Puji Nurharyanto, 2015 TRANSFORMASI NILAI-NILAI KEARIFAN LOKAL MASYARAKAT ADAT CIREUNDEU
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
dapat diolah secara statisktik, sedangkan yang menyimpang dari itu tidak dihiraukan. Dengan manusia sebagai instrumen, respon yang aneh, yang
menyimpang justru diberi perhatian. Respon yang lain daripada yang lain, bahkan yang bertentangan dipakai untuk mempertinggi tingkat
kepercayaan dan tingkat pemahaman mengenai aspek yang diteliti.
Masalah dapat dipahami dengan keterlibatan peneliti secara langsung karena manusia memiliki kepekaan dalam merespon suatu data yang menyimpang
untuk mengadakan perbaikan dan menentukan arah pengamatan.
3.4.2 Teknik Pengumpulan Data
Bila dilihat dari sumber datanya, maka pengumpulan data dapat menggunakan sumber primer, dan sumber sekunder. Sumber primer adalah
sumber data yang langsung memberikan data kepada peneliti, dan sumber sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data kepada
peneliti, misalnya melalui orang lain pendapat atau dokumen. Maka dalam penelitian mengenai transformasi nilai-nilai kearifan lokal masyarakat adat
Cireundeu, pengumpulan data dilakukan dengan cara mendapatkan sumber primer dan sekunder karena dibutuhkan data yang akurat dan berkesinambungan agar
data yang terkumpul dapat dipertanggungjawabkan. Teknik pengumpulan data dalam penelitian mengenai transformasi nilai-
nilai kearifan lokal masyarakat adat Cireundeu dilakukan dengan cara observasi, wawancara mendalam, dokumentasi, dan catatan lapangan.
1. Observasi
Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui teknik observasi terlebih dahulu. Metode survei observasi adalah penyelidikan yang diadakan
untuk memperoleh fakta-fakta dari gejala-gejala yang ada dan mencari keterangan-keterangan secara faktual, baik tentang institusi sosial, ekonomi, atau
politik dari suatu kelompok ataupun suatu daerah Nazir, 1988, hlm. 65. Selanjutnya Marshall dalam Sugiyono, 2009, hlm. 226 menyatakan bahwa
‘through observation, the researcher learn about behavior and the meaning attached to those behavior’. Melalui observasi, peneliti belajar tentang perilaku,
dan makna dari perilaku tersebut. Dengan observasi yang dilakukan peneliti, diharapkan kajian mengenai
transformasi yang terjadi pada nilai-nilai kearifan lokal masyarakat adat
Puji Nurharyanto, 2015 TRANSFORMASI NILAI-NILAI KEARIFAN LOKAL MASYARAKAT ADAT CIREUNDEU
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Cireundeu dapat dipahami melalui pemaknaan perilaku yang dilakukan masyarakat adat Cireundeu yang mengarah pada alasan terciptanya proses
transformasi terjadi atau dilakukan pada nilai-nilai kearifan lokal. Teknik observasi yang dilakukan dalam penelitian mengenai transformasi
nilai-nilai kearifan lokal masyarakat adat Cireundeu yaitu dengan menggunakan teknik obsevasi partisipatif. Dalam observasi ini, peneliti terlibat dengan kegiatan
sehari-hari orang yang sedang diamati atau yang dijadikan sebagai sumber data penelitian, seperti cara membuat rasi atau mengikuti permainan tradisional yang
dilakukan oleh warga masyarakat adat Cireundeu sebagai bagian dari proses penanaman nilai-nilai kearifan lokal dimulai. Sambil melakukan pengamatan,
peneliti ikut melakukan apa yang dikerjakan oleh sumber data informan dan ikut merasakan masalah yang sedang dihadapi informan mengenai transformasi nilai-
nilai kearfian lokal masyarakat adat Cireundeu. Dengan observasi partisipan ini, menjadikan data yang diperoleh lebih lengkap, akurat, dan sampai mengetahui
pada tingkat makna dari setiap perilaku yang nampak pada masyarakat adat Cireundeu.
2. Wawancara Mendalam