Sistem Informasi Manajemen Proyek PT. Konindo Cipta Sejahtera

(1)

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Kelulusan Pada Program Studi Sistem Informasi Jenjang Sarjana Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer

Oleh :

Fitrah Khairur Rahman 10506238

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(2)

i

perencanaan, pengorganisasian dan pengaturan tugas-tugas sumber daya untuk mewujudkan tujuan yang ingin dicapai, dengan mempertimbangkan faktor-faktor waktu dan biaya. PT. Konindo Cipta Sejahtera selaku perencana dan kontraktor proyek yang bergerak dibidang interior dan eksterior ruangan melakukan perencanaan dan rancang bangun. Untuk menunjang kinerja pegawai di perusahaan jasa konsultan arsitektur tersebut diperlukan sebuah sistem informasi yang dapat mengolah data proyek dengan cepat dan akurat, faktanya sistem yang ada belum terkomputerisasi dan pengolahan data proyek, anggaran biaya dan transaksi masih manual. maka dari itu penelitian ini dimaksudkan untuk membuat sistem informasi manajemen proyek yang telah terkomputerisasi dan datanya telah terintegrasi.

Pada penelitian sistem ini digunakan metodologi penelitian berupa metode deskriptif dan action yang menggambarkan masalah yang terjadi di lapangan sebagaimana adanya, serta menggunakan pendekatan secara terstruktur. Kemudian menganalisa dan menjelaskan data yang dikumpulkan sesuai dengan tujuan penelitian untuk pembangunan sistemnya digunakan metode waterfall, dan untuk metode pendekatan sistem peneliti menggunakan Flowmap, Diagram Konteks, dan Data Flow Diagram (DFD). Dalam penelitian ini peneliti menggunakan bahasa pemrograman Visusal Basic 6.0 untuk membuat program dan menggunakan My SQL Server 2000 sebagai database.

Tujuan dari penelitian ini untuk mempercepat proses penyampaian informasi yang diinginkan, dan membuat data proyek menjadi terintegrasi sehingga dapat meningkatkan efektifitas dan efisien dalam pengolahan data proyek. Setelah sesuai dengan metode penelitian yang diinginkan, sistem informasi ini memiliki tindak lanjut pengujian sistem dimana pengujian ini menggunakan metode black box.


(3)

ii

Project management is a process of processing the project which includes planning, organizing and setting tasks of resources to realize the objectives to be achieved, taking into account the factors of time and cost. PT. Konindo Cipta Sejahtera as project planners and contractors engaged in the interior and exterior space planning and design. To support the performance of employees in the company's architectural consultant services are needed an information system that can process data quickly and accurately project, in fact the existing system is not computerized and data processing projects, budget and transactions are still manual. therefore the research is intended to create a project management information system has been computerized and the data has been integrated.

In this system of research used descriptive research methodologies and methods of action that describes the problems that occur in the field as they are, and uses a structured approach. Then analyze and explain the data collected in accordance with the purposes of research for development system used waterfall method, and to methods researchers use a systems approach Flowmap, Diagram Context and Data Flow Diagrams (DFD). In this study researchers used Visual Basic 6.0 programming language to create programs and use My SQL Server 2000 as database.

The purpose of this study to accelerate the process of delivering the desired information, and make the project data to be integrated so as to enhance the effectiveness and efficiency in data processing projects. After corresponding with the desired method of research, this information system has the follow-up


(4)

iii

Segala puji syukur penulis panjatkan kepada Alloh SWT karena berkat rahmat dan karunia-Nya nikmat iman dan islam yang diberikan setiap saat hingga skripsi yang penulis susun dapat selesai.

Adapun judul skripsi yang penulis susun adalah “SISTEM INFORMASI

MANAJEMEN PROYEK DI PT. KONINDO CIPTA SEJAHTERA”. Perusahaan tersebut beralamat di Komp. Pemda Jln. Abimanyu 2 No. 1 Jati Asih, Bekasi.

Penulis menyadari skripsi yang penulis susun masih banyak kekurangannya dikarenakan terbatasnya pengetahuan dan pengalaman yang penulis miliki, walaupun demikian penulis berusaha semaksimal mungkin dalam penyajian tulisan agar menjadi karya ilmiah yang berguna bagi orang banyak.

Dengan segala hormat penulis ucapkan terima kasih banyak pada kedua orang tua yang selalu mendukung khususnya tante yang selalu beserta penulis dan selalu membimbing hingga penulis bisa menyelesaikan skripsi.

Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, secara khusus penulis tujukan kepada:

1. Bapak Ir. Eddy Suryanto Soegoto, M.Sc, selaku rektor Universitas Komputer Indonesia.

2. Bapak Prof. Dr. Ir. H. Ukun Sastraprawira, M.Sc, selaku dekan Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer.


(5)

iv

dan membimbing penulis selama penyusunan skripsi. 5. Ibu R. Fenny Syafariani, S.Si., M.Stat, selaku dosen wali.

6. Seluruh Dosen serta staff Universitas Komputer Indonesia, khususnya Jurusan Sistem Informasi yang telah berjasa dalam melaksanakan tugasnya. 7. Denny Firdaus yang telah memberikan informasi mengenai Sistem

manajemen proyek PT.. Konindo.

8. Seluruh Staff PT.Konindo Cipta Sejahtera yang membantu penulis dalam memberikan informasi mengenai manajemen proyek..

9. Kedua orang tua, kakak dan adik tercinta yang selalu mendukung penulis. 10. Teman-teman angkatan 2006 Jurusan Sistem Informasi : Bobi, Rudi, Fandi,

Ramdhan, Yudho yang telah banyak membantu, mendukung serta memberikan motivasi bagi penulis.

11. Ulfa Yati yang selalu banyak membantu, mendukung serta memberikan motivasi bagi penulis kapanpun dan dimanapun.


(6)

v pihak.

Bandung, Juni 2011 Penulis,

Fitrah Khairur Rahman 10506238


(7)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Teknologi informasi menjadi sarana penting dalam kehidupan organisasi, karena dengan informasi dapat menjadi bahan pertimbangan suatu manajemen dalam pengambilan keputusan hal ini seiring pesatnya perkembangan teknologi informasi dalam era globalisasi dewasa ini, khususnya dalam bidang komputerisasi, kebutuhan akan informasi yang cepat dan akurat semakin meningkat, Informasi memegang peranan penting dalam berbagai aspek kehidupan.

Teknologi informasi seperti memanjakan kita sebagai penggunanya untuk menyelesaikan pekerjaan, perusahaan baik negeri maupun swasta dalam sekala kecil, sedang, ataupun besar akan dengan mudah dikerjakan dengan bantuan teknologi informasi, kerena dengan teknologi informasi yang dihasilkan dapat membantu pekerjaan manusia dengan kecepatan dan akurasi yang tinggi.

Keuntungan perusahaan dengan merubah sistem kerja manual menjadi terkomputerisasi yaitu dapat meningkatkan bobot dan optimalisasi pekerjaan, terkait dengan kecepatan dalam penyampaian informasi yang membutuhkan keakuratan dalam pemrosesan data. Hal ini merupakan suatu media pendukung suatu badan usaha untuk bersaing dengan perusahaan lain. Perusahaan juga harus peka terhadap suatu perubahan, fleksibelitas suatu perusahaan terhadap suatu


(8)

perubahan-perubahan sehingga perusahaan dapat mengikuti setiap perubahan yang terjadi dan melakukan perbaikan berkala demi menunjang kelangsungan hidup perusahaan itu sendiri.

Dampak dari pesatnya perkembangan teknologi informasi membawa pengaruh ke segala bidang, salah satunya dalam bidang jasa pembangunan atau kontraktor. Seperti perusahaan jasa lainnya yang menyediakan suatu program aplikasi sistem informasi, dengan memanfaatkan teknologi informasi, dengan tujuan untuk membantu serta memudahkan pengelolaan proses anggaran belanja yang nantinya menghasilkan suatu bentuk laporan anggaran belanja perusahaan.

PT. Konindo Cipta Mandiri merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa rancang bangun interior dan eksterior, yang saat ini pengolahan data nya masih menggunakan aplikasi Microsoft Excel, misalkan saja dalam pembuatan data proyek seperti pencatatan data pelanggan, data barang maupun dalam pembuatan Rincian Anggaran Belanja (RAB), Surat Penawaran Harga (SPH), data di simpan dalam folder-folder dan di arsipkan sehingga menyulitkan dalam pencarian data.

Program aplikasi ini dimaksudkan untuk mengurangi tingkat kesalahan dalam penginputan data, sering terjadinya duplikasi data menjadi faktor yang sangat sering terjadi, selain itu keamanan data tidak terjamin karena tidak adanya batasan hak akses dalam penggunaannya. Sehingga diperoleh solusi yaitu pembangunan sebuah sistem informasi, solusi ini diharapkan memberi keuntungan karena kegiatan seperti pengolahaan data proyek akan lebih cepat dan tepat, dari uraian kenyataan yang telah dipaparkan sudah selayaknya dilakukan


(9)

perbaikan dalam proses pengelolaan, penyimpanan data berbasis database, dan pembuatan aplikasi yang dapat membantu, mempermudah pekerjaan yang menunjang kelangsungan serta kemajuan hidup perusahaan.

Berdasarkan uraian diatas maka penulis mengambil judul yang sesuai dengan kebutuhan dalam pengolahan data anggaran belanja perusahaan tersebut. Untuk itu, penulis memilih judul : “SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PROYEK DI PT. KONINDO CIPTA SEJAHTERA BEKASI”

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah 1.2.1 Identifikasi Masalah

Proses pengidentifikasian masalah merupakan tahap awal dalam mengetahui kelemahan-kelemahan yang dihadapi serta masalah-masalah yang timbul dalam sistem yang berjalan. Adapun permasalahan yang penulis temukan dalam sistem yang sedang berjalan adalah sebagai berikut :

1. Penggunaan Microsoft Excel dalam pengelolaan data dan penyimpanan berkas berupa dokumen mengakibatkan kesulitan dalam pencarian data.

2. Keamanan data tidak terjamin dan kemungkinan adanya perubahan data yang dilakukan oleh pihak yang tidak berhak

.

3. Belum adanya Sistem Informasi mengenai pencatatan data transaksi kepada konsumen dan data pendapatan jasa, serta pembuatan laporan pendapatan atas transaksi yang terjadi perproyek, perbulan dan pertahun.


(10)

1.2.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah diatas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut :

1. Bagaimana Sistem Informasi Manajemen proyek yang sedang berjalan di PT. Konindo Cipta Sejahtera.

2. Bagaimana perancangan Sistem Informasi Manajemen proyek di PT. Konindo Cipta Sejahtera yang diharapkan dapat membantu mengelola dan mengorganisir data sehingga penyampaian informasi proyek lebih cepat, efektif dan efisien.

