Resa Palwaguna, 2015 PERBANDINGAN HEALTH RELATED PHYSICAL FITNESS ANTARA LANSIA YANG MENGIKUTI SENAM
DENGAN LANSIA YANG TIDAK MENGIKUTI SENAM Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Semakin meningkatnya ilmu pengetahuan dan teknologi serta berhasilnya pembangunan di bidang pendidikan dan kesehatan maka mengakibatkan angka
harapan hidup masyarakat meningkat. jumlah lanjut usia di Indonesia juga semakin meningkat. Hal ini dibuktikan oleh data dari kordinator kementrian
kesejahteraan rakyat pada 29 desember dalam nugraha, 2010, hlm.3 pada tahun 2006 jumlah penduk lansia mencapai 19 juta jiwa dan pada tahun 2010 naik
menjadi 23,9 juta jiwa. Bahkan biro sensus amerika serikat memperkirakan bahwa Indonesia akan
mengalami pertambahan warga lanjut usia terbesar di seluruuh dunia pada tahun 1990-2025 yaitu sebanyak 414. Upaya yang sudah di lakukan oleh pemerintah
dalam memberikan pelayanan kesehatan lansia meliputi lima kesehatan yaitu; peningkatan promotion, diagnosis dini dan treatment, pembatasan kecacatan
disability limitation serta pemulihan rehabilation Depkes RI, 2007. Departemen Sosial RI dalam Novianto, 2007, hlm. 1 mengemukakan bahwa
“Dari Hasil Sensus di Indonesia, usia harapan hidup semakin meningkat, yaitu dari 45,7 tahun pada tahun 1968 menjadi 61,3 tahun pada tahun 1992, menjadi 62
tahun pada tahun 1 997”. Hal tersebut membuktikan bahwa jumlah penduduk
lanjut usia lansia akan terus bertambah. BPS dalam Akmal, 2012 menemukan bahwa
Jumlah penduduk lanjut usia di Indonesia pada tahun 2009 mencapai 20.547.541 jiwa. Jumlah tersebut menempati urutan keempat jumlah
penduduk lanjut usia terbesar dunia setelah China, India, dan Jepang. Jumlah penduduk usia lanjut di Indonesia cenderung terus
mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. hlm. 1
Resa Palwaguna, 2015 PERBANDINGAN HEALTH RELATED PHYSICAL FITNESS ANTARA LANSIA YANG MENGIKUTI SENAM
DENGAN LANSIA YANG TIDAK MENGIKUTI SENAM Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Seiring dengan bertambahnya usia dan memasuki lanjut usia seseorang akan mengalami proses penuaan dan mengalami proses fisiologis yang akan
mengurangi semua fungsi organ tubuh, fungsi organ secara bertahap akan terus menerus mengalami penurunan. Kondisi ini akan menyebabkan gangguan fungsi
organ dan pada akhirnya akan mempengaruhi produktifitas bahkan resiko berbagai penyakit. Salah satunya kebugaran jasmani akan mengalami penurunan.
Panjang umur saja tidak cukup apabila menderita berbagai macam penyakit ketuaan serta ketidak mampuan fisik dan mental yang prima untuk menjadi
sumber daya manusia yang optimal. Artinya bahwa lanjut usia memerlukan penanganan agar dapat menjalani kehidupan dan kegiatan sehari-hari dengan
bahagia, sejahtera dan dapat menimalisir permasalahan yang bisa terjadi pada lansia. Salah satu upaya preventif yang dapat dilakukan untuk meminimalisir
permasalahan khusus pada lansia adalah dengan tetap menjaga pola hidup aktif melalui olahraga kesehatan.
Hasil survey pembuatan norma kebugaran jasmani pada lansia yang dilakukan oleh Departemen Kesehatan pada tahun 1992-
1993 menemukan bahwa “Sekitar 90 usia lanjut memiliki tingkat kebugaran jasmani yang rendah, terutama pada
komponen daya tahan kardio- respirasi dan kekuatan otot” Ilkafah, 2009, hlm.
14. Terdapat dua aspek kebugaran jasmani, kebugaran jasmani yang berhubungan
dengan kesehatan health related physical fitness dan kebugaran jasmani yang berhubungan dengan keterampilan skill related physical fitness Iskandar, 1999,
hlm. 22. Komponen-komponen kebugaran jasmani yang berhubungan dengan kesehatan ini diperlukan oleh lansia untuk memulihkan, mempertahankan
kesehatan atau meningkatkan kesehatan, menjaga kebugaran, mengatasi stress lingkungan dan melakukan aktivitas sehari-hari agar tidak mengalami kelelahan
yang berarti. Komponen health related physical fitness meliputi berbagai macam sistem
tubuh, mulai dari sistem otot muscular, sistem saraf nervorum, sistem tulang skelet, sistem jantung cardio, sistem pernafasan respirasi, sistem ginjal
ekskresi dan kerja sama antara sistem tubuh secara holistik Bustaman, 2003, hlm.273-274.
