KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAHAN
RKPD Kab. Maros Tahun 2015 60
2.3.1 Permasalahan Pembangunan Daerah Yang Berhubungan Dengan Prioritas Dan Sasaran
a. Peningkatan tata kelola pemerintahan melalui peningkatan profesionalisme dan
pelayanan publik yang baik, bersih dan akuntabel Reformasi Birokrasi Reformasi birokrasi merupakan konsep dengan ruang lingkup yang luas,
mencakup pembenahan structural, procedural, cultural dan etika birokrasi. Birokrat diharapkan menjadi pelayan masyarakat, abdi negara dan teladan bagi
masyarakat. Untuk lebih meningkatkan akuntabilitas, transparansi, efektifitas dan efisiensi penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan pelayanan
publik, maka perencanaan pembangunan dilaksanakan harus disertai dengan reformasi birokrasi. Untuk itu prioritas pembangunan dalam rangka reformasi
birokrasi diharapkan terwujud melalui Peningkatan tata kelola pemerintahan melalui peningkatan profesionalisme birokrat dan pelayanan publik yang baik,
bersih dan akuntabel. Adapun permasalahan terkait prioritas ini yaitu: pelayanan publik yang
sudah dilaksanakan masih belum terdapat standar pelayanan minimal dan belum terintegrasi baik guna mewujudkan pelayanan publik yang baik, profesional dan
akuntabel. Selain itu, pembenahan birokrasi menyangkut perubahan sikap dan tingkah laku seluruh aparat pemerintahan secara terpadu dan berkesinambungan.
Kemudian, permasalahan lainnya dalam konteks ini adalah mensinergikan antar lembaga pemerintahan dan belum optimalnya sinergitas pemerintah, dunia usaha
dan masyarakat untuk mewujudkan birokrasi yang professional. b.
Peningkatan pelayanan dasar yang berkualitas serta berdaya saing. Ada beberapa permasalahan yang terkait dengan prioritas pembangunan pelayanan dasar.
1. Pendidikan
Pendidikan merupakan prasyarat utama untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan daya saing daerah. Penyelenggaraan pendidikan menjadi
perhatian semua pemangku kepentingan baik pemerintahan daerah, dunia usaha dan masyarakat. Permasalahan yang terkait dengan dunia pendidikan
ditandai oleh: o
Aksesbilitas dan kualitas pendidikan bagi semua kelompok masyarakat tanpa diskriminasi terutama kelompok miskin masih belum maksimal.
KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAHAN
RKPD Kab. Maros Tahun 2015 61
o Alokasi anggaran pendidikan masih belum memenuhi 20 persen dari total
APBD. o
Angka melek huruf meningkat, namun tingkat pergerakan naiknya tidak signifikan lamban.
o Peningkatan kualitas tenaga pendidik masih perlu ditingkatkan, agar
proses pendidikan berjalan lebih efektif dan efisien. 2.
Kesehatan Masyarakat Pembangunan kesehatan secara umum telah menunjukkan hasil yang
menggembirakan. Hal ini dapat dilihat dari pergerakan Angka Harapan Hidup Indeks Kesehatan yang meningkat cukup signifikan dibanding dua
unsure pembentuk IPM yaitu pendidikan dan daya beli. Namun demikian masih ditemukan permasalahan yang terkait dengan dunia kesehatan di
Kabupaten Maros, seperti: Pemantapan pelayanan kesehatan dan system jaminan social kesehatan
masyarakat BPJS yang berkeadilan masih belum maksimal. Angka Kematian Bayi dalam kurun waktu lima tahun terakhir 2008-
2012 masih berfluktuasi, bahkan AKB pada tahun 2012 mengalami peningkatan dbanding tahun sebelumnya.
Rasio kecukupan antara tenaga kesehatan bidan dan dokter dan penduduk belum memenuhi standar nasional.
Penyebaran tenaga kesehatan juga belum merata. 3.
Tenaga Kerja Permasalahan tenaga kerja yang terjadi di Kabupaten Maros pada
umumnya sama dengan daerah lainnya. Masalah ketenagakerjaan menyangkut
tentang sempitnya
peluang kerja,
tingginya angka
pengangguran, rendahnya kemampuan SDM tenaga kerja itu sendiri, tingkat gaji yang rendah serta jaminan social yang nyaris tidak ada.
c. Peningkatan kualitas lingkungan sesuai dengan daya dukung dan fungsi ruang
Pemanasan global dan perubahan iklim yang cukup ekstrim yang sekarang tengah terjadi diperkirakan masih akan terus berlangsung. Banyaknya
kejadian bencana di beberapa daerah seperti di Kabupaten Maros sendiri berupa banjir dan longsor merupakan dampak nyata dari perubahan iklim dan
KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAHAN
RKPD Kab. Maros Tahun 2015 62
pemanasan global. Selain faktor iklim, manusia juga merupakan faktor pendukung adanya bencana banjir dan longsor. Kesadaran masyarakat yang
masih rendah dalam memelihara lingkungan merupakan faktor pemicu terjadinya pencemaran dan perusakan lingkungan seperti , perilaku buang sampah tidak
pada tempatnya serta penebangan pohon secara serampangan. Selain itu masalah lain yang dihadapi adalah masalah pengolahan sampah
secara terpadu. Sistem pengelolaan sampah secara terpadu belum optimal dilaksanakan. Dimana pengelolaan sampah untuk industry dan sampah pasar
tidak dilakukaan pemisahan seperti sampah rumah tangga. Khusus sampah industry dan sampah pasar pengeloalaan masih dilaksanakan dengan paradigma
“membuang sampah” belum pada “mengolah sampah” dari sumbernya. d.
Peningkatan keunggulan ekonomi local yang kreatif yang didukung oleh pembangunan infrastruktur, pengembangan iklim usahakesempatan berusaha
dan pemberdayaan masyarakat.
RKPD Kab. Maros Tahun 2015 9
2.3.2 Identifikasi Permasalahan Penyelenggaraan Urusan Pemerintah Daerah