Perilaku Kepemimpinan Masyarakat Pedesaan Dalam Era Pembangunan Kasus Dua Desa di Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta

PERILAKU KEPEMIMPINAN
MASYARAKAT PEDESAAN
DALAM E R A PEMBANGUNAN

KASUS D U A DESA D l KABUPATEN SLEMAN
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

OLEH:

W U R A D J I

FAKULTAS PASCA SARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR

1985

I N T I S A R I
W U R A D J I , Perilaku Kepemimpinan Masyarakat Pedesaan dalam Era

Pembangunan : Kasus Dua Desa d i Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta (dibawah bimbingan Komisi Penasehat, diketuai oleh R . Margo
no Slamet, dengan S.M.P.


Tjondronegoro, Affendi Anwar, dan M. Amin

Aziz, masing-masing sebagai anggota)

.

Perilaku kemimpinan masyarakat dalam penel it i a n i n i me1 i p u t i per i l a k u pemimpin dalam kerangka hubungan pemimpin-supra s t r u k t u r , dan
hubungan antara pemimpin dengan pengikutnya. Dalam kerangka hubungan
pemimpin-supra s t r u k t u r , p e r i l a k u kepemimpinan adalah cara-cara pemim
-

-

p i n dalam menanggapi pengaruh-pengaruh yang datang d a r i supra struk

t u r . Sedang dalam kerangka hubungan pemimpin-pengikut, p e r i l a k u kepemimpinan antara l a i n m e l i p u t i cara-cara dan tindakan pemimpin dalam
mempengaruhi pengi ku tnya .
Dalam usaha mencapai tujuan bersama, fungsi kepemimpinan s e l a l u
tidak dapat dilepaskan dengan pemimpin-pemimpin l a i n dal am s i s t i m sos i a l , serta s i t u a s i pengikut sebagai agregat. Dengan pemimpin-pemim;p i n l a i n , pemimpin masyarakat harus dapat menjalin hubungan k e r j a sama secara kompak. Dal am hubungannya dengan pengi kutnya, pemimpin da


-

l a m menentukan tindakannya harus sesuai dengan s i f a t dan c i r f pengi

-

kutnya .
Dari p e n e l i t i a n - p e n e l i t i a n sebelumnya t e l a h diketahui, mengenai
betapa besar peranan pemimpin masyarakat setempat dal am menggerakkafi

.

masyarakat untuk me1aksanakan pembangunan. Untuk dapat melaksanakan
fungsi menggerakkan masyarakat tersebut, pemimpin masyarakat harus me
m i l i k i p e r i l a k u tertentu, namun belum banyak p e n e l i t i a n dilakukan mengenai masalah i t u . Dalam era pembangunan dewasa i n i , p e n e j i t i a n me
ngenai p e r i 1aku kepemimpinan masyarakat tersebut tak dapat d i hindar
kan l a g i dan p e r l u segera dilakukan.
P e n e l i t i a n i n i d i l a t a r belakangi oleh sejumlah masalah sebagai
b e r i k u t : (1) Dalam suatu s i s t i m sosial, berlaku norma tertentu, d i

mana pemimpin merupakan pengendali d a r i kekuatan norma tersebut.

-

Adanya norma demikian, s e d i k i t banyak aka? mengurangi kebebasan dan
keberanian masyarakat untuk bergerak s e n d i r i . Masyarakat t i d a k berani' bergerak dan bertindak s e n d i r i mendahului pemimpinnya. ( 2 ) Dalam
masyarakat tertentu, l e b i h - l e b i h masyarakat Jawa, pemimpin dianggap
memiliki hak-hak istimewa tertentu, antara l a i n hak untuk mengambil
keputusan. Dalam sistirn masyarakat seperti i t u , masyarakat akan me

-

nunggu apa yang akan ditentukan dan diputuskan oleh pemimpinnya, karena mendahului kehendak pemimpin dianggap t i d a k hormat. ( 3 ) Dari
berbagai pengamatan diperoleh kesan, bahwa terdapat beberapa masyara
k a t yang memiliki sumber daya hampir sama, t e t a p i ternyata t i n g k a t
kemajuan desanya t i d a k sama. Juga dijumpai kenyataan bahwa terdapat
beberapa masyarakat memi 1ik i sumber daya yang berbeda, t e t a p i ternya
t a memiliki t i n g k a t kemajuan desa yang hampir sama. ( 4 ) Perlakuan Pe
merintah terhadap desa-desa d i Indonesia re1a t i f sama. Para Penyul uh
Pembangunan yang bertugas d i desa-desa juga memberikan perlakuan yang

r e l a t i f sama. Tetapi ternyata dijumpai adanya beberapa desa yang g i at

me1aksanakan pembangunan, sedang beberapa desa yang 1a i n t i d a k .

