Dyah Setiastuti, 2013 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING PADA PEMBELAJARAN
IPA MATERI PROSES DAUR AIR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
C. Subjek Penelitian
Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SDN Sukajaya Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat berjumlah 35 orang yang terdiri dari 25
orang siswa laki-laki dan 10 orang siswa perempuan.
D. Prosedur Penelitian
Prosedur yang ditempuh dalam penelitian ini mengacu pada model yang dikembangkan oleh Kemmis dan Taggart. Tahapan setiap siklusnya mencakup
empat yaitu tahap perencanaan planning, tahap pelaksanaan action, tahap pengamatan observation, dan tahap refleksi reflection. Guru yang dibantu oleh
dua orang observer melakukan pengamatan pada setiap tindakan yang dilakukan setiap siklus.
a. Perencanaan
Perencaan pada penelitian ini meliputi: perizinan kepada pihak sekolah, pembuatan surat keputusan pembimbing skripsi, pembuatan surat keputusan
judul skripsi, pembuatan surat keputusan dari pihak direktorat.
b. Pelaksanaan
Pelaksanaan pada penelitian ini akan diuraikan pada setiap siklusnya sebagai berikut.
1. Siklus I
a Tahap Perencanaan Planning
Pada tahap perencanaan, peneliti merancang pembelajaran IPA materi proses daur air dengan model pembelajaran Kooperatif
tipeSnowball Throwing beserta langkah-langkah yang sesuai dengan model pembelajaran ini, yaitu penjelasan dari guru, pembentukan
kelompok, pemanggilan ketua kelompok, penjelasan oleh ketua kelompok kepada anggotanya, diskusi kelompok mengenai pertanyaan,
pelemparan bola salju, dan penjawaban pertanyaan dari setiap kelompok. Peneliti menyiapkan segala keperluan dalam pembelajaran
Dyah Setiastuti, 2013 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING PADA PEMBELAJARAN
IPA MATERI PROSES DAUR AIR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
seperti media pembelajaran serta menyiapkan instrumen pembelajaran seperti RPP dan LKS serta instrumen penelitian sepertipedoman
observasi, angket, lembar tes awal dan tes akhir. Selain itu dilakukan revisi pada instrumen tersebut setelah melalui tahap konsultasi dengan
pembimbing. b
Tahap Pelaksanaan Action
Perencanaan yang telah dirancang untuk pelaksanaan siklus I, dilakukan pada proses pembelajaran di kelas. Kegiatan yang dilakukan
pada siklus I yaitu saat awal pembelajaran, siswa diberikan tes awal untuk mengukur pemahaman awal siswa mengenai materi sebelum
dilakukan proses pembelajaran. Saat memasuki tahap eksplorasi, siswa dengan bimbingan guru mengenal mengenai proses terjadinya Daur Air.
Lalu masing-masing ketua kelompok dipanggil oleh guru untuk mendengarkan kembali penjelasan guru mengenai materi yang telah
disampaikan. Setelah
itu masing-masing
ketua kelompok
menyampaikan kembali materi yang telah disampaikan oleh guru kepada teman satu kelompoknya sehingga terjadilah diskusi kelompok.
Setelah waktu habis, siswa melakukan kegiatan diskusi kelompok untuk mendiskusikan pertanyaan apa yang akan mereka tulis dan lontarkan
untuk kelompok lain. Setelah itu mereka akan meremas-remas kertas tersebut dan melemparkan kepada kelompok lain. Setelah mendapat
pertanyaan dari kelompok lainnya, masing-masing kelompok akan menjawab pertanyaan tersebut dengan diskusi kelompok terlebih dahulu
sebelumnya. Pada akhir pembelajaran, siswa diberikan tes akhir untuk mengukur hasil belajar siswa diakhir pembelajaran.
c Tahap Pengamatan Observation
Pada tahap ini dilakukan pengamatan oleh observer terhadap penerapan model pembelajaran Kooperatif tipe Snowball Throwing
dengan menggunakan instrumen lembar observasi aktivitas guru dan siswa. Selain itu observer juga melakukan pengamatan dengan
Dyah Setiastuti, 2013 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING PADA PEMBELAJARAN
IPA MATERI PROSES DAUR AIR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
menggunakan instrumen lembar observasi format observasi aktivitas siswa dan format observasi sikap siswa. Observer juga melakukan
dokumentasi serta mencatat jalannya pembelajaran dengan penerapan model pembelajaran Kooperatif tipe Snowball Throwing.
d Tahap Refleksi Reflection
Pada tahapan ini, peneliti melakukan refleksi serta analisis berdasarkan temuan saat melakukan pembelajaran serta hasil observasi
yang dilakukan oleh observer. Peneliti menganalisis kekurangan serta kelemahan model pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing
pada pembelajaran yang dilakukan pada siklus I ini. Pada tahap ini dailakukan pula evaluasi hasil belajar siswa dalam pembelajaran
sehingga terlihat hasil pencapaiannya. Setelah dilakukan analisis tersebut, peneliti merancang perbaikan-perbaikan sebagai tindak lanjut
untuk dapat diterapkan pada siklus ke II.