3. Bagaimana pengujian Sistem Informasi Manajemen proyek di PT. Konindo Cipta Sejahtera.

4. Bagaimana implementasi Sistem Informasi Manajemen proyek di PT. Konindo Cipta Sejahtera.

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1 Maksud Penelitian

Penelitian ini dilakukan untuk membangun Sistem pengerjaan proyek pembangunan di PT. Konindo Cipta Sejahtera Bekasi, yakni untuk meminimalkan waktu yang diperlukan dalam pengolahan data dengan solusi merancang suatu aplikasi yang dapat meningkatkan kinerja karyawan terutama bagian Admin di PT. Konindo Cipta Sejahtera Bekasi.

1.3.2 Tujuan Penelitian


(11)

1. Untuk mengetahui Sistem yang berjalan mengenai pengerjaan proyek pembangunan pada PT. Konindo Cipta Sejahtera Bekasi.

2. Untuk membuat perancangan sistem informasi manajemen proyek di PT. Konindo Cipta Sejahtera Bekasi.

3. Untuk mengimplementasikan Sistem Informasi manajemen proyek pembangunan pada PT. Konindo Cipta Sejahtera Bekasi.

1.4 Kegunaan Penelitian

Kegunaan penelitian terdiri dari kegunaan praktis dan kegunaan akademis 1.4.1 Kegunaan Praktis

Kegunaan praktis dari penelitian yang di lakukan oleh penulis di PT. Konindo Cipta Sejahtera diantaranya :

1. Dapat merancang dan membangun Sistem Informasi Manajemen di PT. Konindo Cipta Sejahtera yang lebih baik. Sehingga berdampak pada keakuratan dan kecepatan panyampaian informasi.

2. Membantu menyelesaikan permasalahan yang ada di PT. Konindo Cipta Sejahtera.

1.4.2 Kegunaan Akademis

Keguanaan akademis dari penelitian yang dilakukan oleh penulis diantaranya : 1. Bagi pengembangan ilmu pengetahuan. Menambah khasanah keilmuan

ddalam bidang Sistem Informasi Manajemen di PT. Konindo Cipta Sejahtera. 2. Bagi peneliti lain, bisa dijadikan referensi untuk kajian penelitian yang sama. 3. Bagi penulis, menambah wawasan dan pengalaman praktis tentang Sistem


(12)

1.5 Batasan Masalah

Agar pembahasan tidak telalu luas dan hasil dari penelitian tidak keluar dari topik yang dibahas, maka diperlukan batasan – batasan atau ruang lingkup terhadap masalah yang akan diteliti. Adapun batasan – batasan masalah tersebut yaitu :

1. Pembuatan laporan Pengolahan data proyek yang diolah hanya data yang yang meliputi proses pembuatan form pengajuan proyek, proses pmbuatan survei, proses pembuatan rencana anggaran biaya (RAB), surat penawaran harga (SPH), proses pembuatan Kwitansi, proses pembuatan Surat Tugas (ST), proses pembuatan laporan laba perusahaan, dan pembuatan laporan piutang perusahaan.

2. Sistem Informasi ini tidak membahas tentang pembayaran tukang dan buruh di asumsikan ke biaya jasa.

3. Proses pengerjaan proyek hanya dapat dilakukan dengan standar minimum luas tanah seluas 5 m².

4. Sistem Informasi ini hanya membahas tentang laporan keuangan dimana di dalamnya terdapat laporan piutang dan laporan laba perusahaan, dan tidak membahas tentang pembuatan laporan keuangan secara menyeluruh.

1.6 Lokasi dan Waktu penelitian

Penulis melakukan penelitian di PT. Konindo Cipta Sejahtera. Dalam melakukan penelitian penulis ditempatkan pada bagian Admin.


(13)

Sedangkan waktu penelitian dilakukan pada bulan Februari sampai dengan Mei 2011. Jadwal penelitian secara keseluruhan dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Estimasi Jadwal Penelitian

No Tahap Maret April Mei Juni Juli

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 Pengajuan izin tempat

penelitian

2 Dokumentasi Kebutuhan

3 Quick Design

4 Pembentukan Prototype

5 Evaluasi Prototype

6 Perbaikan Prototype Perangkat Lunak

7 Perangkat Lunak Hasil Akhir


(14)

8 2.1 Konsep Dasar Sistem

Telah diketahui bahwa informasi merupakan hal yang sangat penting bagi manajemen di dalam pengambilan keputusan. Ada pertanyaan dari mana informasi tersebut bisa didapatkan? Jawabannya adalah dari sistem informasi atau disebut juga processing system atau information system atau

information-generating system.

2.1.1 Pengertian Sistem

Terdapat beberapa pengertian sistem menurut beberapa ahli adalah sebagai berikut:

Sistem menurut Abdul Kadir dalam bukunya yang berjudul Pengenalan

Sistem Informasi adalah. “Sistem adalah sekumpulan elemen yang saling terkait

atau terpadu yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan”.

Menyangkut pemahaman tentang sistem, Jogianto Hartono dalam bukunya yang berjudul Analisis dan Desain Sistem Informasi: Pendekatan

Terstruktur, Teori dan Praktik Aplikasi Bisnis berpendapat bahwa. “Sistem adalah


(15)

Dari definisi-definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang saling berinteraksi dan saling bekerja sama untuk mencapai satu tujuan tertentu.

2.1.2 Karakteristik Sistem

Menurut pendapat Jogianto Hartono dalam bukunya yang berjudul

Analisis dan Desain Sistem Informasi: Pendekatan Terstruktur, Teori dan Praktik

Aplikasi Bisnis berpendapat bahwa. sistem mempunyai beberapa karakteristik atau

sifat-sifat tertentu, antara lain : 1. Komponen Sistem (Component)

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang saling bekerja sama membentuk suatu komponen sistem atau bagian-bagian dari sistem.

2. Batasan Sistem (Boundary)

Merupakan daerah yang membatasi suatu sistem dengan sistem yang lain atau dengan lingkungan kerjanya.

3. Lingkungan Luar Sistem (InterfacEnvironmente)

Suatu sistem yang ada di luar dari batas sistem yang dipengaruhi oleh operasi sistem.

4. Penghubung Sistem (Interface)

Media penghubung antara suatu subsistem dengan subsistem lain. Adanya penghubung ini memungkinkan berbagai sumber daya mengalir dari suatu subsistem ke subsistem lainnya.

5. Masukan Sistem (Input)

Energi yang masuk ke dalam sistem, berupa perawatan dan sinyal. Masukan perawatan adalah energi yang dimasukan supaya sistem tersebut dapat berinteraksi.

6. Keluaran Sistem (Output)

Hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keseluruhan yang berguna dan sisa pembuangan.

7. Pengolahan Sistem (Process)

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolahan yang akan mengubah masukan menjadi keluaran.

8. Sasaran Sistem (Object)

Tujuan yang ingin dicapai oleh sistem, akan dikatakan berhasil apabila mengenai sasaran atau tujuan.


(16)

2.1.3 Klasifikasi Sistem

Menurut pendapat Jogianto Hartono dalam bukunya yang berjudul

Analisis dan Desain Sistem Informasi: Pendekatan Terstruktur, Teori dan Praktik

Aplikasi Bisnis berpendapat bahwa suatu sistem dapat diklasifikasikan menjadi

seperti berikut :

1. Sistem abstrak dan sistem fisik

Sistem abstrak adalah suatu sistem yang berupa permikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik, sedangkan sistem fisik adalah sistem yang ada secara fisik.

2. Sistem alamiah dan sistem buatan manusia

Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam sedangkan sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang oleh manusia.

3. Sistem tertentu dan sistem tak tentu

Sistem tertentu adalah suatu sistem yang operasinya dapat diprediksi secara tepat sedangkan sistem tak tertentu adalah sistem dengan perilaku ke depan yang tidak dapat diprediksi.

4. Sistem tertutup dan sistem terbuka

Sistem tertutup adalah sistem yang tidak terpengaruh oleh lingkungan luar atau otomatis, sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh oleh lingkungan luar.

2.1.4 Pengendalian Sistem

Karena suatu sistem tidak ada yang tertutup, maka sistem harus mempunyai daya membela diri atau system harus mempunyai sistem pengendalian. Pengendalian dari suatu system dapat berupa pengendalian umpan balik (feedback control system), pengendalian umpan maju (feed forward control

system) dan pengendalian pencegahan (preventive control system).

a. Sistem Pengendalian Umpan Balik

Bentuk dasar dari didtem yang sederhana terdiri dari masukan, pengolah dan keluaran yang tidak menyediakan suatu system pengendalian.


(17)

MASUKAN PENGOLAHAN KELUARAN

Gambar.2.1 Bentuk Dasar Suatu Sistem

Untuk maksud pengendalian, dapat ditambahkan suatu system pengendalian umpan balik sebagai berikut ini.

MASUKAN PENGOLAHAN KELUARAN

Umpan Balik/Kontrol

Gambar 2.2 Sistem Pengendalian Umpan Balik

Pengendalian umpan balik merupakan proses pengukur keluaran dari sistem yang dibandingkan dengan suatu standar tertentu, bilamana terjadi perbedaan-perbedaan atau penyimpangan-penyimpangan akan dikoreksi untuk memperbaiki masukan system selanjutnya.

b. Sistem Pengendalian Umpan Maju

Sistem pengendalian umpan maju (feed forward control system) disebut juga dengan sitilah (positif feedback) umpan balik positip. positif feedback

mencoba mendorongproses dari sistem supaya menghasilkan hasil balik yang positip. Sistem ini merupakan perkembangan dari sistem pengendalian umpan balik.


(18)

c. Sistem Pengendalian Pencegahan

Sistem pengendalian pencegahan mencoba untuk mengendalikan sistem dimuka sebelum proses dimulai dengan mencegah hal-hal yang merugikan untuk masuk ke dalam sistem. Sistem pengendalian intern (internal control) merupakan contoh penerapan dari sistem pengendalian pencegahan.

2.2 Konsep Dasar Informasi

Informasi merupakan salah satu bagian yang sangat penting dalam suatu organisasi, jika informasi kurang baik maka sistem akan tidak berjalan dengan baik Sumber informasi data adalah kumpulan fakta-fakta atau kejadian-kejadian yang nyata. Kejadian adalah sesuatu yang terjadi pada saat tertentu.

2.2.1 Definisi Informasi

Berikut ini adalah definisi-definisi informasi yang dikemukakan oleh beberapa ahli yaitu:

Informasi menurut Jogianto Hartono dalam bukunya yang berjudul

Analisis dan Desain Sistem Informasi: Pendekatan Terstruktur, Teori dan Praktik

Aplikasi Bisnis berpendapat bahwa : “Informasi adalah data yang diolah menjadi

bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya”.

