Kajian Penelitian yang Relevan

bermanfaat dalam meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti. 2 Tindakan Guru mempersiapkan alat dan bahan untuk melakukan kegiatan belajar mengajar di kelas X.2 SMA Muhammadiyah 4 Andong dengan pembelajaran Uret Susu. 3 Kelas Dalam hal ini tidak terikat pada pengertian ruang kelas, tetapi dalam pengertian yang lebih spesifik. Seperti yang sudah lama dikenal dalam bidang pendidikan dan pengajaran, yang dimaksud dengan istilah kelas adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama, menerima pelajaran yang sama dari guru yang sama pula. Dengan menggabungkan batasan pengertian tiga kata inti, yaitu 1 penelitian, 2 tindakan, dan 3 kelas, segera dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama. Tidakan tersebut diberikan oleh guru atau dengan arahan dari guru yang dilakukan oleh siswa.

B. Kajian Penelitian yang Relevan

Penelitian yang berjudul ”Penerapan Pembelajaran Uret Susu untuk Meningkatkan Kemampuan Berbicara di Depan Kelas pada Siswa Kelas X.2 SMA Muhammadiyah 4 Andong dengan Pembelajaran Mendengarkan Cerita Sandiwara pada Rekaman”. Penelitian ini diketahui keaslianya dengan membandingkan kajian penelitian yang relevan. Fahru Roji Baidawi 2011 melakukan penelitian yang berjudul ” Peningkatan Kualitas Pembelajaran Keterampilan Berbicara Bahasa Indonesia melalui Teknik Bercerita Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas VIII SMPN 13 Tangerang”. Hasil dalam penelitian ini adalah peningkatan keterampilan berbicara bahasa Indonesia melalui teknik bercerita, hal ini terlihat pada hasil rata-rata anak pada kondisi awal 40,5, pada siklus I nilai rata-rata 63,3, dan siklus II rata-rata 73,5. Persamaan penelitian yang dilakukan Fahru Roji Baidawi 2011 dengan penelitian ini yaitu ingin mengetahaui keterampilan berbicara. Perbedaan penelitian Fahru Roji Baidawi dengan penelitian ini yaitu dalam penelitian ini dengan menggunakan metode Uret Susu sedangkan dalam penelitian Fahru Roji Baidawi dengan teknik bercerita. Imam Zubaidy Anshory 2010 meneliti ”Penggunaan Pendekatan Pragmatik dalam Upaya Meningkatkan Keterampilan Berbicara Siswa pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas VI di MI AL IKHSAN Jeru Turen Malang”. Hasil belajar siswa berupa pemahaman konsep tentang situasi dan konteks saat berbicara secara klasikal mengalami peningkatan, yaitu dari 57,1 pada pra tindakan menjadi 65,9 pada siklus I, dan 82,0 pada siklus II. Secara keseluruhan hasil belajar siswa mengalami peningkatan dan mencapai target yang telah ditetapkan setelah pembelajaran dengan menggunakan pendekatan pragmatik. Persamaan penelitian Imam Zubaidy Anshory 2010 dengan penelitian ini adalah sama-sama bertujuan untuk meningkatkan kemampuan berbicara. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian Imam Zubaidy Anshory adalah penelitian ini lebih menitikberatkan pada metode pembelajran Uret Susu sedangkan dalam penelitian Imam Zubaidy Anshory menitikberatkan pada pendekatan pragmatik. Eka Ratnawati 2010 meneliti ”Peningkatan Kemampuan Berbicara melalui Dongeng dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas I Sekolah Dasar Negeri 2 Bendosari Kecamatan Sawit Kabupaten Boyolali”. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah terjadinya peningkatan kemampuan berbicara siswa kelas I SD Negeri 2 Bendosari setelah dilaksanakanya pembelajaran dengan menggunakan dongeng. Dilihat dari tes kemampuan berbicara pada siklus I diketahui 18 dari 30 siswa telah mencapai KKM 60, dan meningkat pada siklus II dimana 29 dari 30 siswa telah berhasil mencapai KKM 60. Persamaan penelitian Eka Ratnawati 2010 dengan penelitian ini adalah sama-sama bertujuan untuk meningkatkan kemampuan berbicara. Perbedaan penelitian Eka Ratnawati dengan penelitian ini adalah penelitian Eka Ratnawati menitikberatkan pada pembelajaran dengan menggunakan dongeng sedangkan dalam penelitian ini dengan pembelajaran dengan metode Uret Susu . Inggit Prayogi 2010 meneliti ”Peningkatan Keterampilan Berbicara melalui Metode Diskusi dengan Fokus Pemodelan pada Siswa Kelas XI SMA Muhammadiyah 4 Yogyakarta”. Hasil penelitian sebelum menggunakan metode diskusi dengan fokus pemodelan, nilai rata-rata yang diperoleh siswa 64,64 pada kondisi awal sebelum menggunakan metode diskusi dengan fokus pemodelan, setelah menggunakan metode diskusi dengan fokus pemodelan nilai rata-rata meningkat menjadi 70,08 