2. Siklus II
a Tahap Perencanaan Planning
Pada tahap perencanaan, peneliti merancang pembelajaran IPA berdasarkan hasil refleksi yang telah dilakukan pada siklus sebelumnya. Hasil
refleksi pada siklus sebelumnya dijasikan acuan dalam perbaikan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing pada siklus
selanjutnya. Seperti halnya tahap perencanaan di siklus I, peneliti membuat RPP dan instrumen yang diperlukan untuk pelaksanaan tindakan siklus II dan
melakukan konsultasi atas tindak lanjut yang telah dibuat untuk pelaksanaan di siklus ke-II.
b Tahap Pelaksanaan Action
Pada tahap ini, sebelum dilakukan pembelajaran terlebih dahulu siswa mengerjakan tes awal. Setelah itu barulah dilakukan pembelajaran mengenai
berbagai tindakan manusia yang dapat mempengaruhi Daur Air. Pada fase eksplorasi, siswa kembali melakukan diskusi kelompok untuk pengajuan
pertanyaan untuk pelemparan pada kelompok lain. Pada fase pelemparan bola
Dyah Setiastuti, 2013 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING PADA PEMBELAJARAN
IPA MATERI PROSES DAUR AIR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
salju siswa melakukan pelemparan kertas yang didalamnya berisi pertanyaan dan telah diremas-remas. Setelah mendapat pertanyaan dari kelompok lain,
masing-masing kelompok melakukan diskusi kelompok mengenai jawaban dari pertanyaan yang mereka dapatkan. Setelah itu masing-masing perwakilan
kelompok menjawab pertanyaan tersebut. Dengan bimbingan guru, diskusi kelas mengenai jawaban dari masing-masing kelompokpun dapat dilakukan
dengan tertib. Setelah selesai melakukan pelemparan bola salju, masing- masing kelompok melakukan diskusi pengerjaan Lembar kerja Siswa. Pada
akhir pembelajaran, guru memberikan tes akhir kepada siswa untuk mengetahui ketercapaian pembelajaran yang telah dilakukan.
c Tahap Pengamatan Observation
Sama halnya dengan pengamatan yang dilakukan pada siklus sebelumnya, guru dibantu oleh wali kelas dan teman sejawat sebagai
pengamat didalam kelas saat berlangsungnya kegiatan belajar dan pembelajaran IPA. Pengamat mengamati keberlangsungan pembelajaran
dengan model pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing serta mengamati aktivitas serta sikap siswa serta menuliskan saran perbaikan untuk
pembelajaran selanjutnya. d
Tahap Refleksi Reflection
Pada tahap refleksi siklus II ini guru melakukan diskusi dengan observer mengenai pembelajaran yang berlangsung serta mendiskusikan
mengenai kelemahan yang masih harus diperbaiki serta keunggulan yang dapat diterapkan kembali pada siklus selanjutnya. Jika masih ada kelemahan
yang belum teratasi oleh guru, maka peneliti harus memikirkan cara agar dapat menutupi kekurangan pada siklus-siklus sebelumnya agar lebih baik
lagi.
3. Siklus III
a Tahap Perencanaan Planning
Dyah Setiastuti, 2013 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING PADA PEMBELAJARAN
IPA MATERI PROSES DAUR AIR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
Sama halnya dengan perencanaan pada siklus I dan II, hasil refleksi dan tindak lanjut yang telah peneliti buat pada siklus sebelumnya dijasikan
acuan sebagai perencanaan pelaksanaan pada siklus III. Peneliti kembali membuat instrumen pembelajaran dengan melakukan kosultasi terlebih
dahulu.
b Tahap Pelaksanaan Action
Pada tahap pelaksanaan siklus III ini, siswa kembali dikenalkan pada materi Pentingnya melakukan penghematan air. Pada fase eksplorasi ini, siswa
melakukan diskusi kelompok mengenai pertanyaan yang akan mereka tulis di kertas dengan bimbingan guru. Setelah selesai menuliskan pertanyaan
mengenai materi pentingnya menghemat penggunaan air di kertas kelompok masing-masing, dengan aba-aba guru siswa melempar kertas kepada
kelompok lain. Setelah itu pembahasan masing-masing pertanyaan dan guru membagikan Lembar Kerja Siswa agar siswa dapat lebih memahami apa yang
telah mereka pelajari. Pada akhir pembelajaran siswa mengerjakan tes akhir.