Informasi menurut DR. Azhar Susanto dalam bukunya yang berjudul

Sistem Informasi Akuntansi: Konsep dan Pengembangan Berbasis Komputer yaitu

: “Informasi adalah hasil pengolahan data yang memberikan arti dan manfaat”. Dari definisi-definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa informasi adalah hasil dari pengolahan data yang dapat memberikan makna dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan untuk masa yang akan datang.


(19)

2.2.2 Pengembangan Informasi

Pengembangan informasi dapat berarti menyusun sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau untuk memperbaiki sistem yang sudah ada. Sistem yang sudah lama perlu diperbaiki atau bahkan diganti, dapat disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya yaitu :

1. Kesalahan yang tidak sengaja, yang menyebabkan kebenaran data kurang terjamin.

2. Tidak efisiensinya operasi pengolahan data tersebut.

3. Adanya instruksi-instruksi atau kebijaksanaan yang baru baik dari pemimpin atau dari luar organisasi seperti peraturan pemerintah.

2.2.3 Kualitas Informasi

Menurut pendapat Jogianto Hartono dalam bukunya yang berjudul

Analisis dan Desain Sistem Informasi: Pendekatan Terstruktur, Teori dan Praktik

Aplikasi Bisnis berpendapat bahwa Kualitas informasi adalah

1. Akurat

Artinya informasi harus mencerminkan keadaan yang sebenarnya. 2. Tepat Waktu

Berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi. Karena informasi merupakan landasan di dalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat, maka data berakibat fatal untuk organisasi.

3. Relevan

Informasi yang disampaikan harus mempunyai keterkaitan dengan masalah yang akan dibahas dengan informasi tersebut.

4. Lengkap


(20)

2.2.4 Nilai Informasi

Menurut pendapat Ladjamudin Al Bahra dalam buku yang berjudul

Analisis dan Desain Sistem Informasi. Harnaningrum berpendapat bahwa Nilai

Informasi adalah “Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandinakan dengan biaya mendapatkanya dan sebagaian besar informasi tidak dapat tepat ditaksir keuntungannya dengan satuan nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektifitasnya. Pengukurannya dapat mengunakan analisis cost

effectiveness”.

2.3 Sistem Informasi

2.3.1 Konsep Sistem Informasi

Beberapa definisi yang dikemukakan oleh beberapa ahli adalah sebagai berikut:

Menurut pendapat Jogianto Hartono dalam bukunya yang berjudul

Analisis dan Desain Sistem Informasi: Pendekatan Terstruktur, Teori dan

Praktik Aplikasi Bisnis berpendapat bahwa Konsep Sistem Informasi :

“Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”.

Dari definisi-definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah suatu sistem yang dibutuhkan dalam mengolah transaksi-transaksi yang bersifat manajerial yang membutuhkan kombinasi antara prosedur kerja, informasi, manusia dan teknologi dalam pembuatan laporan-laporan.


(21)

2.3.2 Komponen Sistem Informasi

Menurut pendapat Jogianto Hartono dalam bukunya yang berjudul

Analisis dan Desain Sistem Informasi: Pendekatan Terstruktur, Teori dan Praktik

Aplikasi Bisnis berpendapat bahwa suatu sistem informasi memiliki

komponen-komponen sebagai berikut:

1. Perangkat keras (hardware), mencakup berbagai peranti fisik seperti komputer dan printer.

2. Perangkat lunak (software) atau program, yaitu sekumpulan instruksi yang memungkinkan perangkat keras memproses data.

3. Prosedur, yaitu sekumpulan aturan yang dipakai untuk mewujudkan pemrosesan data dan pembangkitan keluaran yang dikehendaki.

4. Orang, yaitu semua pihak yang bertanggung jawab dalam pengembangan sistem informasi, pemrosesan dan penggunaan keluaran sistem informasi. 5. Basis data (database), yaitu sekumpulan tabel, hubungan dan lain-lain yang

berkaitan dengan penyimpanan data.

6. Jaringan komputer dan komunikasi data, yaitu sistem penghubung yang memungkinkan sumber (resource) dipakai secara bersama atau diakses oleh sejumlah pemakai.

2.4 Perancangan Terstruktur

Perancangan terstruktur adalah metode yang menggunakan aliran data atau informasi yang mengalir pada sistem. Sedangkan alat bantu yang digunakan adalah sebagai berikut:

2.4.1 Alat Bantu Perancangan Sistem 2.4.1.1Diagram Konteks

Diagram Konteks merupakan langkah awal dari analisis struktur dan level teratas dari diagram arus data dan merupakan penggambaran sistem secara garis besar. Diagram Konteks mengambarkan hubungan aliran-aliran data ke dalam dan ke luar sistem atau entitas-entitas yang terletak di luar sistem (output) atau menerima data dari sistem tersebut (input),. Satu hal yang perlu diperhatikan,


(22)

diagram konteks hanya menggunakan satu lingkungan proses yang mewakili proses dari semua sistem.

Diagram konteks terdiri dari :

1. Entitas yaitu manusia atau organisasi dalam sistem yang berkomunikasi dengan sistem yang ada.

2. Aliran Data yaitu informasi yang masuk ke dalam sistem dan keluar dari sistem.

3. Lingkaran yang berisi sistem yang akan diuraikan di Data Flow Diagram (DFD)

2.4.1.2Data Flow Diagram (DFD)

Data Flow Diagram adalah suatu alat yang menggambarkan sistem sebagai sebuah jaringan dari proses-proses yang dihubungkan oleh aliran data.

Simbol-simbol yang digunakan dalam pembuatan DFD: 1. Kesatuan Luar (External Entity)

Merupakan kesatuan (external entity) dilingkungan luar sistem dapat berupa orang, organisasi atau sistem lainya yang menerima input atau memberi input dari sistem.kesatuan luar digambarkan dalam bentuk kotak.

2. Arus Data (Data Flow)

Menuju arus dari data yang dapat berupa input bagi sistem disimbolkan dengan bentuk panah.


(23)

3. Proses (Process)

Kegiatan yang dilakukan oleh sistem dari arus data yang masuk untuk menghasilkan arus data keluaran, proses disimbolkan dengan bentuk lingkaran.

4. Data Simpanan (Data Store)

Data simpanan merupakan simpanan dari data yang dapat berupa suatu file atau database pada sistem komputer, simpanan data dapat disimbolkan dengan garis horizontal pararel yang ditutup salah satu ujungnya.

2.4.1.3Perancangan Basis Data

Perancangan basis data dibutuhkan agar didapatkan sistem yang lengkap dan efisien. Adapun tahapan perancangan basis data dari sistem infomasi geografis ini adalah :

1. Normalisasi

Normalisasi merupakan proses yang berkaitan dengan modal data relasional untuk mengorganisasikan himpunan data dengan ketergantungan dan keterkaitan yang erat.

Hasil dari proses normalisasi adalah himpunan-himpunan data dalam bentuk normal (normal form). Ada beberapa tahapan dalam pembentukan normalisasi yaitu :

a. Bentuk tidak normal (Unnormalized form)

Yaitu bentuk ini merupakan kumpulan data yang tidak ada keharusan mengikuti format tertentu, dapat saja data tidak lengkap atau terduplikasi. b. Bentuk normal satu (First normal form) / 1 NF


(24)

Yaitu bila relasi tersebut mempunyai nilai data yang atomik, artinya tidak ada lagi kerangkapan data.

c. Bentuk normal dua (Second normal form) / 2NF

Yaitu bila relasi tersebut merupakan 1NF dan setiap atribut tergantung penuh pada primary key.

d. Bentuk normal tiga (Third normal form) / 3NF

Yaitu bila relasi merupakan 2NF dan tidak tergantung secara transitif pada primary key atau pada bentuk normal tiga ini, mencari ketergantungan lain selain primary key.

2. Entity Relationship Diagram

Komponen utama pembentukan model entity relationship adalah entitas

(entity), atribut (atributes), dan relasi (relation). Entitas merupakan individu

yang mewakili sesuatu yang nyata (eksistensinya) dan dapat dibedakan dari sesuatu yang lain, sedangkan karakteristik dari entitas dideskripsikan oleh suatu atribut/properti. Relasi menunjukan adanya hubungan diantara sejumlah entitas yang berasal dari entitas yang berbeda.

Terdapat komponen utama yang pembentuk model diagram hubungan entitas yaitu :

a. Entitas (Entitas)

Entitas adalah suatu hal dalam bentuk apapun dimana datanya dikumpulkan. Entitas dapat berupa objek, orang, konsep abstrak, atau kejadian. Definisi entitas harus membuat pemakai mengerti tentang arti dari suatu entitas atau suatu abstraksi, maka entitas berlabel kata benda.


(25)

Aturan untuk membuat Entitas adalah sebagai berikut:

1) Nama suatu Entitas hanya dapat muncul sekali dalam sebuah model data

2) Masing-masing Entitas harus diberi sebuah identitas unik. 3) Nilai dari suatu atribut tidak boleh disertakan dalam model data. b. Atribut (Attributes)

Atribut adalah suatu karakteristik dari suatu entitas. Aturan untuk membuat atribut adalah sebagai berikut:

1) Nama atribut hanya dapat muncul sekali dalam sebuah modul data. 2) Suatu atribut harus saling berhubungan atau dikelompokan kepada

entitas.

3) Nilai dari suatu atribut tidak boleh disertakan dalam data. c. Relasi (relationship)

Relasi adalah hubungan atau asosiasi atau entitas dengan dirinya sendiri atau dengnan entitas yang lainnya. Relasi digambarkan sebagai garis yang menghubungkan entitas-entitas yang dipandang memiliki hubungan antara yang satu dengan yang lainnya. Pada ujung masing-masingrelasi terdapat derajat atau kardinalis atau relasi. Kardinalitas relasi menunjukan hubungan maksimum yang terjadi dari hubungan entitas yang satu kehubungan entitas yang lain.

Aturan untuk membuat relasi adalah sebagai berikut: 1) Setiap relasi harus diberi label.


(26)

3) Sertakan derajat atau kardinalitas pada setiap ujung garis. 4) Setiap garis harus menghubungkan tepat dua entitas. Bentuk-bentuk relasi yang ada pada ERD antara lain:

1) Relasi satu ke satu

Artinya setiap entitas pada himpunan entitas pertama berhubungan dengan paling banyak satu entitas pada himpunan entitas kedua, begitu juga sebaliknya. Seperti pada pelajaranprivat, dimana satu guru mengajar satu satu siswa dan satu siswa hanya diajar oleh satu guru pula. Hubungan tersebut dapat digambarkan dengan tanda persegi untuk menunjukan tabel dan relasi antara keduanya diwakilkan dengan tanda panah tunggal.

