commit to user
6
TERHADAP TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN BAYI OLEH IBU KANDUNG Studi Di Pengadilan Karanganyar .
B. Perumusan Masalah
Perumusan masalah merupakan bagian yang sangat penting didalam suatu penelitian, karena dengan perumusan masalah tersebut berati seorang peneliti telah
mengidentifikasi persoalan yang akan diteliti sehingga sasaran yang akan dicapai menjadi jelas, tegas, terarah dan dapat mencapai sasaran yang diharapkan. Bertolak
dari latar belakang masalah yang telah dikemukakan diatas, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimanakah pertimbangan hakim dalam memberikan putusan terhadap perkara tindak pidana pembunuhan bayi oleh ibu kandungnya di
Pengadilan Negeri Karanganyar? 2. Hambatan-hambatan apakah yang dihadapi hakim dalam memberikan
putusan dalam perkara tindak pidana pembunuhan bayi oleh ibu kandung?
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini dilakukan untuk mencapai tujuan sebagai berikut : 1. Tujuan Obyektif
a. Untuk mengetahui pertimbangan hakim dalam memberikan putusan terhadap perkara tindak pidana pembunuhan bayi oleh ibu kandungnya
di PN Karanganyar. b. Untuk mengetahui hambatan - hambatan yang dihadapi oleh hakim
dalam memberikan putusan perkara tindak pidana pembunuhan bayi oleh ibu kandungnya.
2. Tujuan Subyektif a. Untuk menambah pengetahuan dan wawasan penulis mengenai hukum
acara pidana, khususnya yang menyangkut mengenai tindak pidana pembunuhan bayi oleh ibu kandungnya.
commit to user
7
b. Untuk melengkapi syarat-syarat guna memperoleh gelar akademik sarjana dalam bidang Ilmu Hukum pada Fakultas Hukum Universitas
Sebelas Maret Surakarta.
D. Mamfaat Penelitian
Dari setiap penelitian diharapkan memberikan suatu mamfaat dan kegunaan yang dapat ditarik dari penelitian tersebut.
1. Mamfaat Teoritis. a. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan mamfaat pada
pengembangan ilmu pengetahuan di bidang ilmu hukum dan bidang Hukum Pidana pada khususnya.
b. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dan masukan bagi pengembangan ilmu hukum pada umumnya.
c. Hasil penelitian ini dapat memberikan gambaran tentang hal-hal yang menjadi pertimbangan hakim dalam memberikan putusannya terhadap
terdakwa tindak pidana pembunuhan bayi oleh ibu kandungnya. 2. Manfaat Praktis
a. Memberikan jawaban terhadap permasalahan yang akan diteliti. b. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan informasi untuk
penelitian-penelitian serupa di masa yang akan datang.
c. Membantu dan memberi masukan dan pemahaman tentang
pertimbangan hakim dalam memberikan suatu putusan kepada
masyarakat banyak. E.
Metode Penelitian
Berdasarkan pada masalah yang diajukan penulis tentang pembunuhan bayi oleh ibu kandung , maka penulis di dalam penulisan hukum ini menggunakan jenis
penelitian dalam bentuk penulisan hukum yang bersifat empiris yaitu penelitian hukum yang menggunakan data primer dan data sekunder. Penelitian hukum adalah
suatu kegiatan ilmiah yang didasarkan pada metode, sistematika, pemikiran tertentu yang bertujuan untuk mempelajari satu atau beberapa gejala hukum tertentu, dengan
commit to user
8
jalan menganalisanya. Selain itu, juga diadakan pemeriksaan yang mendalam terhadap fakta hukum tersebut dan mengusahakan suatu pemecahan atas
permasalahan-permasalahan yang timbul di dalam gejala yang bersangkutan. Suatu penelitian dapat berjalan dengan baik apabila menggunakan suatu
metode penelitian yang baik dan tepat. “Metodologi pada hakekatnya memberikan pedoman tentang cara-cara seorang ilmuwan mempelajari, menganalisa, dan
memahami lingkungan-lingkungan yang dihadapi” Soerjono Soekanto,2006:6. Maka metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu :
1. Jenis Penelitian. Dalam penelitian hukum ini, penulis menggunakan jenis penelitian
hukum sosiologis atau empiris. “Penelitian hukum sosiologis atau empiris yaitu penelitian yang pada awalnya yang diteliti adalah data sekunder
yang kemudian dilanjutkan dengan penelitian data primer di lapangan atau terhadap masyarakat” Soerjono Soekanto,2006:52. Data sekunder
diperoleh melalui literatur-literatur kepustakaan, himpunan-himpunan perundang-undangan yang berlaku, jurnal-jurnal hukum, dan hasil
penelitian berupa putusan hakim. Selanjutnya data primer dalam penelitian ini berupa wawancara yang dilakukan penulis terhadap hakim yang
menangani perkara tindak pembunuhan bayi yang dilakukan oleh ibu kandung di Pengadilan Negeri Karanganyar.