Semuanya i t u diduga disebabkan oleh a k t i v i t a s kepemimpinan masyarakat
dalam menggerakkan masyarakat untuk melaksanakan pembangunan t i d a k
sama .
P e n e l i t i a n bertujuan menemukan pola p e r i l a k u kepemimpinan yang
berhasil guna dan berdaya guna bagi pembangunan desa, beserta f a k t o r 7

f a k t o r yang melatar belakanginya. Dalam rangka penyuluhan pembangunan
bagi masyarakat desa, h a s i l p e n e l i t i a n i n i diharapkan dapat membuka
j a l a n bagi upaya mengembangkan

kemampuan pemimpin masyarakat setem

pat dalam menghadapi tantangan pembangunan, serta kepemimpinan yang
b e r o r i e n t a s i pada kebutuhan nyata d a r i masyarakat setempat.
P e n e l i t i a n i n i dilakukan dalam bentuk s t u d i kasus selama 1 tahun
d i dua Desa dalam wilayah Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta

dengan menggunakan Pengamatan b e r p a r t i s i p a s i , Wawancara, dan Pencacah
an sebagai teknik pengumpul data, d i samping memanfaatkan data sekun-

der yang dipandang dapat membantu melengkapi bahan p e n e l i t i a n . Seba

-

gai metoda a n a l i s i s data dipergunakan A n a l i s i s Jalur, Teknik Korelasi

dan U j i

x',

d i samping penggunaan Anal i s i s D i s k r i p t i f yang l e b i h se-

derhana. H a l -ha1 yang be1um dapa t d i terangkan dengan tekni k- tekni k
a n a l i s i s d i atas, akan dilakukan pembahasan secara k u a l i t a t i f , t e r u t a
ma me1a1 u i konsep-konsep sosio-kul t u r a l

.


Dari sejumlah h a s i l p e n e l i t i a n yang diangkat melalui p e n e l i t i a n
i n i diantaranya adalah sebagai b e r i k u t . (1) Rupanya masyarakat belum
sepenuhnya dapat melepaskan d i r i d a r i pandangan, bahwa pemimpin diang
gap memiliki hak-hak istimewa tertentu, memiliki kedudukan terhormat,
yang dapat menentukan apa yang sebaiknya harus dilakukan oleh masyara
k a t secara keseluruhan. Kepatuhanlketaatan dan ketergantungan masyara
k a t terhadap pemimpinnya, didorong oleh adanya pandangan mengenai hak
hak istimewa yang d i m i l i k i pemimpin tersebut.
Dalam hubungannya dengan sumber daya lingkungan, ternyata bahwa
(2) walaupun terdapat perbedaan sumber daya lingkungan antara dua desa kasus, akan t e t a p i perbedaan tersebut t i d a k berpengaruh nyata t e r hadap p e r i 1aku kepemimpinan masyaraka tnya. ( 3 ) D a l am hubungan pemim

-

pin-supra s t r u k t u r , p e r i l a k u mereka tergolong kategori "berorientasi
ke atas". Dalam hubungan pemimpin-pengikut, mereka memiliki pola " i n teraksi erat!' Pola pengaruh berada dalam kategori " moderat" y a i t u d-i
tengah-tengah

suatu kontinum antara pengaruh r e p r e s i f dan pengaruh


persuasif. Pol a pengambi 1an keputusan juga berada pada ka tegori "mode
rat

", y a i t u

d i tengah-tengah suatu kontinum antara pengambilan kepu-

tusan d i r e k t i f dan pengambilan keputusan p a r t l s i p a t i f .
( 4 ) Dal am hubungannya dengan keberhasi 1an program pembangunan de
-

sa, ternyata keberhasilan pembangunan desa tidak dapat dilepaskan dar i pengaruh p e r i l a k u kepemimpinan masyarakat, kematangan pengikut dan

kekompakan pemimpin. Hal i t u adalah wajar, karena keberhasilan pembangunan desa merupakan tindakan bersama antara pemimpin, pengikut, sert a k e r j a sama antara pemimpin-pemimpin masyarakat i t u s e n d i r i .

( 5 ) B i l a d i t e l usur d i antara program-program pembangunan desa
yang merupakan parameter d a r i k e e f e k t i f a n p e r i l a k u kepemimpinan, t e r nyata t i n g k a t kematangan pengikut saja belum cukup berperan sebagai pe
nentu bagi terlaksananya Program Pengembangan Swadaya Masyarakat.

Peranan pemimpin masyarakat yang kompak sangat menentukan keberhasilan

Program Pengembangan Swadaya Masyarakat.

( 6 ) Keberhasilan Program Pengendalian Masalah Kependudukan dan
Lingkungan Hidup l e b i h banyak ditentukan oleh t i n g k a t kematangan ma
syarakat (pengi k u t ) , serta 01eh keberhasi 1an

Program

-

Peningka tan

Pendapatan Masyarakat, d a r i pada oleh pengaruh p e r i l a k u kepemimpinan
s e n d i r i . Pengaruh p e r i l a k u kepemimpinan terhadap keberhasilan Program
a
Pengendalian Masalah Kependudukan dan Lingkungan Hidup ternyata t e r j d i secara t i d a k langsung, y a i t u lewat kematangan pengikutdan Usaha Pe
ningkatan Pendapatan Masyarakat. Hal i t u didukung l a g i oleh kenyataan
bahwa d i antara t i g a

program pembangunan desa yang d i j a d i k a n parame-


t e r d a r i p e n e l i t i a n i n i , ternyata p e r i l a k u kepemimpinan, kematangan
pengikut, dan kekompakan antar pemimpin sangat terasa pengaruhnya t e r hadap keberhasi 1 an Program Peningkatan Pendapa tan Masyarakat tersebut

