50
Ahmad Taufiq, 2014 UPAYA PEMELIHARAAN LINGKUNGAN OLEH MASYARAKAT DI KAMPUNG SUKADAYA KABUPATEN SUBANG
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
diharapkan akan banyak data yang peneliti dapatkan mengenai upaya penduduk dalam pemeliharaan lingkungan di Kampung Sukadaya.
Pemilihan banyaknya sampel dalam penelitian kualitatif tergantung kepada kesamaan data yang didapat dari informan penelitian. Seperti yang dikemukakan oleh
Moleong 2014:225 bahwa Pada sampel bertujuan seperti ini jumlah sampel ditentukan oleh
pertimbangan-pertimbangan informasi yang diperlukan. Jika maksudnya memperoleh informasi, dan jika tidak ada lagi informasi yang dapat
dijaring, maka penarikan sampel pun sudah dapat diakhiri. Jadi, kuncinya di sini ialah jika sudah mulai terjadi pengulangan informasi, maka penarikan
sampel sudah harus dihentikan.
Seandainya di dalam proses pengambilan data, peneliti menemukan data baru yang berbeda dengan informasi yang di dapat dari informan sebelumnya maka ia harus
terus melakukan pengambilan data. Masih ada atau mungkin masih banyak data yang harus didapat. Apabila data yang diperoleh penelitin dari berbagai informan telah
memiliki kesamaan, maka proses pengambilan data harus segera dihentikan. Jadwal penelitian diawali dengan survey awal dari bulan Agustus
– September 2013. Survey awal dilakukan dengan melihat kondisi kehidupan sosial
masyarakat kampung Sukadaya sebagai objek penelitian dan mencoba untuk mendekati informan agar lebih harmoni dalam melakukan proses wawancara yang
akan dilakukan kemudian. Tahap selanjutnya adalah dilanjutkan dengan pengumpulan data pada bulann Oktober 2013. Pengumpulan data dilakukan dengan
teknik observasi partisipan, wawancara mendalam,
life history
, analisis dokumen, catatan harian, dan teknik gabungan triangulasi. Kemudian dilakukan pengolahan
data dimulai dari bulan Desember 2013 sampai bulan Mei 2014.
C. Sumber Data Penelitian
Dalam peneltiann kualitatif penentuan sampel bukan dinamakan responden tetapi nara sumber, atau partisipan, informan, teman, guru atau konsultan dalam
peneltian. Populasi atau sampel pada penelitian kualitatif yang dinamakan sumber data adalah benda atau orang yang mengetahui tentang objek peneltian. Kedudukan
sumber data peneltian ini bersifat sentral karena data tentang objek penelitian yang menjadi masalah penelitian ada pada sumber data tersebut.
Menurut Satori 2011:50 bahwa : “penentuan sumber data pada penelitian kualitatif dilakukan secara
purposive
, yaitu ditentukan dengan menyesuaikan pada
51
Ahmad Taufiq, 2014 UPAYA PEMELIHARAAN LINGKUNGAN OLEH MASYARAKAT DI KAMPUNG SUKADAYA KABUPATEN SUBANG
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
tujuan penelitian atau tujuan tertentu” . Pada penelitian kualitatif, untuk pengambilan sampel ditentukan oleh pertimbangan-pertimbangan peneliti, sampel tersebut
mengetahui tentang data yang diperlukan atau tidak, keperluan untuk memperoleh informasi secara lengkap, sesuai dengan tujuan dan masalah penelitian. Penentuan
sampel dalam penelitian kualitatif berlandaskan tingkat kefahaman informan tentang masalah yang menjadi fokus penellitian. Meskipun teknik pengambilan sampel
purposive
menghasilkan jumlah sampel yang relatif sedikit, tetapi dengan tingkat pengetahuan informan yang mendalam mengenai masalah penelitian akan
mendapatkan data yang lengkap dan mendalam.
D. Prosedur Pengumpulan Data
Tahap awal dari prosedur pengumpulan data adalah membuat jadwal penelitian agar proses penelitian berjalan sesuai dengan waktu dan harapan peneliti.