2. Sifat Penelitian. “Penulisan hukum ini bersifat deskriptif, yaitu suatu penelitian
yang dimaksudkan untuk memberikan data yang seteliti mungkin tentang manusia, keadaan atau gejala-gejala lainnya. Maksudnya adalah untuk
mempertegas hipotesa-hipotesa, agar dapat membantu dalam memperkuat teori lama atau dalam kerangka menyusun teori baru” Soerjono
Soekanto,2006:10. Berkaitan dengan penulisan hukum ini, penulis melakukan penelitian untuk mengetahui dasar pertimbangan hakim dalam
commit to user
9
memutus perkara tindak pidana pembunuhan bayi yang dilakukan oleh ibu kandung serta hambatan-hambatan yang dihadapi hakim dalam memeriksa
dan mengadili dalam kasus pembunuhan bayi oleh ibu kandung dengan putusan No.75Pid.B2010Pn.Kray.
3. Pendekatan Penelitian. Pendekatan penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah
pendekatan sosiologis sebagai suatu gejala empiris yang dapat diamati dalam kehidupan. Pendekatan sosiologis dilakukan dengan penelitian
secara langsung ke lapangan. Penulis melakukan wawancara langsung terhadap hakim yang menangani perkara tindak pidana pembunuhan bayi
oleh ibu kandung di Pengadilan Negeri Karanganyar. 4. Jenis Data.
Jenis data yang digunakan dalam penelitian hukum ini adalah data primer dan data sekunder.
a. Data primer. Data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari
sumbernya. Data primer ini berupa fakta atau keterangan yang diperoleh secara langsung dari sumber data untuk tujuan penelitian
sehingga diharapkan nantinya penulis dapat memperoleh hasil yang sebenarnya dari objek yang diteliti. Adapun data tentang penelitian ini
berupa wawancara yang dilakukan oleh penulis terhadap hakim yang menangani tidak pidana pembunuhan bayi oleh ibu kandung di
Pengadilan Negeri Karanganyar yaitu Hakim Bunga Lilly, S.H. b. Data sekunder.
Data sekunder yaitu data yang diperoleh untuk mendukung data primer. Data sekunder meliputi data yang diperoleh dengan cara
penelitian pendapat hukum melalui literatur-literatur kepustakaan, himpunan perundangan yang berlaku, dan hasil penelitian berwujud
commit to user
10
putusan hakim maupun laporan dalam bentuk lain yang berkaitan dengan penelitian ini.
5. Sumber Data. Sumber data merupakan tempat data suatu penelitian dapat
diperoleh. Sumber data yang digunakan dalam penelitian hukum ini adalah sumber data primer dan sumber data sekunder.
a. Sumber Data Primer. Sumber data primer yaitu sumber data yang diperoleh secara
langsung dari lapangan. Dalam hal ini data yang digunakan adalah data hasil penelitian atau riset dengan wawancara terhadap hakim yang
menangani perkara tindak pidana pembunuhan bayi oleh ibu kandung di lokasi penelitian yaitu di Pengadilan Negeri Karanganyar.
b. Sumber Data Sekunder. Sumber data sekunder yaitu sumber data yang dipergunakan
sebagai bahan penunjang data primer. Dalam penelitian hukum ini data sekunder yaitu putusan pengadilan, buku literatur, peraturan
perundang-undangan, dan laporan penelitian. 6. Teknik Pengumpulan Data.
Untuk memperoleh data yang sesuai dan mencakup permasalahan yang penulis teliti, maka teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah
melalui studi lapangan dan studi kepustakaan. a. Studi Lapangan.
