Seleksi Jamur Trichoderma spp.

3.4.5 Pengamatan dan Pengumpulan Data

Pengamatan dilakukan satu minggu sekali sekaligus dilakukan pemeliharaan tanaman. Variabel yang diamati adalah keterjadian penyakit serta populasi jamur di sekitar pangkal batang lada. Persentase keterjadian penyakit dihitung dengan menggunakan rumus = n N 100 Keterangan: KtP : Keterjadian penyakit n : Jumlah tanaman yang terserang N : Jumlah tanaman yang diamati. Populasi jamur dihitung dengan cara sebagai berikut. Sebanyak kira-kira 200 gram sampel tanah diambil dari empat arah di sekeliling tanaman. Di laboratorium, Trichoderma spp. diisolasi dengan teknik pengenceran dilution plate technique menurut Johnson Curl 1972 dalam Putri, 2010. Sebanyak 10 gram setara berat kering tanah dimasukkan dalam labu erlenmeyer berisi 90 ml aquades steril, diaduk hingga merata selama 30 menit. Sebanyak 1 ml campuran menggunakan mikropipet dimasukkan ke dalam labu erlenmeyer berisi 99 ml aquades steril untuk mendapatkan pengenceran 10 3 . Dengan cara yang sama, dibuat suspensi dengan pengenceran 10 5 . Sebanyak 0,25 ml suspensi dari pengenceran 10 3 dan 10 5 disebarratakan pada permukaan media dalam cawan petri. Media yang digunakan adalah PDA yang ditambah dengan rose bengal 40 ppm, streptomycin 60 ppm, dam chlorophenicol 60 ppm media PDA-RSC. Pengamatan terhadap kultur jamur yang tumbuh dilakukan 3-5 hari, selanjutnya koloni jamur Trichoderma dan jamur lain yang tumbuh pada media dihitung Ginting Maryono, 2011.

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan, bahwa : 1. Semua isolat Trichoderma sp. secara in vitro mampu menghambat pertumbuhan jamur patogen Phytophthora capsici. 2. Daya hambat terhadap pertumbuhan jamur patogen Phytophthora capsici yang tertinggi terjadi pada isolat T3 M, walaupun tidak berbeda nyata dengan isolat T3. 3. Kombinasi antara isolat Trichoderma harzianum dan bahan organik tidak mampu menekan keterjadian penyakit BPBL di lapangan. 4. Bahan organik jerami padi dan kulit kopi tidak memiliki perbedaan yang nyata terhadap keterjadian penyakit maupun kepadatan koloni jamur Trichoderma harzianum di lapangan.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Fungi Aspergillus flavus, Aspergillus terreus dan Trichoderma harzianum Terhadap Pertumbuhan Bibit Avicennia officinalis

1 78 45

Uji Efektifitas Beberapa Spesies Trichoderma spp untuk Mengendalikan Penyakit Jamur Akar Putih (Rigidoporus microporus (Swartz : fr.) van Ov) pada Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell. Arg) di Pembibitan

1 55 53

Penggunaan Jamur Antagonis Trichoderma harzianum Rifai Dan Kompos Dalam Menekan Penyakit Layu Fusarium oxysporum f.sp. passiflora Pada Pembibitan Markisa

5 50 125

Pengaruh Jamur Antagonis Trichoderma harzianum Dan Pupuk Organik Untuk Mengendalikan Patogen Tular Tanah Sclerotium rolfsii Sacc. Pada Tanaman Kedelai (Glycine max L.) Di Rumah Kasa

4 83 73

UJI EFIKASI Trichoderma harzianum SEBAGAI PENGIMBAS KETAHANAN TERHADAP PENYAKIT BUSUK PANGKAL BATANG PADA TANAMAN LADA

1 27 41

KAJIAN FORMULASI DAN MASA SIMPAN Trichoderma harzianum Rifai DALAM MENGHAMBAT Phytophthora capsici Leon. PENYEBAB PENYAKIT BUSUK PANGKAL BATANG LADA SECARA IN VITRO

1 6 10

Identifikasi penyebab busuk pangkal batang jeruk (Citrus spp.) serta uji antagonisme in vitro dengan Trichoderma harzianum dan Gliocladium virens

0 8 83

EFIKASI ISOLAT TRICHODERMA TERPILIH DENGAN BAHAN ORGANIK UNTUK MENGENDALIKAN PENYAKIT BUSUK PANGKAL BATANG PADA LADA DI LAPANGAN

0 0 7

PENURUNAN KEPARAHAN PENYAKIT BUSUK PANGKAL BATANG PADA LADA AKIBAT APLIKASI BAHAN ORGANIK DAN TRICHODERMA HARZIANUM

0 0 7

EFIKASI ISOLAT TRICHODERMA TERPILIH DENGAN BAHAN ORGANIK UNTUK MENGENDALIKAN PENYAKIT BUSUK PANGKAL BATANG PADA LADA DI LAPANGAN

0 0 7