2) Relasi satu ke banyak

Artinya setiap entitas pada himpunan entitas pertama dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas kedua, tetapi setiap entitas pada setiap entitas keduanya dapat berhubungan dengan paling banyak satu entitas pada himpunan entitas pertama. Seperti pada sistem pengajaran disekolah,dimana satu guru mengajar banyak siswa dan siswa hanya diajar oleh satu guru pula. Hubungan tersebut dapat digambarkan dengan tanda persegi.

Untuk menunjukan tabel dan relasi antar keduanya diwakilkan dengan tanda panah ganda untuk menunjukan hubungan banyak tersebut.


(27)

3) Relasi banyak ke banyak

Artinya setiap entitas pada himpunan peertama dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas kedua, dan demikian juga sebaliknya. Seperti sistem pengajaran di perguruan tinggi, dimana satu dosen mengajar banyak mahasiswa dan mahasiswa diajar oleh banyak dosen. Hubungan tersebut dapat digambarkan dengan tanda persegi untuk menunjukan tebel dan relasi antar keduanya diwakili dengan tanda panah ganda untuk menunjukan hubungan banyak tersebut.

3. Relasi Tabel

Relationship dalam database menunjukkan relasi antar tabel-tabel. Dengan

adanya relasi data dari beberapa tabel dapat ditampilkan sebagai satu kasatuan informasi dalam bentuk query, form atau report.

Sebuah relasi dibentuk dengan menyamakan data pada key field dari dua tabel, biasanya field yang memiliki nama yang sama pada kedua tabel, dimana

field tersebut biasanya merupakan primary key dari tabel pertama, yang

memiliki nilai unique untuk setiap record, dan menjadi foreign key pada tabel kedua.


(28)

2.5 Konsep Dasar Akuntansi 2.5.1 Pengertian Akuntansi

Kata akuntansi berasal dari kata bahasa inggris, to account, yang berarti memperhitungkan atau mempertanggungjawabkan. Kata akuntansi sebenarnya diserap dari kata accountant (akuntan) atau bersangkutan dengan hal-hal yang dikerjakan oleh akuntan dalam menjalankan profesinya.

American Accounting Association (AAA), mendefinisikan “Akuntansi

sebagai sistem informasi yang menghasilkan informasi atau laporan untuk berbagai kepentingan baik individu atau kelompok tentang aktivitas ekonomi atau keuangan suatu organisasi”.

Sedangkan akuntansi Menurut pendapat Jogianto Hartono dalam bukunya yang berjudul Analisis dan Desain Sistem Informasi: Pendekatan Terstruktur,

Teori dan Praktik Aplikasi Bisnis, yaitu:

“Akuntansi merupakan bahasa bisnis. Setiap perusahaan menerapkannya sebagai alat komunikasi. Secara klasik akuntansi merupakan proses pencatatan (recording), pengelompokkan (classifying), perangkuman (summarizing), dan pelaporan (reporting) dari kegiatan transaksi perusahaan”.

Dari definisi-definisi akuntansi di atas maka penulis mengambil kesimpulan bahwa akuntansi adalah proses pencatatan dan pelaporan dalam berbagai kegiatan transaksi perusahaan mengenai ativitas keuangan baik untuk kepentingan individu mapun perusahaan.


(29)

2.5.2 Proses Akuntansi

Proses akuntansi menurut Soemarso SR. dalam bukunya yang berjudul

Akuntansi Suatu Pengantar Jilid 1 dimulai dari:

“Proses Akuntansi dimulai dari transaksi-transaksi yang terjadi dalam suatu perusahaan, dilanjutkan ke proses pencatatan dari transaksi yang terjadi, disamping dicatat transaksi yang terjadi digolongkan dalam kelompok kemudian dilanjutkan pada tahap pengikhtisaran yaitu menyajikan informasi yang telah digolong - golongkan ke dalam bentuk laporan seperti yang diinginkan pemakai”.

Berdasarkan definisi di atas maka dapat disimpulkan Proses akuntansi adalah proses pengolahan data sejak terjadi transaksi kemudian transaksi ini memiliki buku sebagai dasar terjadinya transaksi kemudian berdasarkan data atau bukti ini maka di input ke proses pengolahan data sehingga menghasilkan output berupa informasi laporan keuangan.

Menurut Soemarso SR. dalam bukunya yang berjudul Akuntansi Suatu

Pengantar Jilid 1 menjelaskan bahwa akuntansi dapat dilihat dari kegiatan dan

kegunaannya. Kegiatan akuntansi meliputi:

1. Pengidentifikasian dan pengukuran data relevan untuk pengambilan keputusan.

2. Pemrosesan data dan kemudian pelaporan informasi yang dihasilkan. 3. Pengkomunikasian informasi kepada pemakai laporan.

Kegiatan tersebut di atas merupakan suatu proses yang berulang sehingga membentuk siklus. Secara singkat proses akuntansi menurut [SOE04]dalam bukunya yang berjudul Akuntansi Suatu Pengantar, dapat digambarkan sebagai berikut:


(30)

Pengkomunikasian informasi Pengidentifikasian

dan pengukuran data Pemrosesan dan Pelaporan

Transaksi

Pen-catatan

Pengikh-tisaran

Peng-golongan

Laporan Akuntansi

Menganalisis dan Menginter-prestasikan

Pemakai Informasi Akuntansi

Gambar 2.3 Proses Akuntansi. 2.5.3 Siklus Akuntansi

Menurut Soemarso SR. dalam bukunya yang berjudul Akuntansi Suatu

Pengantar Jilid 1 menjelaskan bahwa:

“Siklus akuntansi adalah tahap-tahap kegiatan mulai dari terjadinya transaksi sampai dengan penyusunan laporan keuangan sehingga siap untuk pencatatan transaksi periode berikutnya”.

Menurut Soemarso SR. dalam bukunya yang berjudul Akuntansi Suatu

Pengantar Jilid 1, menjelaskan bahwa: ”Siklus Akuntansi adalah langkah-langkah

dalam akuntansi formal dimulai dari analisis terhadap transaksi bisnis, mencatat dalam buku jurnal, dan diakhiri dengan penyusunan daftar saldo setelah penutupan”.


(31)

Siklus akuntansi apabila digambarkan akan tampak seperti di bawah ini:

Analisis Transaksi

Bisnis

Jurnal Transaksi

Posting ke Buku Besar Daftar saldo Jurnal Penyesuaian Daftar saldo Disesuaikan Jurnal Penutup Daftar saldo Setelah penutupan Laporan Keuangan:Lap. Rugi/Laba Lap Ekuitas Pemilik Neraca Laporan Arus Kas Siklus Akuntansi 1 2 3 4 5 6 7 8 9

Gambar 2.4 Siklus Akuntansi

Berikut Penjelasan masing-masing langkah dalam siklus akuntansi formal menurut Achmad Tjahjono dan Sulastiningsih dalam bukunya yang berjudul

Akuntansi Pengantar Pendekatan Terpadu. Menjelaskan bahwa :

“1. Analisis transaksi bisnis

Transaksi bisnis merupakan kejadian ekonomis yang secara langsung berpengaruh terhadap posisi keuangan atau hasil operasi keuangan.

2. Pencatatan pada buku jurnal

Akuntansi membutuhkan sebuah catatan setiap transaksi bisnis secara kronologis atau urut sesuai dengan tanggal terjadinya.

3. Posting ke buku besar

Posting adalah proses emindahan ayat-ayat jurnal dari jurnal ke jurnal ke akun buku besar. Posting dilakukan secara individual setiap hari atau seminggu sekali.


(32)

4. Penyusunan daftar saldo

Sebelum laporan keuangan disusun, saldo dari masing-masing akun harus ditentukan terlebih dahulu. Saldo tersebut dapat dilihat dari buku besar, dan arus dibuktikan persamaan debit dan kreditnya.

5. Penyesuaian

Beberapa akun dalam neraca saldo belum menunujukkan informasi yang Up To Date (terkini), karena beberapa informasi baru dapat diketahui pada akhir tahun melalui analisis terhadap keadaan pada akhir periode.

6. Daftar saldo disesuaikan

Setelah penyesuaian dicatat dan diposting ke akun buku besar, neraca saldo disesuaikan disiapkan.

7. Penyusunan laporan keuangan

Penyusunan laporan keuangan diawali dengan menyiapkan laporan rugi-laba. Laba atau rugi bersih kemudian digunakan untuk menyusun laporan ekuitas pemilik.

8. Penutupan buku besar

Saldo-salso yang terdapat dalam eraca akan terus dibawa ketahun-tahun berikutnya. Karena akun-akun neraca mempunyai sifat relatif permanen maka akun ini disebut dengan akun permanen (Permanent Account) atau akun riil (Real Account).

9. Daftar saldo setelah penutupan

Setelah proses penutupan buku besar langkah berikutnya adalah mempersiapkan daftar saldo setelah penutupan (Post Clossing Trial Balance)”. Berdasarkan penjelasan di atas penulis dapat menarik simpulan bahwa siklus akuntansi adalah suatu proses pembuatan laporan keuangan perusahaan untuk suatu periode tertentu. Dimulai dengan terjadinya transaksi-transaksi yang dicatat dan dikumpulkan secara sistematis.

2.5.4 Pencatatan Akuntansi Metode Kas Murni (Cash Basiv)

Menurut Achmad Tjahjono dan Sulastiningsih dalam bukunya yang berjudul Akuntansi Pengantar Pendekatan Terpadu, menjelaskan bahwa

Accrual Basis atau dasar akrual adalah dasar pencatatan dalam akuntansi yang akan melaporkan pendapatan pada saat pendapatan itu diperoleh tanpa mempetimbangkan kapan uang tunai akan diterima, dan akan melaporkan beban pada saat terjadinya, tanpa menunggu pengeluaran uang tunai dilakukan.

Cash Basis atau dasar kas adalah dasar pencatatan dalam akuntansi yang hanya akan mengakui pendapatan apbila benar-benar diterima secara tunai dan akan mengakui beban apabila betul-betul telah dikeluarkan.


(33)

Metode pencatatan akuntansi Cash Basis, merupakan pengakuan pendapatan ketika sudah diterima dan mengakui beban pada periode terjadinya dengan memperhatikan waktu penerimaan atau pembayaran kas, dan pengakuan pendapatan diakui setelah penyerahan.

2.5.5 Standar Jurnal Umum (General Journal)

Setiap proses akuntansi ada suatu proses pencatatan yang paling utama dalam setiap transaksi yaitu proses penjurnalan. Menurut Mulyadi. dalam bukunya yang berjudul Sistem Akuntansi, pengertian jurnal adalah sebagai berikut: “Jurnal merupakan catatan akuntansi pertama yang digunakan untuk mencatat, mengklasifikasikan dan meringkas data keuangan dan data lainnya”.