( 7 ) Dalam hubungannya dengan c i r i p r i b a d i pemimpin, ternyata pemimpin masyarakat yang tergolong " b e r o r i e n t a s i ke atas", t i n g k a t pendidikannya masih tergolong rendah, t e l a h berusia 55 tahun ke atas, me
m i l i k i masa k e r j a l e b i h d a r i 20 tahun, s e r t a memiliki persepsi yang
masih tergolong rendah, mengenai peranan yang harus dilakukan pemimpin
it u s e n d i r i . Sebal iknya pemimpin masyarakat yang tergolong "berpol a

i n t e r a k s i e r a t " , "berpol a pengaruh

persuasif", dan "berpola pengambi1

an keputusan p a r t i s i p a t i f " , -tingkat pendidikan mereka l e b i h t i n g g i , ma
sa k e r j a sebagai pemimpin masyarakat

kurang d a r i 20 tahun, usianya j a-

-


uh l e b i h muda, serta m e m i l i k i persepsi yang l e b i h t i n g g i mengenai pe
ranan pemimpin i t u s e n d i r i . Status sosial ekonomi pemimpin, t i d a k ber-

pengaruh nya ta, baik terhadap pol a o r i e n t a s i , pol a i n t e r a k s i , pol a pengaruh, maupun pola pengambilan keputusan.

(8) Keberhasi 1an Program Pembangunan Desa sangat e r a t hubungannya
dengan c i r i - c i r i pengikut sebagai agregat. Dukuh-Dukuh yang tergolong
berhasil dal am me1aksanakan pembangunannya, ternya ta r a t a - r a t a t i n g k a t
pendidikan masyarakatnya l e b i h t i n g g i , memiliki m o b i l i t a s geografis l e
b i h t i n g g i . Di samping i t u masyarakat dalam dukuh-dukuh tersebut juga
l e b i h banyak berhubungan dengan media massa.

Dalam tugasnya sebagai pemimpin masyarakat yang diharapkan mampu
membawa perubahan agar kehidupan s i s t i m sosial l e b i h baik, pemimpin
masyarakat sering di'hadapkan dal am s i t u a s i yang sul it . Pertama pemimp i n masyarakat harus tetap dalam s i t u a s i k u l t u r a l , dan kedua mereka
diharapkan mampu menciptakan i k l i m pembangunan, j a d i harus berada da-

l a m s i t u a s i pembangunan. Dalam s i t u a s i k u l t u r a l pemimpin diharapkan
oleh sistimnya agar mampu mempertahankan dan mengendalikan norma yang
berlaku demi k e l e s t a r i a n dan kestabilan s i s t i m . Dalam s i t u a s i pemba


-

ngunan, pemimpin harus bertindak sebagai pelopor ke arah perubahan.
Dalam peranannya sebagai pelopor pembangunan tersebut, pemimpin masya
r a k a t harus berani bertindak untuk merubah n i l a i - n i l a i , sikap-sikap,
dan pandangan masyarakat, yang sering bertentangan, bahkan

mengham

-

b a t pembangunan. B i l a fungs.i . kedua tersebut t i d a k d i l aksanakan dengan,
h a t i - h a t i , dapat t e r j a d i pemimpin d i j a u h i oleh masyarakat.
Dalam s i t u a s i pembangunan semacam i t u , kehadiran pemimpin untuk
s e l a l u muncul dal am s e t i a p kegiatan masyarakat ("entengan"), sangat
d i p e r l ukan. Kecual i it u pentimpin masyarakat harus mampu mengajak dan
menanamkan pengaruhnya secara persuasif dalam menggerakkan masyarakat
b e r p a r t i s i p a s i dalam pembangunan. Dengan pemimpin-pemimpin lainnya da-

l a m s i s t i m sosial, pemimpin harus mampu menjalin hubungan k e r j a sama
secara kompak. D i samping i t u , dalam hubungannya dengan supra s t r u k t u r
yang berkepentingan mengenai pembangunan desa, pemimpin masyarakat harus memiliki sikap responsif dan i n o v a t i f terhadap s e t i a p i d e pemba.

-

ngunan yang masuk. Terhadap i d e pembangunan tersebut, pemimpin masya

-

r a k a t harus mampu menerjemahkan kedalam bahasa yang dapat dimengerti
pengikutnya. Selanjutnya dalam merencanakan dan mengambil keputusan me
ngenai pembangunan yang akan dilaksanakan, pemimpin masyarakat harus
melakukannya secara p a r t i s i p a t i f .
Walau semua peran dan p e r i l a k u kepemimpinan sebagaimana digambarkan tersebut dapat terwujud, baik melalui pendidikan dan l a t i h a n kader
kepemimpinan desa, melalui pendidikan ke arah kemampuan berorganisasi,
maupun

bentuk-bentuk pendidikan dan l a t i h a n yang l a i n , ha1 itupun be-

lum menjamin bahwa kepemimpinan mereka akan dapat d i daya gunakan bagi
kepentingan pembangunan. Pendaya gunaan pemimpin masyarakat sangat

tergantung pada seberapa besar i k l i m kepemimpinan desa memungkinkan ba
g i pemimpin-pemimpin masyarakat s e r t a semua warga desa secara k e s e l u
rutian dapat b e r p a r t i s i p a s i dal am pembangunan.

