Pengujian Hipotesis Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis

Ridwan Jamaludin, 2015 PENGARUH ANGGARAN DAN GAYA HIDUP TERHADAP PERILAKU KONSUMEN “SURVEI PADA KONSUMEN DARI PENJUAL PAKAIAN ONLINE DI PASAR ANDIR KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Dalam penelitian ini, penulis menggunakan uji Durbin- Watson dengan bantuan program Spss 17. Uji ini mengahsilkan nilai DW hitung d dan nilai DW table d L dan d v .

3.9.3. Pengujian Hipotesis

Berdasarkan data-data yang telah disusun, langkah selanjutnya adalah akan melakukan analisis dan intrepretasi untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan. Berdasarkan kerangka pemikiran yang telah disusun maka dapat dibuat persamaan berikut ini yaitu penentuan persamaan linear berganda dengan model sebagai berikut: Y = β + β 1 X 1 + β 2 X 2 + e Dimana : Y = Perilaku Konsumsi β = Konstanta regresi β 1 = Koefisien regresi X 1 X 1 = Anggaran β 2 = Koefisien regresi X 2 X 2 = Gaya Hidup e= Faktor pengganggu Untuk menguji hipotesis maka penulis menggunakan uji statistik berupa uji parsial uji t, uji simultan uji f dan uji koefisien determinasi majemukR 2 .

1. Uji t Pengujian Hipotesis Secara Individual

Uji t bertujuan untuk menguji tingkat signifikasi dari setiap variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikat dengan menganggap variabel lain konstantetap. Pengujian secara parsial dilakukan untuk menguji rumusan hipotesis dengan langkah sebagai berikut : 1. Membuat hipotesis melalui uji satu sisi H : β 1 ≤ 0, artinya masing-masing variabel Xi tidak memiliki pengaruh terhadap variabel Y, dimana i =1,2, H a : β 1 0, artinya masing-masing variabel X i memiliki pengaruh terhadap variabel Y, dimana i =1,2, 2. Menghitung nilai t hitung dan mencari nilai t kritis dari tabel distribusi t. Nilai t hitung dicari dengan rumus berikut: Ridwan Jamaludin, 2015 PENGARUH ANGGARAN DAN GAYA HIDUP TERHADAP PERILAKU KONSUMEN “SURVEI PADA KONSUMEN DARI PENJUAL PAKAIAN ONLINE DI PASAR ANDIR KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu   1 1 1 ˆ    e s t   Dimana  1 merupakan nilai pada hipotesis nol Agus Widarjono, 2007 : 71 3. Setelah diperoleh t statistik atau t hitung, selanjutnya bandingkan dengan t tabel dengan α disesuaikan. Adapun cara mencari t tabel dapat digunakan rumus sebagai berikut : t tabel = n-k 4. Kriteria uji t adalah:  Jika t hitung ttabel maka H ditolak dan H a diterima variabel bebas X berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat Y.  Jika t hitung ttabel maka H diterima dan H a ditolak variabel bebas X tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat Y. Dalam penelitian ini tingkat kesalahan yang digunakan adalah 0,05 5 pada taraf signifikasi 95.

2. Uji F Pengujian Hipotesis Secara Keseluruhan

Pengujian hipotesis secara keseluruhan merupakan penggabungan variabel X terhadap variabel terikat Y untuk diketahui seberapa besar pengaruhnya. Pengujian dapat dilakukan dengan langkah sebagai berikut : 1. Mencari F hitung dengan formula sebagai berikut. , 1 k n RSS k n ESS F k n k      1 1 2 2 k n R k R     Agus Widarjono, 2007 : 75 2. Setelah diperoleh F hitung, selanjutnya bandingkan dengan F tabel berdasarkan besarnya  dan df dimana besarnya ditentukan oleh numerator k-1 dan df untuk denominator n-k. 3. Kriteria Uji F  Jika F hitung Ftabel maka H diterima dan H a ditolak keseluruhan variabel bebas X tidak berpengaruh terhadap variabel terikat Y. Ridwan Jamaludin, 2015 PENGARUH ANGGARAN DAN GAYA HIDUP TERHADAP PERILAKU KONSUMEN “SURVEI PADA KONSUMEN DARI PENJUAL PAKAIAN ONLINE DI PASAR ANDIR KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu  Jika F hitung Ftabel maka H ditolak dan H a diterima keseluruhan variabel bebas X berpengaruh terhadap variabel terikat Y.