Sedangkan menurut Soemarso SR. dalam bukunya yang berjudul

Akuntansi Suatu Pengantar Jilid 1, menjelaskan bahwa “Jurnal Umum (general

Journal) bentuk jurnal yang terdiri dari dua kolom. Jurnal umum kadang- kadang

disebut juga buku memorial atau jurnal standar”. Berikut ini contoh Jurnal Umum:

Tabel 2.1 Jurnal Umum

411 111

Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit

dd/mm/yy Kas xxx

-xxx

-Pendapatan No. Bukti

xxx

PT xxx Jurnal Umum Tahun Berakhir xxxx


(34)

2.5.6 Standar Buku Besar (General Ledger)

Definisi Buku Besar menurut Mulyadi. dalam bukunya yang berjudul

Sistem Akuntansi, menjelaskan bahwa:

”Buku besar adalah Kumpulan rekening-rekening yang digunakan untuk

menyortasi dan meringkas informasi informasi yang telah dicatat dalam jurnal. Buku besar pembantu (Subsidiary Ledgers) adalah suatu cabang buku besar yang berisi rincian rekening tertentu yang ada dalam buku besar”.

Sedangkan menurut Soemarso SR. dalam bukunya yang berjudul

Akuntansi Suatu Pengantar Jilid 1,: menjelaskan bahwa “Buku besar adalah

kumpulan dari akun- akun yang saling berhubungan dan yang merupakan satu kesatuan tersendiri”.

Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa Buku Besar adalah kumpulan dari rekening-rekening yang digunakan oleh suatu perusahaan untuk menyortir dan meringkas informasi yang telah dicatat dalam jurnal dilakukan secara individual setiap hari atau seminggu sekali.

Tabel 2.2 Buku Besar Umum untuk Kas

Nama Perkiraan: Kas No. Akun: 111

Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit Saldo

Debit Kredit

Pendapatan 411 xxx - xxx

-Tabel 2.3 Buku Besar Umum untuk Pendapatan

Nama Perkiraan: Pendapatan No. Akun: 411

Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit Saldo Debit Kredit


(35)

2.5.7 Laporan Pendapatan

Menurut Soemarso SR. dalam bukunya yang berjudul Akuntansi Suatu

Pengantar Jilid 1, menjelaskan bahwa “Laporan Pendapatan adalah ikhtisar

pendapatan dan beban suatu perusahaan untuk suatu jangka waktu tertentu”. Dari definisi diatas maka neraca yaitu berupa daftar aktiva, kewajiban dan modal perusahaan pada saat tertentu yang menunjukkan kekayaan yang dimiliki perusahaan.

2.5.8 Pendapatan

Menurut Soemarso SR. dalam bukunya yang berjudul Akuntansi Suatu

Pengantar Jilid 1, menjelaskan bahwa

“Pendapatan adalah peningkatan manfaat ekonomi selama suatu periode akuntansi tertentu dalam bentuk pemasukan atau penambahan aktiva atau penurunan kewajiban yang mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi penanaman modal”.

Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia dalam bukunya yang berjudul

Standar Akuntansi Keuangan menjelaskan bahwa:

“Pendapatan adalah arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas normal perusahaan selama suatu periode bila arus masuk itu mengakibatkan kenaikan ekuitas, yang tidak berasal dari kontribusi penanam modal”.

Berdasarkan definisi di atas maka pendapatan adalah peningkatan manfaat ekonomi dalam bentuk pemasukan atau penambahan aktiva untuk menghasilkan laba dalam rangka menyediakan barang dan jasa dalam suatu periode.


(36)

2.6 Sistem Informasi Akuntansi

Definsi sistem informasi menurut DR. Azhar Susanto, MBus, Ak. Dalam buku yang berjudul Sistem Informasi Akuntansi: Konsep dan Pengembangan

Berbasis Komputer adalah:

“Sistem Informasi Akuntansi adalah kumpulan (integrasi) dari sub-sub

sistem/komponen baik fisik maupun nonfisik yang saling berhubungan dan bekerja sama stau sama lain secara harmonis untuk mengolah data transaksi yang berkaitan dengan masalah keuangan menjadi informasi keuangan”.

Sedangkan sistem informasi akuntansi menurut Lilis Puspitawati, SE., M.Si & Sri Dewi Anggadini, SE., M.Si. dalam buku Sistem Informasi Akuntansi

Universitas Komputer Indonesia adalah:

“Sistem Informasi Akuntansi adalah susunan bagian formulir, catatan, peralatan termasuk komputer dan perlengkapannya serta alat komunikasi tenaga pelaksananya dan laporan yang terkoordinasikan secara erat yang didisain untuk mentransformasikan data keuangan menjadi informasi yang dibutuhkan manajemen”.

Dari definisi-definisi sistem informasi akuntansi di atas maka penulis mengambil kesimpulan bahwa sistem informasi akuntansi merupakan sebuah sistem informasi yang mengubah data transaksi bisnis menjadi informasi keuangan yang berguna bagi pemakainya.

2.7 Metode Pengembangan Sistem

Pengembangan sistem dapat berarti menyusun sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau untuk memperbaiki sistem yang sudah ada. Sistem yang sudah lama perlu diperbaiki atau bahkan diganti, dapat disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya yaitu :


(37)

1. Kesalahan yang tidak sengaja, yang menyebabkan kebenaran data kurang terjamin.

2. Tidak efisiensinya operasi pengolahan data tersebut.

3. Adanya instruksi-instruksi atau kebijaksanaan yang baru baik dari pemimpin atau dari luar organisasi seperti peraturan pemerintah.

2.8 Jaringan Komputer

Menurut Andri Kristanto dalam buku yang berjudul Jaringan Komputer

berpendapat bahwa

“Jaringan komputer merupakan sekelompok komputer otonom yang saling berhubungan antara satu dengan lainnya menggunakan protokol komunikasi melalui media komunikasi sehingga dapat saling berbagi informasi, program-program, penggunaan bersama perangkat keras seperti printer, hardisk, dan sebagainya. Selain itu jaringan komputer bisa diartikan sebagai kumpulan sejumlah terminal komunikasi yang berada di berbagai lokasi yang terdiri dari lebih satu komputer yang saling berhubungan”.

2.8.1 Jenis – Jenis Jaringan Komputer

Menurut pendapat Menurut Andri Kristanto dalam buku yang berjudul

Jaringan Komputer berpendapat bahwa jaringan komputer dapat dibedakan

berdasarkan cakupan geografisnya. Ada lima kategori utama jaringan komputer yaitu:

1. Local Area Network (LAN)

Local Area Network (LAN) merupakan jaringan milik pribadi di dalam

sebuah gedung atau kampus yang berukuran sampai beberapa kilometer. LAN seringkali digunakan untuk menghubungkan komputer-komputer pribadi dan workstation dalam kantor perusahaan atau pabrik-pabrik untuk memakai bersama resource (misalnya, printer, scanner) dan saling bertukar informasi. LAN dapat dibedakan dari jenis jaringan lainnya berdasarkan tiga karakteristik: ukuran, teknologi transmisi dan topologinya.

LAN mempunyai ukuran yang terbatas, yang berarti bahwa waktu transmisi pada keadaan terburuknya terbatas dan dapat diketahui sebelumnya. Dengan mengetahui keterbatasannya, meyebabkan adanya kemungkinan untuk


(38)

menggunakan jenis desain tertentu. Hal ini juga memudahkan menajemen jaringan.

LAN seringkali menggunakan teknologi transmisi kabel tunggal. LAN tradisional beroperasi pada kecepatan mulai 10 sampai 100 Mbps (megabit/detik) dengan delay rendah (puluhan second) dan mempunyai faktor kesalahan yang kecil. LAN-LAN modern dapat beroperasi pada kecepatan yang lebih tinggi sampai ratusan megabit/detik.

2. Metropolitan Area Network (MAN)

Metropolitan Area Network (MAN) pada dasarnya merupakan versi LAN

yang berukuran lebih besar dan biasanya memakai teknologi yang sama dengan LAN. MAN dapat mencakup kantor-kantor perusahaan yang berdekatan dan dapat dimanfaatkan untuk keperluan pribadi swasta atau umum. Jangkauan MAN bisa mencapai 10 km sampai beberapa ratus km, suatu MAN biasanya bekerja pada kecepatan 1,5 sampai 150 Mbps. MAN biasanya mampu menunjang data dan suara, dan bahkan dapat berhubungan dengan jaringan televisi kabel. MAN hanya memiliki sebuah atau dua buah kabel dan tidak mempunyai elemen switching, yang berfungsi untuk mengatur paket melalui beberapa output kabel. Adanya elemen switching

membuat rancangan menjadi lebih sederhana.

3. Wide Area Network (WAN)

Wide Area Network (WAN) adalah sebuah jaringan yang memiliki jarak yang

sangat luas, karena radiusnya mencakup sebuah negara dan benua. Cakupan WAN bisa meliputi 100 km sampai 1.000 km, dan kecepatan antar kota bisa bervariasi antara 1,5 Mbps sampai 2,4 Gbps. Pada sebagian besar WAN, komponen yang dipakai dalam berkomunikasi biasanya terdiri dari dua komponen, yaitu: kabel transmisi dan elemen switching.

Kabel transmisi berfungsi untuk memindahkan bit-bit dari satu komputer ke komputer lainnya, sedangkan elemen switching di sini adalah sebuah komputer khusus yang digunakan untuk menghubungkan dua buah kabel transmisi atau lebih. Saat data yang dikirim sampai ke kabel penerima, elemen switching harus memilih kabel pengirim untuk meneruskan pesan-pesan tersebut.

Pada sebagian besar WAN, jaringan terdiri dari sejumlah banyak kabel atau saluran telepon yang menghubungkan sepasang router. Router adalah perangkat antara yang dapat digunakan untuk menghubungkan jaringan lokal yang sama pada lapisan jaringan OSI. Mengenai protokol akan dibahas pada pokok bahasan perangkat lunak jaringan komputer. Bila dua router yang tidak menggunakan kabel yang sama akan melakukan komunikasi, maka keduanya harus berkomunikasi secara tidak langsung melalui router. Paket data yang dikirim dari router yang satu ke router lainnya akan melalui router perantara. Setelah diterima dalam kondisi yang lengkap maka paket ini disimpan sampai saluran untuk output dalam kondisi yang bebas, setelah itu paket akan diteruskan.


(39)

4. Global Area Network (GAN)

Global Area Network (GAN) merupakan suatu jaringan yang

menghubungkan negara-negara di seluruh dunia. Kecepatann GAN bervariasi mulai dari 1,5 Mbps sampai dengan 100 Gbps dan cakupannya ribuan kilometer. Contoh yang sangat baik dari GAN ini adalah Internet.

5. Jaringan Tanpa Kabel

Komputer mobile seperti komputer notebook dan Personal Digital Assistant

(PDA), merupakan cabang industri komputer yang paling cepat pertumbuhannya. Banyak pemilik jenis komputer tersebut yang sebenarnya telah memiliki mesin-mesin desktop yang terpasang pada LAN atau WAN tetapi karena koneksi kabel tidaklah mungkin dibuat di dalam mobil atau pesawat terbang, maka banyak yang tertarik untuk memiliki komputer dengan jaringan tanpa kabel ini.