Setelah itu kemudian dilakukan survey awal untuk melihat situasi dan kondisi objek penelitian serta mencoba untuk lebih dekat dengan informan agar mempermudah
untuk mendapatkan data sebagaimana menurut Bungin 2010:137 dalam penelitian sosial, sering terjadi peneliti tidak saja melakukan gerakan
telaah manusia, tetapi juga sering peneliti justru lebih banyak mendapatkan pelajaran dari manusia yang ditelaah tersebut. Peneliti-peneliti kualitatif
selalu mempertimbangkan dua proses ini sehingga akhirnya tejalin harmoni hubungan di antara dua belah pihak, yaitu peneliti dan masyarakat yang
diteliti.
Untuk mendapatkan data yang akurat dibutuhkan kejelian dan kedekatan peneliti dengan informan. Penelitin harus luwes dalam berinterkasi dengan informan
sehingga menimbulkan keharmonisan diantara keduanya. Keharmonisan yang terjalin antara peneliti dengan informan akan memudahkan peneliti untuk
mendapatkan informasi yang mendalam mengenai objek penelitian. Langkah selanjutnya dalam prosedur pengumpulan data kualitatif adalah
melakukan observasi berperan serta
participant observation
, wawancara mendalam
in depth interview
,
life history,
analisis dokumen, catatan harian, dan gabungantriangulasi. Peneliti akan melakukan semua prosedur pengumpulan data
kualitatif ini. Observasi berperanserta
participant observation
dilakukan peneliti dengan cara ikut aktif berinteraksi dengan kehidupan masyarakat. Peneliti adalah
penduduk Kampung Sukadaya sehingga dalam berinteraksi dengan masyarakat berlangsung dengan baik. Wawancara mendalam
in depth interview
akan peneliti
52
Ahmad Taufiq, 2014 UPAYA PEMELIHARAAN LINGKUNGAN OLEH MASYARAKAT DI KAMPUNG SUKADAYA KABUPATEN SUBANG
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Macam teknik pengumpulan
data penelitian
kualitatif
lakukan terhadap informan yang secara kebetulan dikenal oleh peneliti sehingga proses wawancara berlangsung diharapkan berlangsung baik. Peneliti juga akan
melakukan pengumpulan dokumen catatan harian, gambar dan foto mengenai objek penelitian untuk melengkapi data penelitian dapat dilihat pada gambar 3.1 .
Gambar 3.1 Macam-macam teknik pengumpulan data kualitatif Sumber : Sugiyono 2013:63
Selanjutnya dilakukan langkah-langkah teknik pengumpulan data yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi objek penelitian sebagai berikut:
1. Dilakukan observasi langsung terhadap objek penelitian sebagai langkah awal
untuk melihat kondisi objek penelitian. 2.
Setelah tahapan observasi langsung dilaksanakan, maka tahapan selanjutnya adalah pemilihan sampel. Teknik sampling yang digunakan adalah
purposive sampling
, yaitu teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu dari peneliti.
3. Untuk mendapatkan data yang lebih valid dan akurat maka penelitian ini juga
menggunakan teknik wawancara mendalam. Teknik ini dilakukan dengan melakukan wawancara terhadap informan dengan cara tanya jawab secara
terbuka, bebas, dan tidak kaku sehingga informasi yang akan kita dapatkan mengenai masalah penelitian akan mudah kita dapatkan.
4. Sebagai pelengkap dari penggunaan metode observasi dan wawancara dalam
penelitian kualitatif juga dilakukan pengumpulan data berupa “dokumen- dokumen kualitatif yang berbentuk tulisan misalnya catatan harian, sejarah
kehidupan
life hidtories
, cerita, biogeografi, gambar dan foto” Sugiyono 2013:82. Peneliti menggunakan dokuman catatan harian, gambar dan foto
mengenai objek penelitian untuk melengkapi data penelitian. Dokumen ini sangat
Observasi Wawancara
Dokumentasi Gabungan
Triangulasi
53
Ahmad Taufiq, 2014 UPAYA PEMELIHARAAN LINGKUNGAN OLEH MASYARAKAT DI KAMPUNG SUKADAYA KABUPATEN SUBANG
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
dibutuhkan untuk melengkapi data penelitian sehingga permasalahan penelitian akan mudah untuk dijawab.
