PENGARUH PENDAPATAN DAN GAYA HIDUP TERHADAP PERILAKU KONSUMSI MASYARAKAT.

(1)

Ependi, 2013

Pengaruh Pendapatan Dan Gaya Hidup Terhadap Perilaku Konsumsi Masyarakat ( Survey pada MasyarakatKomplekIntan RegencyKecamatanTarogongKidul Kabupaten Garut )

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

No. Daftar/FPEB/169/UN.40.FPEB.1.PL/2013

PENGARUH PENDAPATAN DAN GAYA HIDUP TERHADAP PERILAKU KONSUMSI MASYARAKAT

( Survey pada MasyarakatKomplekIntan RegencyKecamatanTarogongKidul Kabupaten Garut )

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam menempuh Ujian Sarjana Pendidikan pada

Program Pendidikan Ekonomi

Oleh

Ependi 0908861

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2013


(2)

Ependi, 2013

Pengaruh Pendapatan Dan Gaya Hidup Terhadap Perilaku Konsumsi Masyarakat ( Survey pada MasyarakatKomplekIntan RegencyKecamatanTarogongKidul Kabupaten Garut )

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

PENGARUH PENDAPATAN DAN GAYA HIDUP TERHADAP PERILAKU

KONSUMSI MASYARAKAT

(Survey pada Masyarakat Komplek Intan Regency Kecamatan

Tarogong Kidul Kabupaten Garut)

Oleh:

EPENDI

Sebuah Skripsi Yang Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

© Ependi 2013

Universitas Pendidikan Indonesia Juni 2013

Hak Cipta dilindungi Undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

Ependi, 2013

Pengaruh Pendapatan Dan Gaya Hidup Terhadap Prilaku Konsumsi Masyarakat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu LEMBAR PENGESAHAN

PENGARUH PENDAPATAN DAN GAYA HIDUP TERHADAP PERILAKU KONSUMSI MASYARAKAT

( Survey pada MasyarakatKomplekIntan RegencyKecamatanTarogongKidul Kabupaten Garut )

Bandung, Juni 2013

Skripsi ini disetujui oleh:

Pembimbing I Pembimbing II

Prof. Dr. H. Disman, MS.Yana Rohmana, S.Pd., M.Si. NIP. 19590209 198412 1 001NIP. 19790625 200501 1 002

Mengetahui,

Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

UPI Bandung

Dr. Ikaputera Waspada, M.M. NIP. 19610420 198703 1 002


(4)

Ependi, 2013

Pengaruh Pendapatan Dan Gaya Hidup Terhadap Perilaku Konsumsi Masyarakat ( Survey pada MasyarakatKomplekIntan RegencyKecamatanTarogongKidul Kabupaten Garut )

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu ABSTRAK

“Pengaruh Pendapatan dan Gaya Hidup Terhadap Perilaku Konsumsi Masyarakat (Surpey pada Masyarakat Komplek Intan Regency Kecamatan Tarogong Kidul

Kabupaten Garut)”

di bawah bimbingan Prof. Dr. H. Disman, MS dan Yana Rohmana, S.Pd, M.Si

Oleh

Ependi 0908861

Permasalahan dalam penelitian ini yaitu masyarakat dalam mengalokasikan pendapatan yang dimilikinyauntuk memenuhi kebutuhancenderung mengutamakan kebutuhan untuk pemenuhan kebutuhan non pokok yang mencakup pemenuhan barang-barang mewahdan kesenangan dibandingkan untuk kebutuhan alokasi kebutuhan pokok yang mencakup kebutuhan sandang, pangan, perumahan, kesehatan dan pendidikan. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh faktor pendapatan dan gaya hidup yang dikontrol oleh status sosial ekonomi terhadap perilaku konsumsi masyarakat. Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian yaitu warga komplek Intan Regency Desa Tarogong Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut. Sampel sebanyak 105 orang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu survey eksplanatori dengan menggunakan angket sebagai alat pengumpul data dan teknik menggunakan regresi linier berganda, dalam analisis data menggunakan bantuan program SPSS 16.00 for Windows.

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh temuan bahwa secara simultan maupun secara parsial variabel pendapatan dan gaya hidup yang dikontrol oleh status sosial ekonomi berpengaruh positif dan signifikan terhadap perilaku konsumsi masyarakat.

Kata Kunci : pendapatan, gaya hidup, status sosial ekonomi, perilaku konsumsi


(5)

Ependi, 2013

Pengaruh Pendapatan Dan Gaya Hidup Terhadap Perilaku Konsumsi Masyarakat ( Survey pada MasyarakatKomplekIntan RegencyKecamatanTarogongKidul Kabupaten Garut )

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu ABSTRACT

Effect of Income andLifestyle towards CommunityConsumption Behavior (Survey on the Residents of Intan Regency Housing Complex, Tarogong Kidul

District, Garut)”

Under the guidance of Prof. Dr. H. Disman, MS and Yana Rohmana, S.Pd, M.Si by

Ependi 0908861

This study investigates the public’s behavior in allocating their income to meet the daily needs, in which they tend to prioritize the fulfillment of tertiary needs compared to the primary needs that include clothing, food, housing, health and education. The purpose of this study is to determine the effect of income and lifestyle factors controlled by the socioeconomic status toward their consumption behavior.Employing explanatory survey method, this study involved 105 residents of Intan regency housing complex in Tarogong Kidul District, Garut, as participants of the study. The data were obtained through questionnaires, which then were analyzed using multiple linear regressions in SPSS 16.00 for Windows.Based on the findings, it can be concludedthat simultaneously or in partial, income and lifestyle that is controlled by socioeconomic status contribute positive and significant impact on people's consumption behavior.

Keywords: income, lifestyle, socioeconomic status, consumption behavior,


(6)

Ependi, 2013

Pengaruh Pendapatan Dan Gaya Hidup Terhadap Perilaku Konsumsi Masyarakat ( Survey pada MasyarakatKomplekIntan RegencyKecamatanTarogongKidul Kabupaten Garut )

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu DAFTAR ISI

ABSTRAK………... ... Error! Bookmark not defined. KATA PENGANTAR. ... Error! Bookmark not defined. UCAPAN TERIMA KASIH ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR ISI………. ... v DAFTAR TABEL…….. ... viii DAFTAR GAMBAR…. ... x BAB I PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined. 1.1.Latar Belakang Masalah ... Error! Bookmark not defined. 1.2.Identifikasi dan Rumusan Masalah ... Error! Bookmark not defined. 1.3.Tujuan dan Manfaat penelitian... Error! Bookmark not defined. 1.3.2 Tujuan Penelitian... Error! Bookmark not defined. 1.3.2 Manfaat Penelitian... Error! Bookmark not defined. BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

... Error! Bookmark not defined. 2.1Kajian Pustaka ... Error! Bookmark not defined. 2.1.1. Perilaku Konsumsi ... Error! Bookmark not defined. 2.1.1.1.Konsep Kebutuhan... Error! Bookmark not defined. 2.1.1.2.Konsumsi, Konsumtif dan Konsumerisme ... Error! Bookmark not

defined.

2.1.1.3.Konsep Konsumsi ... Error! Bookmark not defined. 2.1.1.3.1. Definisi Konsumsi ... Error! Bookmark not defined. 2.1.1.3.2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi . Error! Bookmark

not defined.

2.1.1.3.3. Teori Konsumsi ... Error! Bookmark not defined. 2.1.1.3.3.1.Teori Pendapatan Absolut Tentang Konsumsi Error! Bookmark

not defined.

2.1.1.3.3.2.Teori Pendapatan Realatif Tentang Konsumsi Error! Bookmark


(7)

Ependi, 2013

Pengaruh Pendapatan Dan Gaya Hidup Terhadap Perilaku Konsumsi Masyarakat ( Survey pada MasyarakatKomplekIntan RegencyKecamatanTarogongKidul Kabupaten Garut )

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

2.1.1.3.3.3.Teori Siklus Kehidupan Tentang Konsumsi .... Error! Bookmark

not defined.

2.1.1.4. Konsep Perilaku Konsumsi ... Error! Bookmark not defined. 2.1.1.4. 1.Definisi Perilaku Konsumen ... Error! Bookmark not defined. 2.1.1.4. 2.Pelaku Konsumsi ... Error! Bookmark not defined. 2.1.1.4. 3.Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen .... Error!

Bookmark not defined.

2.1.1.4. 3.Teori Perilaku Konsumen ... Error! Bookmark not defined. 2.1.2. Pendapatan ... Error! Bookmark not defined. 2.1.2.1.Definisi Pendapatan ... Error! Bookmark not defined. 2.1.2.2.Pengukuran Pendapatan ... Error! Bookmark not defined. 2.1.2.3.Pengaruh Pendapatan Terhadap Perilaku Konsumsi ... Error!

Bookmark not defined.

2.1.3. Gaya Hidup ... Error! Bookmark not defined. 2.1.3.1.Definisi Gaya Hidup ... Error! Bookmark not defined. 2.1.3.2.Pengukuran Gaya Hidup ... Error! Bookmark not defined. 2.1.3.3.Pengaruh Gaya Hidup terhadap Perilaku Konsumen ... Error!

Bookmark not defined.

2.1.4. Status Sosial Ekonomi ... Error! Bookmark not defined. 2.1.4.1.Definisi Status Sosial Ekonomi ... Error! Bookmark not defined. 2.1.4.2.Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Status Sosial Ekonomi ... Error!

Bookmark not defined.

2.1.4.3.Pengukuran Status Sosial Ekonomi .. Error! Bookmark not defined. 2.1.4.4.Pengaruh Status Sosial Ekonomi Terhadap Perilaku Konsumsi

... Error! Bookmark not defined. 2.2Hasil Penelitian Terdahulu ... Error! Bookmark not defined. 2.3Kerangka Pemikiran ... Error! Bookmark not defined. 2.4Hipotesis ... Error! Bookmark not defined. BAB III METODE PENELITIAN... Error! Bookmark not defined. 3.1.Objek Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 3.2.Metode Penelitian... Error! Bookmark not defined.


(8)

Ependi, 2013

Pengaruh Pendapatan Dan Gaya Hidup Terhadap Perilaku Konsumsi Masyarakat ( Survey pada MasyarakatKomplekIntan RegencyKecamatanTarogongKidul Kabupaten Garut )

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

3.3.Populasi dan Sampel ... Error! Bookmark not defined. 3.3.1. Populasi ... Error! Bookmark not defined. 3.3.2. Sampel ... Error! Bookmark not defined. 3.4.Operasional Variabel ... Error! Bookmark not defined. 3.5.Sumber dan Jenis Data ... Error! Bookmark not defined. 3.6.Teknik Pengumpulan Data ... Error! Bookmark not defined. 3.7.Instrumen Penelitian... Error! Bookmark not defined. 3.7.1. Tes Validitas ... Error! Bookmark not defined. 3.7.2. Uji Reliabilitas... Error! Bookmark not defined. 3.8.Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis Error! Bookmark not defined. 3.8.1 Teknik Analisis Data ... Error! Bookmark not defined. 3.8.1.1.Uji Asumsi Klasik ... Error! Bookmark not defined. 3.8.2. Pengujian Hipotesis ... Error! Bookmark not defined. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... Error! Bookmark not defined. 4.1.Deskripsi Objek Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 4.2.Profil Responden ... Error! Bookmark not defined. 4.3.Gambaran Umum Variabel Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 4.4.Hasil Analisis Instrumen Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 4.5.Hasil Pengujian Persyaratan Analisis... Error! Bookmark not defined. 4.6.Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 4.7.Pembahasan Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 4.8.Implikasi Pendidikan ... Error! Bookmark not defined. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... Error! Bookmark not defined. 5.1.Kesimpulan ... Error! Bookmark not defined. 5.2.Saran ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR PUSTAKA ... Error! Bookmark not defined.


