commit to user
xvi Aplikasi serat dalam bidang komposit dapat digunakan sebagai penguat
menggantikan serat kayu, sehingga akan menghemat supply tumbuhankayu komersial. Dalam hal ini dimanfaatkan sebagai bahan penguat alternatif pada produk
komposit semen seperti: papan, atap, eternit, ataupun struktur arsitektur. Pada penelitian ini serat yang digunakan adalah serat cantula sebagai serat
panjang dan serbuk aren sebagai serat pendek yaitu hasil limbah produksi tepung aren sebagai material pembuatan komposit dengan pertimbangan bahwa serat mempunyai
sifat elastis, diameter yang seragam, dan relatif murah. Penelitian tentang komposit semen ini diharapkan akan melengkapi kekurangan dari material yang sudah ada,
sehingga jika penelitian ini berhasil, maka akan didapatkan sifat komposit semen- serat yang optimal sehingga dapat mengganti kayu.
1.2. Rumusan Masalah
Dari uraian di atas, dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut bagaimana pengaruh orientasi sudut anyaman serat cantula pada komposit semen
serbuk aren Arenga Pinnata terhadap karakteristik sifat mekanik kekuatan bending,
gaya tarik paku dan daya permesinan dan fisiknya berupa densitas.
1.3. Batasan Masalah
Untuk menentukan arah penelitian yang baik, ditentukan batasan masalah sebagai berikut:
1. Diameter cantula dianggap seragam. 2. Letak anyaman serat cantula di dalam komposit berada di tengah.
1.4. Tujuan dan Manfaat
Tujuan utama dari penelitan ini adalah: Meneliti pengaruh orientasi sudut anyaman serat cantula pada komposit
semen-serbuk aren Arenga Pinnata terhadap kekuatan bending, gaya tarik paku, daya permesinan dan densitas
Manfaat Penelitian :
1. Menambah pengetahuan mekanik khususnya ilmu komposit.
commit to user
xvii 2. Sebagai salah satu alternatif mengurangi dampak lingkungan yang disebabkan
limbah serat aren yang tidak termanfaatkan, untuk bahan baku pembuatan
hardboard.
1.5. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut :
BAB I : Pendahuluan, berisi latar belakang masalah, tujuan dan manfaat
penelitian, perumusan masalah, batasan masalah serta sistematika penulisan.
BAB II : Dasar teori, berisi tinjauan pustaka yang berkaitan dengan penelitian dan teori-teori yang berhubungan dengan komposit semen-aren.
BAB III : Metodologi penelitian, berisi peralatan yang digunakan, langkah- langkah percobaan dan prosedur pengujian.
BAB IV : Data dan analisis, berisi data hasil pengujian, perhitungan data hasil pengujian serta analisis hasil dari perhitungan.
BAB V : Penutup, berisi tentang kesimpulan dari penelitian dan saran-saran bagi peneliti selanjutnya.
commit to user
xviii
BAB II DASAR TEORI
2.1. Tinjauan Pustaka
Material komposit dalam bentuk komposit panel telah banyak digunakan untuk berbagai aplikasi sruktural maupun non struktural, seperti untuk furniture dan
struktur pada gedung Youngquist, dkk, 1997. Serat alam sebagai filler komposit polimer mulai banyak digunakan sebagai
pengganti filler sintetik dalam kehidupan sehari-hari, mengingat serat alam ini mempunyai banyak kelebihan dibanding serat buatan. Kelebihan-kelebihan utama
menggunakan serat alam sebagai filler yaitu densitasnya rendah, mudah diuraikan alam, sehingga menghasilkan sifat kekakuan yang tinggi, tidak mudah patah, jenis
dan variasinya banyak, hemat energi dan murah Rowell, dkk, 1997. Saat ini sudah ada penelitian tentang komposit panel sebagai material
pengganti kayu, serat aren dapat digunakan sebagai material pengisi filler dan serat cantula sebagai penguat pada komposit panel. Cement bonded particleboard CBP
merupakan salah satu cara memproduksi panel komposit yang memanfaatkan berbagai serat alam semisal: bambu, sekam padi, serta daun kering yang dibuat
menjadi serpihan kecil dan disatukan dengan menggunakan semen. Bahwa bambu dapat digunakan sebagai material pengisi pada komposit semen, untuk aplikasi di
perumahan dan ramah lingkungan Sudin, dkk, 2003. Menurut Asyifa 2005, penelitiannya yang menggunakan semen CaCl
2
sekam padi menunjukan karakteristik yaitu, penambahan fraksi berat sekam pada komposit semen-sekam meningkatkan nilai modulus elastisitas bendingnya. Ikatan
antarmuka yang lemah antara matrik dan sekam pada komposit menyebabkan turunnya kekuatan tarik dan kekuatan bending.
Erakhrumen dkk 2008 melakukan penelitian tentang sifat fisik dan mekanik pada papan komposit menggunakan campuran serbuk kayu pinus dan serabut kelapa
dengan semen sebagai matrik. Perbandingan semen dengan campuran kayu pinus serabut kelapa yaitu 2:1 dan 2:2. Dari pengujian nilai densitas dan kekutan bending
5