Jaringan tanpa kabel mempunyai berbagai manfaat, yang telah umum dikenal adalah kantor portable. Orang yang sedang dalam perjalanan seringkali ingin menggunakan peralatan elektronik portable-nya untuk mengirim atau menerima telepon, fax, e-mail, membaca file jarak jauh login ke mesin jarak jauh, dan sebagainya dan juga ingin melakukan hal-hal tersebut dimana saja, darat, laut, udara. Jaringan tanpa kabel sangat bermanfaat untuk masalah-masalah di atas.

Meskipun jaringan tanpa kabel ini cukup mudah untuk di pasang, tetapi jaringan macam ini memiliki banyak kekurangan. Biasanya jaringan tanpa kabel mempunyai kemampuan 1-2 Mbps, yang mana jauh lebih rendah dibandingkan dengan jaringan berkabel. Laju kesalahan juga sering kali lebih besar, dan transmisi dari komputer yang berbeda dapat mengganggu satu sama lain.

2.8.2 Topologi Fisik Jaringan Komputer

Menurut Budhi Irawan dalam buku yang berjudul Jaringan Komputer

berpendapat bahwa

”Topologi secara fisik dari suatu jaringan lokal adalah merujuk kepada konfigurasi kabel, komputer, dan perangkat lainnya. Berikut ini akan dijelaskan mengenai topologi fisik yang digunakan di dalam jaringan lokal diantaranya :

1. Linier Bus (Garis Lurus)

Topologi linier bus (Garis Lurus) terdiri dari satu jalur kabel utama dimana pada masing-masing ujungnya diberikan sebuah terminator. Semua nodes

pada jaringan (file server, workstation, dan perangkat lainnya) terkoneksi sebuah kabel utama (backbone). Jaringan-jaringan Ethernet dan Local Talk


(40)

Gambar 2.5 Topologi Linier Bus

a. Kelebihan dari topologi linier bus (garis lurus) adalah:

1) Mudah didalam mengkonfigurasi komputer atau perangkat lain ke dalam sebuah kabel utama.

2) Tidak terlalu banyak menggunakan kabel dibandingkan dengan topologi star/bintang.

b. Kekurangan dari topologi linier bus (garis lurus) adalah:

1) Seluruh jaringan akan mati jika ada kerusakan pada kabel utama

(backbone)

2) Membutuhkan terminator pada kedua sisi dari kabel utamanya. 3) Sangat sulit mengidentifikasikan permasalahan jika jaringan sedang

jatuh atau rusak.

4) Sangat tidak disarankan dipakai sebagai salah satu solusi pada penggunaan jaringan di gedung besar.

2. Star (Bintang)

Topologi model ini dirancang, yang mana setiap nodes (file server,

workstation, dan perangkat lainnya) terkoneksi ke jaringan melewati sebuah

concentrator.

Data yang dikirim ke jaringan lokal akan melewati concentrator sebelum melanjutkan ke tempat tujuannya. Concentrator akan mengatur dan mengendalikan keseluruh fungsi jaringan, dan juga bertindak sebagai

repeater (penguat aliran data). Konfigurasi pada jaringan model ini

menggunakan kabel twisted pair, dan dapat digunakan pula kabel coaxial


(41)

Gambar 2.6 Topologi Star

a. Kelebihan dari topologi star (bintang) adalah: 1) Mudah didalam pemasangan dan pengkabelan.

2) Tidak mengakibatkan gangguan ada jaringan ketika akan memasang atau memindahkan perangkat jaringan lainnya.

3) Mudah untuk mendeteksi kesalahan dan memindahkan perangkat-perangkat lainnya.

b. Kekurangan dari topologi star (bintang) adalah:

1) Membutuhkan lebih banyak kabel daripada totologi linier bus.

2) Membutuhkan concentrator, dan bilamana concentrator tersebut rusak maka semua node yang terkoneksi tidak dapat terdeteksi. 3) Lebih mahal dari pada topologi linier bus, karena biaya untuk

pengadaan concentrator.

3. Ring (Cincin)

Topologi ring (cincin) menggunakan teknik konfigurasi yang sama dengan topologi star tetapi pada topologi ini terlihat bahwa jalur media transmisi menyerupai suatu lingkaran tertutup cincin (lingkaran), sehingga diberi nama topologi bintang dalam lingkaran atau star-wired ring.

Token Ring

Gambar 2.7 Topologi Ring

4. Tree (Pohon)

Topologi model ini merupakan perpaduan antara topologi linier bus dan star, yang mana terdiri dari kelompok-kelompok dari workstation dengan konfigurasi star yang terkoneksi ke kabel utama yang menggunakan topologi

linier bus. Topologi ini memungkinkan untuk pengembangan jaringan yang

telah ada, dan memungkinkan untuk mengkonfigurasi jaringan sesuai dengan kebutuhan.

a. Kelebihan dari topologi tree (pohon) adalah:

1) Proses konfigurasi jaringan dilakukan dari titik ke titik pada masing-masing segmen.


(42)

b. Kekurangan dari topologi tree (pohon) adalah:

1) Keseluruhan panjang kabel pada tiap-tiap segmen dibatasi oleh tipe kabel yang digunakan.

2) Jika jaringan utama (backbone) rusak, maka keseluruhan segmen ikut rusak juga.

3) Sangat relatif sulit untuk konfigurasi dan proses pengkabelannya dibandingkan topologi jaringan yang lain”.

2.8.3 Jaringan Client / Server

Menurut pendapat Menurut Andri Kristanto dalam buku yang berjudul

Jaringan Komputer mengartikan ”server sebagai pusat, baik sebagai pusat data,

pusat database, pusat sistem, dan lain-lain. Komputer yang menjadi pusat disebut komputer server”.

Jadi tugas komputer server adalah berusaha melayani semua permintaan yang dilakukan oleh komputer (anak). Selanjutnya, hasil dari permintaan akan dikirim kembali kepada komputer client.

”Sedangkan tugas client adalah berusaha melayani permintaan yang dilakkukan oleh client. Berdasarkan pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa komputer disebut komputer client jika dalam satu sistem jaringan bertindak sebagai anak. komputer ini selalu melakukan permintaan berupa data maupun sumber daya lain kepada komputer server”.

Dari dua pengertian di atas telah dikatakan bahwa komputer client

merupakan komputer yang selalu memerlukan sumber daya berupa data maupun sistem dari komputer server. Komputer server merupakan komputer yang mampu menyediakan dan menerima permintaan yang dilakukan oleh komputer client.

Di dalam jenis ini, client dan server akan sangat berhubungan erat. Apabila ada sebuah komputer yang selalu meyediakan sumber daya dan digunakan oleh komputer lain, komputer tadi disebut komputer server. Komputer


(43)

yang hanya menerima dan mengakses ketersediaan data dari komputer lain akan disebut komputer client.

Dalam penerapannya ada banyak sekali bentuk-bentuk server yang sering dibangun, ada server e-mail, server database, server web, server data, maupun

server sistem.

Model hubungan client-server memungkinkan jaringan untuk mensentralisasi fungsi kepada satu atau dua dedicated file server. Sebuah file

server menjadi jantung dari keseluruhan sistem, memungkinkan untuk mengakses

sumber daya, dan menyediakan keamanan. Workstation yang berdiri sendiri dapat mengambil sumber daya yang ada pada file server. Model hubungan ini, menyediakan mekanisme untuk mengintegrasikan seluruh komponen yang ada di jaringan dan memungkinkan banyak pengguna secara bersama-sama memakai sumber daya pada file server.

1) Kelebihan model hubungan client-server:

a. Terpusat (sumber daya dan keamanan data dikontrol melalui server).

b. Skalabilitas.

c. Fleksibel.

d. Teknologi baru dengan mudah terintegrasi kedalam sistem.

e. Keseluruhan komponen (client/network/server) dapat bekerja bersama. 2) Kekurangan model hubungan client-server:

a. Mahal.


(44)

c. Perbaikan (jaringan besar membutuhkan seorang staff untuk mengatur agar sistem berjalan secara efisien).

d. Berketergantungan.

e. Ketika server jatuh, mengakibatkan keseluruhan operasi pada network

akan jatuh.

2.9 Tinjauan Perangkat Lunak Pendukung

Perangkat pendukung yang penulis pergunakan adalah Visual Basic 6.0

serta Miscrosoft SQL Server 7.0.

2.9.1 Microsoft Visual Basic 6.0

Menurut Kusrini, S.Kom & Andri Koniyo dalam buku yang berjudul

Tutunan Praktis Membangun Sistem Informasi Akuntansi dengan Visual Basic

dan Microsoft SQL Server berpendapat bahwa

Visual basic adalah salah satu bahasa pemprograman komputer. Bahasa

pemprograman adalah perintah-perintah yang dimengerti oleh komputer untuk melakukan tugas-tugas tertentu. Bahasa pemrograman visual basic, yang dikembangkan oleh Microsoft sejak tahun 1991, merupakan pengembangan dari pendahulunya, yaitu bahasa pemprograman BASIC (Beginner’s All-pupose

Symbolic Instruction Code) yang dikembangkan pada era 1950-an. Visual Basic

merupakan salah satu development tool, yaitu alat bantu untuk membuat berbagai macam program komputer, khususnya yang menggunakan sistem operasi window.

Visual Basic merupakan salah satu bahasa pemprograman komputer yang

mendukung pemprograman berorientasi objek OOP (Object Oriented

Programmning)”.

Agar dapat menggunakan visual basic harus memahami IDE (Integrated

Development Environment) atau lingukungan kerja dari visual basic itu sendiri.

Untuk melihat IDE visual basic 6.0 dari menu Start – Program –Microsoft Visual


(45)

Gambar 2.8 Tampilan IDE Visual Basic 6.0 2.9.2 Database SQL Server 2000

Menurut Kusrini, S.Kom & Andri Koniyo dalam buku yang berjudul

Tutunan Praktis Membangun Sistem Informasi Akuntansi dengan Visual Basic

dan Microsoft SQL Server berpendapat bahwa

“Microsoft SQL Server 7.0 adalah perangkat lunak relational database management system (RDBMS) yang didesain untuk melakukan proses manipulasi database berukuran besar dengan berbagai fasilitas. Microsoft SQL Server 7.0 merupakan produk andalan Microsoft untuk database server. Kemampuannya dalam manajemen data dan kemudahan dalam pengoperasiannya membuat RDMBS ini menjadi pilihan para database administrator”.

2.9.3 Crystal Report

Menurut Madcom. dalam bukunya yang berjudul Database Visual Basic

6.0 dengan Crystal Report menjelaskan bahwa: “Crystal report merupakan

program khusus untuk membuat laporan yang terpisah dengan Microsoft Visual Basic 6.0 tetapi keduanya dapat dihubungkan (linkage)”.