(9)

viii Ependi, 2013

Pengaruh Pendapatan Dan Gaya Hidup Terhadap Prilaku Konsumsi Masyarakat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Persentase Pengeluaran Konsumsi Rata-rata per Kapita Sebulan Menurut Kelompok Barang, Indonesia, 1999, 2002-2012 ... Error!

Bookmark not defined.

Tabel 1.2 Pengeluaran Rata-Rata Perkapita Per bulan untuk Sub makanan dan Bukan Makanan, Kabupaten Garut Tahun 2004-2010Error! Bookmark

not defined.

Tabel 1.3 Rata-rata Pendapatan dan Alokasi Pengeluaran perbulan Warga Komplek Kabupaten Garut Januari 2013 . Error! Bookmark not defined. Tabel 1.4 Prosentase Warga yang membuat Skala PrioritasError! Bookmark not

defined.

Tabel 2. 1 Dimensi Pengukuran Gaya Hidup AIO Error! Bookmark not defined. Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4. 1 Komplek di Kecamatan Tarogong KidulError! Bookmark not

defined.

Tabel 4. 2 Karakteristik Responden Berdasarkan Lama TinggalError! Bookmark

not defined.

Tabel 4. 3 Karakteristik Responden Berdasarkan Jumlah Anggota Keluarga Error!

Bookmark not defined.

Tabel 4. 4 Karakteristik Responden Berdasarkan PekerjaanError! Bookmark not

defined.

Tabel 4. 5 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan... Error!

Bookmark not defined.

Tabel 4. 6 Pendapatan Responden Komplek Intan RegencyError! Bookmark not defined.

Tabel 4. 7 Klasifikasi Bobot Standar ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4. 8 Klasifikasi Bobot Gaya Hidup Responden Komplek Intan Regency

... Error! Bookmark not defined. Tabel 4. 9 Penilaian Gaya Hidup Responden... Error! Bookmark not defined. Tabel 4. 10 Klasifikasi Bobot Status Sosial Ekonomi Responden Komplek Intan Regency... Error! Bookmark not defined.


(10)

ix Ependi, 2013

Pengaruh Pendapatan Dan Gaya Hidup Terhadap Prilaku Konsumsi Masyarakat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Tabel 4. 11 Penilaian Status Sosial Ekonomi RespondenError! Bookmark not

defined.

Tabel 4. 12 Gaya Hidup Berdasarkan Tingkat PendidikanError! Bookmark not

defined.

Tabel 4. 13 Gaya Hidup Berdasarkan Tingkat PekerjaanError! Bookmark not

defined.

Tabel 4. 14 Gaya Hidup Berdasarkan Tingkat PendapatanError! Bookmark not

defined.

Tabel 4. 15 Korelasi Variabel Kontrol ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4. 16 Klasifikasi Bobot Perilaku Konsumsi Responden Komplek Intan Regency... Error! Bookmark not defined. Tabel 4. 17 Penilaian Perilaku Konsumsi Masyarakat KomplekError! Bookmark

not defined.

Tabel 4. 18 Karakteristik Masyarakat Berdasarkan Jumlah Anggota Keluarga ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4. 19 Uji Validitas Perilaku Konsumsi ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4. 20 Uji Validitas Gaya Hidup ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4. 21 Uji Validitas Status Sosial Ekonomi .. Error! Bookmark not defined. Tabel 4. 22 Uji Reliabilitas Variabel ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4. 23 Corelation Statistics ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4. 24 Uji Autokorelasi – Model Summary ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4. 25 Coefficientsa ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4. 26 Uji Hipotesis Secara Parsial (Uji t) ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4. 27 Uji Hipotesis Secara Simultan (Uji F) Error! Bookmark not defined. Tabel 4. 28 Koefisien Determinasi... Error! Bookmark not defined.


(11)

x Ependi, 2013

Pengaruh Pendapatan Dan Gaya Hidup Terhadap Prilaku Konsumsi Masyarakat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kurva Permintaan Pasar DB Sesudah Memasuki Efek Ikut Arus ... Error! Bookmark not defined. Gambar 2.2 Kuva Permintaan Pasar Ds Sesudah Diperhitungkan Efek Sok Error!

Bookmark not defined.

Gambar 2.3 Kuva Permintaan Pasar Dp Sesudah Diperhitungkan Efek Pamer ... Error! Bookmark not defined. Gambar 2.4 Pergeseran Kurva Permintaan ... Error! Bookmark not defined. Gambar 2. 5 Kerangka Pemikiran ... Error! Bookmark not defined. Gambar 3. 1 Statistika d Durbin- Watson ... Error! Bookmark not defined. Gambar 4. 1 Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Tinggal ... Error!

Bookmark not defined.

Gambar 4. 2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jumlah Anggota Keluarga ... Error! Bookmark not defined. Gambar 4. 3 Karakteristik Responden Berdasarkan PekerjaanError! Bookmark

not defined.

Gambar 4. 4 Karakteristik Responden Berdasarkan PendiidkanError! Bookmark

not defined.

Gambar 4. 5 Uji Heteroskedastisitas ... Error! Bookmark not defined. Gambar 4. 6 Pengujian Autokorelasi Metode Durbin WatsonError! Bookmark

not defined.

Gambar 4. 7 Uji T Variabel Pendapatan ... Error! Bookmark not defined. Gambar 4. 8 Uji T Variabel Gaya Hidup ... Error! Bookmark not defined. Gambar 4. 9 Uji T Variabel Status Sosial EkonomiError! Bookmark not


(12)

Ependi, 2013

Pengaruh Pendapatan Dan Gaya Hidup Terhadap Perilaku Konsumsi Masyarakat ( Survey pada MasyarakatKomplekIntan RegencyKecamatanTarogongKidul Kabupaten Garut )

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Dalam kehidupan sehari-hari manusiasenantiasa berusaha untuk memenuhi berbagai kebutuhannya yang tiada henti, karena memang pada dasarnya manusia tidak lepas dari kebutuhan dan tidak akan terpuaskan dari kebutuhan mereka. Bahkan tujuan dari kegiatan ekonomi manusia adalah untuk memenuhi kebutuhan hidupnya seperti kebutuhan pangan, sandang, papan, kebutuhan pendidikan, kebutuhan jasmani dan lain-lain.

Kebutuhan manusia dapat terpenuhi salah satunya yaitu melalui kegiatan konsumsi, dimana konsumen akan mengalokasikan pendapatannya untuk pemenuhan kebutuhan. Konsumen mengkonsumsi kebutuhan tersebut juga didasari faktor-faktor pendukung, yang mencakup kebiasaannya atau gaya hidup setiap konsumen.

Untuk keperluan analisis, secara garis besar alokasi pengeluaran konsumsi masyarakat digolongkan ke dalam dua kelompok penggunaan, yaitu pengeluran untuk makanan (padi-padian, umbi-umbian, ikan, daging, buah-buahan dan lain-lain) dan pengeluaran untuk bukan makanan (perumahan, fasilitas rumah tangga, pajak, keperluan pesta dan lain-lain).

Dapatdilihatpada Tabel 1.1, pengeluaran konsumsi rata-rata perkapita sebulan menurut kelompok barang jenis makanan di Indonesia periode 1999, 2002 – 2012 yaitu yang didalamnnya termasuk padi-padian, umbi-umbian, ikan, daging, telor dan susu, sayur-sayuran, kacang-kacangan, buah-buahan, minyak dan lemak, bahan minuman, bumbu-bumbuan, konsumsi lainya, makanan jadi, minuman beralkohol, tembakau dan sirih.Pada awal tahun 1999 jumlah total komoditi yaitu sebesar 62,94 % kemudian diiringi penurunan sebesar 4,47% pada tahun 2002.

Selanjutnya dari tahun 2002 sampai 2005 rata-rata konsumsi mengalami penurunan secara bertahap, mulai dari 1,58%, 2,30% sampai 3,22%. Seperti terlihat pada Tabel 1.1 berikut ini.


(13)

2

Ependi, 2013

Pengaruh Pendapatan Dan Gaya Hidup Terhadap Perilaku Konsumsi Masyarakat ( Survey pada MasyarakatKomplekIntan RegencyKecamatanTarogongKidul Kabupaten Garut )

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Tabel 1.1

Persentase Pengeluaran Konsumsi Rata-rata per Kapita Sebulan Menurut Kelompok Barang, Indonesia, 1999, 2002-2012

Tahun Kelompok Barang

Makanan ( %) Bukan Makanan (%)

1999 62.94 37.06

2002 58.47 41.53

2003 56.89 43.11

2004 54.59 45.42

2005 51.37 48.63

2006 53.01 46.99

2007 49.24 50.76

2008 50.17 49.83

2009 50.62 49.38

2010 51.43 48.57

2011 49.45 50.55

2012 51.08 48.92

Sumber : bps.go.id 1(diolah)

Pada Tabel 1.1 terlihat,tahun berikutnya pada 2006 mengalami kenaikan sebesar 1,64%, dan menurun kembali pada tahun 2007 sebesar 3,77%. Pada tahun 2008 sampai 2010 konsumsi mengalami kenaikan kembali sebesar 0,91%, 0,45% dan 0,81% .Setelah itu, tahun berikutnya pada 2011 mengalami penurunan sebesar 1,98%, dan diakhir tahun 2012rata-rata konsumsi mengalami kenaikan kembali sebesar 1,63%.

Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar pengeluaran penduduk Indonesia digunakan untuk pengeluaran makanan, yang menggambarkan tingkat kesejahteraan penduduk masih rendah. Di negara-negara berkembang karakteristik konsumsi akan mengutamakan untuk makanan, hal tersebut berbeda dengan negara-negara maju yang pada umumnya penduduk membelanjakan sebagian besar pengeluarannya untuk memenuhi kebutuhan bukan makanan (Udjang Suwarman, 2007).

Berdasarkan Tabel 1.1 dapat dilihat pula bahwa untuk pengeluaran konsumsi bukan makanan yang didalamnya mencakup kebutuhan perumahan,

1Sumber : Survei Sosial Ekonomi Nasional , Modul Konsumsi 1999, 2002 dan 2005 (2003, 2004

dan 2006 hanya mencakup panel 10.000 rumahtangga, sedangkan 2007, 2008, 2009, dan 2010 mencakup panel 68.800 rumah tangga). Tahun 2011-2012 merupakan data Susenas Triwulan I dan Triwulan III (Maret dan September ) dengan sampel 75.000 rumah tangga.


(14)

3

Ependi, 2013

Pengaruh Pendapatan Dan Gaya Hidup Terhadap Perilaku Konsumsi Masyarakat ( Survey pada MasyarakatKomplekIntan RegencyKecamatanTarogongKidul Kabupaten Garut )

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

fasilitas rumah tangga, pajak, keperluan pesta dan lain-lain. Pada tahun 1999-2005 mengalami kenaikan rata-rata sebesar 2,89%. Adapun pada tahun 2006 mengalami penurunan sebesar 1,64% kemudian naik pada tahun 2007, pengeluaran untuk konsumsi bukan makanan mengalami penurunan kembali pada tahun 2008 sampai 2010.Setelah itu, tahun berikutnya pada 2011 mengalami kenaikan kembali sebesar 1,98%, dan diakhir tahun 2012 rata-rata konsumsi bukan makan mengalami penurunan kembali.