c Tahap Pengamatan Observation
Pengamatan kembali dilakukan oleh wali kelas serta teman sejawat peneliti. Observer menuliskan apa yang mereka temukan dikelas selama
pembelajaran berlangsung. Observer juga memberikan kritik serta saran atas pembelajaran yang telah peneliti lakukan didalam kelas. Observer mengamati
setiap aktivitas siswa berupa lembar observasi aktivitas dan sikap siswa selama mengikuti pembelajaran didalam kelas.
d Tahap Refleksi Reflection
Pada tahap ini kembali peneliti beserta observer melakukan analisis mengenai ketercapaian pembelajaran selama di kelas. Guru dan observer
bersama-sama mendiskusikan mengenai hasil belajar siswa serta tindakan perbaikan apa yang seharusnya dilakukan oleh guru dalam siklus selanjutnya.
E. Instrumen Penelitian
Dyah Setiastuti, 2013 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING PADA PEMBELAJARAN
IPA MATERI PROSES DAUR AIR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
Instrumen adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan data, adapun intrumen yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Instrumen Pembelajaran
a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP
Rencana pelaksanaan pembelajaran yang dibuat memuat standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator pencapaian kompetensi, tujuan pembelajaran,
materi pokok, metode pembelajaran, skenario pembelajaran yang mengacu pada model pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing dan evaluasi.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ini dibuat per siklus dan bertujuan sebagai pedoman dalam pembelajaran yang akan dilaksanakan dengan menggunakan
pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing. b.
Lembar Kerja Siswa Lembar kerja siswa merupakan instrumen yang digunakan ketika proses
pembelajaran dan memuat berbagai kegiatan siswa agar lebih memahami pembelajaran yang telah diikuti. Lembar kerja siswa digunakan agar siswa
mampu dan aktif berdiskusi dengan teman satu kelompoknya. 2.
Instrumen Pengumpulan Data a.
Tes Tes merupakan metode pengumpulan data penelitian yang berfungsi untuk
mengukur kemampuan seseorang Mulyatiningsih, 2011: 55. Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes awal dan tes akhir. Tes ini
digunakan untuk mengukur kemampuan kognitif hasil belajar siswa. Tes awal diberikan pada awal pembelajaran, dan tes akhir diberikan pada akhir
pembelajaran untuk mengukur kemampuan siswa sebelum dan sesudah pembelajaran.
b. Pedoman Observasi Aktivitas Guru dan Siswa
Pedoman observasi ini digunakan untuk melihat keterlaksanaan tahapan-tahapan pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing oleh guru
dan siswa. Dalam pengisian lembar observasi ini dibuat kolom “ya” atau “tidak” yang dapat diisi dengan tanda checklist √ . Selain membuat tanda
Dyah Setiastuti, 2013 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING PADA PEMBELAJARAN
IPA MATERI PROSES DAUR AIR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
checklist √, observer juga mengisi kolom keterangan untuk memuat saran-
saran observer atau kekurangan-kekurangan aktivitas guru dan siswa selama proses pembelajaran yang dapat dijadikan sebagai bahan refleksi pada akhir
pembelajaran. c.
Pedoman Observasi Kemampuan Afektif sikap dan Psikomotor aktivitas Siswa
Pedoman observasi sikap dan aktivitas siswa digunakan untuk mengukur ketercapaian ranah afektif dan psikomotor siswa selama
pembelajaran berlangsung terutama ketika siswa melakukan diskusi. Masing- masing ranah memuat empat aspek yang akan diobservasi.
d. Angket
Angket atau kuesioner merupakan alat pengumpulan data yang memuat sejumlah pertanyaan atau pernyataan yang harus dijawab oleh subjek
penelitian Mulyatiningsih, 2011: 60. Kuesioner atau angket dapat mengungkap banyak hal sehingga dalam waktu singkat diperoleh banyak
dataketerangan. Pada penelitian ini, angket atau kuesioner dibuat dalam bentuk pernyataan untuk menggali informasi dan kesan siswa setelah
mengikuti pembelajaran dengan menggunakan pmodel pembelajaran Kooperatif tipe Snowball throwing. Objek yang mengisi pernyataan dalam
angket atau kuesioner adalah siswa didalam kelas dimana dilakukan penelitian.
F. Pengolahan dan Analisis Data