PENDAHULUAN KAJIAN PENGARUH PEMBANGUNAN JETTY TERHADAP KAPASITAS SUNGAI MUARA WAY KURIPAN KOTA BANDAR LAMPUNG - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR) Wursito Adi Baskoro

1

BAB I PENDAHULUAN

Latar Belakang Muara sungai berfungsi sebagai pengeluaran pembuangan debit sungai terutama pada waktu banjir ke laut. Muara sungai mempunyai nilai ekonomis yang penting karena dapat berfungsi sebagai alur penghubung antara laut dan daerah yang cukup dalam di daratan. Permasalahan yang sering dijumpai adalah banyaknya endapan di muara sungai sehingga tampang alirannya menjadi kecil yang dapat mengganggu pembuangan debit sungai ke laut. Beragam kegiatan banyak berkembang di kawasan muara sungai, seperti aktivitas pelabuhan, pemukiman, industri, pariwisata, perikananpertambakan, dan lain sebagainya. Jika pengembangan yang dilakukan kurang memperhatikan aspek konservasi lingkungan akan menimbulkan dan mempercepat terjadinya proses perubahan fisik dan biologi yang merusak kawasan muara sungai dan pantai di sekitarnya. Kerusakan kawasan pantai akan mengakibatkan hilangnya lahan potensial dengan nilai ekonomis dan ekologi yang sangat besar seperti terumbu karang, hutan bakau dan sebagainya. Beberapa sungai yang bermuara di Teluk Bandar Lampung saat ini mengalami sedimentasi yang cukup tinggi. Muara sungai telah mengalami sedimentasi akibat reklamasi Teluk Bandar Lampung yang tidak teratur dan tumbuhnya pemukiman padat di sepanjang bantaran sungai ke arah muara. Sungai Way Kuripan merupakan salah satu dari beberapa sungai yang melintas di Kota Bandar Lampung yang bermuara di Teluk Lampung. Di bagian hulu yang merupakan perbukitan, air sungainya dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan air baku Perusahaan Air Minum Kota Bandar Lampung sedang bagian hilir dekat muara dimanfaatkan sebagai alur keluar masuk kapal nelayan tradisional. Kondisi alur dan 2 penampang sungai banyak terdapat sedimen dan sampah yang menyebabkan kapasitas pengaliran sungai berkurang. Pembangunan Jetty di muara sungai Way Kuripan diharapkan dapat mengurangi genangan air sekitar sungai dan mengurangi endapan sedimen di mulut sungai, untuk itu perlu dilakukan kajian pembangunan Jetty. Perumusan Permasalahan Aliran air yang melalui sungai akan bercampur dengan air laut di muara, dengan tingkat pencampuran serta titik temu yang dipengaruhi oleh debit, gelombang dan pasang surut. Dengan adanya pertemuan antara dua masa air yang berbeda dapat dipastikan pada muara sungai terjadi pola endapan sedimen baik yang dibawa sungai maupun oleh laju sedimen laut. Sungai Way Kuripan