Melihat perkembangan pengeluaran konsumsi masyarakat Indonesia untuk jenis makanan dan bukan makanan pada Tabel 1.1 di atas, selain menunjukkan persentase untuk makanan lebih besar daripada persentase untuk bukan makanan dapat diketahui pula bahwa dari tahun ke tahun pengeluaran konsumsi untuk bukan makanan mengalami peningkatan. Hal tersebut mengindikasikan adanya pergeseran konsumsi masyarakat Indonesia.

Sekarang ini, gaya hidup yang dikonsumsi masyarakat Indonesia adalah gaya hidup negara-negara maju. Hal ini yang merupakan indikasi dari konsumsi masyarakat tersebut. Pemilihan konsumsi yang dijalankan kini tidak lagi menunjukkan kemampuan orang untuk membedakan mana kebutuhan pokok dan kebutuhan tidak pokok serta tidak bisa lagi menentukan skala prioritas. Misalnya saja yaitu dengan menghabiskan semua pendapatan untuk konsumsi barang-barang yang prioritasnya rendah. Akibatnya selain menyebabkan sikap yang konsumtif juga akan menyebabkan tidak terpenuhinya kebutuhan utama/pokok (Udjang Suwarman, 2007).

Hal tersebut juga terjadi pada konsumsi rumah tangga di Kabupaten Garut yang sebagian besar pengeluarannya digunakan untuk sub bukan makanan. Pada Tabel 1.2 dapat dilihat bahwa pengeluaran rata-rata perkapita per bulan untuk sub makanan Kabupaten Garut Tahun 2004 sampai 2010, yaitu pada awal tahun 2004 jumlahnya yaitu Rp 281.802.000 atau sebesar 59.46% kemudian diiringi penurunan sebesar rata-rata3,87% sampai 2008. Setelah itu, tahun berikutnya pada 2009 mengalami kenaikan sebesar 15,5%, dan diakhir tahun 2010 konsumsi mengalami penurunan kembali sebesar 11,34%. Seperti terlihat pada Tabel 1.2 berikut ini.


(15)

4

Ependi, 2013

Pengaruh Pendapatan Dan Gaya Hidup Terhadap Perilaku Konsumsi Masyarakat ( Survey pada MasyarakatKomplekIntan RegencyKecamatanTarogongKidul Kabupaten Garut )

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Tabel 1.2

Pengeluaran Rata-Rata Perkapita Per bulan untuk Sub makanan dan Bukan Makanan, Kabupaten GarutTahun 2004-2010

Tahun Kelompok Barang (ribu rupiah) Kelompok Barang ( %)

Makanan Non makanan Total Makanan Non makanan

2004 281.802 192.135 473.937 59.46 40.54

2005 121.398 113.086 234.484 51.77 48.23

2006 139.386 161.093 300.479 46.39 53.61

2007 193.537 231.483 425.020 45.54 54.46

2008 192.448 245.379 437.827 43.96 56.04

2009 192.135 281.802 473.937 59.46 40.54

2010 226.878 244.603 471.481 48.12 51.88 Sumber :Survei Sosial Ekonomi Nasional 2010BPS, data diolah

Berdasarkan Tabel 1.2 juga kita coba bandingkan dengan pengeluaran konsumsi sub bukan makan. Pada awal tahun 2004terlihat jumlahnya yaitu sebesar Rp 192.135.000 atau40.54% diiringi kenaikan pada tahun selanjutnya sampai tahun 2008 rata-rata sebesar 3,87%. Pada tahun 2009 mengalami penurunan dan pada tahun selanjunya pengelami kenaikan kembali.

Melihat perkembangan pengeluaran konsumsi masyarakat Kabupaten Garut untuk jenis sub makanan dan bukan makanan pada Tabel 1.2 di atas,mengindikasikan adanya pergeseran konsumsi masyarakat Kabupaten Garut. Perilakumasyarakatyang dipengaruh perkembangan zaman,juga karena pergeseranperilaku konsumsi sebagian besar masyarakatdi Indonesia sebagaimana ditunjukan data sebelumnya (Tabel 1.1). Pengaruh perkembangan zaman juga sangat terlihat di kota-kota besar,termasuk warga Kabupaten Garut. Dampaknya semakin terasa setelahmuncul pusat-pusat perbelanjaan dan berbagai macam barang dan jasa yang tersedia.Hal tersebut menunjukkan mudahnya memperoleh barang -barang yang beranekaragam dan kemudahan dalam fasilitas yang lainnya.

Terkait dengan penomena tersebut, menurut H. Leibenstein (Sudarsono, 1991:57),bahwa permintaan konsumen dapat dikelompokan menjadi dua hal pokok, yaitu yang bersifat fungsional dan yang tak fungsional. Permintaan bersifat fungsional menganggap konsumen meminta barang karena memberikan daya guna kepadanya. Sedangkan bersifat tak funsional mengganggap bahwa banyak orang membeli barang tanpa direncanakan terlebih dahulu. Hal ini dipengaruhi


(16)

5

Ependi, 2013

Pengaruh Pendapatan Dan Gaya Hidup Terhadap Perilaku Konsumsi Masyarakat ( Survey pada MasyarakatKomplekIntan RegencyKecamatanTarogongKidul Kabupaten Garut )

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

efek ikut arus (band wagon effect), effect sok (snob effect) dan efek pamer (veblen effect). Gejala semacam ini sangat nyata terutama bagi mereka yang tinggal di komplek perumahan. Bertolak dari pernyataan tersebut dilakukan studi pendahuluan kepada 60 Kepala Keluarga beberapa komplek di kabupaten Garut, dengan diperoleh data mengenai rata-rata alokasi pendapatan setiap bulannya dan pengeluaran yang digunakan. Data rata-rata pendapatan dan alokasi pengeluaran warga komplek di Kabupaten Garut seperti terlihat pada Tabel 1.3 berikut ini

Tabel 1.3

Rata-rata Pendapatan dan Alokasi Pengeluaran perbulan Warga Komplek Kabupaten Garut Januari 2013

Pendapatan (ribuan rupiah)

Kepala Keluarga Pengeluaran ( %)

Prosentase Pokok Non Pokok

< 880 16 27% 49,97 50,03

880 – 1.500 12 20% 48,84 51,16

1.500 – 5.000 23 38% 46,58 53,42

> 5.000 9 15% 43,96 56,04

Total 60 100%

Sumber: Pra Penelitian diolah kembali

Berdasarkan data Tabel 1.3 rata-rata pendapatan dan alokasi pengeluaran perbulan warga komplek Kabupaten Garut Januari 2013 diketahui pendapatan dibawah Rp 880.000 dengan persentase 27 %, pengalokasian pengeluaran pokok yang mencakup kebutuhan makanan, kesehatan, pendidikan dan komunikasi yaitu 49,97% dan persentase lainnya digunakan untuk alokasi non pokok yang mencakup rekreasi keluarga, belanja barang mewah, makan di Restoran/Fast Foodyaitu 50,03%. Warga komplek yang berpendapatannya dibawah upah minimum regional (UMR) dilihat dari persentase pengeluarannya cenderung seimbang meskipun persentase non pokok sedikit lebih besar. Hal ini diindikasi adanya pengaruh perkembangan zaman,juga karena pergeseran perilaku konsumsihasil interaksi dengan tetangga warga komplek lainnya.

Dengan melihat Tabel 1.3 mengenai rata-rata pendapatan dan alokasi pengeluaran perbulan warga komplek Kabupaten Garut Januari 2013. Kecenderungan pengeluaran non pokok yang mencakup rekreasi keluarga, belanja barang mewah, makan di Restoran/Fast Foodcenderung lebih besar dari persentase pengeluaran pokok yang mencakup kesehatan, pendidikan, pemenuhan


(17)

6

Ependi, 2013

Pengaruh Pendapatan Dan Gaya Hidup Terhadap Perilaku Konsumsi Masyarakat ( Survey pada MasyarakatKomplekIntan RegencyKecamatanTarogongKidul Kabupaten Garut )

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

sandang, pangan dan papan. Meskipun penting untuk menghilangkan kebosanan, rasa penat, dan sebagai ajang refreshing, namun segala bentuk kebutuhan kesenangan tersebut tidak seharusnya menjadi rutinitas atau bahkan kewajiban yang harus dipenuhi setiap bulannya.

Dalam kaitan ini, James Duesenberry menyebutkan ada dua karakteristik penting dari perilaku konsumsi rumahtangga yaitu adanya sifat saling ketergantungan (interdependent) diantara rumahtangga dan tidak dapat diubah-ubah (irreversibillity) sepanjang waktu. Saling ketergantungan disini menjelaskan mengapa rumahtangga berpendapatan rendah (low-income households) cenderung memilki APC yang lebih tinggi daripada rumahtangga berpendapatan tinggi (high-income households). Hal initerjadi karena rumahtangga yang berpendapatan rendah telah terkena apa yang oleh James Duesenberry dinamakan sebagai efek demonstrasi (demonstration effect), dimana masyarakatberpendapatan rendah cenderung meniru atau mengkopi perilaku konsumsi dari masyarakat di sekelilingnya yang cenderung menaikan pengeluaran konsumsinya(Muana, Nanga. 2005:65).

Terkait penomena diatas, ternyata warga komplek di Kabupaten Garut pun masih banyak yang belum membuat catatan rancangan pengeluarannya yang telah dilakukan. Padahal seharusnya warga dengan tingkatan pendapatan yang diperoleh tiap bulannya bisa melakukan pencatatan tersebut. Hal ini dapat dilihat dari Tabel 1.4seperti terlihat dibawah ini:

Tabel 1.4

Prosentase Warga yang membuat Skala Prioritas

Sikap Pernah Tidak Pernah

Membuat rencana anggaran pengeluaran / bulan

26 % 74%

Menyusun skala prioritas 38% 62%

Melaksanakan rencana anggaran 26% 74%

Sumber: Angket pra penelitian, data diolah

Berdasarkan Tabel 1.4 diatas menunjukkan presentase warga yang membuat rencana anggaran dan melaksanakan rencana anggaran tersebut kurang dari 50% dari semua warga, sedangkan yang lainnya mengaku tidak pernah


(18)

7

Ependi, 2013

Pengaruh Pendapatan Dan Gaya Hidup Terhadap Perilaku Konsumsi Masyarakat ( Survey pada MasyarakatKomplekIntan RegencyKecamatanTarogongKidul Kabupaten Garut )

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

mencatatnya. Jika hal tersebut dibiasakan maka kemungkinan tidak terkontrolnya alokasi pengeluaran sangat tinggi dan tidak adanya skala prioritas kebutuhan. Dari data Tabel 1.3 sebelumnya kecenderungan warga mengalokasikan pendapatan untuk non pokok cenderung lebih tinggi. Hal tersebut mungkin disebabkan karena perbedaan gaya hidup dan pendapatan yang dimiliki dari warga sehingga mereka memiliki persepsi seperti itu.