Studi lapangan merupakan suatu penelitian melalui penelitian secara langsung ke lapangan untuk mendapat data-data dan
keterangan-keterangan yang diperlukan. Teknik yang dipakai dalam pengumpulan data melalui penelitian lapangan adalah wawancara.
Wawancara merupakan teknik pengumpulan data keterangan yang diperoleh dengan mengadakan tanya jawab memakai daftar pertanyaan
kepada objek yang diteliti.
commit to user
11
Jenis wawancara yang penulis gunakan adalah wawancara yang telah ditentukan pelaksanaannya, telah diatur catatan-catatan dan
keterangan-keterangan pertanyaan yang telah ditentukan pokok permasalahannya serta membatasi aspek-aspek dari masalah yang
diperiksa. 7. Studi Kepustakaan.
Studi kepustakaan merupakan teknik pengumpulan data dengan cara menginventariskan dan mempelajari bahan-bahan yang berupa
peraturan perundang-undangan, buku-buku, tulisan-tulisan, dan dokumen- dokumen lainnya yang berhubungan dengan objek penelitian. Dalam
setiap penelitian disamping metode yang tepat dan alat pengumpulan data yang relevan, kecermatan dalam memilih dan menyusun teknik serta alat
pengumpulan data sangat berpengaruh objektifitas hasil penelitian. 8. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis data kualitatif. “ Analisis data dengan metode kualitatif
adalah suatu cara penelitian yang menghasilkan data deskriptif analisis, yaitu apa yang dinyatakan oleh responden secara tertulis atau lisan, dan
juga perilakunya yang nyata, yang diteliti dan dipelajari sebagai sesuatu yang utuh” Soerjono Soekanto, 2006:250.
“Model analisis data kualitatif yang digunakan adalah model analisis interaktif yaitu proses analisis dengan menggunakan tiga
komponen yaitu reduksi data, penyajian data, dan kemudian penarikan kesimpulan” H.B.Soetopo, 2002:91-95 .
commit to user
12
Adapun model analisis interaktif dapat digambarkan dalam skema sebagai berikut:
Untuk lebih jelasnya, masing-masing tahap dapat dijabarkan secara singkat sebagai berikut :
a. Pengumpulan data. Pengumpulan data merupakan proses pencarian data dari
berbagai sumber, yang mana data-data tersebut relevan dengan pokok- pokok permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian, guna
memperoleh hasil penelitian yang dapat dipertanggungjawabkan. Dalam penulisan hukum ini pengumpulan data dilakukan
dengan wawancara di lapangan yaitu terhadap hakim yang menangani perkara tindak pidana pembunuhan bayi oleh ibu kandung di
Pengadilan Negeri Karanganyar yaitu hakim Bunga Lilly, S.H., guna mendapatkan data primer dan mengumpulkan buku-buku, himpunan
perundang-undangan, jurnal-jurnal hukum, putusan pengadilan, serta laporan penelitian yang relavan dengan penulisan hukum ini guna
mendapatkan data sekunder.
Pengumpulan data
Penyajian data Reduksi data
Penarikan kesimpulan
commit to user
13
b. Reduksi data. Reduksi data yaitu proses pemilihan, pemusatan perhatian pada
penyederhanaan, pengabstrakan dan transformasi data yang kasar yang muncul dari catatan tertulis dilapangan. Setelah data-data diperoleh
dari hasil wawancara terhadap hakim yang menangani tindak pidana pembunuhan bayi oleh ibu kandung yaitu Bunga Lilly, S.H., putusan
pengadilan, himpunan perundang-undangan, jurnal-jurnal hukum maupun buku-buku terkumpul, maka penulis melakukan pemilihan
dan pemusatan perhatian terhadap data-data yang dianggap penulis dapat digunakan dalam penulisan hukum ini sesuia dengan perumusan
masalah yang akan dibahas. c. Penyajian data.