Menurut Ali Akbar dalam bukunya yang berjudul Visual Basic. Net


(46)

“Crystal report adalah sebuah sofware untuk membuat report/laporan yang paling terkenal di dunia, software ini dibuat oleh perusahaan IT terkenal, yakni seagate”.

Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa Crystal report

adalah sebuah sofware yang digunakan untuk membuat report/laporan yang terpisah dari program Microsoft Visual Basic 6.0 yang keduanya dapat dihubungkan.

2.10 Permasalahan Yang Dibahas 2.10.1 Pengertian Pendapatan

Menurut Soemarso SR. dalam bukunya yang berjudul Akuntansi Suatu

Pengantar Jilid 1, menjelaskan bahwa

“Pendapatan adalah peningkatan manfaat ekonomi selama suatu periode akuntansi tertentu dalam bentuk pemasukan atau penambahan aktiva atau penurunan kewajiban yang mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi penanaman moda”.

Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia dalam buku Standar Akuntansi

Keuangan menjelaskan bahwa:

“Pendapatan adalah arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas normal perusahaan selama suatu periode bila arus masuk itu mengakibatkan kenaikan ekuitas, yang tidak berasal dari kontribusi penanam modal”.

Dari definisi diatas maka pendapatan adalah peningkatan manfaat ekonomi dalam bentuk pemasukan atau penambahan aktiva untuk menghasilkan laba dalam rangka menyediakan barang dan jasa dalam suatu periode.

2.10.2 Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Pendapatan

Dari beberapa pengertian diatas, penulis dapat menyimpulkan bahwa Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Pendapatan adalah mendesain sistem


(47)

baru yang menghasilkan suatu informasi yang digunakan oleh manajemen sebagai salah satu alat untuk dapat mengelola dan mengendalikan perusahaan secara efisien dan efektif guna meningkatkan manfaat ekonomi dalam bentuk pemasukan atau penambahan aktiva dengan nilai uang yang diperoleh perusahaan dalam rangka menyediakan barang dan jasa.


(48)

42

3.1 Objek Penelitian

Objek penelitian merupakan tempat dimana penelitian tersebut akan di lakukan, adapun tempat penelitian yang penulis lakukan adalah PT. Konindo Cipta Sejahtera Kontraktor Interior dan Eksterior.

3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan

PT. Konindo Cipta Sejahtera berdiri pada tahun 2008 yang awalnya didirikan oleh Ersan Gumilar dengan rekan rekan kerjanya yang kemudian mendirikan Commanditaire Vennootschap (CV) yang di beri nama CV. Konindo Cipta Mandiri, bidang usaha yaitu jasa konstruksi interior dan eksterior. Dengan proyek pertama yaitu ruang kerja PT. INDONUSA TELEMEDIA (TELKOM VISION). Sejak saat itu CV. Konindo Cipta Mandiri terus berkembang dan menjadi kontraktor yang handal. Pada tahun 2011 CV. Konindo Cipta Mandiri berganti nama menjadi PT. Konindo Cipta Sejahtera.

3.1.2 Visi dan Misi Perusahaan

Setiap perusahaan sudah pasti mempunyai visi dan misi yang berisikan maksud dan tujuan yang ingin di capai perusahaan baik itu untuk jangka pendek, maupun jangla panjang, berikut visi dan misi PT. Konindo Cipta Sejahtera :


(49)

Visi :

Menjadi perusahaan swasta nasional terdepan di industri jasa konstruksi, berkembang secara berkesinambungan, memberikan kesejahteraan kepada karyawan, pengurus, pemegang saham dan stake holder lainnya melalui komitmen terhadap CSR (corporate social responsibility) dan tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance). Memberikan Jasa Pelayanan Yang berkualitas dengan harga yang kompetitif.

Misi :

Untuk mencapai visi tersebut, PT. Konindo Cipta Sejahtera telah menerapkan misi dan strategi sbb:

1. Pemberdayaan maksimal dari lima pilar usaha konstruksi: Pemasaran, Operasional, Keuangan, Sumber Daya Manusia dan Informasi.

2. Menyamakan persepsi diantara manajemen untuk mempertahankan nilai-nilai perusahaan dan mencapai tujuan bersama.

3. Pelatihan dan rekruitmen sumber daya manusia yang tepat, untuk menghasilkan tenaga kerja yang kompeten, berdedikasi dan bersemangat tinggi sesuai budaya perusahaan.

4. Penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengambilan keputusan dan tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance).

5. Peningkatan kompetisi di era globalisasi lewat kerjasama dengan perusahaan kontraktor nasional maupun internasional.


(50)

Direktur Utama

Manager Project Administrasi

Design Koordinator

Lapangan

Produksi

3.1.3 Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur organisasi merupakan penjabaran tingkatan hierarki suatu organisasi atau instansi, dimana dijelaskan bagian-bagian yang terkait dalam organisasi atau instansi tersebut, berikut struktur organisasi PT. Konindo Cipta Sejahtera :


(51)

3.1.4 Deskripsi Tugas

Deskripsi kerja merupakan penjabaran mengenai pengertian tugas, kewajiban pegawai, wewenang, tanggung jawab, dan jangkauan kerja agar tidak terjadi tumpang tindih dalam pelaksanaan kerja dan dapat terkoordinasi dengan baik. Adapun deskripsi kerja yaitu sebagian berikut:

1. Direktur Utama

Merupakan seorang pemimpin perusahaan yang mempunyai wewenang terhadap bawahan yang ada dan bertanggung jawab atas kelancaran seluruh pelaksanaan tugas usaha dan kegiatan perusahaan.

2. Manager Proyek

Bagian yang bertanggung jawab untuk memimpin pelaksanaan proyek dan mengarahkan semua sumber daya yang ada.

3. Admin

Bertugas merencanakan, melaksanakan, dan mengendalikan kegiatan-kegiatan untuk memberikan dukungan umum dalam kaitannya dalam bidang kehumasan, sistem informasi dan sebagainya, pusat ingatan pimpinan, yang turut menjamin kelancaran kegiatan perusahaan.

4. Design

Bagian yang bertanggung jawab dalam proses desain dari awal hingga akhir, juga update perangkat desain, diantaranya gambar kerja, desain, perencanaan, dan sebagainya khususnya di bidang perancangan arsitektur.


(52)

5. Koordinator lapangan

Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan-pelaksanaan proyek di lapangan dan operasional lapangan yang dikerjakan oleh perusahaan.

6. Produksi

Bertanggung jawab terhadap pembuatan barang sesuai dengan pesanan konsumen.

3.2 Metode Penelitian

Untuk melakukan pemelitian yang baik harus adanya suatu proses yang teratur dan terarah. Oleh karena itu diperlukan suatu metodologi untuk melakukan suatu penelitian.

3.2.1 Desain Penelitian

Dalam membangun Sistem Informasi yang kompleks membutuhkan metoda-metoda atau paradigma pengembangan yang mampu membantu menganalisis dan mendesain secara lebih detail sehingga informasi yang di hasilkan lebih akurat. Penyusunan usulan penelitian ini menggunakan metode deskriptif, yaitu suatu metode yang meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang.


(53)

3.2.2 Jenis dan Metode Pengumpulan Data

Jenis dan metode pengumpulan data terdiri dari sumber data primer dan sumber data sekunder.

3.2.2.1Sumber Data Primer

Sumber data primer adalah data yang didapat langsung dari sumber nya

(responden). Responden adalah pemberi informasi yang diharapkan dapat

menjawab semua pertanyaan dengan jelas dan lengkap. Dalam hal ini penulis memperoleh sumber data dari responden yang terkait dengan objek penelitian, yaitu Bagian Admin dan Manajer Proyek PT. Konindo Cipta Sejahtera. Adapun metode pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut :

1. Wawancara (interview)

Merupakan teknik pengumpulan data untuk mendapatkan informasi langsung dari sumbernya secara tatap muka dan wawancara langsung dengan objek penelitian (responden). Dalam hal ini penulis melakukan wawancara dengan yaitu Bagian Admin dan Manajer Proyek PT. Konindo Cipta Sejahtera langsung. Wawancara ini dilakukan untuk mendapatkan informasi tentang proses Manajemen .

2. Observasi

Observasi adalah suatu pengamatan sistematis yang dilakukan secara langsung terhadap objek di tempat penelitian. Dalam hal ini penulis melakukan observasi dengan mengamati kegiatan operasional perusahaan terhadap proses pencatatan dan penyusunan laporan – laporan data cuti karyawan.


(54)

3.2.2.2Sumber Data Sekunder

Metode ini dilakukan untuk pengumpulan data dengan cara dokumentasi yaitu mengumpulkan data - data yang berhubungan dengan objek yang diteliti. Seperti yang penulis lakukan adalah mengumpulkan data karyawan dan data penyusunan laporan data cuti, yang diperoleh dari dokumentasi seperti : data karyawan, profil, visi dan misi, struktur organisasi, dan rencana kegiatan.

3.2.3 Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem 3.2.3.1 Metode Pendekatan Sistem

Metode pendekatan sistem adalah metode yang menggunakan aliran data atau informasi yang mengalir pada sistem. Dalam hal ini metode pendekatan terstruktur.

3.2.3.2Metode Pengembangan Sistem

Metoda pengembangan sistem yang dipakai untuk Merancang Sistem Informasi Manajemen Proyek, penulis menggunakan Metode Prototype, metode ini merupakan salah satu metode yang banyak digunakan dalam pengembangan perangkat lunak.

Menurut Lucas, sasaran Prototype secara garis besar adalah sebagai berikut:

a. Mengurangi waktu sebelum pemakai (user) melihat sesuatu yang konkret dari usaha pengembangan sistem.


(55)

b. Menyediakan umpan balik yang cepat dari pemakai (user) kepada pengembang (sistem developer).

c. Membantu menggambarkan kebutuhan pemakai (user) dengan kesalahan yang lebih sedikit.

d. Meningkatkan pemahaman pengembang (sistem developer) dan pemakai (user) terhadap sasaran yang seharusnya dicapai oleh sistem.

e. Menjadikan keterlibatan pemakai (user) sangat berarti dalam analisis dan desain sistem.

Metode Prototype mempunyai kelebihan sebagai berikut :

1. Pendefinisian kebutuhan pemakai menjadi lebih baik karena keterlibatan pemakai yang lebih intensif.

2. Meningkatkan kepuasan pemakai dan mengurangi resiko pemakai tidak menggunakan sistem mengingat keterlibatan mereka yang sangat tinggi sehingga sistem memenuhi kebutuhan mereka dengan lebih baik.