Berdasarkan fenomena, fakta, dan argumen di atas, penulis tertarik untuk meneliti masalah yang terkait dengan faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumsi masyarakat.Faktor-faktor tersebut sejalan dengan teori dari H. Leibenstein (Sudarsono, 1991:57), bahwa perilaku konsumsi dapat dikelompokan menjadi dua hal pokok. Perilaku konsumsi yang bersifat fungsional dan yang tak fungsional. Perilaku konsumsi yang bersifat fungsional antara lain mencakup pendapatan, harga, kualitas, kuantitas, dan lain-lain. Sedangkanperilaku konsumsi yang bersifattak fungsionalmencakup kepuasan, selera, gaya hidup, lingkungan sosial dan gengsi.

Dari berbagai faktor yang mempengaruhi perilaku konsumsi tersebut, peneliti mencoba memilih faktor pendapatan dan gaya hidup yang dianggap memberi pengaruh pada perilaku konsumsi masyarakat.Maka judul penelitian yang akan penulis angkat adalah: “PENGARUH PENDAPATAN DAN GAYA HIDUP TERHADAP PERILAKU KONSUMSI MASYARAKAT (Survey pada Masyarakat Komplek Intan Regency Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut)”

1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah

Dari uraian pada latar belakang masalah, terlihat bahwa yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumsi pada masyarakat. Perilaku konsumsi ini adalah suatu sikap atau perilaku yang diperlihatkan dalam mencari, membeli, menggunakan, menghabiskan, mengevaluasi, dan menentukan atau memilih produk, jasa dan ide-ide yang mereka harapkan dapat memenuhi kebutuhan mereka.


(19)

8

Ependi, 2013

Pengaruh Pendapatan Dan Gaya Hidup Terhadap Perilaku Konsumsi Masyarakat ( Survey pada MasyarakatKomplekIntan RegencyKecamatanTarogongKidul Kabupaten Garut )

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Dalam penelitian ini maka peneliti membatasi ruang lingkup permasalahan yaitu pada faktor pendapatan, gaya hidup dan status sosial ekonomi. Adapun rumusan masalahnya adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana pengaruh pendapatan terhadap perilaku konsumsi masyarakat dikomplek Intan Regency Kabupaten Garut ?

2. Bagaimana pengaruh gaya hidup yang dikontrol oleh variabel status sosial ekonomi terhadap perilaku konsumsi masyarakat di komplek Intan Regency Kabupaten Garut?

1.3. Tujuan dan Manfaat penelitian 1.3.2 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu:

1. Untuk mengetahui pengaruh pendapatan terhadap perilaku konsumsi masyarakat di komplek Intan Regency Kabupaten Garut.

2. Untuk mengetahui pengaruh gaya hidup yang dikontrol oleh variabel status sosial ekonomi terhadap perilaku konsumsi masyarakat di komplek Intan Regency Kabupaten Garut.

1.3.2 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran untuk memperkaya khasanah ilmu ekonomi mikro, khususnya terkait dengan perilaku konsumsi.

2. Secara praktis diharapkan penelitian ini dapat memberikan gambaran serta informasi mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumsi pada kalangan warga komplek dan masyarakat luas, terutama pada faktor-faktor ekonomi dan non ekonomi. Selain itu, juga dapat memberikan masukan bagaimana seharusnya warga komplekdan masyarakat luas mengalokasikan anggarannya dengan lebih bijak dalam menghadapi perubahan, sehingga perilaku konsumsinyapun tetap proporsional, rasional dan tidak menyimpang.


(20)

Ependi, 2013

Pengaruh Pendapatan Dan Gaya Hidup Terhadap Perilaku Konsumsi Masyarakat ( Survey pada MasyarakatKomplekIntan RegencyKecamatanTarogongKidul Kabupaten Garut )

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN

1.1.Objek Penelitian

Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 118), objek penelitian adalah variabel penelitian, yaitu sesuatu yang merupakan inti dari problematika penelitian.Dalam penelitian ini terdiri dari variabel bebas, variabel terikat dan variable kontrol. Dimana perilaku konsumsi sebagai variabel terikat, pendapatandan gaya hidup sebagai variabel bebas dan status sosial ekonomi sebagai varaibel kontrol. Variabel-variabel tersebut merupakan objek dari penelitian ini. Adapun yang menjadi subjek dari penelitian ini yaitu warga komplek Intan Regency Desa Tarogong Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garutyang berjumlah 144 kepala keluarga.

1.2.Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan langkah dan prosedur yang akan dilakukan untuk mengumpulkan data dalam rangka memecahkan masalah atau menguji hipotesis. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey eksplanatori (explanatory methode) yaitu suatu metode penelitian yang bermaksud menjelaskan hubungan antar variabel dengan menggunakan pengujian hipotesis.

Adapun pengertian penelitian survey menurut Masri Singarimbun (1995:3) adalah penelitian yang mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data yang pokok. Tujuan dari penelitian explanatory adalah untuk menjelaskan atau menguji hubungan antar variabel yang diteliti.

1.3.Populasi dan Sampel 3.3.1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian(Suharsimi Arikunto, 2006: 130).Populasi ini bisa berupa sekelompok manusia, nilai-nilai, tes, gejala, pendapat, peristiwa-peristiwa, benda dan lain-lain. Adapun yang menjadi populasi


(21)

52

Ependi, 2013

Pengaruh Pendapatan Dan Gaya Hidup Terhadap Perilaku Konsumsi Masyarakat ( Survey pada MasyarakatKomplekIntan RegencyKecamatanTarogongKidul Kabupaten Garut )

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

1

2

Nd

N

n

dalam penelitian ini adalahwarga komplek Intan Regency Desa Tarogong Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut.Adapun alasan pemilihan populasi warga komplek didasarkan pada karakteristik tingkat pekerjaan, tingkat pendidikan dan tingkat pendapatanyang beragam serta lokasi yang cenderung saling berdekatan antara rumah yang satu dengan rumah lainnya,

Hal ini membawa akibat perilaku masyarakatakan dipengaruhi masyarakat lingkungannya. Dalam teori kita mengenal demonstration effect. Biasanya kita silau oleh apa yang dibeli tetangga kita dan kemudian berusaha meniru agar supaya tidak silau lagi. Gejala semacam ini sangat nyata terutama bagi mereka yang tinggal di komplek perumahan(Sudarsono, 1991:57). Polulasi yang diambil sebanyak 144 kepala keluarga.

3.3.2. Sampel

Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 131), sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Sedangkan menurut Sugiarto (2001:2) sampel adalah sebagian anggota dari populasi yang dipilah dengan menggunakan prosedur tertentu sehingga diharapkan dapat mewakili populasinya.Oleh karena itu, sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul representatif/ mewakili. (Sugiyono, 2009: 81).

Penelitian ini menggunakan Teknik Incidential Sampling, dimana teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang ditemui dan masuk kedalam kategori populasi dapat diinterview sebagai responden. Karena jumlah populasi sangat banyak dan sulit dimintai keterangan dengan berbagai alasan, seperti sibuk ataupun tidak mau diganggu. (Burhan Bungin, 2005:114). Karena banyaknya jumlah populasi, dan waktu yang terbatas, maka untuk sampel diambil dengan menggunakan rumusdari Taro Yamane (Riduwan, 2008: 44).

Dimana : n = Jumlah sampel N = Jumlah populasi


(22)

53

Ependi, 2013

Pengaruh Pendapatan Dan Gaya Hidup Terhadap Perilaku Konsumsi Masyarakat ( Survey pada MasyarakatKomplekIntan RegencyKecamatanTarogongKidul Kabupaten Garut )

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Dengan menggunakan rumus tersebut, didapat sampel warga komplek sebagaiberikut

Sehingga sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 105kepala keluarga.

1.4.Operasional Variabel

Untuk menguji hipotesis yang diajukan, dalam penelitian ini terlebih dahulu setiap variabel didefinisikan, kemudian dijabarkan melalui operasionalisasi variabel. Hal ini dilakukan agar setiap variabel dan indikator penelitian dapat diketahui skala pengukurannya secara jelas. Operasionalisasi variabel penelitian secara rinci diuraikan pada Tabel 3.3 berikut:

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel

Konsep Variabel Definisi Operasional Sumber Data Variabel Dependen

Perilaku konsumsi adalah bagaimana konsumen

mendayagunakan sumberdaya yang ada (uang) dalam rangka memuaskan

kebutuhan/keinginan dari satu atau lebih produk (Eeng Ahmad dan Yana Rohmana 2009:144).

Tingkat Perilaku Konsumsi (Y)

Jumlah skor mengenai perilaku konsumsi masyarakat dalam skala likert yang dilihat berdasarkan:

1. Pendapatan. 2. Kebutuhan. 3. Manfaat yang

didapat.

Responden/W arga komplek Intan Regency Kabupaten Garut


(23)

54

Ependi, 2013

Pengaruh Pendapatan Dan Gaya Hidup Terhadap Perilaku Konsumsi Masyarakat ( Survey pada MasyarakatKomplekIntan RegencyKecamatanTarogongKidul Kabupaten Garut )

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Variabel Independen

Pendapatan adalah total penerimaan (uang dan bukan uang) seseorang atau suatu rumah tangga selama periode tertentu (Pratama Rahardja dan Mandala Manurung, 2002:267) Tingkat Pendapatan (X1) Jumlah pendapatan yang diterima oleh masyarakat dalam satuan rupiah pada satu bulan terkhir. Mencakup; 1. Gaji Pokok 2. Tunjangan 3. Bonus

4. Pendapatan lainnya

Responden/ Warga komplek Intan Regency Kabupaten Garut

Gaya hidup adalah bagaimana seseorang mengalokasikan pendapatannya dan memilih produk atau jasa dan berbagai pilihan lainnya ketika memilih alternatif dalam satu kategori jenis produk yang ada (Tatik Suryani, 2008:73).

Tingkat Gaya Hidup (X2)

Jumlah skor mengenai Gaya Hidup dalam skala likert yang dilihat berdasarkan:

1. Efek ikut arus (Band wagon Effect).

2. Efek sok (Snob Effect)

3. Efek pamer (Veblen Effect) Responden/ Warga komplek Intan Regency Kabupaten Garut Variabel Kontrol

Status sosial ekonomi yaitu posisi atau kedudukan masyarakat berdasarkan kriteriasosial

ekonomi (Endang Tri Wahyuni 2011)

Tingkat Status Sosial Ekonomi

Jumlah skor nilai status sosial ekonomi dilihat dari aspek:

1. Tingkat pendidikan 2. Jenis pekerjaan 3. Peran sosial dalam

masyarakat 4. Tingkat

pendapatan 5. Fasilitas khusus

dan barang berharga. Responden/ Warga komplek Intan Regency Kabupaten Garut


(24)

55

Ependi, 2013

Pengaruh Pendapatan Dan Gaya Hidup Terhadap Perilaku Konsumsi Masyarakat ( Survey pada MasyarakatKomplekIntan RegencyKecamatanTarogongKidul Kabupaten Garut )

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 3.5.Sumber dan Jenis Data

Menurut Suharsimi Arikunto (2006:129) yang dimaksud dengan sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana data dapat diperoleh. Adapun sumber data yang diperoleh dari penelitian ini adalah :

1. Rukun Warga 08 Desa Tarogong Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut.

2. Referensi studi pustaka, artikel, jurnal, dan lain-lain.

Sedangkan jenis data yang dgunakan adalah dalam penelitian ini adalah :

1. Data primer yang diperoleh dari warga komplek Intan Regency yang disebar secara random.

2. Data sekunder diperoleh dari kantor Dinas Pemerintah Kabupaten Garut,Badan Pusat Statistik (BPS) dan Internet.

3.6.Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dengan teknik tertentu sangat diperlukan dalam analisis anggapan dasar dan hipotesis, karena teknik-teknik tersebut dapat menentukan lancar tidaknya suatu proses penelitian. Pengumpulan data diperlukan untuk menguji anggapan dasar dan hipotesis. Untuk mendapatkan data yang diperlukan, maka teknik pengumpulan data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Angket, yaitu pengumpulan data melalui penyebaran seperangkat pertanyaan maupun pernyataan tertulisyang telah disusun dan disebar kepada responden yang menjadi anggota sampel dalam penelitian.