-

Untuk menciptakan i k l i m agar pemimpin masyarakat dan masyarakat
desa secara keseluruhan b e r p a r t i s i p a s i dengan penuh tanggung jawab dalam pembangunan, p e r l u dipenuhi hal-ha1 sebagai b e r i k u t :

(1) Fungsi desa sebagai lembaga yang berhak mengatur rumah tangga
nya s e n d i r i (hak otonomi desa), harus s e l a l u d i jadikan landasan o l e h
supra s t r u k t u r dalam memberikan pembinaan dan pengarahan terhadap desa
Sebal iknya f u n g s i desa sebagai p e l aksana admini s t r a t i f , t i d a k per1 u d-i
besar-besarkan, karena dapat b e r a k i b a t mematikan kebebasan dan keberan i a n masyarakat desa untuk mengambil prakarsa mengenai pembangunan desanya sendi r i .

( 2 ) Pihak supra s t r u k t u r harus mengubah sikap dan perilakunya dalam memperlakukan desa dan masyarakatnya, bukan sebagai pelaksana admi
n i s t r a t i f , yang hanya bergerak apabi-la mendapat p e r i n t a h . Desa dan ma-

syaraka tnya harus d i pandang sebagai 1embaga yang memi 1 ik i kemampuan un
tuk bergerak s e n d i r i .

( 3 ) Aspek "mengatur" dal am k a l imat "hak mengatur rumah tangganya
s e n d i r i " sebagaimana dinyatakan dalam Undang-Undang Nomor

5/1979, ha-

rus s e l a l u dihidupkan dan didorong pertumbuhannya. tembaga Musyawarah
*

Desa (LMD) sebagai p a r t n e r Kepal a Desa, harus d i tingkatkan kemampuan
nya sebagai badan

-

yang m e m i l i k i f u n g s i k o n t r o l terhadap kebijaksanaan

Kepala Desa. K i n i sebagian masyarakat desa masih dihinggapi perasaan
"pekewuh" untuk melakukan k o n t r o l kepada pemimpinnya. Untuk menghilanp
kan rasa pekewuh t e r s e b u t harus dimulai d a r i pemimpin i t u s e n d i r i , ant a r a 1a i n dengan membi asakan d i r i untuk sel a l u memberikan kesempatan
kepada pengikutnya b e r p a r t i s i p a s i secara penuh dalam s e t i a p proses kepemimpinan.

( 4 ) Lembaga-Lembaga Swadaya Masyarakat yang ada d i desa harus d i dorong dan d i b e r i tempst untuk hidup, karena organisasi semacam i t u me
rupakan wadah penyalur pendapat dan a s p i r a s i masyarakat.

( 5 ) Kegiatan supra s t r u k t u r dalam membantu desa melaksanakan pem
-

bangunan, harus diarahkan terhadap hal-ha1 yang s u l i t terjangkau o l e h
masyarakat setempat. Bantuan t e k n i s yang d i b e r i k a n harus diarahkan
agar masyaraka t se tempa t mampu menggal i dan memanfaa tkan sumber daya
yang ada d i s e k i t a r n y a .
( 6 ) Persepsi masyarakat, khususnya para pemimpin formal desa sen
d i r i , yang memandang bahwa Kepala Desa merupakan "penguasa tunggal"
d i desa, s e d i k i t demi s e d i k i t harus segera dihilangkan. B i l a persepsi
semacam i t u d i b i a r k a n t e t a p ada, dikhawatirkan akan semakin memperbesar peranan Kepala Desa sebagai aparat a d m i n i s t r a t i f . Sikap dan p e r l a kuan Kepala Desa yang cenderung menyerupai supra s t r u k t u r dalam mem

-

perlakukan warga desanya, p e r l u segera diubah, b i l a menghendaki p a r t i s i p a s i masyarakat dalam pembangunan desa segera terwujud.

PERILAKU KEPEMIMPINAN MASYARAKAT PEDESAAN
OALAM ERA PEMBANGUNAN

Kasus Dua Desa d i Kabupaten Sleman
Daerah Istimewa Yogyakarta

W U R A D J I
. Nrp

80527

D i s e r t a s i sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
Gel a r Doktor
Bidang Keahlian Penyuluhan Pembangunan

FAKULTAS PASCA SARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Judul D i s e r t a s i

: PERILAKU KEPEMIMPINAN MASYARAKAT PEDESAAN

DALAM ERA PEMBANGUNAN (Kasus Dua Desa d i
Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta)
Nama Promovendus

: W u r a d j i

Nomor Pokok

:

80527

Menyetujui :

1. Komisi Penasehat

.P. Tjondronegoro

%*A*4

Anggo t a

Anggota

D r Ir M. Amin Aziz

7

Anggo t a

2. Ke tua B i dang Keahl ian
A

Penyuluhan Pembangunan

Prof. D r u g o n o S l amet

Tanggal Lutus : 20 J u l i 1985

arjana

RIWAYAT HIDUP

Penulis adalah putra bungsu almarhum Wongsosentono, l a h i r pada
tanggal 28 Januari 1943, d i Pakem, kabupaten Sleman, Daerah Istimewa
Yogyakarta.
Lulus SGA tahun 1962. Pada tahun i t u juga melanjutkan pendidikan
ke Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Gajah Mada. Pada saat Fakultas Ilmu Pendidi kan mengintegrasi kan d i r i ke dalam I K I P YOGYAKARTA pa
da tahun 1964, penulis masih berada d i t i n g k a t 111. Tahun 1968 l u l u s
d a r i Fakultas Ilmu Pendidikan I K I P YOGYAKARTA, Jurusan Pendidikan Lua r Sekol ah, sebagai Sarjana Pendi d i kan.
Pada tahun 1968 diangkat menjadi S t a f Pengajar pada Fakultas 11mu Pendidikan IKIP YOGYAKARTA sampai sekarang, dengan pangkat t e r a

-

k h i r Pembina t k . I / L e k t o r Kepala Gol. IV/b.

