Satuan Pegunungan Vulkanik, Menempati bagian utara, tengah, dan timur

KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAHAN RKPD Kab. Maros Tahun 2015 13 daerah dataran dengan luas keseluruhan sekitar 70.882 Ha atau sebesar 43.8 persen dari total wilayah Kabupaten Maros, sedangkan daerah yang mempunyai kemiringan lereng diatas 40 persen atau wilayah yang bergunung-gunung mempunyai luas 49.869 Ha atau sebesar 30,8 persen dari luas wilayah Kabupaten Maros. A.4. Geologi Kabupaten Maros terbagi kedalam 4 empat satuan batuan penyusunnya, yaitu:

a. Satuan Pegunungan Vulkanik, Menempati bagian utara, tengah, dan timur

puncak tertinggi Bulu Lekke 1.361 m dpl yang menempati luas 30 dari luas daerah Kabupaten Maros. Hal ini dinampakkan dengan relief Topografi yang tinggi, kemiringan terjal, tekstur topografi yang kasar dan batuan penyusunnya dari batuan gunung api Vulkanik b. Satuan Perbukitan Vulkanik, Intrusi dan sedimen menempati daerah perbukitan yang menyebar secara setempat-setempat sekitar 15 dari luas Kabupaten Maros. Hal ini dapat dilihat dari kenampakan topografi berbukit dengan batuan penyusun adalah: batuan Vulkanik, batuan intrusi batuan beku, dan batuan sedimen. c. Satuan Perbukitan Karst, Satuan perbukitan ini tersebar cukup luas pada bagian tengah, timur laut daerah Kabupaten Maros yang meliputi Kecamatan Bontoa, Bantimurung, Simbang, Tanralili, Mallawa dan Camba. Ciri khas pada satuan morfologi ini adalah kenampakan Topografi berbukit-bukit karst dengan tekstur sangat kasar dengan batu gamping sebagai batuan penyusunnya. d. Satuan Pedataran Alluvium, Terletak di bagian barat yang tersebar dengan arah utara – selatan yang menempati sekitar 25 dari luas Daerah Kabupaten Maros. Hal ini Nampak dari ciri khas bentuk morfologi topografi datar, relief rendah, tekstur halus dengan batuan dasar endapan alluvium. A.5. Hidrologi Keadaan hidrologi di Kabupaten Maros dapat diamati dengan adanya air tanah yang bersumber dari air hujan yang sebagian mengalir di permukaan run off dan sebagian lagi meresap ke bumi dan sampai ke tempat –tempat yang dangkal, serta sebagian lagi mencapai tempat-tempat yang dalam, di mana sering KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAHAN RKPD Kab. Maros Tahun 2015 14 dikategorikan sebagai air tanah tertekan yang dapat diperoleh dari pengeboran dengan kedalaman 75-100 meter. Pada umumnya jenis air permukaan yang terdapat di Kabupaten Maros berasal dari sungai-sungai yang mengalir di wilayah tersebut, yaitu sungai Maros, Parangpakku, Marusu, Pute, Borongkaluku, Batu Pute, Bantimurung, Marana, Cambaya, Pattunuang-Asue, Bontotangnga dan Sabantang, Leko Pancing, pattene. Untuk Jenis air ini sebagian besar dipergunakan untuk keperluan pertanian, sedangkan untuk air tanah dangkal dapat diperoleh dari sumur gali dengan kedalaman sekitar 10 – 15 meter dengan kualitas airnya cukup memenuhi syarat- syarat kesehatan. Untuk jenis air sumur ini dipergunakan oleh sebagian besar masyarakat sebagai sumber air untuk keperluan rumah tangga. A.6. Klimatologi Kabupaten Maros termasuk daerah yang beriklim tropis, karena letaknya yang dekat dengan khatulistiwa dengan kelembaban berkisar antara 60 – 82 , curah hujan bulanan rata-rata 347 mmthn dengan rata-rata hari hujan sekitar 16 hari. Temperatur udara rata-rata 29°C. Kecepatan angin rata-rata 2 –3 knotjam. Daerah Kabupaten Maros pada dasarnya beriklim tropis dengan dua musim, berdasarkan curah hujan yakni: a. Musim hujan pada periode bulan Oktober sampai Maret b. Musim kemarau pada periode bulan April sampai September Menurut Oldement, tipe iklim di Kabupaten Maros adalah tipe C2 yaitu bulan basah 200 mm selama 2 –3 bulan berturut-turut dan bulan kering 100 mm selama 2 – 3 bulan berturut-turut. Beberapa desa di Kecamatan Camba dan Mallawa yang berbatasan dengan Kabupaten Bone mempunyai iklim seperti daerah bagian Timur Sulawesi Selatan yakni musim hujan dari periode bulan April sampai September dan Oktober sampai Maret musim kemarau. A.7. Penggunaan Lahan Kondisi tata guna lahan Kabupaten Maros secara umum terdiri dari: Perkampungan, tambak, tegalan, sawah, kebun campuran, semak belukar, hutan lebat, hutan belukar, lahan terbangun dan lain-lain. Pergeseran pemanfaatan lahan kawasan Kabupaten Maros secara umum telah mengalami KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAHAN RKPD Kab. Maros Tahun 2015 15 perubahan yang cukup drastis akibat terjadinya peningkatan pembangunan serta aktivitas ekonomi. Tabel. 2.2 Penggunaan Lahan Di Kabupaten Maros NO PENGGUNAAN JUMLAH Ha PERSENTASE 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Kampung Tambak Tegalan Sawah Kebun Campuran Semak, Rumput alang-alang Hutan lebat Hutan belukar Lahan terbangun Hutan Sejenis Kebun Sejenis 3.420.481 8.018.885 2.662.311 35.146.802 30.063.912 17.472.039 37.185.559 17.746.132 333.872 5.564.755 3.922.949 2,12 4,96 1,65 21,76 18,61 10,82 23,02 10,99 0,21 3,44 2,42 JUMLAH 161.537,70 100,0 Sumber: BPN Kabupaten Maros,2010

a. Kawasan Budidaya