2. Studi dokumentasi, yaitu studi yang digunakan untuk mencari dan memperoleh hal-hal berupa catatan-catatan, laporan-laporan serta dokumen-dokumen yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.

3. Studi literatur, yaitu teknik pengumpulan data dengan memperoleh data dari buku, laporan ilmiah, media cetak dan lain-lain yang berhubungan dengan masalah yang diteliti, yaitu perilaku konsumsi.

3.7.Instrumen Penelitian

Dalam suatu penelitian alat pengumpul data atau instrumen penelitian akan menentukan data yang dikumpulkan dan menentukan kualitas


(25)

56

Ependi, 2013

Pengaruh Pendapatan Dan Gaya Hidup Terhadap Perilaku Konsumsi Masyarakat ( Survey pada MasyarakatKomplekIntan RegencyKecamatanTarogongKidul Kabupaten Garut )

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

penelitian.Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket tentang pendapatan, gaya hidup, status social ekonomidan perilaku konsumsi.

Skala yang digunakan dalam instrumen penelitian ini adalah skala likert. Skala likert yaitu suatu skala yang terdiri dari sejumlah pertanyaan atau pernyataan yang semuanya menunjukan sikap terhadap objek yang akan diukur.Dengan menggunakan skala likert, setiap jawaban dihubungkan dengan bentuk pernyataan positif dannegatif. Adapun ketentuan skala jawaban sebagai berikut:

Sangat Setuju / Sangat Sering : 5

Setuju/ Sering : 4

Ragu-ragu/ Kadang-kadang : 3

Tidak Setuju/ Jarang : 2

Sangat Tidak Setuju/ Tidak Pernah : 1

Adapun langkah-langkah penyusunan angket adalah sebagai berikut :

1. Menentukan tujuan pembuatan angket, yaitu mengetahui pengaruh pendapatan dan gaya hidup terhadap perilaku konsumsi.

2. Menjadikan objek yang menjadi responden, yaitu para warga komplekIntan Regency.

3. Menyusun pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab oleh responden 4. Memperbanyak angket

5. Menyebarkan angket

6. Mengelola dan menganalisis hasil angket

Agar hipotesis yang telah dirumuskan dapat diuji, maka diperlukan pembuktian melalui pengolahan data yang telah terkumpul. Beberapa jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data ordinal, yaitu data dari variabel gaya hidup dan variabel status sosial ekonomi sehingga data tersebut harus diubah terlebih dahulu menjadi data interval dengan menggunakan Methods of Succesive Interval (MSI), dengan bantuan program Microsoft Excel 2010, langkah-langkah sebagai berikut:

1. Untuk butir tersebut berupa banyak orang yang mendapatkan (menjawab) skor 1,2,3,4,5 yang disebut frekuensi.


(26)

57

Ependi, 2013

Pengaruh Pendapatan Dan Gaya Hidup Terhadap Perilaku Konsumsi Masyarakat ( Survey pada MasyarakatKomplekIntan RegencyKecamatanTarogongKidul Kabupaten Garut )

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

2. Setiap frekuensi dibagi dengan banyaknya responden dan hasilnya disebut Proporsi (P).

3. Tentukan proporsi kumulatif (PK) dengan cara menjumlah antara proporsi yang ada dengan proporsi sebelumnya.

4. Dengan menggunakan tabel distribusi normal baku, tentukan nilai Z untuk setiap kategori.

5. Tentukan nilai densitas untuk setiap nilai Z yang diperoleh dengan menggunakan tabel ordinat distribusi normal.

6. Hitung SV (Scale of Value = nilai skala) dengan rumus sebagai berikut: SV= (Density of Lower Limit) – (Density at Upper Limit)

(Area Bellow Upper Limit) – (Area Bellow Lower Limit) 7. Tentukan nilai transformasi dengan menggunakan rumus:

Y = SV + (1+ |SV min|) Dimana nilai k = 1 + |SV min|

Selanjutnya agar hasil penelitian tidak bias dan diragukan kebenarannya maka alat ukur tersebut harus valid dan reliabel. Untuk itulah terhadap angket yang diberikan kepada responden dilakukan 2 (dua) macam tes, yaitu tes validitas dan tes reliabilitas.

3.7.1. Tes Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat keandalan atau kesahihan suatu alat ukur.Suatu tes dikatakan memiliki validitas tinggi apabila tes tersebut menjalankan fungsi ukurnya atau memberikan hasil dengan maksud digunakannya tes tersebut. Dalam uji validitas ini digunakan teknik korelasi Product Moment dengan rumus :

(Suharsimi Arikunto, 2006:170)

Dengan menggunakan taraf signifikan

= 0,05 koefisien korelasi yang diperoleh dari hasil perhitungan dibandingkan dengan nilai dari tabel korelasi nilai r dengan derajat kebebasan (n-2), dimana n menyatakan jumlah banyaknya


(27)

58

Ependi, 2013

Pengaruh Pendapatan Dan Gaya Hidup Terhadap Perilaku Konsumsi Masyarakat ( Survey pada MasyarakatKomplekIntan RegencyKecamatanTarogongKidul Kabupaten Garut )

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

responden. Peneliti mengunakan program Microsoft Excel 2010, dalam pengolahan data.

Jika r hitung > r 0,05 dikatakanvalid, sebaliknya jika r hitung r 0,05 tidak valid.Jika instrumen itu valid, maka dilihat kriteria penafsiran mengenai indeks korelasinya, (Riduwan, 2008: 217).

Antara 0,800 – 1,000 : sangat tinggi Antara 0,600 – 0,799 : tinggi Antara 0,400 – 0,599 : cukup tinggi Antara 0,200 – 0,399 : rendah

Antara 0,000 – 0,199 : sangat rendah (tidak valid)

3.7.2. Uji Reliabilitas

Tes reliabilitas adalah tes yang digunakan dalam penelitian untuk mengetahui apakah alat pengumpul data yang digunakan menunjukan tingkat ketepatan, tingkat keakuratan, kestabilan, dan konsistensi dalam mengungkapkan gejala dari sekelompok individu walaupun dilaksanakan pada waktu yang berbeda.

Untuk menghitung uji reliabilitas, peneliti menggunakan bantuan program Microsoft Excel 2010, dengan rumus alpha dari Cronbach, sebagaimana berikut:

2

11 1 2

1

n t

k r

k

 

  

 

 

(Suharsimi Arikunto, 2002: 171) Dimana; r11 = reliabilitas instrumen

k = banyak butir pernyataan atau banyaknya soal

n2 = Jumlah varians butir t2 = varians total

Kriteria pengujiannya adalah jika r hitung lebih besar dari r tabel dengan taraf signifikansi pada

= 0,05, maka instrumen tersebut adalah reliabel, sebaliknya jika r hitung lebih kecil dari r tabel maka instrument tidak reliabel.


(28)

59

Ependi, 2013

Pengaruh Pendapatan Dan Gaya Hidup Terhadap Perilaku Konsumsi Masyarakat ( Survey pada MasyarakatKomplekIntan RegencyKecamatanTarogongKidul Kabupaten Garut )

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

3.8.Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis 1.8.1 Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini, menganalisis data akan menggunakan analisis regresi linier berganda (multiple linear regression method). Tujuannya untuk mengetahui variabel-variabel yang dapat mempengaruhi perilaku konsumsi.

Alat bantu analisis yang digunakan yaitu dengan menggunakan program komputer SPSS versi 16.0. Tujuan Analisis Regresi Linier Berganda adalah untuk mempelajari bagaimana eratnya pengaruh antara satu atau beberapa variabel bebas dengan satu variabel terikat.

Model analisa data yang digunakan untuk mengetahui pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat dan untuk menguji kebenaran dari dugaan sementara digunakan model Persamaan Regresi Linier Ganda, sebagai berikut:

Y = β0+ β1X1+ β2X2 +β3X3+ e Dimana :

Y = Perilaku konsumsi

β0= Konstanta regresi

β1= Koefisien regresi X1 X1= Pendapatan

β2= Koefisien regresi X2 X2 = Gaya hidup

β3= Koefisien regresiX3 X3= Status sosial ekonomi e= Faktor pengganggu

3.8.1.1.Uji Asumsi Klasik

1. Uji Multikolinearitas

Multikolinearitas adalah situasi di mana terdapat korelasi variabel bebas antara satuvariabel dengan yang lainnya. Dalam hal ini dapat disebut variabel-variabel tidak ortogonal. Variabel yang bersifat ortogonal adalah variabel-variabel yang nilai korelasi antara sesamanya sama dengan nol. Ada beberapa cara untuk medeteksi keberadaan Multikolinearitas dalam model regresi OLS (Gujarati, 2001:166), yaitu:

1. Mendeteksi nilai koefisien determinasi (R2) dan nilai thitung. Jika R2 tinggi (biasanya berkisar 0,8 – 1,0) tetapi sangat sedikit koefisien regresi yang signifikan secara statistik, maka kemungkinan ada gejala multikolinieritas.


(29)

60

Ependi, 2013

Pengaruh Pendapatan Dan Gaya Hidup Terhadap Perilaku Konsumsi Masyarakat ( Survey pada MasyarakatKomplekIntan RegencyKecamatanTarogongKidul Kabupaten Garut )

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

2. Melakukan uji kolerasi derajat nol. Apabila koefisien korelasinya tinggi, perlu dicurigai adanya masalah multikolinieritas. Akan tetapi tingginya koefisien korelasi tersebut tidak menjamin terjadi multikolinieritas.

3. Menguji korelasi antar sesama variabel bebas dengan cara meregresi setiap Xi terhadap X lainnya. Dari regresi tersebut, kita dapatkan R2 dan F. Jika nilai Fhitung melebihi nilai kritis Ftabel pada tingkat derajat kepercayaan tertentu, maka terdapat multikolinieritas variabel bebas.

4. Regresi Auxiliary. Kita menguji multikolinearitas hanya dengan melihat hubungan secara individual antara satu variabel independen dengan satu variabel independen lainnya.

5. Variance inflation factor dan tolerance. (VIF)

Dalam penelitian ini akan mendeteksi ada atau tidaknya multiko dengan uji Variance inflation factor dan tolerance. (VIF), dengan bantuan program SPSS 16.0 for Windows.Untuk melihat gejala multikolinearitas, kita dapat melihat dari hasil Collinerity Statistics. Hasil VIF yang lebih besar dari lima menunjukan adanya gejala multikolinearitas.

Apabila terjadi multikolinearitas menurut Yana Rohmana (2010: 149-154) disarankan untuk mengatasinya dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :

1. Tanpa ada perbaikan 2. Dengan perbaikan:

Adanya informasi sebelumnya (informasi apriori).

Menghilangkan salah satu variabel independen.

