dengan pertimbangan bahwa siswa kelas VII telah memperoleh materi yang akan disampaikan. Ujicoba instrumen dilakukan untuk melihat validitas butir soal,
reliablitas tes, daya pembeda butir soal, dan tingkat kesukaran butir soal. Data hasil uji coba instrumen dianalisis dengan menggunakan program komputer Microsoft
Office Excel 2003.
3.4.1.3 Validitas Instrumen
Kriteria yang mendasar dari suatu tes yang tangguh adalah tes mengukur hasil-hasil yang konsisten sesuai dengan tujuan dari tes itu sendiri. Menurut Arikunto
2005: 65 sebuah tes dikatakan valid apabila tes tersebut mengukur apa yang hendak diukur. Karena ujicoba dilaksanakan satu kali single test maka validasi instrumen
tes dilakukan dengan menghitung korelasi antara skor item dengan skor total butir tes dengan menggunakan rumus Koefisien Korelasi Pearson:
∑ ∑
∑ ∑
∑ ∑
∑
Arikunto, 2005: 72
Keterangan: r
xy
= koefisien validitas N = banyaknya peserta tes
X = Skor iem soal Y= Skor total
N = banyaknya peserta tes Interprestasi besarnya koevisien korelasi berdasarkan patokan menurut
Arikunto, 2005: 75 adalah sebagai berikut:
Kalsifikasi Koefisien Validitas
Nilai r
x y
Interpretasi
0,80 r
x y
≤
1,00 Sangat tinggi sangat baik
0,60 r
xy
≤
0 , 8 0 tinggi baik
0,40 r
xy
≤
0 , 6 0 sedangcukup
0,20 r
xy
≤
0,40 rendah
0,00 r
≤
0,20 sangat rendah
Setelah dilakukan perhitungan menggunakan SPSS Perhitungan Output SPSS pada lampiran D halaman 160 maka diperoleh koefisien validitas untuk setiap
butir soal tes kemampuan penalaran matematis seperti tampak pada tabel:
Tabel 3.2
Validitas Butir Soal Tes Kemampuan Penalaran Matematis
No. Soal
N Korelasi Pearson
Item Terhadap Skor Total Uji-t
r
xy
Sig. 2-t Interpretasi t
Sig. 2-t Validitas 1
34 0,711
0,000 Tinggi
5,651 0,000
valid 2
34 0,675
0,000 Sedang
3,400 0,003
valid 3
34 0,720
0,000 Tinggi
4,867 0,000
valid 4
34 0,768
0,000 Tinggi
8,148 0,000
valid 5
34 0,818
0,000 Tinggi
12,279 0,000
valid 6
34 0,830
0,000 Tinggi
8,083 0,000
valid
Berdasarkan data tes kemampuan penalaran matematis yang terkumpul dari 34 responden yang ditunjukkan dalam tabel 3.2, maka terdapat 6 koefisien korelasi
pearson jumlah butir soal 6. Dari tabel 3.2 dapat dibaca bahwa, korelasi antar skor
butir 1 sampai 6 dengan skor total r
xy
nya diantara 0,675 – 0,830, dan Uji-t nya diantara 3,400 – 12,279, ternyata koefisien korelasi semua butir dengan skor totalnya
berada pada interprestasi tinggi, sehingga semua butir istrumen kemampuan penalaran matematis dinyatakan valid. Butir yang mempunyai validitas tertinggi
adalah butir enam dengan koefisien korelasi 0,830 dan paling renda adalah butir nomor dua dengan koefisien korelasi 0,675.
Hasil perhitungan untuk butir soal tes kemampuan aplikasi konsep matematis terlihat pada tabel:
Tabel 3.3
Validitas Butir Soal Tes Kemampuan Aplikasi Konsep
Item N
Korelasi Pearson Item Terhadap Skor Total
Uji-t r
Sig. 2-t Interpretasi t
Sig. 2-t Validitas
1 34
0,851 0,000
Tinggi 11,389
0,000 valid
2 34
0,880 0,000
Tinggi 11,000
0,000 valid
3 34
0,887 0,000
Tinggi 15,274
0,000 valid
4 34
0,721 0,000
Tinggi 4,271
0,000 valid
Dari data tes kemampuan aplikasi konsep matematis yang terkumpul dari 34 responden yang ditunjukkan dalam tabel 3.3, maka terdapat 4 koefisien korelasi
pearson jumlah butir soal 4. Dari tabel 3.3 dapat dibaca bahwa, korelasi antar skor butir 1 sampai 4 dengan skor total r
xy
nya diantara 0,851 – 0,721, dan Uji-t nya diantara 11,389 – 4,271, ternyata koefisien korelasi semua butir dengan skor totalnya
berada pada interprestasi tinggi, sehingga semua butir istrumen kemampuan aplikasi
konsep matematis dinyatakan valid. Butir yang mempunyai validitas tertinggi adalah butir tiga dengan koefisien korelasi 0,887 dan paling renda adalah butir nomor empat
dengan koefisien korelasi 0,721
3.4.1.4 Reliabilitas Instrumen