Pengaruh orientasi sudut anyaman terhadap kekuatan bending

commit to user xlvi Gambar 4.2. Bentuk anyaman serat cantula Gambar 4.2. memperlihatkan bentuk anyaman yang digunakan pada komposit semen- serbuk aren cantula. Serat cantula pilinan yang digunakan dalam komposit memiliki massa 1,26 gram tiap meter. Orientasi bentuk anyaman akan menyebabkan perbedaan panjang serat cantula yang digunakan dalam komposit. Panjang dan massa serat cantula untuk spesimen pengujian densitas dapat dilihat dalam tabel 4. Tabel 4. Panjang dan massa serat cantula pada spesimen densitas Sudut anyaman ° Panjang serat cantula cm massa serat gr 0°90° 120 1,51 15°105° 103,5 1,31 30°120° 100,6 1,26 45°135° 102,4 1,29

4.2. Pengaruh orientasi sudut anyaman terhadap kekuatan bending

Pengujian bending komposit semen serbuk aren cantula di bawah ini memperlihatkan nilai rata-rata dari lima spesimen untuk tiap variasi. Gambar 4.3. Hubungan kekuatan bending – orientasi sudut anyaman commit to user xlvii Dari Gambar 4.3 di atas tidak terlihat adanya peningkatan nilai kekuatan bending secara signifikan. Nilai kekuatan bending tertinggi 17,08 MPa dicapai pada orientasi sudut anyaman 45 135 , dan nilai kekuatan bending terendah 15,76 MPa berada pada komposit dengan sudut anyaman 0 90 . Perubahan kekuatan bending disebabkan oleh adanya perubahan orientasi sudut anyaman serat cantula. Pada anyaman dengan orientasi 0 90 serat yang dominan menahan beban bending adalah serat yang tersusun secara pada sumbu x, yaitu serat yang berorientasi 0 , sedangkan serat yang tersusun pada sumbu y hanya bekerja sebagai pengikat. Akan tetapi sebaliknya pada anyaman dengan orientasi 45 135 kedua serat baik yang 45 maupun 135 bekerja saling menguatkan, sehingga dapat menahan beban bending lebih baik. Kegagalan dalam proses bending disebabkan adanya tegangan geser yang terjadi antara matrik dan anyaman serat cantula. Ketika spesimen mendapat gaya bending, maka spesimen mendapat gaya dari atas, pada bagian atas spesimen mengalami tekan, dan pada bagian bawah mengalami tarik. Akan tetapi akibat dari adanya gaya dari atas, maka anyaman serat cantula bergeser atau terlepas ikatannya dari matriks. Gambar 4.4 foto makro penampang perpatahan bending Retakan akibat gaya geser cantula Awal Retakan commit to user xlviii Dari gambar foto makro penampang perpatahan uji bending dapat dilihat bahwa komposit yang diperkuat oleh serat cantula mengalami tegangan geser. Hal ini terlihat dari komposit yang mengalami pecah pada ikatan antara serat cantula dengan matriknya. Salah satu kandungan yang terdapat dalam semen adalah alkali. Keberadaan alkali dalam semen akan menghilangkan lignin dalam serat cantula, sehingga menyebabkan permukaan serat cantula menjadi kasar. Dengan permukaan serat cantula menjadi kasar menyebabkan ikatan antara serat dan semen menjadi baik.. a b Gambar 4.5. Foto SEM : a Sudut 45 135 , b sudut 0 90 Perubahan orientasi sudut anyaman 0 90 ke komposit berorientasi sudut anyaman 15 105 menyebabkan kenaikan nilai kekuatan bending sebesar 3,6, sedangkan perubahan orientasi sudut 15 105 ke komposit berorientasi 30°120° mengakibatkan peningkatan kekuatan bending sebesar 1,83, dan perubahan orientasi sudut 30°120° ke 45 135 menaikkan nilai kekuatan bending hingga 2,7. Pada komposit, beban lentur yang bekerja ditahan oleh ikatan antara semen, serbuk aren, dan CaCl 2 , ditambah oleh serat cantula sebagai penguat, sehingga mampu menahan tegangan lentur lebih baik.

4.3. Pengaruh orientasi sudut anyaman terhadap gaya tarik paku