Menggabungkan data Cross-Section dan data Time Series.

Transformasi variabel.

Penambahan Data.

2. Heteroskedastisitas (Heteroskedasticity)

Salah satu asumsi pokok dalam model regresi linier klasik adalah bahwa varian-varian setiap disturbance term yang dibatasi oleh nilai tertentu mengenai variable-variabel bebas adalah berbentuk suatu nilai konstan yang sama dengan

δ2


(30)

61

Ependi, 2013

Pengaruh Pendapatan Dan Gaya Hidup Terhadap Perilaku Konsumsi Masyarakat ( Survey pada MasyarakatKomplekIntan RegencyKecamatanTarogongKidul Kabupaten Garut )

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Heteroskedastisitas berarti setiap varian disturbance term yang dibatasi oleh nilai tertentu mengenai variabel-variabel bebas adalah berbentuk suatu nilai konstan yang sama dengan atau varian yang sama.Uji heteroskedasitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varian residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homokesdasitas dan jika berbeda disebut heteroskedasitas. Keadaan heteroskedastis tersebut dapat terjadi karena beberapa sebab, antara lain :

 Sifat variabel yang diikutsertakan kedalam model.

 Sifat data yang digunakan dalam analisis. Pada penelitian dengan menggunakan data runtun waktu, kemungkinan asumsi itu mungkin benar.

Ada beberapa cara yang bisa ditempuh untuk mengetahui adanya heteroskedastisitas (Agus Widarjono, 2005:147-161), yaitu sebagai berikut :

1. Metode grafik, kriteria yang digunakan dalam metode ini adalah :

 Jika grafik mengikuti pola tertentu misal linier, kuadratik atau hubungan lain berarti pada model tersebut terjadi heteroskedastisitas.

 Jika pada grafik plot tidak mengikuti pola atau aturan tertentu maka pada model tersebut tidak terjadi heteroskedastisitas.

2. Uji Park (Park test), yakni menggunakan grafik yang menggambarkan keterkaitan nilai-nilai variabel bebas (misalkan X1) dengan nilai-nilai taksiran variabel pengganggu yang dikuadratkan (^u2).

3. Uji Glejser (Glejser test), yakni dengan cara meregres nilai taksiran absolut variabel pengganggu terhadap variabel Xi dalam beberapa bentuk, diantaranya: 1 i 2 1 i 1 i 2 1

i X atau û X

û      

4. Uji korelasi rank Spearman (Spearman’s rank correlation test.) Koefisien korelasi rank spearman tersebut dapat digunakan untuk mendeteksi heteroskedastisitas berdasarkan rumusan berikut :

 

         1 n n d 6 -1 rs 2 2 1


(31)

62

Ependi, 2013

Pengaruh Pendapatan Dan Gaya Hidup Terhadap Perilaku Konsumsi Masyarakat ( Survey pada MasyarakatKomplekIntan RegencyKecamatanTarogongKidul Kabupaten Garut )

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Dimana :

d1= perbedaan setiap pasangan rank n = jumlah pasangan rank

5. Uji White (White Test). Pengujian terhadap gejala heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melakukan White Test, yaitu dengan cara meregresi residual kuadrat dengan variabel bebas, variabel bebas kuadrat dan perkalian variabel bebas.

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan uji metode grafik, dengan bantuan program SPSS 16.0 for Windows.Dalam regresi, salah satu asumsi yang harus dipenuhi adalah bahwa varians dari residual dari satu pengamatan ke pengamatan lain tidak memiliki pola tertentu. Salah satu uji untuk menguji heteroskedastisitas ini adalah dengan melihat penyebaran dari varians residual.

3. Autokorelasi (autocorrelation)

Secara harfiah, autokorelasi berarti adanya korelasi antara anggota observasi satu dengan observasi lain yang berlainan waktu. Dalam kaitannya dengan asumsi metode OLS, autokorelasi merupakan korelasi antara satu residual dengan residual yang lain. Sedangkan salah satu asumsi penting metode OLS berkaitan dengan residual adalah tidak adanya hubungan antara residual satu dengan residual yang lain (Agus Widarjono, 2005:177).

Akibat adanya autokorelasi adalah:

 Varian sampel tidak dapat menggambarkan varian populasi.

 Model regresi yang dihasilkan tidak dapat dipergunakan untuk menduga nilai variabel terikat dari nilai variabel bebas tertentu.

 Varian dari koefisiennya menjadi tidak minim lagi (tidak efisien), sehingga koesisien estimasi yang diperoleh kurang akurat.

Uji t tidak berlaku lagi, jika uji t tetap digunakan maka kesimpulan yang diperoleh salah.

Adapun cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi pada model regresi, pada penelitian ini pengujian asumsi autokorelasi dapat diuji melalui beberapa cara di bawah ini:


(32)

63

Ependi, 2013

Pengaruh Pendapatan Dan Gaya Hidup Terhadap Perilaku Konsumsi Masyarakat ( Survey pada MasyarakatKomplekIntan RegencyKecamatanTarogongKidul Kabupaten Garut )

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

1. Graphical method, metode grafik yang memperlihatkan hubungan residual dengan trend waktu.

2. Runs test, uji loncatan atau uji Geary (geary test).

3. Uji Breusch-Pagan-Godfrey untuk korelasi berordo tinggi

4. Uji dDurbin-Watson, yaitu membandingkan nilai statistik Durbin-Watson hitung dengan Durbin-Watson tabel.

5. Nilai Durbin-Watson menunjukkan ada tidaknya autokorelasi baik positif maupun negatif, jika digambarkan akan terlihat seperti pada gambar 3.1 berikut ini:

1)

Gambar 3. 1

Statistika d Durbin- Watson Keterangan: dL= Durbin Tabel Lower

dU= Durbin Tabel Up

H0= Tidak ada autkorelasi positif H*0= Tidak ada autkorelasi negatif

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan uji Durbin- Watsondengan bantuan program SPSS 16.0 for Windows. Uji ini mengahsilkan nilai DW hitung (d) dan nilai DW table (dL dan dv).

Menolak H0

Bukti autokorelasi

positif

Menolak H0*Bukti

autokorelasi negatif

Daerah keragu-raguan

Daerah keragu-raguan Menerima H0 atau

H*0 atau

kedua-duanya

d

0 dL du 2 4-du 4-dL 4


(33)

64

Ependi, 2013

Pengaruh Pendapatan Dan Gaya Hidup Terhadap Perilaku Konsumsi Masyarakat ( Survey pada MasyarakatKomplekIntan RegencyKecamatanTarogongKidul Kabupaten Garut )

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 3.8.2. Pengujian Hipotesis

1. Pengujian Secara Parsial (Uji t )

Pengujian ini dilakukan untuk menguji hipotesis:

Ho : masing- masing variabel Xi secara parsial tidak berpengaruh terhadap variabel Y, dimana i = X1, X2, X3, X4.

Hi : masing-masing variabel Xi secara parsial berpengaruh terhadap variabel Y, dimana i = X1, X2, X3, X4.

Untuk menguji rumusan hipotesis diatas digunakan uji t dengan rumus: t =

Se

; i = X

1, X2, X3, X4. Kaidah keputusan:

Tolak Ho jika t hit> t tabel, dan terima Ho jika t hit< t tabel. 2. Pengujian Secara Serempak (Uji F )

Pengujian ini dilakukan untuk menguji rumusan hipotesis:

Ho : semua variabel xi secara bersama-sama tidak berpengaruh i terhadap Y, dimana i = X1, X2, X3, X4.

Hi : semua variabel xi secara bersama-sama berpengaruh i terhadap Y, dimana i = X1, X2, X3, X4.

Untuk menguji rumusan hipotesis diatas digunakan uji F dengan rumus : Fk-1, n-k = =

n k

R 1

) 1 (k R

2 2

 

(Sudjana, 1996:385) Kaidah keputusan;

Tolak Ho jika F hit > F tabel dan terima Ho jika F hit< F tabel 3. Koefisien Determinasi

Menurut Gujarati (2001:98) dijelaskan bahwa koefisien determinasi (R2) yaitu angka yang menunjukkan besarnya derajat kemampuan menerangkan variabel bebas terhadap variabel terikat dari fungsi tersebut. Koefisien determinasi sebagai alat ukur kebaikan dari persamaan regresi yaitu memberikan proporsi atau


(34)

65

Ependi, 2013

Pengaruh Pendapatan Dan Gaya Hidup Terhadap Perilaku Konsumsi Masyarakat ( Survey pada MasyarakatKomplekIntan RegencyKecamatanTarogongKidul Kabupaten Garut )

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

presentase variasi total dalam variabel tidak bebas Y yang dijelaskan oleh variabel bebas X.

Pengujian ini dilakukan untuk mengukur sejauh mana perubahan variabel terikat dijelaskan oleh variabel bebasnya, untuk menguji hal ini digunakan rumus koefisien determinasi sebagai berikut:

R2 =

=

 

2 2

y y

y i yˆ

i

(Agus Winarjono, 2005:39)

Nilai R2 berkisar antara 0 dan 1 (0 < R2 < 1), dengan ketentuan sebagai berikut :

 Jika R2 semakin mendekati angka 1, maka hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat semakin erat/dekat, atau dengan kata lain model tersebut dapat dinilai baik.

 Jika R2 semakin menjauhi angka 1, maka hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat jauh/tidak erat, atau dengan kata lain model tersebut dapat dinilai kurang baik.


(35)

Ependi, 2013

Pengaruh Pendapatan Dan Gaya Hidup Terhadap Perilaku Konsumsi Masyarakat ( Survey pada MasyarakatKomplekIntan RegencyKecamatanTarogongKidul Kabupaten Garut )

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1.Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dari hasil pembahasan tentang pengaruh pendapatan dan gaya hidup terhadap perilaku konsumsi masyarakat dengan variabel kontrol status sosial ekonomi dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Pendapatan berpengaruh positif dan signifikan terhadap perilaku konsumsi masyarakat. Artinya semakin tinggi pendapatan yang dimiliki masyarakat maka perilaku konsumsi akan semakin tinggi.

2. Gaya Hidupyang dikontrol oleh variabel status sosial ekonomi berpengaruhpositifdan signifikan terhadap perilaku konsumsi masyarakat. Artinya semakin atas tingkatan gaya hidup seseorang, maka tingkat perilaku konsumsi akan semakin tinggi.

5.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan dan kesimpulan yang diperoleh maka ada beberapa saran yang bisa dilakukan, yaitu sebagai berikut: 1. Membuat rencana pengeluaran dan membuat alokasi pengeluaran untuk setiap

kebutuhan serta memberikan alokasi yang proporsional untuk kebutuhan pendidikan anak-anaknya. Selain itu, masyarakat juga harus membiasakan diri untuk hidup hemat dan membiasakan menabung sebagai investasi masa depan. 2. Tidak mudah terpengaruh oleh lingkungan sekitar dan promosi diskon yang

dilakukan produsen, karena pada dasarnya perlu diketahuibahwa ilmu tentang ekonomi dan kenyataan promosi diskon.Memperbaiki sikap dan mulai menanamkan nilai-nilai ekonomi. Hal ini dapat dilakukan dengan membiasakan diri untuk hidup hemat dan sederhana dengan tidak memaksakan diri untuk selalu membeli barang-barang yang bermerek dan sedang trend apabila pendapatan yang dimiliki tidak mencukupi, membuat rencana pengeluaran dari setiap sumber pendapatan yang diterima.


