konsumen, dan Pelaku Usaha Menurut Pasal 1 angka 2 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen selanjutnya disingkat UUPK, pengertian Konsumen adalah “Setiap orang pemakai barang danjasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri keluarga, orang lain, maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan’’. Istilah konsumen berasal dari alih bahasa dari kata consumer Inggris-Amerika atau consumentkonsument Belanda. Secara harfiah arti kata consumer adalah lawan dari produsen setiap orang menggunakan barang, tujuan penggunaan barang atau jasa nanti menentukan termasuk konsumen kelompok mana pengguna tersebut. Begitu pula Kamus Bahasa Inggris-Indonesia memberi kata consumer sebagai pemakai atau konsumen. 4 Az.Nasution mengartikan konsumen adalah “Setiap pengguna barang atau jasa untuk kebutuhan diri sendiri, keluarga atau rumah tangga, dan tidak untuk 4 Celiana Tri Siwi Kristiyanti, Hukum Perlindungan Konsumen, Jakarta: Penerbit: Sinar Grafika.2008. hlm. 22. memproduksi barangjasa lain atau memperdagangkannya kembali konsumen akhir”. 5 Sementara pengertian Perlindungan Konsumen dalam Pasal 1 angka 1 UUPK adalah “Segala upaya yang menjamin adanya kepastian hukum untuk memberi perlindungan kepada konsumen ”. Kalimat yang menyatakan “segala upaya yang menjamin adanya kepastian hukum”, diharapkan sebagai benteng untuk meniadakan tindakan sewenang-wenang yang merugikan pelaku usaha hanya demi untuk kepentingan perlindungan konsumen. 6 Menurut Az. Nasution hukum perlindungan konsumen adalah hukum konsumen yang memuat asas-asas atau kaidah-kaidah yang bersifat mengatur, dan juga mengandung sifat yang melindungi kepentingan konsumen. 7 Pengertian Pelaku Usaha menurut pasal 1 angka 3 UUPK adalah “Setiap orang perseorangan atau badan usaha, baik yang berbentuk badan hukum maupun bukan badan hukum yang didirikan dan berkedudukan atau melakukan kegiatan dalam wilayah hukum negara Republik Indonesia, baik sendiri maupun bersama-sama melalui perjanjian menyelenggarakan kegiatan usaha dalam berbagai bidang ekonomi’’.

2. Asas, dan Tujuan Perlindungan Konsumen

Asas hukum adalah kecenderungan yang memberikan sesuatu penilaian susila atau memberikan suatu penilaian yang bersifat etis terhadap hukum. Menurut 5 Wahyu Sasongko, Ketentuan-Ketentuan Pokok Hukum Perlindungan Konsumen Bandar Lampung: Universitas lampung, 2007, hlm. 54. 6 Ahmadi Miru dan Sutarman Yodo, Hukum Perlindungan Konsumen Bandung: PT Raja Grafindo Persada, 2004, hlm. 1. 6 Shidarta, Hukum Perlindungan Konsumen, Jakarta: Grasindo, 2000, hlm. 9. Satjipto Rahardjo asas hukum mengandung tuntutan etis, merupakan jembatan antara peraturan dan cita-cita sosial dan pandangan etis masyarakat. 8 Asas-asas hukum dapat dibedakan pada dua tingkatan, yaitu mengatur asas-asas atau prinsip-prinsip hukum umum the general principles of law dan asas-asas hukum khusus. 9 Ada lima asas perlindungan konsumen dalam Pasal 2 UUPK, yaitu: 1. Asas Manfaat dimaksudkan untuk mengamanatkan bahwa segala upaya dalam menyelenggarakan perlindungan konsumen harus memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi kepentingan konsumen dan pelaku usaha secara keseluruhan. 2. Asas Keadilan dimaksudkan agar partisipasi seluruh rakyat dapat diwujudkan secara maksimal dan memberikan kesempatan kepada konsumen dan pelaku usaha untuk memperoleh haknya dan melaksanakan kewajibannya secara adil. 3. Asas Keseimbangan dimaksudkan untuk memberikan keseimbangan antara kepentingan konsumen, pelaku usaha, dan pemerintah dalam arti materiil dan spiritual. 4. Asas Keamanan dan Keselamatan Konsumen dimaksudkan untuk memberikan jaminan atas keamanan dan keselamatan kepada konsumen dalam penggunaan, pemakaian, dan pemanfaatan barang danjasa yang dikonsumsi dan digunakan. 8 Armen Yasir, Hukum Perundang-Undangan Bandar Lampung: Universitas Lampung, 2007. hlm. 60. 9 M.Sadar, Taufik Makarao, Habloel Mawardi. Hukum Perlindungan Konsumen di Indonesia Jakarta: Citra Aditya, 2012. hlm. 154-155.