Resa Palwaguna, 2015 PERBANDINGAN HEALTH RELATED PHYSICAL FITNESS ANTARA LANSIA YANG MENGIKUTI SENAM
DENGAN LANSIA YANG TIDAK MENGIKUTI SENAM Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Latihan olahraga untuk lansia bertujuan untuk menjaga tingkat kebugaran jasmani. kebugaran jasmani yang di butuhkan lansia adalah kebugaran jasmani
yang berhubungan dengan kesehatan yaitu; daya tahan jantung paru kardiorespirasi, daya tahan otot, kekuatan otot, fleksibilitas dan komposisi
tubuh. Untuk memperoleh kebugaran jasmani yang baik maka lansia harus melatih semua komponen dasar kebugaran jasmani yang terdiri dari ketahanan
jantung paru, peredaran darah, pernafasan, ketahanan otot, kekuatan otot, kelenturan tubuh Indeks massa tubuh dan lemak tubuh.
Untuk mempertahan kondisi kebugaran jasmani lansia agar tetap baik diperlukan olahraga kesehatan, olaharaga yang sesuai bagi lansia adalah olahraga
yang sifatnya aerobik seperti senam, berenang dan jalan kaki Sumintarsih, 2006, hlm.147. Olahraga yang dianjurkan untuk lansia berintensitas rendah yang
didalamnya dapat meningkatkan kualitas hidup lansia. Salah satunya seperti Senam Sehat Indonesia SSI adalah bentuk aktivitas latihan fisik yang low-
impact dan low-intensity dengan denyut nadi sumaksimal tetapi tetap berada dalam training zone sehingga senam ini sangat cocok dilakukan olehn lansia
karena aman dan bermanfaat. Gerakan-gerakan Senam Sehat Indonesian merupakan satu paket latihan yang
harus dilakukan utuh, berurutan, penuh konsentrasi dan menggunakan tenaga sesedikit mungkin. Senam ini dapat membantu mengendurkan tendo-tendo, otot-
otot, kulit dan pori-pori serta juga menguatkan tulang dan menurunkan kadar lemak tubuh, dengan cara berlatih secara teratur dan sungguh-sungguh. Dan hal
ini telah di buktikan oleh penelitian-penelitian sebelumnya mengenai senam sehat Indonesia pada lansia dan kebugaran jasmani pada lansia.
Berdasarkan survey dan observasi yang sudah di lakukan oleh peneliti pada lansia di perkumpulan Senam Sehat Indonesia Kelurahan Taman sari Bandung
bahwa kelompok lansia yang mengikuti senam dengan kelompok lansia yang tidak mengikuti senam kebugaran jasmani yang berhubungan dengan
kesehatannya nampak tidak ada perbedaan yang signifikan, ini dibuktikan oleh kelompok lansia yang tidak mengikuti senam masih mampu berjalan, menaiki
tangga, melakukan pekerjaan rumah dll. namun menurut teori dan dari berbagai sumber penelitian-penelitian terdahulu lansia yang mengikuti senam sehat
Resa Palwaguna, 2015 PERBANDINGAN HEALTH RELATED PHYSICAL FITNESS ANTARA LANSIA YANG MENGIKUTI SENAM
DENGAN LANSIA YANG TIDAK MENGIKUTI SENAM Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Indonesia akan lebih baik dibandingkan dengan lansia yang tidak mengikuti senam sehat Indonesia.
Olahraga senam Sehat Indonesia SSI pada lansia dapat menjaga dan memelihara kebugaran jasmani terutama kebugaran yang berhubungan dengan
kesehatan health related physical fitness. Manfaatnya akan di rasakan setelah melakukan olahraga kesehatan secara teratur selama 2-3 bulan atau lebih
Giriwijoyo, 2010, hlm. 63. Karena pola hidup dan aktivitas fisik pada lansia sangat penting untuk mempertahankan daya tahan jantung paru kardiorespirasi,
daya tahan otot, kekuatan otot, fleksibilitas dan komposisi tubuh dan mengurangi ketergantungan fungsional Darmojo, 2004, hlm. 21.
Berdasarkan teori dan pernyataan di atas bahwa lansia yang mengikuti olahraga senam secara teratur selama 2-3 bulan atau lebih health related physical
fitnessnya akan lebih baik dibandingkan dengan lansia yang tidak mengikuti olahraga senam. hal ini perlu dibuktikan dan di teliti maka dari itu peneliti
tergugah untuk meneliti: “Perbandingan Health Related Physical Fitness Antara
Lansia yang Mengikuti Senam Dengan Lansia yang Tidak Mengikuti Senam.
B. Rumusan Masalah Penelitian