Penyajian data yaitu sekumpulan informasi tersusun yang memberi
kemungkinan adanya
penarikan kesimpulan
dan pengambilan tindakan. Data-data yang telah diperoleh dan telah
melalui proses reduksi data dapat disusun oleh penulis untuk disajikan sebagai hasil penelitian dalam penulisan hukum ini.
d. Penarikan simpulanVerifikasi. Penarikan simpulan yaitu mencari arti benda-benda, mencatat
keteraturan, pola-pola, penjelasan, konfigurasi yang mungkin, alur sebab-akibat dan proposisi. Makna-makna yang muncul dari data
harus diuji kebenarannya, kekokohannya dan kecocokannya yakni yang merupakan validitasnya.
F. Sistematika Penulisan Hukum
Untuk memperoleh gambaran yang jelas mengenai keseluruhan isi penulisan hukum ini dapat dikategorisasikan menjadi empat bab dengan sistimatika sebagai
berikut :
commit to user
14
Bab Satu Pendahuluan, dalam bab ini penulis akan mengemukakan tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penelitian,
metode penelitian, dan sistematika penulisan hukum. Bab Dua Tinjauan Pustaka, dalam bab ini penulis akan menguraikan
mengenai dua hal yaitu, yang pertama adalah kerangka teori yang melandasi penelitian serta mendukung di dalam memecahkan masalah yang diangkat dalam
penulisan hukum ini, yang meliputi: Pertama mengenai tinjauan umum tentang hakim meliputi, pengertian, kewajiban dan tanggung jawab hakim, wewenang hakim, dan
kebebasan hakim. Kedua, tinjauan umum tentang putusan pengadilan meliputi pengertian putusan pengadilan, dasar hukum putusan pengadilan, macam-macam
putusan, jenis-jenis putusan pengadilan, sifat putusan pengadilan dan syarat putusan pengadilan. Ketiga, tinjauan umum tentang tindak pidana yang meliputi pengertian,
unsur-unsur dan jenis tindak pidana, dan pengertian, unsur-unsur tindak pidana pembunuhan bayi. Selain itu, untuk memudahkan pemahaman alur berfikir, maka di
dalam bab ini juga disertai dengan kerangka pemikiran. Bab Tiga Hasil Penelitian dan Pembahasan, dalam bab ini akan diuraikan
hasil penelitian dan pembahasan tentang dasar pertimbangan hakim dalam memberikan putusan No.75Pid.B2010PN.Kray pada kasus pembunuhan bayi yang
dilakukan oleh ibu kandung dan hambatan-hambatan yang dihadapi hakim dalam memberikan putusan pada kasus pembunuhan bayi oleh ibu kandung.
Bab Empat Penutup, dalam bab ini menguraikan secara singkat tentang simpulan akhir dari pembahasan dan jawaban atas rumusan permasalahan, dan
diakhiri dengan saran-saran yang didasarkan atas permasalahan yang diteliti. DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
commit to user
15
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Kerangka Teori
1. Tinjauan Umum Mengenai Hakim
a. Pengertian Hakim Pengertian hakim mengandung beberapa pengertian, antara lain :
1 Pasal 1 angka 8 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana KUHAP, Hakim adalah
pejabat peradilan negara yang di beri wewenang oleh Undang-Undang untuk mengadili, kemudian didalam Pasal 1 butir 9 KUHAP
ditentukan bahwa yang dimaksud mengadili adalah serangkaian tindakan hakim dalam menerima, memeriksa dan memutus perkara
pidana berdasarkan asas bebas, jujur dan tidak memihak disidang pengadilan dalam hal dan menurut cara yang diatur dalam Undang-
Undang. 2 Pasal 12 ayat 1 Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1986 tentang
Peradilan Umum, Hakim Pengadilan yaitu pejabat yang melaksanakan tugas kekuasaan kehakiman.
3 Pasal 3l Undang-Undang Nomor 4 tahun 2004 tentang Kekuasaan Kehakiman, hakim adalah pejabat yang melakukan kekuasaan
kehakiman yang diatur dalam undang-undang. 4 Kamus besar Bahasa Indonesia disebutkan bahwa hakim adalah :
a Orang yang mengadili perkara b Pengadilan
c Juri; penilai Syarat yang senantiasa harus dipenuhi oleh hakim yaitu jujur,
merdeka, berani mengambil keputusan, dan bebas dari pengaruh baik dari dalam maupun dari luar. Selain syarat-syarat yang pengaturannya diatur
dalam bentuk Undang-Undang, maka sebagai syarat batiniah kepada para