9
CONTOH HUBUNGAN ASPEK FISIK DAN SOSIAL
1. 2.
CONTOH HUBUNGAN ASPEK FISIK DAN TEKNIK 1.
2. CONTOH HUBUNGAN ASPEK SOSIAL DAN TEKNIK
1. 2.
Lembar Kerja 3.1.2. Konsep dasar geografi
Nama Kelompok :
Ketua Kelompok :
Anggota :
N o
Konsep Dasar Geografi
Uraian Contoh
1 Jarak
2 Keterjangkauan
3 Pola
4 Morfologi
5 Aglomerasi
6 Nilai Kegunaan
7 Lokasi
8 Diferensiasi Area
9 Interaksi
1 Keterkaitan ruang
RPP Geografi Kelas X SMA Negeri 15 Medan
10
Lembar Kerja 3.1.3: Prinsip Geografi
Nama Kelompok :
Ketua Kelompok :
Anggota :
N o
Prinsip Geografi Uraian
Contoh Penerapan
1 Lingkungan
1 2
2 Keruangan
1 2
3 Komplek Wilayah
1 2
RPP Geografi Kelas X SMA Negeri 15 Medan
11
Lembar Kerja 3.1.4: Pendekatan Geografi
Nama Kelompok :
Ketua Kelompok :
Anggota :
N o
Prinsip Geografi Uraian
Contoh Penerapan
1 Deskripsi
1 2
2 Interelasi
1 2
3 Persebaran
Distribusi 1
2
4 Korologi
1 2
Lampiran: Studi Kasus
Perhatikan gambar di bawah ini
RPP Geografi Kelas X SMA Negeri 15 Medan
12
Wisatawan Asing melakukan penyeberangan menggunakan sampan yang dikaitkan tali untuk mencapai ke seberang sungai. Sungai yang dilalui merupakan bagian hulu Sungai
Wampu Kabupaten Langkat sebagai bagian kawasan Taman Nasional Gunung Lauser TNGL. Wisatawan asing melakukan penyeberangan untuk melihat penangkaran orang utan.
1. Berdasarkan kegiatan di atas, objek studi dan aspek geograf apa saja dari gambar tersebut
2. Pada gambar tersebut, maka contoh-contoh dari konsep dasar geograf ?
3. Merinci kajian fenomena tersebut, maka pendekatan geograf yang diterapkan yaitu
4. Berikan rincian, prinsip geograf yang diterapkan untuk memahami gambar tersebut
Lampiran Soal Pilihan Ganda
NO SOAL
1 Perhatikan pernyataan berikut:
1 tanah subur; 2 natalitas;
3 danau; 4 migrasi;
5 mortalitas; 6 angin.
RPP Geografi Kelas X SMA Negeri 15 Medan
13
Dari pernyataan tersebut yang menunjukan ruang lingkup fsik adalah ....
a. 1, 2 dan 3 d. 3, 5 dan 6
b. 2, 4 dan 5 e. 4, 5 dan 6
c. 1, 3 dan 6
2 Pada kenyataannya studi geograf tenteng geosfer tidak terlepas dari
unsur wilayah region. Oleh karena itu region merupakan....
a. Fungsional geograf d. Regional geograf
b. Formal geograf
e. Kajian geograf c. Material geograf
3 Sepanjang sungai Deli banyak pemukiman kumuh yang berbentuk
memanjang mengikuti garis pantai.
Fenomena ini berkaitan dengan konsep ....
a. Pola
d. Interaksi b. Keterjangkauan e. Morfologi
c. Keterkaitan ruang
4 Aktivitas pertanian sangat bergantung pada berbagai faktor yaitu fsis
seperti iklim, tanah, dan ketinggian; faktor sosial seperti latar belakang budaya dan perkembangan teknologi; faktor ekonomi seperti
kepemilikan modal; dan faktor politik seperti kebijakan pemerintah suatu daerah. Dalam kajian geograf, penjelasan tersebut
menggunakan prinsip....
a. Korologi
d. Kronologi b. Deskripsi
e. Distribusi c. Interaksi
5 Pemukiman di sekitar Daerah Aliran Sungai DAS Begawan Solo
sering mengalami banjir, sehingga masyarakat membuat tanggul penahan banjir dan pada waktu banjir terjadi sering sekali pemukiman
ditinggalkan penghuninya. Pendekatan geograf untuk mempelajari peristiwa tersebut adalah ....
a. Lingkungan d. Komplek wilayah
b. Persebaran e. Interelasi
c. Keruangan
Lampiran Artikel
PERAN ESEG ENVIRONMENTAL, SOCIAL AND ECONOMIC GEOGRAPHY
DALAM MENGEKOEFISIENSI LAHAN BUAH DAN SAYURAN UNGGULAN DI KABUPATEN KARO SESUAI PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
Oleh Dini Damarpertiwi Dermawan dan Ananda Putri Syifa
RPP Geografi Kelas X SMA Negeri 15 Medan
14
Letak geografs Kabupaten Karo berada diantara 2º50’–3º19’ LU dan 97º55’–98º38’ BT dengan luas 2.127,25 Km
2
atau 2,97 dari luas Propinsi Sumatera Utara. Kabupaten Karo terletak pada jajaran Bukit Barisan dan sebagian besar wilayahnya merupakan dataran tinggi.
