Sampel Populasi dan Sampel .1 Populasi

Selly Nuraeni, 2015 PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN CV BI-ENSI FESYENINDO DI BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.2.4.2 Sampel

Sampel menurut Riduwan dan Kuncoro 2013:40, adalah bagian dari populasi yang mempunyai ciri-ciri atau keadaan tertentu yang akan diteliti. Karena tidak semua data dan informasi akan diproses dan tidak semua orang atau benda akan diteliti melainkan cukup dengan menggunakan sampel yang mewakilinya. Menurut Suharsimi Arikunto 2013:174, sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Sedangkan menurut Sugiyono 2014:81, sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Salah satu syarat dalam penarikan sampel bahwa sampel itu harus bersifat representative, artinya sampel yang digunakan harus mewakili populasi. Untuk pengambilan sampel dari populasi, maka setiap subjek dalam populasi diupayakan untuk memiliki peluang yang sama untuk menjadi sampel. Penelitian ini tidak mungkin semua populasi dapat penulis teliti, hal ini disebabkan beberapa faktor, diantaranya: 1 Keterbatasan biaya; 2 Keterbatasan tenaga; 3 Keterbatasan waktu yang tersedia. Maka dari itu peneliti diperkenankan mengambil sebagian dari objek populasi yang ditentukan, dengan catatan bagian yang diambil tersebut mewakili yang lain yang tidak diteliti. Hal tersebut diperkuat oleh pendapat Sugiyono 2010:116, menyatakan bahwa bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga, dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel itu kesimpulannya akan diberlakukan untuk populasi, untuk itu sampel dari populasi harus betul-betul representative mewakili. Agar memperoleh sampel yang representatif dari populasi, maka setiap subjek dalam populasi diupayakan untuk mewakili peluang yang sama untuk menjadi sampel. Penentuan sampel dari populasi yang telah ditetapkan, perlu dilakukan suatu pengukuran yang dapat menghasilkan jumlah n. Adapun rumus yang digunakan untuk mengukur sampel, digunakan rumus Harun Al Rasyid 1994:44 yaitu sebagai berikut: Selly Nuraeni, 2015 PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN CV BI-ENSI FESYENINDO DI BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2 1 2 Z S n                 Harun Al Rasyid, 1994:44 Sedangkan n dapat dicari dengan menggunakan rumus sebagai berikut: N = Populasi N = Banyaknya sampel yang diambil dari seluruh unit s = Simpangan baku untuk variabel yang diteliti dalam populasi dengan menggunakan Deming’s Emperical Rule  = Bound of error yang bisa ditolerir atau dikehendaki sebesar 5 Berdasarkan rumus di atas, maka dapat dihitung besarnya sampel dari Jumlah populasi yang ada yaitu sebagai berikut: a. Distribusi skor berbentuk kurva distribusi b. Jumlah item = 52 c. Nilai tertinggi skor responden : 52 x 7 = 364 d. Nilai terendah skor responden : 52 x 1 = 52 e. Rentang = Nilai tertinggi – Nilai terendah = 364 – 52 = 312 f. S = Simpangan baku untuk variabel yang diteliti dalam populasi populasi standar deviation diperoleh: S = 0,21 x 312 = 65,52 Berdasarkan sebaran data dari hasil reponden yang telah menjawab kuesioner yang berskala 1-7, bahwa data miring ke kanan banyaknya pilihan di 5 dan 6, lihat lampiran 4 yang hasilnya S = 0,21 R g. De ngan derajat kepercayaan = 95 dimana 5   Z        2 1  = Z 0,975 = 1,96 lihat tabel Z, yaitu tabel normal baku akan diperoleh nilai 1,96 1 n n n N   Harun Al Rasyid, 1994:44 Selly Nuraeni, 2015 PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN CV BI-ENSI FESYENINDO DI BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Adapun perhitungan ukuran sampel yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah dengan mencari nilai n o lebih dahulu, yaitu: n o = 2 2 1                      S Z =    2 5 52 , 65 96 , 1     = 2 5 4192 , 128     = n o = 659,6596371 Nilai n o sudah diketahui yaitu sebesar 659,6596371 setelah itu kemudian dilakukan penghitungan untuk mencari nilai n untuk mencari jumlah sampel yang akan diteliti. n = n =              240 1 659,659637 1 1 659,659637 n =     7485818 . 3 1 659,659637 n = 175,9757873 n 176 dibulatkan Berdasarkan perhitungan tersebut, ukuran sampel minimal dalam penelitian ini ditetapkan dengan α = 0,05 diperoleh ukuran sampel n berukuran 176 orang akan tetapi untuk keperluan penelitian ukuran sampel ditambah 12 orang sehingga sampel berukuran 188 orang.

3.2.4.3 Teknik Sampling