Jabatan-jabatan yang pernah dipangku pada Fakultas Ilmu Pendidik
an IKIP YOGYAKARTA antara l a i n : Kepala B i r o Pengajaran (1972-1973),
Sekre t a r i s Departemen Metadol ogi Penel it i a n (1973-1975), Ketua Jurusan Pendidi kan Luar Sekol ah (1975-1978).
Pada tahun 1978 mendapat kesempatan mengikuti Program Magister
Sains (S2) pada Fakultas Pasca Sarjana I n s t i t u t Pertanian Bogor, B i dang Keahl ian Penyul uhan Pembangunan, dengan biaya d a r i BKKBN Pusat.
Lulus S2 bulan A p r i l 1980, dan pada bulan September tahun i t u juga
mendapa t kesempatan me1anjutkan Program Doktor (S3) Ins t i t u t Pertani
an Bogor, dengan Bidang Keahlian yang sama. Biaya pendidikan untuk
Program S3 tersebut diperoleh d a r i Tim Manajemen Program Doktor
(TMPD) Departemen Pendi d i kan dan Kebudayaan.
Penulis nikah pada tahun 1969-dengan S r i Wiyati. K i n i mempunyai
3 orang p u t r a l p u t r i : Ardhini Meykhana Sari, Ardhana Febrianaji, dan
A r i f a Efianingrum.

-

KATA PENGANTAR
Dalam s i s t i m s o s i a l m a s y a r a k a t desa,
r a k a t merupakan t o k o h k u n c i .

p e m i m p i n masya-

I a merupakan p e n j a g a p i n t u

b a g i pengaruh-pengaruh yang d a t a n g d a r i l u a r . Anggota s i s
t i m s o s i a l akan menerima a t a u m e n o l a k i d e pembangunan yang

datang d a r i l u a r ,

sebagian besar karena pengaruh d a r i pe-

mimpin-pemimpinnya.

S e b a g a i pemuka p e n d a p a t dan s e b a g a i

o r a n g yang berpengaruh dalam m a s y a r a k a t ,
kunya d i t e l a d a n i ,

s i k a p dan p e r i l a

s a r a n dan p e n d a p a t n y a d i i k u t i o l e h p a r a

pengi kutnya.

-

Dalam hubungannya dengan p e l a k s a n a a n p r o g r a m pemba
ngunan ^desa, p e m i m p i n m a s y a r a k a t h a r q s b e r t i n d a k s e b a g a i
p e m r a k a r s a pembangunan d i d e s a n y a ,

dan d a p a t m e n g g e r a k k a n

m a s y a r a k a t u n t u k m e l a k s a n a k a n pembangunan. A g a r d a p a t mel a k s a n a k a n f u n g s i n y a sebagai pemimpin m a s y a r a k a t s e b a g a i mana d i k e m u k a k a n d i a t a s ,

p e m i m p i n m a s y a r a k a t h a r u s memi-

l i k i p e r i l a k u t e r t e n t u . Oleh k a r e n a i t u t e l a a h mengenai
9

p e r i l a k u k e p e m i m p i n a n m a s y a r a k a t d a l a m hubungannya dengan
p r o g r a m pembangunan desa,

merupakan k e b u t u h a n n y a t a ,

dan

t i d a k dapat dihindarkan.
Pokok-pokok p i k i r a n t e r s e b u t d i s u s u n d a l a m b e n t u k pe
n e l i t i a n d i s e r t a s i dengan j u d u l " P e r i l a k u Kepemimpinan
s y a r a k a t Pedesaan d a l a m E r a Pembangunan",

Ma

d i a j u k a n seba

g a i s a l a h s a t u s y a r a t u n t u k m e m p e r o l e h g e l a r d o k t o r pada
F a k u l t a s Pasca S a r j a n a I n s t i t u t P e r t a n i a n B o g o r .
P e n e l i t i a n d i l a k u k a n dalam bentuk s t u d i kasus yang

-

d i l a k u k a n d i Daerah I s t i m e w a Yogyakarta selama 1 tahun,
r i b u l a n A g u s t u s 1983 sampai dengan b u l a n J u l i 1984,

da-

terma-

suk p e n e l i t i a n p e n d a h u l u a n .
P e n e l i t i a n i n i d i m u n g k i n k a n a t a s b i a y a T i m Manajemen
Program D o k t o r D i r e k t o r a t J e n d e r a l P e n d i d i k a n T i n g g i Departemen P e n d i d i k a n d a n K e b u d a y a a n .
Laporan t e r w u j u d dalam bentuk d i s e r t a s i a t a s b i m b i n g h
sebuah K o m i s i P e n a s e h a t d a r i F a k u l t a s Pasca S a r j a n a I P B d i bawah p i m p i n a n P r o f . D r . R . M a r g o n o S l a m e t ,
M.P.S.

