Penyebab Terjadinya Kecurangan Sumber Terjadinya Kecurangan

14

D. Penyebab Terjadinya Kecurangan

Terdapat 6 enam faktor yang mendorong seseorang untuk melakukan kecurangan, yaitu : 1. Keserakahan Greed, merupakan faktor individu yang terkait dengan integritas, etika bisnis dan perilaku insan Jasa Raharja yang timbul karena seseorang mencari pembenaran atas aktifitasnya yang mengandung kecurangan dengan meyakini atau merasa bahwa tindakannya bukan merupakan suatu kecurangan tetapi suatu yang memang merupakan haknya. 2. Kesempatan Opportunity merupakan faktor dalam perusahaan yang terkait dengan adanya kemudahan Insan Jasa Raharja untuk melakukan kecurangan yang timbul sebagai akibat lemahnya sistem pengendalian intern, lemahnya sanksi dan ketidakmampuan untuk melakukan penilaian kinerja. 3. Kebutuhan Need merupakan faktor yang terkait dengan motivasi, pandangan dan pikiran Insan Jasa Raharja untuk melakukan kecurangan guna dapat memenuhi kebutuhan individu dengan mencari berbagai kesempatan untuk melakukan kecurangan. 4. Tekanan Pressure merupakan faktor yang menimbulkan dorongan bagi Insan Jasa Raharja dengan terpaksa melakukan kecurangan. Dorongan untuk melakukan kecurangan terjadi pada Insan Jasa Raharja antara lain tekanan keuangan, kebiasaan buruk dan tekanan lingkungan kerja. 5. Pengungkapan Exposure merupakan faktor dimana setiap pelaku kecurangan seharusnya dikenakan sanksi apabila perbuatannya terungkap, dimana pelaku tergoda untuk melakukan kecurangan karena merasa rekan kerjanya melakukan hal yang sama dan tidak menerima sanksi atas tindakan kecurangan tersebut. Integrated Macro Policy Fraud Risk Assessment Community Awareness Reporting System Conduct and Disciplinary Standard 15

E. Sumber Terjadinya Kecurangan

Pada dasarnya kecurangan sering terjadi pada perusahaan, apabila: 1. Tidak efektifnya atau lemahnya pelaksanaan sistem pengendalian intern. 2. Adanya konflik kepentingan dari Insan Jasa Raharja. 3. Insan Jasa Raharja tidak memiliki kejujuran, integritas dan tidak memahami etika bisnis dan perilaku dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya. 4. Besarnya tekanan terhadap Insan Jasa Raharja untuk mencapai sasaran dan tujuan keuangan. 5. Insan Jasa Raharja melakukan tindakan yang tidak efektif dan efisien serta tidak taat terhadap hukum dan peraturan perundang-undangan yang ada. 6. Adanya persoalan kebutuhan keuangan Insan Jasa Raharja yang tidak dapat terpenuhi. 7. Ketidaktegasan dan ketidakadilan sanksi yang diberikan kepada Insan Jasa Raharja yang membuat kecurangan. 8. Terlalu berlebihan memberikan keyakinan kepada orang kepercayaan

F. Unsur dan Proses Pengendalian Kecurangan