mempunyai panjang 9,6 km dan luas cathment area 31 km 2 , catchment area bagian hulu merupakan perbukitan dari Bukit Betung kondisinya saat ini menurun akibat alih fungsi lahan. Sungai Way Kuripan merupakan sungai yang selalu mengalir sepanjang tahun, pada musim hujan debit sungai cukup besar sedang waktu kemarau debit sungai sangat kecil. Sedimentasi yang ada di muara sungai dapat mempengaruhi aliran sungai karena mengurangi kapasitas pengaliran, dan bahkan menutup mulut sungai. Pengamanan muara yang sering dilakukan adalah dengan membuat jetty pada bagian mulut sungai untuk itu perlu dikaji bagaimana pengaruh jetty terhadap kapasitas pengaliran sungai. 3 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini berada di Muara Sungai Way Kuripan yang terletak di Kecamatan Teluk Betung Barat Kota Bandar Lampung Provinsi Lampung. Secara umum lokasi penelitian disajikan pada Gambar 1.1 dan Peta Situasi di Muara Sungai Way Kuripan disajikan pada Gambar 1.2. Batasan Masalah Dalam penelitian ini penulis membatasi masalah pengaruh pembangunan Jetty terhadap kapasitas pengaliran Sungai Way Kuripan. Penelitian mengambil obyek di muara Sungai Way Kuripan Kota Bandar Lampung. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini, adalah mengkaji pengaruh pembangunan Jetty di muara sungai Way Kuripan terhadap: 1. Kapasitas pengaliran sungai. 2. Kapasitas pengangkutan sedimen yang ada di sungai. 3. Pengaruh pembangunan Jetty terhadap kondisi pantai sekitar muara. Manfaat Hasil Penelitian Hasil akhir penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan pemahaman tentang pengaruh pembangunan Jetty terhadap hidrodinamika muara. 4 Gambar 1.1 Lokasi penelitian ☺ ☺ ☺ ☺ ☺ ☺ 5 Gambar 1.2 Peta situasi lokasi penelitian A.1 3 A .1 3 A.12A A.12 A A.11 A A.11 A.10 A.9 A.8 A.7 A.6 A.5 A .4 A .3 A .2 B M . C P .3 K .2 K .3 K .4 K .5 K .6 K .7 K .8 K .9 K .1 K .1 1 CP .2 BM.2 K. 12 K .1 3 K .1 4 K .1 5 K .1 6 K .1 7 K .1 8 K .1 9 K .2 K. 21 K .2 2 K. 23 K.24 K.25 K.26 Y 9396400 Y 9396300 Y 9396200 Y 9396100 Y 9396000 Y 9396500 Y 9396600 Y 9396700 Y 9396800 Y 9396900 Y 9397000 Y 9397100 Y 9397200 Y 9397300 Y 9397400 Y 9397500 Y 9397600 Y 9397700 Y 9397800 2 . 0 7 B M . B P N .6 1 .4 7 2. 4 1. 9 8 1 .5 5 1 .1 6 1 . 4 8 1 .4 7 1 .6 2 1.71 2 .2 .9 2. 04 1 .5 3 .9 1. 03 2. 29 1. 56 1 .1 6 1 .3 2 .3 5 1. 77 1. 96 1 .9 3 2.4 6 K 1 .8 2 2 .6 7 2. 34 1 .9 9 1 .8 4 1. 74 1. 95 1 .9 2 2 .1 2 K 2 0.5 8 2 . 51 2.1 2 1. 60 1. 32 0.5 5 1. 24 1. 55 1.2 6 2.6 6 1. 83 1.7 2 1. 79 1.8 5 K3 0. 95 2. 22 2.0 3 1. 09 0.9 1. 2 6 0 .9 8 1.6 4 1.4 7 1. 55 1 .7 7 1. 54 2.0 5 K4 0. 90 1. 18 2 . 99 2 . 