Tjondronegoro,

M. Amin A z i z ,

d e n g a n P r o f . Dr.

P r o f . D r . A f f e n d i Anwar,

dan Dr.

Ir.

masing-masing sebagai anggota. Komisi t e l a h

m e m b e r i k a n b i m b i n g a n dan p e n g a r a h a n s e c a r a i n t e n s i f d e n g a n
penuh k e s a b a r a n dan r a s a k a s i h sayang. T i a d a s e s u a t u y a n g
l a y a k d i s a m p a i k a n kepada b e l i a u - b e l i a u t e r s e b u t ,

kecuali

ucapan t e r i m a k a s i h yang sedalam-dalamnya.
P r o s e s a n a l i s i s i t e m d i l a k u k a n dengan menggunakan " p r o
gram a n a l i s i s b u t i r M , o l e h P r o f . S u t r i s n o H a d i , M.A.

d a r i Fa-

a
k u l t a s P s i k o l o g i U n i v e r s i t a s G a j a h Mada. P r o s e s a n a l i s i s j l u r ( p a t h a n a l y s i s ) d i l a k u k a n p a d a U n i t K o m p u t e r I K I P Y O G YA

(1982).

P u s a t Kom
-

p u t e r & P e n g o l a h a n D a t a I P B m e l a l u i p r o g r a m SPSS,

t e l a h mem
-

KARTA,

dengan p r o g r a m d a r i W o l f l e ,

L e e M.

b e r i k a n j a s a n y a p u l a dalam p r o s e s a n a l i s i s j a l u r sampai pada k o e f i s i e n j a l u r ( k o e f i s i e n b e t a ) . Kepada U n i t K o m p u t e r
I K I P YOGYAKARTA,

P r o f . S u t r i s n o Hadi,

M.A.,

d a n P u s a t Kompu
-

t e r & Pengol ahan D a t a I n s t i t u t P e r t a n i a n Bogor,

diucapkan t e ri

vi
ma k a s i h y a n g s e b e s a r - ' b e s a r n y a .
Ucapan t e r i m a k a s i h j u g a d i s a m p a i k a n kepada R e k t o r
I K t P YOGYAKARTA y a n g t e l a h m e m b e r i k a n i j i n d a n k e s e m p a t a n
kepada p e n u l i s u n t u k m e n g i k u t i Program P e n d i d i k a n D o k t o r
pada F a k u l t a s Pasca S a r j a n a I n s t i t u t P e r t a n i a n Bogor.
I r . Amsar b a n y a k m e m b e r i b a n t u a n ,

proses pengolahan data.

Drs. Djohar,

khususnya dalam

M-S.

memberikan m o t i -

v a s i u n t u k m e n g i k u t i p r o g r a m d o k t o r d i F a k u l t a s Pasca S a r j a n a IPB. D r s . Wuryadi,

M.S.

menyampaikan s a r a n - s a r a n y a n g

s a n g a t b e r h a r g a b a g i penyempurnaan p r o p o s a l . Kepada r e k a n rekan tersebut diucapkan terima k a s i h sebesar-besarnya.
Kepada P e m e r i n t a h D a e r a h I s t i m e w a Y o g y a k a r t a y a n g t e
l a h memberikan kemudahan-kemudahan
pat terlaksana,

sehingga p e n e l i t i a n da-

khususnya D i r e k t o r a t S o s i a l P o l i t i k b a i k

pada t i n g k a t p r o p i n s i maupun t i n g k a t k a b u p a t e n ,
g l i k d a n Camat Pakem,

Camat N g a -

R e p a l a - K e p a l a D e s a D o n o h a r j o d a n P u-r

wobinangun dengan s t a f n y a , s e r t a K e p a l a - K e p a l a Dukuh d i k g
,
dua desa t e r s e b u t , j u g a d i u c a p k a n banyak t e r i m a k a s i h .
K e p a d a semua p i h a k y a n g t i d a k s e m p a t d i s e b u t k a n s a t u
persatu,

namun b e s a r p e r a n a n n y a d a l a m p r o s e s p e n y e l e s a i a n

disertasi ini,

disampaikan p u l a ucapan t e r i m a k a s i h .

Akhirnya diakui,

bahwa w a l a u p u n t e l a h d i u s a h a k a n u n -

t u k menyusun l a p o r a n i n i s e b a i k - b a i k n y a ,

tentu disana s i n i

masih t e r d a p a t kekurangannya. Untuk i t u saran-saran,

penda

pat,

s e r t a k r i t i k membangun d a r i semua p i h a k y a n g b e r m i -

n a t mengenai m a s a l a h i n i s a n g a t d i h a r a p k a n .
Semoga h a s i l p e n e l i t i a n i n i b e r m a n f a a t a d a n y a .

Bogor,

Juni

Penulis,

W u r a'd j i

1985

DAFTAR I S 1

DAFTAR TABEL

Hal aman
xi

DAFTAR GAMBAR

xiii

.......
1. Latar Belakang
...
2 . Batasan dan Pengertian
3 . Masalah P e n e l i t i a n
.

I. PENDAHULUAN

.
.
.
.

.
.......
.......
.......
Manfaa tnya . . .

1

.
.
.
.

