Memetakan Lahan Pengelolaan Secara Organik Budaya Berekoefisiensi

15 mengubahnya sehingga potensi yang ada dapat dipertahankan. Masyarakat banyak kehilangan mata pencahariannya sebagai petani karena lahannya rusak, juga lahan-lahan yang selama ini dijadikan buah dan sayur unggulan sudah tidak ada lagi. Membangun kembali dan bangkit dari keterpurukan suatu keharusan bagi masyarakat agar Kabupaten Karo dapat berdaya saing de- ngan daerah lain sesuai dengan pembangunan berkelanjutan. Untuk melakukan itu, peran Enviromental, Social, and Economic Geography ESEG un- tuk mengekoefsiensi lahan buah dan sayur unggulan di Kabupaten Karo sesuai Pembangunan Berkelanjutan sehingga masyarakat dapat mengatasi masalah dalam perubahan lingkungan, pemenuhan kebutuhan sehari-hari dan menciptakan masyarakat yang lebih baik. Upaya terse- but dapat dilakukan yaitu:

1. Memetakan Lahan

Melakukan pemetaan lahan potensial buah dan sayur unggulan di Kabupaten Karo menjadi landasan untuk menganalisis dalam mengelola potensi sumberdaya secara ekoefensi. Pe- metaan dapat dilakukan melalui pengumpulan data-data di lapangan, peta, foto udara dan citra satelit. Analisis pemetaan akan memberikan perencanaan selanjutnya yang lebih baik Sucipto, 2013. Memetakan juga pasar buah dan sayur unggulan di tingkat lokal dan inter- nasional memberikan manfaat bagi daerah untuk mengetahui keunggulan dalam mening- katkan kualitas buah dan sayur unggulan yang dihasilkan di Kabupaten Karo.

2. Pengelolaan Secara Organik

Mengelola lahan buah dan sayur unggulan secara organik akan menjadikan lahan terjaga kesuburan, pH, suhu, kandungan air dan organisme yang ada di dalam lahan tersebut Afandie, 2002. Begitu pula hama akan sulit berkembang di lahan potensial berbasis orga- nik ini dan sangat berbeda dengan sistem pengolahan yang bersifat kimiawi. Selain itu bia- ya yang dikeluarkan juga lebih sedikit dan hasil buah dan sayurnya lebih tinggmahal har- ganya. Keunggulan uah dan sayur unggulan yang dihasilkan lebih berkualitas karena dapat bertahan lama serta memberikan pengaruh kesehatan yang lebih baik dibandingkan pengo- lahan dengan zat kimia. Inilah peran dari ESEG pada Enviromental Geography nya.

3. Budaya Berekoefisiensi

Mengubah kebiasaan masyarakat yang selama ini pengelolaan lahan buah dan sayur ung- gulan dari kimiawi menjadi organik sangatlah sulit. Pembimbingan kepada masyarakat pen- tingnya mengola lahan untuk memenuhi kebutuhan tidak saja pada kepentingan ekonomi, namun menjaga lingkungan hidup sangat penting sesuai prinsip ekoefsiensi. Membudaya- kan berekoefsiensi pada masyarakat berlandaskan ekologi, sosial dan ekonomi akan men- jadikan kehidupan masyarakat di Kabupaten Karo ramah terhadap lingkungannya. Perubah- an perilaku di masyarakat untuk menjaga lingkungan secara bersama-sama serta untuk ke- pentingan bersama oleh masyarakat menyongsong pembangunan berkelanjutan. S ocial ge- ography inilah sangat penting karena nilai-nilai perubahan perilaku sebagai bagian dari ESEG dalam membangun budaya di masyarakat untuk lebih berekoefsiensi.

4. Promosi dan Kerjasama