Metode Penelitian STRATEGI MAO TSE TUNG DALAM PERANG SAUDARA DI CHINA TAHUN 1927-1949.

Dede Indra, 2015 STRATEGI MAO TSE TUNG DALAM PERANG SAUDARA DI CHINA TAHUN 1927-1949 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1.3. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian yang ingin dicapai adalah 1. Memaparkan tentang situasi politik yang sedang terjadi di China sebelum perang saudara tahun 1927-1949. 2. Memaparkan latar belakang Mao Tse Tung melakukan strategi Long March dan desa mengepung kota dalam Perang Saudara di China tahun 1927-1949. 3. Memaparkan pelaksanaan strategi Long March dan desa mengepung kota dalam Perang Saudara di China tahun 1927-1949. 4. Memaparkan dampak strategi Long March dan desa mengepung kota bagi kekuasaan Mao Tse Tung di China.

1.4. ManfaatSignifikansi Penelitian

Penelitian yang akan peneliti lakukan dapat bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan. Manfaat penelitian tersebut diantaranya sebagai berikut: 1. Akademis: memberikan pemahaman baik bagi peneliti maupun pembaca mengenai strategi Mao Tse Tung dalam perang saudara di China. 2. Praktis: memberikan dorongan bagi pihak lain untuk dapat mengkaji lebih jauh mengenai strategi yang dilakukan oleh Mao Tse Tung dalam perang saudara di China.

1.5. Metode Penelitian

Setelah pembahasan mengenai pendahuluan dan kajian pustaka, maka selanjutnya penyusun akan menguraikan mengenai metode penelitian yang digunakan oleh penyusun. Disini penulis menggunakan metode historis melalui studi literatur sebagai teknik dari penelitian. Metode ini digunakan karena sumber yang didapatkan oleh penyusun merupakan sumber dari masa lalu dan untuk mengkajinya, maka lebih cocok menggunakan metode historis ini. Menurut Sjamsuddin 2007: 17-19, metode historis yaitu suatu proses Dede Indra, 2015 STRATEGI MAO TSE TUNG DALAM PERANG SAUDARA DI CHINA TAHUN 1927-1949 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu pengkajian, penjelasan, dan penganalisaan secara kritis terhadap rekaman serta peninggalan masa lampau. Gottschalk juga menjelaskan bahwa metode historis merupakan proses menguji secara kritis rekaman dan peninggalan masa lampau. Berdasarkan pendapat yang diungkapkan oleh Helius Sjamsuddin dan Gottschalk, penyusunan proposal ini berupaya untuk mencoba mencari kejelasan atas suatu gejala masa lampau untuk kemudian menemukan dan memehami kenyataan yang bermakna untuk kehidupan sekarang dan mendatang. Metode ini digunakan untuk mengkaji data dan fakta yang sudah penyusun temukan dari berbagai literatur baik dari buku maupun dari artikel yang berasal dari internet yang relevan dengan permasalahan yang dibahas oleh penyusun. Berdasarkan uraian tersebut, penyusun melakukan langkah- langkah penting dalam penyusunan proposal ini. Langkah-langkah tersebut diantaranya adalah sebagai berikut: 1. Heuristik, yaitu kegiatan mengumpulkan sumber-sumber baik berupa tertulis maupun lisan untuk bahan penyusunan proposal ini. 2. Kritik, yaitu menguji dan menilai keotentikan data yang didapatkan apakah sesuai dengan masanya atau tidak. 3. Interpretasi, yaitu menetapkan makna atau penafsiran tentang suatu kejadian dimasa lampau berdasarkan fakta-fakta yang didapatkan. 4. Historiografi, proses penyusunan laporan dari seluruh rangkaian penyusunan proposal ini. Berdasarkan uraian tersebut, maka penulis membagi tahap-tahap dalam metode penyusunan ini, yaitu persiapan, pelaksanaan, dan laporan penyusunan penyusunan proposal ini. Teknik penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah dengan memakai studi kepustakaan dan studi dokumentasi. 1. Studi kepustakaan yaitu mempelajari data – data atau catatan – catatan yang berhubungan dengan masalah yang diteliti dengan mempelajari buku – buku atau litelatur untuk memperoleh informasi teoritis yang berkenaan dengan masalah penelitian. Dengan teknik ini Dede Indra, 2015 STRATEGI MAO TSE TUNG DALAM PERANG SAUDARA DI CHINA TAHUN 1927-1949 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu diharapkan dapat membantu dan mendapatkan sumber yang bersifat teoritis. 2. Studi dokumentasi juga dilakukan dengan mencoba membaca berbagai dokumen, seperti arsip maupun data publikasi dari dinas yang bersangkutan yang sekiranya dapat mendukung penelitian karya ilmiah ini.

1.6. Sistematika Penelitian