1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kepala M adrasah memerlukan orang-orang yang m am pu memimpin M adrasah dan profesional dalam bidang kependidikan. Namun kenyat aan di
lapangan membukt ikan bahw a t idak semua kepala M adrasah m em enuhi krit eria yang dit ent ukan, t et api lebih m engut amakan pada golongan at aupun
kepangkat an yang dijalani m elalui m asa kerja. Berkait an dengan kem am puan profesional, Supriadi. 1998, dalam Wahyudi, 2013 : 64, berpendapat bahw a,
pekerjaan profesi m enunt ut ket eram pilan t ert ent u yang diperoleh m elalui pendidikan dan latihan yang lam a dan int ensif pada lembaga yang m endapat
pengakuan dan dapat dipert anggungjaw abkan . Peranan kepala sebagai adm inist rator, sebagai manajer, dan sebagai
supervisor pendidikan perlu dilengkapi dengan ket erampilan m anajerial. Sebagai manajer, Kepala M adrasah perlu mew ujudkan sikap dan gaya kepemimpinan
yang fleksibel, jujur, t erbuka m enerim a krit ik dan gagasan at au ide baru, demokrat is, bert anggung jawab,t erhadap tugas, berorient asi pada prest asi,
keset araan egalit er, m ampu memberikan arahan dan bimbingan yang dibutuhkan warga M adrasah.
2
Dalam Permendiknas No. 13 2007 dit egaskan adanya dua bent uk kualifikasi,
yakni bersifat umum dan khusus. Pem ilikan
kompet ensi mempengaruhi kemampuan dan ket eram pilan kerja Kepala M adrasah, kemudian
t erw ujud ke dalam kualit as kinerja Kepala M adrasah. Di keluarkannya Perm endiknas No. 13 2007 mempersyarat kan st andar m inimum kompet ensi
yang perlu dimiliki dan diharapkan melat arbelakangi perwujudan kinerja Kepala M adrasah yang berkualit as, yang pada akhirnya berim bas pada pencapaian hasil
pendidikan yang m eningkat . Nam un kenyat aan mengindikasikan, masih banyaknya Kepala M adrasah yang belum memenuhi st andar kompet ensi yang
dit ent ukan, sehingga diduga m enentukan kualit as kinerja yang rendah pula, bagaim ana Kepala M adrasah dapat meningkat kan kualit as kom pet ensi dan
kinerjanya t ersebut ? Kinerja yang bermutu dapat dihasilkan m elalui t ransformasi sebuah
sist em pendidikan yang didukung oleh kom ponen input yang bermut u pula. Salah sat u komponen input t ersebut adalah sarana dan prasarana. M ent eri
Pendidikan Nasional, sudah m engeluarkan Perm endiknas No. 24 t ahun 2007 t ent ang St andar Sarana dan Prasarana Pendidikan, akan t et api masih banyak
lembaga pendidikan yang belum m emiliki sarana prasarana yang memadai. Salah sat u penyebabnya adalah kurang m em adainya sumber dana yang
diperlukan. Lebih parahnya lagi dengan adanya kebijakan Rint isan Bantuan Operasional Sisw a unt uk SM A dari pem erint ah, sehingga masyarakat
berpendapat bahw a m asalah pendidikan sem uanya sudah dit anggung oleh
3
pemerint ah. Akibatnya masyarakat kurang berpart isipasi dalam pengadaan, pembangunan dan pengembangan saran prasarana lembaga pendidikan.
M asyarakat kurang memaham i bahw a t ersedianya sarana dan prasarana pendidikan ini sangat berpengaruh t erhadap peningkat an mutu kinerja
M adrasah. Kinerja M adrasah dapat t erw ujud dengan baik, sebagai Kepala M adrasah
harus dapat m encipt akan budaya kerja yang kondusif sehingga berdampak guru merasa senang, t enang dalam bekerja, dan m emot ivasi kerja guru. Dari
pengam at an lapangan diperoleh, m asih banyak M adrasah yang cenderung mengindikasikan adanya dukungan budaya kerja yang lem ah yang dapat
membaw a kem ajuan at au prest asi M adrasah yang lebih baik. Berangkat dari lat ar belakang diat as, maka dalam penelit ian ini penulis
mengam bil judul “ Kont ribusi Kemampuan M anajerial Kepala, Sarana Prasarana, dan Budaya Kerja Terhadap Kinerja guru M adrasah Aliyah di Kabupat en
Wonogiri”
B. Identifikasi M asalah