3. Uji R

2 Koefisien Determinasi Koefisien determinasi R 2 yaitu angka yang menunjukkan besarnya derajat kemampuan menerangkan variabel bebas terhadap variabel terikat dari fungsi tersebutGujarati2006:98. Dengan kata lain, pengujian dilakukan untuk mengetahui seberapa besar sumbangan variabel independent X 1 , dan X 2 terhadap variabel Y, dengan rumus sebagai berikut: R 2 = ESS R 2 = ESS = ∑ ŷ i 2 ∑ y i 2 Nilai R 2 berkisar antara 0 dan 1 0 R 2 1, dengan ketentuan sebagai berikut:  Jika R 2 semakin mendekati angka 1, maka hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat semakin eratdekat, atau dengan kata lain model tersebut dapat dinilai baik.  Jika R 2 semakin menjauhi angka 1, maka hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat jauhtidak erat, atau dengan kata lain model tersebut dapat dinilai kurang baik. Ridwan Jamaludin, 2015 PENGARUH ANGGARAN DAN GAYA HIDUP TERHADAP PERILAKU KONSUMEN “SURVEI PADA KONSUMEN DARI PENJUAL PAKAIAN ONLINE DI PASAR ANDIR KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Objek Penelitian

4.1.1. Kota Bandung

Kota Bandung terletak di Propinsi Jawa Barat sekaligus menjadi ibukota Propinsi Jawa Barat. Lokasi kota Bandung cukup strategis dilihat dari segi komunikasi, perekonomian maupun keamanan. Hal tersebut diakibatkan karena kota Bandung terletak pada pertemuan poros jalan raya Barat-Timur yang memudahkan hubungan dengan ibukota Negara dan Utara-Selatan yang memudahkan lalulintas ke daerah perkebunan Subang dan Pangalengan. Letak yang tidak terisolasi dan dengan komunikasi yang baik akan memudahkan aparat keamanan untuk bergerak ke setiap penjuru. Bandung terletak pada koordinat 107° BT and 6° 55’ LS. Luas Kota Bandung adalah 16.767 hektare.Kota ini secara geografis terletak di tengah-tengah Provinsi Jawa Barat. Dengan demikian, sebagai ibu kota provinsi, kota Bandung mempunyai nilai strategis terhadap daerah-daerah di sekitarnya.Kota Bandung terletak pada ketinggian 768 mdpl, dengan di daerah utara pada umumnya lebih tinggi daripada di bagian selatan. Ketinggian di sebelah utara adalah 1050 mdpl, sedangkan di bagian selatan adalah 675 mdpl. Bandung dikelilingi oleh pegunungan, sehingga Bandung merupakan suatu cekungan Bandung Basin. Kota bandung memiliki 26 kecamatan dengan batas wilayah di semua penjuru berbatasan dengan kabupaten Bandung.

4.1.2. Responden

Responden dalam penelitian ini adalah konsumen akhir dari toko online yang memasarkan produk-produk pakaian dari kota Bandung. Adapun konsumen akhir itu adalah seluruh pembeli produk di tempat tersebut baik pembeli dari dalam wilayah bandung ataupun dari luar bandung tanpa dibatasi wilayah namun mencakup seluruh Indonesia. Tidak semua konsumen akhir dari para toko online tersebut menjadi responden, tapi hanya konsumen yang memang menyukai berbelanja pakaian online secara berkelanjutan. Konsumen yang hanya sekali atau

Dokumen yang terkait

Pengaruh Gaya Hidup Terhadap Perilaku Merokok Pada Mahasiswi Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Harapan (STIE-Harapan) Medan Tahun 2012

9 98 84

Pengaruh Gaya Hidup Dan Sikap Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Produk Kosmetik Maybelline Pada Mahasiswa Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi USU

24 159 86

Analisis Pengaruh Perilaku Konsumen, Gaya Hidup dan Motivasi Konsumen terhadap Keputusan Pembelian Handphone Blackberry (Studi kasus pada Pengguna Blackberry di Depok)

0 3 172

PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN GAYA HIDUP KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK Pengaruh Kualitas Produk Dan Gaya Hidup Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Produk Distro (Distributor Outlet) Rown Division Karanganyar.

0 1 15

PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN GAYA HIDUP KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK DISTRO Pengaruh Kualitas Produk Dan Gaya Hidup Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Produk Distro (Distributor Outlet) Rown Division Karanganyar.

0 0 15

PENGARUH GAYA HIDUP KONSUMEN DAN KEMAJUAN TEKNOLOGI TERHADAP HASIL Pengaruh Gaya Hidup Konsumen dan Kemajuan Teknologi Terhadap Hasil Penjualan Blackberry di Matahari Singosaren Surakarta.

0 1 12

PENGARUH GAYA HIDUP KONSUMEN DAN KEMAJUAN TEKNOLOGI TERHADAP HASIL PENJUALAN BLACKBERRY Pengaruh Gaya Hidup Konsumen dan Kemajuan Teknologi Terhadap Hasil Penjualan Blackberry di Matahari Singosaren Surakarta.

0 1 15

PENGARUH PENDAPATAN DAN GAYA HIDUP TERHADAP PERILAKU KONSUMSI MASYARAKAT.

19 95 42

STUDI PENGARUH GAYA HIDUP KONSUMEN DAN S

0 0 26

Gaya Hidup dan Fenomena Perilaku Konsumen pada Warung Kopi di Malang

1 3 9