30 1.2 5 1. 38 1. 40 0.7 1 . 01 2. 10 K5 0.5 4 1.2 8 2. 77 1.6 1 1.0 5 1.4 4 1.0 8 1.4 3 1.5 5 0.6 5 1.0 1.4 1.9 K 6 0 .4 5 1.3 4 2.5 5 1 .0 0.8 8 0. 52 0. 94 1. 42 1. 37 1.3 6 1 . 12 2 .2 1 K7 .3 -1 .0 9 0. 95 1. 01 0.5 7 .9 4 0. 97 1. 44 1. 49 1 .1 7 K 8 0. 64 1 .0 4 0.9 7 0. 96 0.9 4 0. 76 1. 26 1 .3 6 1. 57 1.0 8 1 .3 7 K 9 12 0. 44 a 1. 83 1. 13 .2 4 0.5 9 1 .5 7 2.1 7 1.6 4 1 .4 5 1.2 6 2.3 7 K 10 0. 57 1. 43 .8 9 0. 43 1. 24 1 .4 3 1. 20 1. 40 1.3 5 1. 58 0. 97 1. 54 7 2 .1 6 1. 27 1 .1 1 2.2 8 K 11 0.6 6 1.2 5 2.0 8 2.1 5 1.2 3 0.9 1 3 1.2 8 2.1 7 5 2.4 8 C P .0 2 2 .1 7 1 .3 7 0. 58 2. 16 1.9 5 1. 40 1 .3 5 1. 77 1.0 6 1.1 5 1. 41 .7 6 0. 58 1 .3 0.8 5 .6 2 1 .3 0. 57 0. 33 0. 40 2.4 8 BM .02 2.2 3 1.8 7 1.3 8 0. 48 18 1 1. 93 K 12 1. 62 1. 53 0. 72 1. 61 1.48 1.59 0.61 1. 31 -0 .0 6 1. 96 1. 75 1. 50 1. 65 1. 42 1. 10 1.55 1. 49 1. 52 20 2. 49 K 13 1. 78 1. 24 0. 85 1. 75 1 .7 3 1 .9 2 1 .7 1 1 .6 1 .2 3 2. 35 K 14 2 .1 4 1. 66 1 .0 7 1. 1 .6 6 1. 87 1. 72 1 .6 3 1. 72 1. 71 2 .2 8 K 1 5 2 .1 8 1 .5 3 1 .0 7 0. 6 2 2 .2 1 2 .1 7 1 .5 1 1 .8 4 1 .7 3 1 .5 1 2 .4 8 K 1 6 1 .5 9 1 .0 6 .9 5 1 .0 7 1 .0 7 2 . 2 5 1 .8 6 1 .7 3 1 .8 4 1 .7 2 .4 6 K 1 7 1 .7 8 .9 9 -0 .0 1 -0 .2 5 1 .8 8 1 .6 4 1 .4 9 1 .7 6 .8 4 2 .5 6 K 18 1. 9 4 1 .0 4 0. 4 3 .2 1 -0 .0 3 2. 1 9 1 .8 4 1 .8 1. 7 2 1 .7 9 .9 1 .8 8 2 .5 8 2 .1 9 2. 6 6 K 19 1 .9 . 7 7 -3 . 4 1 2 .4 9 1. 9 7 1 .8 1 1 . 9 9 2 .6 2 . 1 3 1. 8 2. 97 K 20 2. 40 0. 94 -0 .5 1 2. 55 2. 06 2. 24 1. 60 2. 80 K 21 2. 41 0. 77 0. 02 2. 21 1. 67 2. 50 2. 09 2. 04 1. 50 1. 70 K 22 1. 52 0. 82 -0 . 2 7 1. 42 1. 49 1. 98 2. 03 2. 00 2. 08 K 23 1. 64 -0 .5 4 1. 69 -0 .3 6 0. 77 -0 .0 8 0. 61 1. 46 0.62 2. 21 2. 24 1. 75 2. 48 1. 92 1. 63 1. 91 1. 37 2.56 k.24 2.52 1.41 0.64 -0.41 -0.43 -0.05 0.44 1.19 2.72 0.60 2.25 2.21 2.23 2.16 2.43 K25 0.85 2.47 0.77 2.26 2.26 1.54 2. 80 0.96 348 1.70 5 2.34 K26 2.46 0.61 0.37 2.02 2.48 2.24 1.74 0.59 1.68 0.33 2. 50 2. 39 2. 26 -0 .8 3 2. 5 1 A 1 2. 86 A2 2. 89 2. 00 2. 00 1. 78 2. 65 1. 11 0. 64 -0 .3 0. 27 2. 13 1. 53 1. 93 2. 99 A3 2. 97 2. 14 1. 70 3. 37 0. 91 2 .8 3 0. 66 2. 48 -0 .8 5 3 .1 1 A 2 . 4 1 .2 6 3 .1 4 2 . 5 2 .3 1 3 95 .8 8 1 2 .6 2 .3 9 -0 .1 1 2. 60 A 5 2 .5 2 1.9 6 2.2 1 2. 68 0.1 8 -0 .7 8 1. 03 2 .0 1 2.7 3.1 9 A6 0.8 3.0 6 412 -0.40 c 413 0.11 d 2.8 4 0.0 9 2.4 5 0.5 3 2.4 0.3 5 -0.4 7 3.78 A7 3.83 2.92 2.49 1.47 2.30 2.50 0.94 0.14 0.48 0.23 2.60 3.66 3.74 2.48 3.6 1 2.74 2.58 1.82 0.99 -0.87 1.60 3.5 9 A9 1.9 4 2.9 1 2.7 5 0.9 1 -0 .62 3.7 4 3.5 7 3.04 2.8 5 2.7 9 -0.6 6 0.8 7 1.9 8 4.12 A11 3.97 3.47 2.97 2.50 1.33 0.65 0.21 1.60 467 3.40 6 3.73 A12 3.81 470 3.28 b 471 4.01 c 2.6 4 0.4 8 -0.1 1 f 0.3 2 g 2.44 1 2.52 0.20 1.65 2.6 4 1.0 4 3 .4 0.3 6 2 .4 9 1. 