Studi Masa Simpan Pasta Tomat Dalam Kemasan Gelas dan Jerigen Dengan Metode Akselerasi

Fzstianty Wahyuhening Fibriany. F 03496060. Studi Masa Simpan Pasta Tomat
Dalam Kemasan Gelas dan Jerigen Dengan Metode Akselerasi.

Dibawah

Bimbingan Dr. Ir. Krisnani Setyowati dan lr. Sugiarto.

Pasta tomat yang ada di lndonesia saat ini seluruhnya merupakan pasta
tomat impor. Kondisi ini sangat ironis karena jumlah produksi tomat di lndonesia
cukup banyak terutama pada saat panen raya.

Salah satu usaha yang dapat

dilakukan untuk memanfaatkan tomat adalah dengan mengolahnya menjadi bentuk
pasta, sehingga pasta tomat impor yang ada di lndonesia dapat disubstitusi dengan
pasta tomat lokal.
Tujuan penelitian ini adalah menentukan masa simpan pasta tomat yang
dikemas dalam kemasan gelas dan jerigen dengan metode akselerasi. Tomat yang
digunakan pada penelitian ini berasal dari Cipanas dengan varietas arthaloka. Pasta
tomat dibuat dari tomat segar dengan menggunakan vacum evaporafor sistem batch
secara pilot plan. Hasil pembuatan pasta ini kemudian dikemas dalam kemasan

gelas ('jar) dan jerigen dan disimpan pada suhu kamar,45OC dan 60 OC.
Pasta tomat dalam kemasan gelas ('jar) dan jerigen dapat diperkirakan masa
simpannya dengan metode akselerasi (penyimpanan yang dipercepat) dengan
menaikan suhu penyimpanan yang diharapkan akan mempercepat laju penurunan
mutu pasta tomat dalam kemasan selama penyimpanan. Pengamatan dilakukan
selama 24 hari dengan waktu pengambilan sampel seminggu dua kali setiap hari
Selasa dan Jum'at. Satu kemasan digunakan untuk empat kali analisa, dimana
pengambilan sampel ini dilakukan secara acak dengan dua kali ulangan dan setiap
analisa dilakukan secara triplo. Parameter yang digunakan untuk melihat penurunan
mutu pasta tomat dalam menduga masa simpan yaitu kadar air, vitamin C, total
asam, derajat brix, pH, warna, viskositas, aktivitas air dan total mikroba.
Pendugaan masa simpan pasta tomat dalam kemasan gelas dan jerigen
dihitung dengan menggunakan model Arrhenius, dimana dalam perhitungannya
rnenggunakan perubahan kadar air sebagai parameternya. Berdasarkan hasil
perhitungan, diperoleh hasil bahwa pasta tomat dalam kemasan gelas dengan

suhu penyimpanan 4 ' ~memiliki masa simpan selama 157 hari, suhu 10 OC selama
130,6 hari, suhu kamar selama 57 hari, suhu 45OC selama 51,3 hari dan suhu 60 OC
selama 28 hari. Sedangkan pasta tomat dalam kemasan jerigen dengan suhu
penyimpanan 4 ' ~memiliki masa simpan selama 140 hari, suhu 10 OC selama 114,6

hari, suhu kamar selama 62,6 hari, suhu 45
selama 28,9 hari.

OC

selama 41,8 hari dan suhu 60 OC

Fzstianty Wahyuhening Fibriany. F 03496060. Studi Masa Simpan Pasta Tomat
Dalam Kemasan Gelas dan Jerigen Dengan Metode Akselerasi.

Dibawah

Bimbingan Dr. Ir. Krisnani Setyowati dan lr. Sugiarto.

Pasta tomat yang ada di lndonesia saat ini seluruhnya merupakan pasta
tomat impor. Kondisi ini sangat ironis karena jumlah produksi tomat di lndonesia
cukup banyak terutama pada saat panen raya.

Salah satu usaha yang dapat


dilakukan untuk memanfaatkan tomat adalah dengan mengolahnya menjadi bentuk
pasta, sehingga pasta tomat impor yang ada di lndonesia dapat disubstitusi dengan
pasta tomat lokal.
Tujuan penelitian ini adalah menentukan masa simpan pasta tomat yang
dikemas dalam kemasan gelas dan jerigen dengan metode akselerasi. Tomat yang
digunakan pada penelitian ini berasal dari Cipanas dengan varietas arthaloka. Pasta
tomat dibuat dari tomat segar dengan menggunakan vacum evaporafor sistem batch
secara pilot plan. Hasil pembuatan pasta ini kemudian dikemas dalam kemasan
gelas ('jar) dan jerigen dan disimpan pada suhu kamar,45OC dan 60 OC.
Pasta tomat dalam kemasan gelas ('jar) dan jerigen dapat diperkirakan masa
simpannya dengan metode akselerasi (penyimpanan yang dipercepat) dengan
menaikan suhu penyimpanan yang diharapkan akan mempercepat laju penurunan
mutu pasta tomat dalam kemasan selama penyimpanan. Pengamatan dilakukan
selama 24 hari dengan waktu pengambilan sampel seminggu dua kali setiap hari
Selasa dan Jum'at. Satu kemasan digunakan untuk empat kali analisa, dimana
pengambilan sampel ini dilakukan secara acak dengan dua kali ulangan dan setiap
analisa dilakukan secara triplo. Parameter yang digunakan untuk melihat penurunan
mutu pasta tomat dalam menduga masa simpan yaitu kadar air, vitamin C, total
asam, derajat brix, pH, warna, viskositas, aktivitas air dan total mikroba.
Pendugaan masa simpan pasta tomat dalam kemasan gelas dan jerigen

dihitung dengan menggunakan model Arrhenius, dimana dalam perhitungannya
rnenggunakan perubahan kadar air sebagai parameternya. Berdasarkan hasil
perhitungan, diperoleh hasil bahwa pasta tomat dalam kemasan gelas dengan

suhu penyimpanan 4 ' ~memiliki masa simpan selama 157 hari, suhu 10 OC selama
130,6 hari, suhu kamar selama 57 hari, suhu 45OC selama 51,3 hari dan suhu 60 OC
selama 28 hari. Sedangkan pasta tomat dalam kemasan jerigen dengan suhu
penyimpanan 4 ' ~memiliki masa simpan selama 140 hari, suhu 10 OC selama 114,6
hari, suhu kamar selama 62,6 hari, suhu 45
selama 28,9 hari.

OC

selama 41,8 hari dan suhu 60 OC