(36)

103

Ependi, 2013

Pengaruh Pendapatan Dan Gaya Hidup Terhadap Perilaku Konsumsi Masyarakat ( Survey pada MasyarakatKomplekIntan RegencyKecamatanTarogongKidul Kabupaten Garut )

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

3. Melakukan pembelian atas dasar kebutuhan, bukan keinginan yaitu dapat dilakukan dengan mengurutkan barang-barang yang dibutuhkan dan mana yang sifat pemenuhannya bisa ditangguhkan dan yang harus segera dilakukan. 4. Bagi masyarakat agar lebih cerdas dalam menggunakan waktu dan uangnya

bisa dengan berinvestasi dalam bentuk barang atau perniagaan sehingga kelak bisa memberikan keuntungan yang lebih besar dari uang yang dikeluarkannya. 5. Untuk penelitian selanjutnya bisa mengganti subjek penelitian yaitu kepada

kalangan masyarakat lainnya sebagai individu ekonomi yang salah satunya adalah tingkat pendapatannya bisa menunjang perilaku konsumsi. Selain itu, faktor-faktor yang dapat mempengaruhinya dapat menggunakan rasionalitas dan harga, atau bisa memasukkan variabel seperti kepuasan, selera, lingkungan sosial dan gengsi.


(37)

104

Ependi, 2013

Pengaruh Pendapatan Dan Gaya Hidup Terhadap Perilaku Konsumsi Masyarakat ( Survey pada MasyarakatKomplekIntan RegencyKecamatanTarogongKidul Kabupaten Garut )

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

A.A. Anwar, Prabu Mangkunegara. (2005). Perilaku Konsumen Bandung: Refika. Abdillah. (2007). Perilaku Konsumen dalam Perspektif Ekonomi Syariah. Jurnal

Ekonomi dan Bisnis.[Online]. Volume 6 No. 2 Juli 2007. 12 Halaman. Tersedia:http://jurnal.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/6207101112.pdf.(19 Jan-uari 2013).

Adminwordbank. (2012). Laporan Triwulan Ekonomi Indonesia Menjaga Ketahanan.[Online]. Tersedia: www.wordbank.com.(2 Januari 2013). Afifah Ghina, Rahmani. (2011). Gaya Hidup Konsumen Coffeeshop di Bandung.

(Skripsi FIP UPI: Tidak diterbitkan).

Alfin, Achmad.(2010).Perilaku Menyimpang.[Online].Tersedia:alfinniti-hardjo.-ohlog.com.(17 Februari 2012).

Anindya, Ditakhoirina.(2011).Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Kon-sumsi.[Online].Tersedia:http://anindyaditakhoirina.wordpress.com/2011/0 4/17/fak-tor-faktor- yang-mempengaruhi-tingkat-konsumsi/ April 17, 2011(26 Maret 2013).

Asri, Febriani Sarah. (2012). Pengaruh Gaya Hidup dan Lingkungan Sosial Terhadap Perilaku Konsumsi Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia (Skripsi FPEB UPI: Tidak diterbitkan).

Bernadeta. (2011). Perilaku konsumen. [Online]. Tersedia : http://bernadeta- bernadeta.blogspot.com/.(19 Februari 2013)

Beureukat. (2003). Faktor Lingkungan sebagai Penentu Perilaku Konsumen. Jurnal Ilmiah “Manajemen dan Bisnis”. [Online]. Volume 03 No.02 Oktober 2003, 11 Halaman. Tersedia : www.manbisnis2.tripod.com/-3_2_2.pdf. (16 Januari 2013).

Burhan, Bungin. (2005). Metodologi Penelitian Kuantitatif. Edisi pertama. Jakarta: Kencana

Castinah. (2011). Pengaruh Budget, Selera, dan Potongan Harga Terhadap Rasionalitas Perilaku Konsumsi (Studi pada Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia). (Skripsi FPEB UPI: Tidak diterbitkan).


(38)

105

Ependi, 2013

Pengaruh Pendapatan Dan Gaya Hidup Terhadap Perilaku Konsumsi Masyarakat ( Survey pada MasyarakatKomplekIntan RegencyKecamatanTarogongKidul Kabupaten Garut )

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Citra, Nursakinah. (2005). Rasionalitas Konsumen dan Membelanjakan Pendapatannya (Studi Kasus di Pusat Perbelanjaan Istana Plaza Bandung). Skripsi Sarjana FPIPS UPI : Tidak diterbitkan.

Damodar, Gujarati. (2001). Ekonometrika Dasar, Jakarta: Erlangga.

Deliarnov. (2009). Perkembangan Pemikiran Ekonomi. Jakarta : PT RajaGrafindo Persada.

Eeng, Ahman dan Yana Rohmana. (2009). Pengantar Teori Ekonomi Mikro. Ban-dung: Laboratorium EKOP UPI.

Endang, Tri Wahyuni,.(2011).Faktor-faktor yang Mempengaruhi Konsumsi Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas PGRI Yogyakarta. [Online]. Vol.2 No.3 Desember 2011. 12 Halaman. Tersedia: http://www.scribd- .com/doc/14339457/Faktor-faktor-yang-Mempengaruhi-Konsumsi-Maha-siswa-Fakultas-Ekonomi-Universitas-PGRI-Yogyakarta.(19 Januari 2013). Erni, Nuraeni. (2010). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumtif

Mahasiswa (Dikaji Berdasarkan Teori Perilaku yang Direncanakan dari Icek Ajzen pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi dan Koperasi Universitas Pendidikan Indonesia). Skripsi Sarjana FPEB UPI : Tidak diterbitkan.

Harum Murah Marpaung, Pola Konsumsi Masyarakat Profil Perilaku Beli Konsumen D.I. Yogyakarta (Jurnal: Vol.4 No.2, September 2006). 17 halaman.

Iis, Aisyah. (2011). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Preferensi Konsumen (Skripsi FPEB UPI: Tidak diterbitkan).

Ika, Mukhlisani. (2011). Pengaruh Pendapatan, Pajak , Kekayaan dan Kredit Terhadap Pengeluaran Konsumsi Masyarakat (Studi Kasus Pada Masya-rakat Desa Cibeber Kecamatan Manonjaya Kabupaten Tasikmalaya). (Skripsi FPEB UPI: Tidak diterbitkan).

Iskandar, Putong dan Andjaswati, ND (2008). Pengantar Ekonomi Makro. Jakar-ta: Mitra Wacana Media

Kotler, Phillip & Kevin L. Keller. (2007) Manajemen Pemasaran. Jakarta-Indonesia: Indeks.


(39)

106

Ependi, 2013

Pengaruh Pendapatan Dan Gaya Hidup Terhadap Perilaku Konsumsi Masyarakat ( Survey pada MasyarakatKomplekIntan RegencyKecamatanTarogongKidul Kabupaten Garut )

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Maslow, Abraham H. (1994). Motivasi dan Kepribadian 1(teori motivasi dengan pendekatan hierarki kebutuhan manusia). Jakarta: Pustaka Binaman Pressindo.

Mankiw, N. Gregory. (2007). Teori Makro Ekonomi. Jakarta: Eralangga.

Mowen, John C dan Michael Minor. (2002). Perilaku Konsumen. Jakarta: Erlangga.

Muana, Nanga. (2005). Makroekonomi: Teori, Masalah dan Kebijakan. Edisi Kedua. Jakarta: Rajawali Pers.

Muhammad, Muflih. (2006). Perilaku Konsumen Dalam Perspektif Ilmu Ekono-mi Islam. Jakarta: Rajawali Pers.

Nasution. (2004). Sosiologi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara.

Nang Among, Budiadi. (2009). Analisis Pengaruh Persepsi Harga terhadap Perilaku Pembelian Produk Kebutuhan Sehari-hari. Jurnal Bisnis dan Kewirausahaan. [Online]. Volume 2 No.3 April 2009. 13 Halaman. Tersedia : http://jurnal.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/2309191203.pdf. (19 Januari 2013).

Nazir, Moh. (2000). Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Nurhikmah, Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga Keluarahan Aek Kota Batu Kec. Na-IX-X kab. Labuhan Batu Utara (Skripsi FE Universitas Sumatra Utara: Repositori.usu.ac.id, 2009). 8 halaman.

Nurul Huda, Perilaku Konsumsi Islam. [Online].Tersedia: xa.yimg-.com/kq/group/2006 (17 Februai 2013).

Prathama, Rahardja & Mandala Manurung. (2002). Pengantar Ilmu Ekonomi (Mikroekonomi & Makroekonomi) Edisi 3. Jakrta: FE UI.

R, Dendi D. (2009). Manusia Mall dan Konsumsi Gaya Hidup. [Online].Tersedia:http://www.nttonlinenews.com/ntt/index.php?view=artic le&id=060%3Aman usia-mall-dan-konsumsi-gaya-hidup&option=com_-content&Itemid=64. (8 Februari 2013).

Rangkuti, Freddy. (2009). Strategi Promosi yang Kreatif dan Analisis Kasus Integrated Marketing Communication. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.


(40)

107

Ependi, 2013

Pengaruh Pendapatan Dan Gaya Hidup Terhadap Perilaku Konsumsi Masyarakat ( Survey pada MasyarakatKomplekIntan RegencyKecamatanTarogongKidul Kabupaten Garut )

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Riduwan. (2008). Dasar-dasar Statistika. Bandung: Alfabeta

Riko, Gilang Permana. (2012). Status Sosial Ekonomi Masyarakat Di Desa Pusakaratu Subang Dihubungkan Dengan Partisipasi Dalam Olahraga Futsal (Skripsi FPOK UPI: Tidak diterbitkan).

Sadono, Sukirno. (2007). Makroekonomi Modern. PT. Raja Grafindo Persada: Jakarta

Schiffman, L dan Leslie Lazar Kanuk. (2007). Perilaku Konsumen. Jakarta: Indeks.

Singarimbun, M. dan Sofyan, E. (1995). Metode Penelitian Survei Edisi Revisi. Yogyakarta: LP3ES.

Soedoyono dalam Yunan, Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia. Tesis Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Halaman 27-28. [Online] Tersedia: www.scribd.com/doc/950-38188/Analisis-Faktor-Faktor-Yang-Mempengaruhi Pertumbuhan-Ekono-mi-Indonesia/2009. (9 Februari 2013).

Soerjono, Soekanto. (2004). Sosiologi Suatu Penghantar. Jakarta: PT. Raja Grafindo.

Sondang, Siagian. (1989). Teori Motivasi dan Aplikasi .Jakarta: Rineka Cipta. Sri Nur M., Agus M, & Leni P., Ekonomi Untuk Sekolah Menengah

Atas/Madrasah Aliyah X ( Pusat Pembukuan Depdiknas, 2009). Halaman179.

Sudarmiatin. (2009). Model Perilaku Konsumen dalam Perspektif Teori dan Empiris Pada Jasa Pariwisata. Jurnal Ekonomi Bisnis. No. 1 Maret 2009.

11Halaman.[Online].Tersedia:http://fe.um.ac.id/wp-content/uploads-/2010/01/sudarmiatin_1.pdf. (19 Januari 2013).

Sudarsono. (1991). Pengantar Ekonomi Mikro : cetakan keenam . Jakarta Barat: LP3ES.

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suharsimi, Arikunto. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.


