48
Ahmad Taufiq, 2014 UPAYA PEMELIHARAAN LINGKUNGAN OLEH MASYARAKAT DI KAMPUNG SUKADAYA KABUPATEN SUBANG
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
data sebelumnya cukup membantu peneliti untuk memahami data yang akan diteliti. Teori sedikit banyak membantu peneliti membuka misteri data yang
sebenarnya tidak diketahui peneliti, namun fokus peneliti hanya tertuju pada data karena pemahaman terhadap data adalah kunci jawaban terhadap
masalah penelitian.
Merujuk pada penjelasan di atas, peneliti menggunakan metode kualitatif-verifikatif dalam melakukan proses penelitiannya dengan tidak mengesampingkan teori yang
mendukung terhadap keabsahan data dari proses penelitian yang dilakukan. Observasi awal yang penulis lakukan telah menemukan beberapa fakta terhadap
pelestarian lingkungan yang dilakukan oleh masyarakat Kampung Sukadaya. Fakta- fakta tersebut diantaranya adalah
a hutan yang terjaga kelestariannya,
b terdapat tiga mata air yang terpelihara dengan baik,
c masyarakat membuang sampah ke tempat pembuangan sampah sementara yang
terdapat di depan kampung, d
penolakan warga terhadap upaya investor untuk menambang pasir yang terdapat di sebelah barat Kampung Sukadaya.
Fakta-fakta tersebut kemudian diteliti dan dianalisis oleh peneliti dengan metode deskriftif kualitatif dan tidak mengesampingkan peran teori. Makna apakah yang
terkandung di balik fakta-fakta yang penulis temukan ? Nilai-nilai kearifan apakah yang bisa diambil dari fakta yang ada mengenai pelestarian lingkungan yang
dilakukan oleh masyarakat Kampung Sukadaya.
B. Lokasi Objek, Informan dan Waktu Penelitian
Peneliti mengambil lokasi penelitian di Kampung Sukadaya Desa Sukasari Kecamatan Dawuan Kabupaten Subang. Lokasi penelitian ini diambil karena peneliti
yang bertempat tinggal di kampung tersebut melihat telah terjadi gangguan-gangguan terhadap proses tata lingkungan yang dilakukan oleh warga kampung sendiri ataupun
yang dilakukan oleh warga dari luar Kampung Sukadaya. Peneliti ingin mengetahui alasan dari dilakukannya gangguan atau rongrongan terhadap tata lingkungan yang
sudah rapi untuk kemudian dicarikan jalan keluarnya sehingga dapat dijadikan sebagai bahan ajar bagi pelajaran geografi, utamanya pada pokok bahasan
pembangunan lingkungan hidup berkelanjutan. Menurut Bungin 2010:76 bahwa : “informan penelitian adalah subjek yang
memahami informasi objek penelitian sebagai pelaku maupun orang lain yang
49
Ahmad Taufiq, 2014 UPAYA PEMELIHARAAN LINGKUNGAN OLEH MASYARAKAT DI KAMPUNG SUKADAYA KABUPATEN SUBANG
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
memahami objek penelitian”. Untuk memperoleh informan penelitian maka penulis menggunakan teknis
key person
yang dilatarbelakangi karena penulis secara kebetulan bertempat tinggal di lokasi penelitian dan sudah memahami informasi awal
tentang objek penelitian. Menurut Bungin 2010:77 bahwa :
memperoleh informan penelitian melalui
key person
digunakan apabila peneliti sudah memahami informasi awal tentang objek penelitian maupun
informan penelitian, sehingga ia membutuhkan
key person
untuk memulai melakukan wawancara atau observasi.
Key person
ini adalah tokoh formal atau tokoh informal.
Key person
tokoh formal dalam penelitian ini adalah yang memegang kekuasaan secara struktural di kampung Sukadaya seperti RT atau RW, sedangkan tokoh
informalnya adalah masyarakat di kampung Sukadaya yang memahami tentang objek penelitian.
Key person
formal dan informal adalah informan yang harus dijadikan sumber data oleh peneliti. Kedua informan ini mengetahui tentang objek penelitian.
Gambaran
key person
tokoh informal dan formal pada penelitian ini dijelaskan pada tabel 3.1.
Tabel 3.1
Key person
tokoh informal dan tokoh formal Tokoh informal
Tokoh formal Sesepuh Kampung Sukadaya Bapak
Darsum RT atau RW Kampung Sukadaya
Bapak Danu dan Bapak Ruhmid Pemilik sumber mata air di Kampung
Sukadaya Bapak Carlan Ulu-ulu Ketua pengelola tata air
Bapak Warma Tokoh pemuda Kampung Sukadaya
Bapak Kamsu Guru mata pelajaran geografi
Ibu Silvia Erika Sumber : Hasil olahan penulis
Peneliti memilih
key person seperti
yang tertera pada tebel di atas dilatarbelakangi oleh banyaknya informasi yang mereka ketahui mengenai berbagai kegiatan di
Kampung Sukadaya. Peneliti melakukan wawancara mendalam terhadap informan- informan tersebut di atas. Data yang diperoleh dari satu informan kemudian
dilakukan triangulasi dengan informan yang lain. Apabila data yang diperoleh dari informan-informan tersebut belum cukup maka peneliti mencari informan yang lain
untuk melengkapi data yang diperlukan. Dijadikannya mereka sebagai informan
50
Ahmad Taufiq, 2014 UPAYA PEMELIHARAAN LINGKUNGAN OLEH MASYARAKAT DI KAMPUNG SUKADAYA KABUPATEN SUBANG
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
diharapkan akan banyak data yang peneliti dapatkan mengenai upaya penduduk dalam pemeliharaan lingkungan di Kampung Sukadaya.
Pemilihan banyaknya sampel dalam penelitian kualitatif tergantung kepada kesamaan data yang didapat dari informan penelitian. Seperti yang dikemukakan oleh
Moleong 2014:225 bahwa Pada sampel bertujuan seperti ini jumlah sampel ditentukan oleh
pertimbangan-pertimbangan informasi yang diperlukan. Jika maksudnya memperoleh informasi, dan jika tidak ada lagi informasi yang dapat
dijaring, maka penarikan sampel pun sudah dapat diakhiri. Jadi, kuncinya di sini ialah jika sudah mulai terjadi pengulangan informasi, maka penarikan
sampel sudah harus dihentikan.
Seandainya di dalam proses pengambilan data, peneliti menemukan data baru yang berbeda dengan informasi yang di dapat dari informan sebelumnya maka ia harus
terus melakukan pengambilan data. Masih ada atau mungkin masih banyak data yang harus didapat. Apabila data yang diperoleh penelitin dari berbagai informan telah
memiliki kesamaan, maka proses pengambilan data harus segera dihentikan. Jadwal penelitian diawali dengan survey awal dari bulan Agustus
– September 2013. Survey awal dilakukan dengan melihat kondisi kehidupan sosial
masyarakat kampung Sukadaya sebagai objek penelitian dan mencoba untuk mendekati informan agar lebih harmoni dalam melakukan proses wawancara yang
akan dilakukan kemudian. Tahap selanjutnya adalah dilanjutkan dengan pengumpulan data pada bulann Oktober 2013. Pengumpulan data dilakukan dengan
teknik observasi partisipan, wawancara mendalam,
life history
, analisis dokumen, catatan harian, dan teknik gabungan triangulasi. Kemudian dilakukan pengolahan
data dimulai dari bulan Desember 2013 sampai bulan Mei 2014.
C. Sumber Data Penelitian