3. Mempersingkat waktu pengembangan.

4. Memperkecil kesalahan disebabkan pada setiap versi prototipe, kesalahan segera terdeteksi oleh pemakai.

5. Pemakai memiliki kesempatan yang lebih banyak dalam meminta perubahan-perubahan.

Metode Model Prototype mempunyai kekurangan sebagai berikut : 1. Prototipe hanya bisa berhasil jika pemakai bersungguh - sungguh dalam


(56)

2. Kemungkinan dokumentasi terabaikan karena pengembang lebih berkonsentrasi pada pengujian dan pembuatan Prototype.

3. Mengingat target waktu yang pendek, ada kemungkinan sistem yang dibuat tidak lengkap dan bahkan sistem kurang teruji.

4. Jika terlalu banyak proses pengulangan dalam pembuatan Prototype, ada kemungkinan pemakai menjadi jenuh dan memberikan reaksi yang negatif. 5. Apabila tidak terkelola dengan baik, prototipe menjadi tak pernah berakhir,

hal ini disebabkan permintaan terhadap perubahan terlalu mudah untuk dipenuhi.


(57)

Adapun tahapan proses penelitian yang dilakukan oleh penulis diuraikan sebagai berikut :

Melakukan Studi

Pendahuluan Merumuskan Masalah

Menentukan tujuan

Studi Pustaka

Analisis dan perancangan SI, proses pengenbangan sistem, dasar basis data, konsep data, diagram hubungan

entitas

Pengembangan Model Sistem Infromasi

Implementasi

Evaluasi Sistem

Kesimpulan dan Saran

Identifikasi Kebutuhan Pemakai

Membuat Prototipe

Menguji Prototipe

Memperbaiki Prototipe

Mengembangkan Versi Produksi


(58)

Agar lebih jelasnya, tahapan – tahapan diatas diuraikan sebagai berikut :

Studi Pendahuluan

Pada tahapan ini penulis melakukan studi terlebih dahulu pada perusahan, dimana penulis melakukan penelitian, serta mempelajari dari sistem yang telah ada dan mempelajari masalah – masalah yang dihadapi oleh instansi.

Rumusan Masalah

Setelah mempelajari sistem yang ada dan menentukan masalah yang dihadapi, maka pada tahapan ini masalah – masalah tersebut dirumuskan sehingga dapat mempermudah proses pemecahan masalah.

Tujuan Penelitian

Pada tahap ini penulis menentukan dari penelitian yang dilakukan berdasarkan rumusan masalah yang telah diketahui.

Studi Pustaka

Pada tahap ini dilakukan analisis sistem dan perancangan sistem yang akan dikembangkan. Serta menjelaskan proses pengembangkan sistem, dasar basis data, konsep data, diagram hubungan entitas dan teori - teori yang mendukung perancangan sistem yang dibuat dengan bantuan sumber – sumber pustaka, dan sumber lain.


(59)

Pengembangan Model Sistem Informasi

Dalam pengembangan model sistem informasi ini, penulis menggunakan model Prototype. Metode ini meliputi identifikasi kebutuhan, pembuatan

Prototype, pengujian Prototype, perbaikan Prototype, dan pengembangan.

Implementasi Sistem

Setelah sistem informasi dibuat berdasarkan tahapan Prototype, selanjutnya sistem tersebut bisa diimplementasikan, pada perusahaan tempat penulis melakukan penelitian.

Evaluasi Sistem

Tahap selanjutnya penulis melakukan evaluasi sistem terhadap sistem yang telah diimplementasikan.

3.2.3.3Alat Bantu Analisis dan Perancangan 3.2.3.3.1 Diagram Alir Dokumen (Flow Map)

Flow Map digambarkan untuk mendefinisikan dan menginstruksikan organisasi informasi yang berjenjang dalam bentuk modul dan submodul yang menjelaskan mengenai elemen data, elemen modul dan hubungan antar modul.

3.2.3.3.2 Diagram Konteks

Diagram Konteks merupakan langkah awal dari analisis struktur dan level teratas dari diagram arus data dan merupakan penggambaran sistem secara garis besar. Diagram Konteks mengambarkan hubungan aliran-aliran data ke dalam dan


(60)

ke luar sistem atau entitas-entitas yang terletak di luar sistem (output) atau menerima data dari sistem tersebut (input),. Satu hal yang perlu diperhatikan, diagram konteks hanya menggunakan satu lingkungan proses yang mewakili proses dari semua sistem.

Diagram konteks terdiri dari :

1. Entitas yaitu manusia atau organisasi dalam sistem yang berkomunikasi dengan sistem yang ada.

2. Aliran Data yaitu informasi yang masuk ke dalam sistem dan keluar dari sistem.

3. Lingkaran yang berisi sistem yang akan diuraikan di Data Flow Diagram (DFD)

3.2.3.3.3 Data Flow Diagram (DFD)

Data Flow Diagram adalah suatu alat yang menggambarkan sistem

sebagai sebuah jaringan dari proses-proses yang dihubungkan oleh aliran data.

Simbol-simbol yang digunakan dalam pembuatan DFD:

1. Kesatuan Luar (External Entity)

Merupakan kesatuan (external entity) dilingkungan luar sistem dapat berupa orang, organisasi atau sistem lainya yang menerima input atau memberi input dari sistem.kesatuan luar digambarkan dalam bentuk kotak.

2. Arus Data (Data Flow)

Menuju arus dari data yang dapat berupa input bagi sistem disimbolkan dengan bentuk panah.


(1)

151

membuat form bisa diisi dan diinputkan datanya ke text box. Klik Tombol Save Dapat menyimpan record baru kedalam database Dapat menyimpan record baru yang telah diinputkan datanya

sebelumnya.

[ X ] diterima [ ] ditolak

Klik Tombol Cancel Dapat membatalkan inputan. Dapat membatalkan inputan dan membuat form seperti keadaan semula.

[ X ] diterima [ ] ditolak

Klik Tombol Cetak Dapat Mencetak Kwitansi Dapat mencetak Kwitansi Pembayaran

[ X ] diterima [ ] ditolak Klik Tombol

Close

Dapat keluar dari Form

Dapat keluar dari form dan kembali ke menu utama

[ X ] diterima [ ] ditolak

5.2.3 Kesimpulan Hasil Pengujian

Berdasarkan hasil pengujian dengan kasus uji sample diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa perangkat lunak bebas dari kesalahan sintaks dan secara fungsional mengeluarkan hasil yang sesuai dengan yang diharapkan.


(2)

152 BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh penulis, maka penulis menarik kesimpulan dan mengajukan beberapa saran yang berhubungan dengan pembahasan dalam bab-bab sebelumnya.

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis pada perancangan sistem informasi Manajemen Proyek PT. Konindo Cipta Sejahtera maka penulis memberikan kesimpulan sebagai berikut :

1. Sistem pengolahan data proyek di PT. Konindo Cipta Sejahtera dalam memproses pengolahan datanya masih menggunakan Microsoft Exel dalam pengolahan data, penyimpanan berkas berupa dokumen yang mengakibatkan kesulitan dalam pencarian data.

2. Sistem informasi manajemen proyek dirancang menggunakan pendekatan terstruktur, sehingga perancangan sistem yang baru selain dapat mengatasi masalah yang ada dan dapat membuat data menjadi terintegrasi sehingga informasi yang dihasilkan lebih efektif dan efisien.

3. Dalam proses pengujian sistem menggunakan pengujian black box agar menghasilkan perangkat lunak yang dibangun memiliki kualitas yang handal, yaitu mampu mempresentasikan kajian pokok dari spesifikasi, analisis, perancangan, dan pengkodean dari perangkat lunak itu sendiri.


(3)

153

4. Hasil dari implementasi Sistem Informasi Manajemen Proyek diharapkan dapat mengurangi kesalahan dan terhambatnya informasi data proyek yang diperlukan dengan sistem yang telah terkomputerisasi, dan membuat tempat penyimpanan data hanya berupa hardisk.

6.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, kami mencoba memberikan beberapa saran dengan harapan dapat memberikan manfaat bagi perusahaan, antara lain :

1. Sistem yang penulis bangun berbasis client – server, dimungkinkan sistem bisa diaplikasikan dengan berbasis web.

2. Sistem yang penulis bangun hanya proses rab, proyek, dan transaksi pembayaran. Diharapkan kedepanya sistem yang dibangun dapat mencakup keseluruhan sistem manajemen proyek, seperti absensi tukang, pembayaran biaya tukang dan pembuatan jadwal.

3. Diperlukan backup data untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan yang mungkin akan terjadi seperti data hilang atau data terduplikasi.


(4)

123

DAFTAR PUSTAKA

1. Abdul Kadir. Penerbit: Andi Yogyakarta . Pengenalan Sistem Informasi.

2003.

2. Achmad Tjahjono dan Sulastiningsih.. Akuntansi Pengantar Pendekatan Terpadu. Yogyakarta: UPP APM YKPN. 2003

3. Andri Kristanto. Penerbit: Graha Ilmu. Jaringan Komputer. 2003. 4. Budhi Irawan. Penerbit: Graha Ilmu. Jaringan Komputer.2005

5. DR. Azhar Susanto, MBus, Ak. Penerbit: Lingga Jaya. Sistem Informasi Akuntansi: Konsep dan Pengembangan Berbasis Komputer. 2002.

6. Jogianto Hartono, MBA, Akt. Penerbit: Andi Offset. Analisis dan Desain Sistem Informasi: Pendekatan Terstruktur, Teori dan Praktik Aplikasi Bisnis. 2005

7. Kusrini, S.Kom & Andri Koniyo. Penerbit: Andi Offset. Tutunan Praktis Membangun Sistem Informasi Akuntansi dengan Visual Basic dan Microsoft SQL Server. 2007.

8. Ladjamudin, Al Bahra. Analisis dan Desain Sistem Informasi.

Harnaningrum. Yogyakarta: Andi. 2005.

9. Lilis Puspitawati, SE., M.Si & Sri Dewi Anggadini, SE., M.Si. Penerbit: Universitas Komputer Indonesia. Sistem Informasi Akuntansi Universitas Komputer Indonesia. 2008.

10. Madcom. Database Visual Basic 6.0 dengan Crystal Report. Yogyakarta: Andi Offset. 2004.


(5)

124

11. Mulyadi. Sistem Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat. 2001

12. Soemarso SR. Akuntansi Suatu Pengantar Jilid 1. Jakarta: Salemba Empat. 2004


(6)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. Data Pribadi

Nama : Fitrah Khairur Rahman Tempat/Tanggal Lahir : Subang, 17 Nopember 1988 Agama : Islam

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Alamat : Jl. Dago Asri No. 1 gg. Wardia Dago, Bandung

No.Tlp / HP : 081322219417

Email : v_ter_gates@yahoo.com

II. Pendidikan Formal

1994 – 2000 : SDN I Pamanukan 2000 – 2003 : SLTP I Pamanukan 2003 – 2006 : SMA I Pamanukan