(1)

DAFTAR PUSTAKA

A.A. Anwar, Prabu Mangkunegara. (2005). Perilaku Konsumen Bandung: Refika. Abdillah. (2007). Perilaku Konsumen dalam Perspektif Ekonomi Syariah. Jurnal

Ekonomi dan Bisnis.[Online]. Volume 6 No. 2 Juli 2007. 12 Halaman. Tersedia:http://jurnal.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/6207101112.pdf.(19 Jan-uari 2013).

Adminwordbank. (2012). Laporan Triwulan Ekonomi Indonesia Menjaga Ketahanan.[Online]. Tersedia: www.wordbank.com.(2 Januari 2013). Afifah Ghina, Rahmani. (2011). Gaya Hidup Konsumen Coffeeshop di Bandung.

(Skripsi FIP UPI: Tidak diterbitkan).

Alfin, Achmad.(2010).Perilaku Menyimpang.[Online].Tersedia:alfinniti-hardjo.-ohlog.com.(17 Februari 2012).

Anindya, Ditakhoirina.(2011).Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Kon-sumsi.[Online].Tersedia:http://anindyaditakhoirina.wordpress.com/2011/0 4/17/fak-tor-faktor- yang-mempengaruhi-tingkat-konsumsi/ April 17, 2011(26 Maret 2013).

Asri, Febriani Sarah. (2012). Pengaruh Gaya Hidup dan Lingkungan Sosial Terhadap Perilaku Konsumsi Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia (Skripsi FPEB UPI: Tidak diterbitkan).

Bernadeta. (2011). Perilaku konsumen. [Online]. Tersedia : http://bernadeta- bernadeta.blogspot.com/.(19 Februari 2013)

Beureukat. (2003). Faktor Lingkungan sebagai Penentu Perilaku Konsumen.

Jurnal Ilmiah “Manajemen dan Bisnis”. [Online]. Volume 03 No.02

Oktober 2003, 11 Halaman. Tersedia : www.manbisnis2.tripod.com/-3_2_2.pdf. (16 Januari 2013).

Burhan, Bungin. (2005). Metodologi Penelitian Kuantitatif. Edisi pertama. Jakarta: Kencana

Castinah. (2011). Pengaruh Budget, Selera, dan Potongan Harga Terhadap Rasionalitas Perilaku Konsumsi (Studi pada Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia). (Skripsi FPEB UPI: Tidak diterbitkan).


(2)

Citra, Nursakinah. (2005). Rasionalitas Konsumen dan Membelanjakan Pendapatannya (Studi Kasus di Pusat Perbelanjaan Istana Plaza Bandung). Skripsi Sarjana FPIPS UPI : Tidak diterbitkan.

Damodar, Gujarati. (2001). Ekonometrika Dasar, Jakarta: Erlangga.

Deliarnov. (2009). Perkembangan Pemikiran Ekonomi. Jakarta : PT RajaGrafindo Persada.

Eeng, Ahman dan Yana Rohmana. (2009). Pengantar Teori Ekonomi Mikro. Ban-dung: Laboratorium EKOP UPI.

Endang, Tri Wahyuni,.(2011).Faktor-faktor yang Mempengaruhi Konsumsi Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas PGRI Yogyakarta. [Online]. Vol.2 No.3 Desember 2011. 12 Halaman. Tersedia: http://www.scribd- .com/doc/14339457/Faktor-faktor-yang-Mempengaruhi-Konsumsi-Maha-siswa-Fakultas-Ekonomi-Universitas-PGRI-Yogyakarta.(19 Januari 2013). Erni, Nuraeni. (2010). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumtif

Mahasiswa (Dikaji Berdasarkan Teori Perilaku yang Direncanakan dari Icek Ajzen pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi dan Koperasi Universitas Pendidikan Indonesia). Skripsi Sarjana FPEB UPI : Tidak diterbitkan.

Harum Murah Marpaung, Pola Konsumsi Masyarakat Profil Perilaku Beli Konsumen D.I. Yogyakarta (Jurnal: Vol.4 No.2, September 2006). 17 halaman.

Iis, Aisyah. (2011). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Preferensi Konsumen (Skripsi FPEB UPI: Tidak diterbitkan).

Ika, Mukhlisani. (2011). Pengaruh Pendapatan, Pajak , Kekayaan dan Kredit Terhadap Pengeluaran Konsumsi Masyarakat (Studi Kasus Pada Masya-rakat Desa Cibeber Kecamatan Manonjaya Kabupaten Tasikmalaya). (Skripsi FPEB UPI: Tidak diterbitkan).

Iskandar, Putong dan Andjaswati, ND (2008). Pengantar Ekonomi Makro. Jakar-ta: Mitra Wacana Media

Kotler, Phillip & Kevin L. Keller. (2007) Manajemen Pemasaran. Jakarta-Indonesia: Indeks.


(3)

Maslow, Abraham H. (1994). Motivasi dan Kepribadian 1(teori motivasi dengan pendekatan hierarki kebutuhan manusia). Jakarta: Pustaka Binaman Pressindo.

Mankiw, N. Gregory. (2007). Teori Makro Ekonomi. Jakarta: Eralangga.

Mowen, John C dan Michael Minor. (2002). Perilaku Konsumen. Jakarta: Erlangga.

Muana, Nanga. (2005). Makroekonomi: Teori, Masalah dan Kebijakan. Edisi Kedua. Jakarta: Rajawali Pers.

Muhammad, Muflih. (2006). Perilaku Konsumen Dalam Perspektif Ilmu Ekono-mi Islam. Jakarta: Rajawali Pers.

Nasution. (2004). Sosiologi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara.

Nang Among, Budiadi. (2009). Analisis Pengaruh Persepsi Harga terhadap Perilaku Pembelian Produk Kebutuhan Sehari-hari. Jurnal Bisnis dan Kewirausahaan. [Online]. Volume 2 No.3 April 2009. 13 Halaman. Tersedia : http://jurnal.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/2309191203.pdf. (19 Januari 2013).

Nazir, Moh. (2000). Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Nurhikmah, Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga Keluarahan Aek Kota Batu Kec. Na-IX-X kab. Labuhan Batu Utara (Skripsi FE Universitas Sumatra Utara: Repositori.usu.ac.id, 2009). 8 halaman.

Nurul Huda, Perilaku Konsumsi Islam. [Online].Tersedia: xa.yimg-.com/kq/group/2006 (17 Februai 2013).

Prathama, Rahardja & Mandala Manurung. (2002). Pengantar Ilmu Ekonomi (Mikroekonomi & Makroekonomi) Edisi 3. Jakrta: FE UI.

R, Dendi D. (2009). Manusia Mall dan Konsumsi Gaya Hidup. [Online].Tersedia:http://www.nttonlinenews.com/ntt/index.php?view=artic le&id=060%3Aman usia-mall-dan-konsumsi-gaya-hidup&option=com_-content&Itemid=64. (8 Februari 2013).

Rangkuti, Freddy. (2009). Strategi Promosi yang Kreatif dan Analisis Kasus Integrated Marketing Communication. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka


(4)

Riduwan. (2008). Dasar-dasar Statistika. Bandung: Alfabeta

Riko, Gilang Permana. (2012). Status Sosial Ekonomi Masyarakat Di Desa Pusakaratu Subang Dihubungkan Dengan Partisipasi Dalam Olahraga Futsal (Skripsi FPOK UPI: Tidak diterbitkan).

Sadono, Sukirno. (2007). Makroekonomi Modern. PT. Raja Grafindo Persada: Jakarta

Schiffman, L dan Leslie Lazar Kanuk. (2007). Perilaku Konsumen. Jakarta: Indeks.

Singarimbun, M. dan Sofyan, E. (1995). Metode Penelitian Survei Edisi Revisi. Yogyakarta: LP3ES.

Soedoyono dalam Yunan, Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia. Tesis Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Halaman 27-28. [Online] Tersedia: www.scribd.com/doc/950-38188/Analisis-Faktor-Faktor-Yang-Mempengaruhi Pertumbuhan-Ekono-mi-Indonesia/2009. (9 Februari 2013).

Soerjono, Soekanto. (2004). Sosiologi Suatu Penghantar. Jakarta: PT. Raja Grafindo.

Sondang, Siagian. (1989). Teori Motivasi dan Aplikasi .Jakarta: Rineka Cipta. Sri Nur M., Agus M, & Leni P., Ekonomi Untuk Sekolah Menengah

Atas/Madrasah Aliyah X ( Pusat Pembukuan Depdiknas, 2009). Halaman179.

Sudarmiatin. (2009). Model Perilaku Konsumen dalam Perspektif Teori dan Empiris Pada Jasa Pariwisata. Jurnal Ekonomi Bisnis. No. 1 Maret 2009.

11Halaman.[Online].Tersedia:http://fe.um.ac.id/wp-content/uploads-/2010/01/sudarmiatin_1.pdf. (19 Januari 2013).

Sudarsono. (1991). Pengantar Ekonomi Mikro : cetakan keenam . Jakarta Barat: LP3ES.

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suharsimi, Arikunto. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.


(5)

T, Gilarso. (2007). Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro, Edisi Revisi. Yogyakarta : Kanisius

Tati, JoesronS dan Fathorrozi. (2003). Teori Ekonomi Mikro. Jakarta: Salemba Empat.

Tatik, Suryani. (2008). Perilaku Konsumen Implikasi Pada Strategi Pemasaran. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Ujang, Sumarwan. (2004). Perilaku Konsumen, Teori dan Penerapannya dalam Pemasaran. Bogor : Ghalia Indonesia.

Wahyu Widhiarso.(2011). Analisis Penelitian dengan Variabel Kontrol. Yogyakarta : Fakultas Psikologi Universitas Gajah Mada.

Wida, Ningsih. (2007). Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Rasionalitas Perilaku Konsumsi Anak Kost ( Studi Kasus pada Anak Kost di Kelurahan Isola Kecamatan Sukasari Kota Bandung). Skripsi Sarjana FPIPS UPI : Tidak diterbitkan.

Widarjono, Agus. (2005). Ekonometrika Teori dan Aplikasi untuk Ekonomi dan Bisnis. Yogyakarta: EKONISIA FE UII.

Wikipedia Indonesia.(2013)Konsumsi.[Online). Tersedia:http://id.wikipedia.org/-wiki/Konsumsi. (1 Mei 2013).

Wirawan, Sarlito Sarwono. (2002). Teori-teori Psikologi Sosial. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Yana, Rohmana. (2010). Ekonometrika Teori dan Aplikasi dengan Eviews. Bandung: Laboratorium Pend. EKOP FPEB UPI.

______. (2012). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah 2012. Bumi Siliwangi : Universitas pendidikan Indonesia.

______. (2011). Pengertian Kebutuhan dan Macam Kebutuhan. [Online]. Tersedia: id.shvoong.com. (11 Februari 2013).

______. (2008). Teori Hirarki Kebutuhan Maslow. [Online]. Tersedia: manajemen.blogspot.com. (11 Februari 2013).

______. (____). Perilaku Ekonomi dan Pola Konsumsi. [Online]. Tersedia: www. scribd.com/doc/46783085/fungsi-Konsumsi. (15 Februari 2013).


(6)

______. (____). Perilaku Ekonomi dan Pola Konsumsi. [Online]. Tersedia: www. scribd.com/doc/46783085/fungsi-Konsumsi. (15 Februari 2013). http://id.wikipedia.org/wiki/Ekonomi

www.bps.go.id

www.proquest.com/pqdweb www.find-docs.com