97 2. 42 2. 04 2. 35 2. 39 2. 02 2. 00 2. 33 1. 96 2. 24 1. 65 1. 31 2. 03 2. 05 1. 86 1. 83 1. 91 1. 84 1. 90 2. 05 2. 04 1. 52 1. 13 515 2.09 B4 -0 .8 2 - 0 .8 2 -0 .9 -0 .9 -0 .9 2 -0 .9 2 -0 .9 3 -0 .9 3 -0 .9 4 -0 .9 4 -0 .9 5 -0 .9 5 -0 .9 6 -0 .9 6 -0 .9 7 -0 .9 7 -0 .9 7 -0 .9 7 -0 .9 7 -0 .9 7 0.9 5 0. 94 .4 -0 .9 7 - 0 .9 7 -0 .9 8 2.3 5 2.4 1 2.1 1 2.1 4 2.3 2. 30 0.6 1 0.6 4 -0 .9 8 -1.00 -1.00 -1.69 -1.80 -1.70 -5.70 -7.40 -7.00 -2.50 - 0.40 -3.50 -2.60 -3.10 -3.30 -2.50 -0.20 -3.60 -3.00 -4.70 -4.40 - 3 .2 - 2 .5 -1.70 -3.90 -3.20 -2.40 -1.20 -0.90 -2.50 - 2.50 -3.10 -5.10 -0 .9 7 -0 .9 7 1 .5 6 1. 87 -0 .9 7 -0 .9 7 -0 .9 7 - 0 .9 7 0.89 733 3.80 K E PA N JA N G K E LE M P A SI N G Z = + 2.67 Y = 9397001.00 X = 529174.00 CP.03 PBPPL Z = + 2.07 Y = 9397036.00 X = 529160.00 BM.BPN Z = + 2.48 X = 529.594,36 CP.02 PBPPL Y = 9.396.428,57 PULAU PASARAN REVETMEN DINDING PANTAI REVETMEN DINDING PANTAI REVETMEN DINDING PANTAI REVETMEN DINDING PANTAI REVETMEN DINDING PANTAI BUIS BETON Ø 1 M BUIS BETON Ø 1 M BUIS BETON Ø 1 M BUIS BETON Ø 1 M BUIS BETON Ø 1 M GUDANG LELANG LAMA 6 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan dua jenis data yaitu data primer dan sekunder. Data primer diperoleh dengan melakukan observasi lapangan dari pengamatan secara fisik. Sedangkan untuk data sekunder diperoleh dengan melakukan survei dari instansi terkait yang diperlukan dalam rangka analisa kapasitas sungai. Metoda yang digunakan mengalisa kapasitas sungai khususnya muara sungai dengan menggunakan program HEC-RAS. Untuk mengetahui pergerakan sedimen sekitar muara digunakan program MIKE 21 dan Sed2d. Sistematika Penulisan Secara garis besar, sistematika penulisan dalam penelitian ini memuat hal-hal sebagai berikut: BAB I : PENDAHULUAN Uraian umum tentang latar belakang, perumusan permasalahan, lokasi penelitian, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat hasil penelitian, metode penelitian dan sistematika penulisan. BAB II : TINJAUAN PUSTAKA Menjelaskan tentang teori yang berhubungan dengan kajian kapasitas sungai dan konsep analisis yang akan digunakan di dalam kegiatan Kajian Pembangunan Jetty terhadap Kapasitas Aliran Sungai Kuripan. • Morfologi muara sungai. • Sifat aliran sungai. • Strategi pengelolaan sungai. 7 • Pasang surut. • Gelombang. • Angkutan sedimen sungai. • Perubahan garis pantai. • Debit banjir rancangan. • Energi dalam aliran saluran terbuka. • Persamaan dinamik aliran. • Bangunan Jetty

BAB III : METODOLOGI