1
4
9
12

..........
PEMBANGUNAN PEDESAAN . . . . . . . . . . . . . . . .
1. Pendekatan Masyarakat . . . . . . . . . . . .
2 . Pendekatan Desa . . . . . . . . . . . . . . .
3 . S t r a t e g i Pembangunan Desa . . . . . . . . . .
PERUBAHAN SOSIAL DAN KEPEMIMPINAN . . . . . . . . .
1. Perubahan Sosial
..............
Sumber Perubahan Sosial . . . . . . . . . .
Perubahan dalam S i s t i m Sosial . . . . . . .
....
Hambatan terhadap Perubahan Sosial
2 . Kepemimpinan
................

14

4

. Tujuan

Penel it i an dan

.
.
.
.

.
.
.
.

.
.
.
.

.
.
.
.

PENELITIAN-PENELITIAN TERDAHULU

Pendekatan mengenai Kepemimpinan
Sumber Muncul nya Pemimpin
Pengaruh Kepemimpinan

......

.........

...........
3 . Peranan Pemimpin dalam Perubahan Sosial . . .

42
42
43
45
48
51
51
59
62
64

.........
1. S i s t i m Sosial . . . . . . . . . . . . . . . .
2 . Masyarakat Desa sebagai S i s t i m Sosial . . . .
PERILAKU KEPEMIMPINAN MASYARAKAT JAWA . . . . . . .

90

PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM PEMBANGUNAN DESA

98

MASYARAKAT DESA DAN S I S T I M SOSIAL
.

23
24
27
31

....
I 1 1. KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS . . . . . . . . . . . . .
Pembangunan Desa . . . . . . . . . . . . . . . .
Pola Orientasi . . . . . . . . . . . . . . . . .
Pol a Hubungan Pemimpin-Pengikut .'. . . . . . . .
Pola Pengaruh
.................
Pol a Pengambi 1an Keputusan . . . . . . . . . . .
KekompakanPemimpin . . . . . . . . . . . . . . .
Kematangan Pengi k u t

...............

70
70
79

108
108
112
113
114
116
119
120

..........
...........
......................
.IV.METODOLOGI
1. Jenis P e n e l i t i a n dan Penetapan Sampel . . . . . .
2 . Bahan P e n e l i t i a n dan Prosedur Pengungkapannya . .
3 . A n a l i s i s Data . . . . . . . . . . . . . . . . . .
...................
4 . U n i t Analisa
5 . U j i Kesyakhihan A l a t Pengukur . . . . . . . . . .
6 . U j i Keterhandalan A l a t Pengukur . . . . . . . . . .
7 . Pengungkapan N i l a i - N i l a i Sosial Budaya . . . . . .
V . HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . . . . . . . . . . . .
D i s k r i p s i Daerah P e n e l i t i a n
............
1. Lokasi
...................
2 . S t r u k t u r Pemerintahan Desa . . . . . . . . . .
S i s t i m Sosial Budaya Masyarakat
Hipotesis Penel it i a n . . . . .

............
.............
P e r i l a k u Kepemimpinan Masyarakat . . . . . . . . . .
1. Tinjauan Umum . . . . . . . . . . . . . . . .
2 . Gambaran Perilaku Kepemimpinan Masyarakat ...
3 . Hubungan Peri 1 aku Kepemimpinan dengan C i r i P r-i
badi Pemimpin . . . . . . . . . . . . . . . .
4 . P e r i l a k u Kepemimpinan dan Program Pembangunan
Desa
....................
5 . C i r i Pengikut dan Program Pembangunan Desa . .
6 . Program Pembangunan Desa pada t i n g k a t Dukuh .
7 . N i l a i Sosial Budaya. Kepemimpinan. dan Pemba .
ngunan Desa . . . . . . . . . . . . . . . . .
.

3 Kepemimpinan Informal
4 . S t r u k t u r Masyarakat

7

V I . KESIMPULAN DAN SARAN

.................
KESIMPULAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
1. Kepemimpinan Desa . . . . . . . . . . . . . .
2 . Sumber Daya Alam dan Manusia . . . . . . . . .
3 . P e r i l a k u Kepemimpinan Masyarakat . . . . . . .
4 . Program Pembangunan Desa dan Kepemimpinan Ma .
syaraka t . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
5 . P e r i l a k u Kepemimpinan dan C i r i Pribadi Pemim
pin
6 Program Pembangunan Desa dan C i r i Pengikut

.

SARAN-SARAN

.

.....................
..
....................

123
130
131
131
137
141
146
146
147
149
151
151
151
153
162
163

....................

241

DAFTAR PUSTAKA

260

LAMPIRAN

.......................
...........................

268

V I I . TINJAUANAKHIR

DAFTAR TABEL
Tabel

Teks

Ha Faman

1. ' ~ a t rks
i C i r i - C i r i Peri laku Kepemimpinan pada Masyarakat
Tradisional, Masyarakat Berkembang, dan Masyarakat Maju

...

126

2. Ringkasan Prosedur Penetapan Sampel

134

3.

......................
D a f t a r Sampel Dukuh d i Desa Donoharjo dan Purwobinangun ...
D a f t a r Jumlah Kelompok dan Jumlah Responden ..............
Tingkat Pendidikan, Umur, dan Masa Kerja Pejabat Desa .....