pada siklus I, dan 80,00 pada siklus II. Persamaan penelitian Inggit Prayogi 2010 dengan penelitian ini adalah sama-sama meningkatkan kemampuan berbicara. Perbedaan penelitian Inggit Prayogi dengan penelitian ini adalah penelitian Inggit Prayogi menitikberatkan pada metode diskusi dengan fokus pemodelan, sedangkan dalam penelitian ini menitikberatkan pada metode Uret Susu . Sukatmi 2009 meneliti ”Upaya Peningkatan Keterampilan Berbicara dengan Media Gambar Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas V SDN 11 Nambangan, Selogiri, Kabupaten Wonogiri”. Hasil penelitian dapat disimpulkan: 1 penerapan media gambar dapat meningkatkan keterampilan berbicara siswa. Hal ini terlihat pada kemempuan siswa berkomunikasi secara lisan dengan lancar, dan lebih berani berbicara dengan bahasa yang komunikatif sesuai dengan keruntutan. 2 nilai keterampilan berbicara siswa meningkat setelah penerapan media gambar, terlihat dari 31 siswa, 84 26 siswa telah mencapai KKM 6,8. Persamaan penelitian Sukatmi 2009 dengan penelitian ini adalah sama- sama bertujuan untuk meningkatkan kemampuan berbicara. Perbedaan penelitian Sukatmi dengan penelitian ini adalah penelitian Sukatmi menitikberatkan pada pemanfaatan media gambar sedangkan dalam penelitian ini dengan metode Uret Susu. Ridan Umi Darojah 2011 meneliti ”Peningkatan Kemampuan Berbicara Melaporkan dengan Media Film Animasi pada Siswa Kelas VIII SMPN 12 Yogyak arta”. Berdasarkan hasil penelitian, kemampuan berbicara siswa dalam hal melaporkan setelah dilakukan implementasi tindakan dengan film animasi mengalami peningkatan, hal ini terlihat pada prasiklus sebesar 47,74 meningkat menjadi 60,59 pada siklus I, dan 70,15 pada siklus II. Persamaan penelitian Ridan Umi Darojah 2011 dengan penelitian ini adalah sama-sama meningkatkan kemampuan berbicara. Perbedaan penelitian Ridan Umi Darojah dengan penelitian ini adalah penelitian Ridan Umi Darojah lebih menitikberatkan pada pemanfaatan media film sedangkan dalam penelitian ini menitikberatkan pada metode Uret Susu . Ulfa Marlina 2010 meneliti “Peningkatan Keterampilan Berbicara dengan Media Komik tanpa Kata pada Siswa Kelas VIII MTs Muhammadiyah Waru, Baki, Kabupat en Sukoharjo”. Setelah pemanfaatan media komik dalam pembelajaran, keterampilan berbicara dan rasa antusias siswa dalam pembelajaran meningkat. Persamaan penelitian Ulfa marlina 2010 dengan penelitian ini adalah sama-sama bertujuan untuk meningkatkan kemampuan berbicara. Perbedaan penelitian Ulfa Marlina dengan penelitian ini adalah penelitian Ulfa Marlina menitikberatkan pada pemanfaatan media komik sedangkan penelitian ini dengan metode Uret Susu dalam pembelajran mendengarkan cerita sandiwara pada rekaman. Anik Ernawati 2010 meneliti “Peningkatan Pembelajaran Keterampilan Berbicara melalui Metode Bercerita pada Siswa Kelas VII A di SMP Negeri 1 Sukodono Kabupaten Sragen”. Hasil penelitian dapat disimpulkan setelah menggunakan metode bercerita dalam pembelajaran keterampilan berbicara siswa meningkat. Persamaan penelitian Anik Ernawati 2010 dengan penelitian ini adalah sama-sama bertujuan untuk meningkatkan kemampuan berbicara. Perbedaan penelitian Anik Ernawati menitikberatkan pada metode bercerita sedangkan dalam penelitian ini menitikberatkan pada metode Uret Susu . Izzatun Hassanah 2010 meneliti “Peningkatan Keterampilan Berbicara melalui Pembelajaran Kooperatif model TGT Team Games Tournament pada Siswa IV SD Negeri Gabus 3 Kecamatan Ngrampal, Kabupaten Sragen Tahun Ajaran 20092010”. Persamaan penelitian Izzatun Hassanah 2010 dengan penelitian ini adalah sama-sama bertujuan untuk meningkatkan keterampilan berbicara. Perbedaan penelitian Izzatun Hassanah menitikberatkan pada pembelajaran kooperatif dengan model TGT sedangkan dalam penelitian ini dengan metode Uret Susu . Eka Ratna Widyawati 2008 meneliti ”Pembelajaran Bahasa Indonesia dengan Diskusi sebagai Upaya Peningkatan Keterampilan Berbicara Siswa Kelas VIII C SMPN Randublatu ng Tahun Ajaran 20072008”. Dari hasil penelitian tersebut dapat dilihat bahwa pembelajaran bahasa Indonesia dengan diskusi kelompok ternyata mampu meningkatkan keterampilan siswa secara berarti. Persamaan penelitian Eka Ratna Widyawati dengan penelitian ini adalah sama-sama bertujuan untuk meningkatkan kemampuan berbicara. Perbedaan penelitian Eka Ratna Widyawati dengan penelitian ini adalah penerapan teknik dan metode yang digunakan.