5. Melakukan pemotretan terhadap objek-objek penelitian yang nantinya akan
dijadikan sebagai data visual penelitian. Selain teknik observasi partisipan, wawancara mendalam, dan pengumpulan
data berupa dokumen-dokumen, penulis juga melakukan teknik triangulasi data. “Dalam teknik pengumpulan data, triangulasi diartikan sebagai teknik pengumpulan
data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada”Sugiyono 2013:83. Pengumpulan data penelitian yang
penulis lakukan adalah dengan triangulasi teknik dan triangulasi sumber dengan tujuan agar data yang diperoleh lebih kredibel. Proses triangulasi ini dilakukan
dengan melakukan berbagai teknik dalam pengumpulan data, kemudian dalam menentukan sumber informan juga dilakukan dengan beberapa teknik. Ini semua
dilakukan agar data yang diperoleh memiliki kreadibilitas yang tinggi. Seperti yang dikemukakan oleh Sugiyono 2013:83 bahwa :
Triangulasi teknik, berarti peneliti menggunakan teknik pengumpulan data yang berbeda-beda untuk mendapatkan data dari sumber yang sama. Peneliti
menggunakan observasi partisipasif, wawancara mendalam, dan dokumentasi untuk sumber data yang sama secara serempak. Triangulasi sumber berarti,
untuk mendapatkan data dari sumber yang berbeda-beda dengan teknik yang sama.
Observasi partisipasif dilakukan dengan ikut berperan aktif dalam kegiatan sosial masyarakat. Wawancaa mendalam terhadap informan perlu dilakukan untuk
mendapatkan data yang diharapkan. Teknik mendokumentasikan data melalui rekaman hasil wawancara atau pemotretan camera perlu dilakukan untuk melengkapi
data yang kita perlukan. Ketiga teknik ini perlu dilakukan dalam proses pengumpulan data dari sumber yang sama yang tujuannya agar data tersebut memiliki tingkat
kepercayaan yang tinggi. Ilustrasi triangulasi teknik dapat dilihat paa gambar 3.2.
Gambar 3.2 : Triangulasi “teknik” pengumpulan data kualitatif
Wawancara mendalam
Dokumentasi Sumber data sama
Observasi partisipasif
54
Ahmad Taufiq, 2014 UPAYA PEMELIHARAAN LINGKUNGAN OLEH MASYARAKAT DI KAMPUNG SUKADAYA KABUPATEN SUBANG
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
bermacam-macam cara pada sumber yang sama Sumber : Sugiyono 2013:84
Selain triangulasi teknik, peneliti juga menggunakan triangulasi sumber dalam proses pengumpulan data. Sugiy
ono 2013:83 mengatakan bahwa “triangulasi sumber berarti, untuk mendapatkan data dari sumber yang berbeda-beda dengan
teknik yang sama”. Peneliti melakukan wawancara mendalam terhadap beberapa informan yang berbeda. Tujuan dari dilakukannya triangulasi sumber ini adalah
untuk melakukan cek dan recek terhadap data yang diperoleh. Data yang diperoleh dari informan yang satu kemudian dicek kebenarannya terhadap informan yang
kedua, kemudian dari informan yang kedua dicek kebenaran data tersebut kepada informan yang ketiga. Apabila dari informan kesatu, kedua dan ketiga memperoleh
kesamaan data atau data yang diperoleh sudah mencapai titik jenuh maka proses pengumpulan data telah selesai dilakukan. Tetapi sebaliknya jika setelah dilakukan
triangulasi terhadap tiga informan dan data yang dicari belum mencapai tingkat kesamaan atau belum mencapai titik jenuh maka peneliti harus melakukan proses
triangulasi terhadap orang lain sampai mencapai tingkat kesamaan data. Ilustrasi triangulasi sumber dapat dilihat pada gambar 3.3.
Gambar 3.3 : Triangulasi “sumber” pengumpulan data kualitatif satu teknik pengumpulan data
pada bermacam-macam sumber data A, B, dan C Sumber : Sugiyono 2013:84
E. Teknik Analisis Data