135
136
157

6. Pemilikan Tanah Rakyat d i Desa Donoharjo dan Purwobinangun.

164

7. D a f t a r A n a l i s i s Ragam Desa mengenai Perilaku Kepemimpinan
dan Pelaksanaan beberapa Program Pembangunan Desa

167

8. Rata-Rata Sekor Peri 1aku Kepemimpinan Masyarakat, d i Desa
Donoharjo dan Desa Purwobinangun

..........................

174

9. Kategori P e r i l a k u Kepemimpinan Masyarakat Desa Donoharjo
dan Desa Purwobinangun ...................................

175

10. Matriks Korelasi antara Pendidikan, Umur, Lama Masa Kepemim
pinan, Persepsi mengenai Peranan Pemimpin, Status Sosial
Ekonomi, I n t e n s i t a s Orientasi Kebawah, I n t e r a k s i Erat, I n t e n i i - t a s Pengaruh Persuasif, dan I n t e n s i tas Pengambilan Keputusan P a r t i s i p a t i f

185

11. Frekuensi Responden yang berpola Orientasi ke Atas, Inperak
s i Erat, Pola Pengaruh Persuasif, dan Pola Pengambilan ~ e p i
tusan P a r t i s i p a t i f .........................................

186

4.
5.

........

-

......................................

12. Ma t r i k.s Korel a s i antara P e r i l aku Kepemimpinan, Kematangan PC
ngikut, Kekompakan Pemimpin, Usaha Peningkatan Pendapatan
Masyarakat, Pengembangan Swadaya Masyarakat, s e r t a Pengendg
l i a n Masalah Kependudukan dan Lingkungan Hidup

.....:.....

.
198

13. Frekuensi Responden yang t e r g o l ong Kategori T i nggi !dal am
Pel aksanaan Program Pembangunan dal am hubungannya dengan
ri-Ciri Pengikut sebagai Agregat

201

14. Sekor Keberhasilan Pembangunan Desa Perilaku Kepemim inan
Kematangan Pengikut dan Kekornpakan pemimpin d i Dukuh- ukuh
Sampel ...................................................

209

CL
.........................

g

.

210

16. P e r i l a k u Kepemimpinan dan C i r i Pribadi Pemimpin yang berpeluang memberi a n d i l terhadap Pernbangunan Desa, dalam hubunp
annya dengan s i t u a s i masyarakat, dan s i t u a s i s o s i a l budaya

233

17. P e r i l aku Kepemimpinan Masyarakat. S i t u a s i Sekarang dan S i t u
a s i yang diharapkan ......................................

258

15. Keadaan Pendidi kan yang d i tamatkan d i Dukuh-Dukuh Sampel

xii
Tabel Lampi r a n

Hal aman

. . . ....
. . . . . . .. . . . .

1. Monograf i Desa Donoharjo dan Desa Purwobinangun
2. Ringkasan H a s i l A n a l i s i s J a l u r . .. . .
.. . .

. ..

2 71
273

DAFTAR GAMBAR
Gambar

Hal aman

Teks

........

56

2. Model Hubungan I n t e r a k s i antar Pemimpin, Perilaku Pemimpin dan Lingkungannya ............................

57

q 1 .

Jalinan Hubungan antar Komponen Kepemimpinan

3. Hubungan antar Pemegang Peran d i dalam suatu S i s t i m
Sosial ..............................................
4. Saling Hubungan antar Sub S i s t i m d a r i S i s t i m Masyara k a t Desa

68

............................................

89

5. Hubungan antara Kematangan Pengikut dengan P a r t i s i p a s i

106

6. Hubungan antar Peranan d i dalam S i s t i m Sosial Masyarak a t Pedesaan dalam hubungannya dengan berbagai Informa
s i yang masuk kedalam Sistim

128

7. Model Pembangunan Desa Berencana dan Peri 1aku Kepemimpinan, dalam S i s t i m Sosial Masyarakat Pedesaan dalam
hubungannya dengan Pengaruh d a r i Supra S t r u k t u r dan Pe
ngaruh d a r i S i s t i m Sosial lainnya
.T

129

8. Model Kerangka Hubungan antar Peubah sebagai Acuan Ana
l i s i s Data

142

9. Model

143

.......................,.
.................

..........................................
A n a l i s i s J a l u r 'antar Peubah ............i . . . . . .

10. S t r u k t u r Pemerintahan Desa Donoharjo dan Desa Purwobinangun

..............................................

11. Diagram Hasil Anal i s i s . J a l u r antara P e r i l a k u Kepemim

156

-

pinan, Kematangan Pengikut, Kekompakan Pemimpin, Usaha
Peningka tan Pendapa tan Masyaraka t, Pengembangan Swadaya Masyarakat, serta Pengendalian Masalah Kependudukan
dan Lingkungan Hidup

................................

188

12. Diagram H a s i l 'Aha1 i s i s J a l u r antara P e r i l a k u Kepemimpinan, Kematangan Pengi kut, Kekompakan Pemimpin, Usaha
Peningkatan Pendapa tan Masyarakat, Pengembangan Swadaya Masyarakat, serta Pengendalian Masalah Kependudukan
dan Lingkungan Hidup, tanpa mengikut sertakan Hubungan
antar Peubah yang N i l a i Betanya t i d a k berpengaruh nyaGambar Lampiran

.....................
Kepemimpinan Desa Donoharjo ....................
Kepemimpinan Desa Purwobinangun ................

1. Peta Daerah Istimewa Yogyakarta
2. Peta

3. Peta

269
270