commit to user
xxxii Gambar 2.11 Pengaruh CaCl
2
terhadap kekuatan MOR dan MOE cemen- bonded board CBB dan total energy released ET dari komposit semen–
sekam Wood–Cement Composites in the Asia–Pacific Region, 2000.
2.4. Fraksi Berat Komposit
Fraksi berat adalah perbandingan antara berat material penyusun dengan berat komposit. Fraksi berat material penyusun dapat dihitung dengan persamaan:
Wi = Wc
Wi …………………………………………………………..2.1
dimana: Wi
: fraksi berat, i, material penyusun Wi
: berat material penyusun, gr Wc
: berat komposit, gr
2.5. Sifat Fisik dan Mekanik
Pengujian yang dilakukan terhadap spesimen adalah pengujian mekanik dan pengujian fisik. Pengujian mekanik yang dilakukan adalah pengujian bending dan
pengujian tarik paku, sedangkan pengujian fisik yang dilakukan adalah uji densitas. Pada pengujian spesimen ini mengacu pada standar pengujian ASTM D 1037.
1. Densitas Densitaskepadatan merupakan suatu indikator penting suatu material
komposit, karena sangat mempengaruhi sifat dari material komposit. Uji
commit to user
xxxiii densitas komposit ini dilakukan dengan mengacu pada standar ASTM D 792,
dimana berat jenis diperoleh berdasarkan persamaan sebagai berikut: c
r = Wa
Wu w
Wu -
r
. ................................................................................. 2.1
Dimana: Wu : berat kering spesimen di udara, gr
Wa : berat spesimen di fluida, gr c
r : densitas, grcm
3
w r : berat jenis fluida, grcm
3
Gambar 2.12 Skema uji densitas 2. Uji Permesinan
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui berapa besar daya yang dibutuhkan untuk memotong panel komposit tersebut. Dalam hal ini menggunakan mesin
milling, dan dibantu dengan fluke meter senbagai pembaca daya.
a b
Gambar 2.13 mesin milling dan fluke meter
commit to user
xxxiv 3. Uji Tarik Paku Komposit
`Pengujian ini bertujuan untuk mendapat nilai gaya tarik paku material dan membandingkannya dengan beberapa material, yaitu multipleks, kayu jati dan
Medium Density Fiberboard MDF. paku yang digunakan adalah paku tipe smooth box nail dengan diameter 2,8 mm dan panjang 63,5 mm.
Gambar.2.14 Skema uji tarik paku 4. Kekuatan Bending
Untuk mengetahui kekuatan bending komposit dilakukan pengujian bending dengan mengacu pada standar ASTM D 6272. Pada uji bending, spesimen
yang berbentuk batang ditempatkan pada dua tumpuan lalu diberikan beban ditengah tumpuan tersebut dengan laju pembebanan konstan. Pembebanan ini
disebut dengan metode 4-point bending bending 4 titik, skema pembebanannya dapat dilihat pada gambar 2.6
Gambar 2.15 Skema uji bending
P
commit to user
xxxv Modulus of Rupture atau kekuatan bending dapat dihitung dengan
menggunakan rumus : MOR =
2
bd PL
................................................................... 2.2
Dimana: MOR = Modulus of Rupture
MPa P
= Pembebanan maksimum N
L = panjang span, 24x tebal
mm b
= lebar spesimen mm
d = tebal spesimen
mm
commit to user
xxxvi
BAB III METODOLOGI PENELITIAN