C. Kerangka Pemikiran

Dokumen yang terkait

PENGGUNAAN SARANA BIDANG MIRING SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BELAJAR GULING DEPAN PADA PEMBELAJARAN SENAM DI KELAS X SMA MUHAMMADIYAH GADINGREJO

3 38 43

PENERAPAN METODE PETA PIKIRAN (MIND MAPPING) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA PENDEK PADA SISWA KELAS X SMA MUHAMMADIYAH SALATIGA

1 20 173

PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIKA SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 KABANJAHE.

0 5 26

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIKA SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PADA SISWA KELAS X SMA.

0 2 31

LANDASAN TEORI IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS X SMA MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA TAHUN 2014/2015.

4 6 18

PENERAPAN PEMBELAJARAN URET SUSU UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA DI DEPAN KELAS PADA SISWA KELAS X.2 Penerapan Pembelajaran Uret Susu Untuk Meningkatkan Kemampuan Berbicara Di Depan Kelas Pada Siswa Kelas X.2 SMA Muhammadiyah 4 Andong Dengan Pembe

0 1 15

PENDAHULUAN Penerapan Pembelajaran Uret Susu Untuk Meningkatkan Kemampuan Berbicara Di Depan Kelas Pada Siswa Kelas X.2 SMA Muhammadiyah 4 Andong Dengan Pembelajaran Mendengarkan Cerita Sandiwara Pada Rekaman.

0 4 7

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penerapan Pembelajaran Uret Susu Untuk Meningkatkan Kemampuan Berbicara Di Depan Kelas Pada Siswa Kelas X.2 SMA Muhammadiyah 4 Andong Dengan Pembelajaran Mendengarkan Cerita Sandiwara Pada Rekaman.

0 3 49

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN EKSPOSISI DENGAN METODE KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS X.3 SMA MUHAMMADIYAH 4 ANDONG KABUPATEN BOYOLALI.

0 2 10

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COLLABORATIVE LEARNINGUNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SMA KELAS X.

0 2 40