Daerah ini berada pada ketinggian 280–1.420 meter dpl dengan curah hujan tertinggi pada bulan Nopember sebesar 268 mm dan terendah pada bulan Januari sebesar 64 mm. Suhu
udara berkisar antara 18,8 ºC - 19,8ºC dengan kelembaban udara rata-rata setinggi 84,66 persen BPS Kab. Tanah Karo, 2000. Keberadaan Gunung Sinabung 2.460 meter dpl dan
Gunung Sibayak 2.212 meter dpl sebagai gunung tertinggi Sumatera Utara. Gunung Sibayak sampai saat ini belum mengalami erupsi dan berbeda dengan Gunung Sinabung mulai aktif
kembali dan bererupsi tahun 2010 semenjak tahun 1600an. Kemudian bererupsi kembali pada bulan september 2013-2014 http:www.karokab.go.idin
Abu vulkanik letusan Gunung Sinabung menyelimuti pemukiman masyarakat di Kabupaten Tanah Karo, Sumatera Utara. Letusan gunung yang disertai dengan gempa itu
membuat masyarakat dilanda kepanikan. Akibat letusan gunung berapi, beberapa material yang keluar dari kepundan gunung tersebut antara lain adalah awan panas, material pijar,
hujan abu, kemungkinan gas beracun yang terlempar ke atmosfer. Semua material tersebut memiliki dampak yang berbeda – beda terhadap lingkungan hidup, terdapat dampak negatif
dan dampak positif BPTP Sumatera Utara, 2014. Bagi Sumatera Utara untuk kebutuhan pasokan buah dan sayurnya berasal dari
Kabupaten Karo menjadi terganggu bahkan untuk daerah sekitarnya. Buah dan sayuran yang dihasilkan dari lahan-lahan subur di daerah tersebut antara lain bawang merah, bunga kubis,
wortel, sawi, tomat, cabai, kopi, dan lain-lain. Selain itu juga terdapat buah dan sayur unggulan yang memiliki nilai harga tinggi seperti jeruk, markisa, kolkubis, kentang dan sebagainya
bahkan pasokannya kebutuhan sampai ke luar Sumatera Utara http:distan.sumutprov.go.id. Kondisi Kabupaten Karo mengalami perbedaan setelah erupsi Gunung Sinabung dan
perubahan lahan-lahan lainnya menjadi tempat-tempat wisata atau villa-villa mewah. Perubah- an lahan yang berubah menjadi pemukiman ataupun perkebunan besar sudah ada di Kabupa-
ten Karo. Padahal sesuai dengan UU RI Nomor 41 Tahun 2009 tentang Perlindungan Pertanian Pangan Berkelanjutan sudah mengatur hal tersebut.
Begitu juga masyarakat yang mengungsi pun banyak pindah ke daerah lain yang sela- ma ini mengelola lahannya untuk buah dan sayur unggulan. Dengan demkian, hasil pertanian
buah dan sayur yang berasal dari Kabupaten Karo untuk kebutuhan Sumatera Utara dan seki- tarnya sangat menurun karena lahan utama yang subur berada disekitar kaki Gunung Sina-
bung. Selain itu juga masyarakat juga masih mengalami trauma melakukan kegiatan-kegiatan di bidang pertanian karena lahan pertaniannya rusak bahkan tempat tinggal dan modal yang
dimiliki tidak ada lagi. Buah dan sayur impor masuk ke pasar Indonesia dan Sumatera Utara sehingga masya-
rakat mulai beralih pada buah dan sayur negara lain. Masyarakat memilih buah dan sayur im- por karena faktor harga yang lebih murah. Kondisi ini berpengaruh secara tidak langsung pada
pendapatan petani buah dan sayur yang terus menurun. Pengaruh yang begitu besar akibat erupsi Gunung Sinabung bagi masyarakat dan lahan yang ada, dibutuhkan kerja keras untuk
RPP Geografi Kelas X SMA Negeri 15 Medan
15
mengubahnya sehingga potensi yang ada dapat dipertahankan. Masyarakat banyak kehilangan mata pencahariannya sebagai petani karena lahannya rusak, juga lahan-lahan yang selama ini
dijadikan buah dan sayur unggulan sudah tidak ada lagi. Membangun kembali dan bangkit dari keterpurukan suatu keharusan bagi masyarakat agar Kabupaten Karo dapat berdaya saing de-
ngan daerah lain sesuai dengan pembangunan berkelanjutan.
Untuk melakukan itu, peran Enviromental, Social, and Economic Geography ESEG un-
tuk mengekoefsiensi lahan buah dan sayur unggulan di Kabupaten Karo sesuai Pembangunan Berkelanjutan sehingga masyarakat dapat mengatasi masalah dalam perubahan lingkungan,
pemenuhan kebutuhan sehari-hari dan menciptakan masyarakat yang lebih baik. Upaya terse- but dapat dilakukan yaitu:
1. Memetakan Lahan