Desain Penelitian Metode Penelitian

Jimmy Ferdinando, 2013 Gambaran Sikap Remaja Di Kelas X Dan Xi Tentang Bahaya Merokok Di Sekolah Menengah Kejuruan Pakuan Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu tidak bisa memberikan gambaran tentang populasi yang sesungguhnya. Adapun menurut Nursalam 2008 penentuan besar sampel adalah sebagai berikut. � = � 1 + �� 2 Keterangan: � = Besar sampel. � = Besar populasi. � = Tingkat signifikansi 0.05. Berdasarkan penentuan besar sampel yang dijelaskan oleh Nursalam 2008 maka diperoleh secara matematik perhitungan sampel dijabarkan sebagai berikut. � = 169 1 + 1690.05 × 0.05 � = 169 1 + 169 0.0025 � = 169 1.4225 � = 118.8049209 � = 119 Jadi, sampel yang diambil untuk diteliti sebanyak 119 siswa. Untuk membantu peneliti dalam menyeleksi responden yang ada di SMK Pakuan Lembang maka digunakan teknik pengambilan sampel secara acak. Menurut Arikunto 2009 sampling acak random sampling digunakan oleh peneliti apabila populasi dari mana sampel diambil merupakan populasi homogen yang hanya mengandung satu ciri.

B. Desain Penelitian

Desain penelitian pada penelitian di SMK Pakuan Lembang tentang gambaran sikap remaja di kelas X dan XI tentang bahaya merokok memilih desain penelitian observasional dengan melakukan survey pada sekolah tersebut. Adapun survey menurut Setiadi 2007 survey adalah suatu cara penelitian deskriptif yang dilakukan terhadap sekumpulan objek yang biasanya cukup banyak dalam jangka waktu tertentu. Jimmy Ferdinando, 2013 Gambaran Sikap Remaja Di Kelas X Dan Xi Tentang Bahaya Merokok Di Sekolah Menengah Kejuruan Pakuan Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

C. Metode Penelitian

Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif. Pada umumnya penelitian deskriptif merupakan penelitian non hipotesis sehingga dalam langkah penelitiannya tidak perlu merumuskan hipotesis Arikunto 1998. Pada penelitian ini akan diperlihatkan gambaran sikap remaja di kelas X dan XI tentang bahaya merokok. Setiadi 2007 menyatakan bahwa metode penelitian deskriptif adalah suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat gambaran tentang suatu keadaan secara objektif. Kemudian peneliti bermaksud mengarahkan penelitian deskriptif ini yang bersifat eksploratif, seperti yang diungkapkan Arikunto 1998:245 riset deskriptif yang bersifat eksploratif bertujuan untuk menggambarkan keadaan atau status fenomena. 1. Langkah-Langkah Penelitian Deskriptif Setiadi 2007 menjelaskan bahwa langkah-langkah penelitian deskriptif yang harus ditempuh dalam penelitian deskriptif ini tidak berbeda dengan metode penelitian yang lain, yaitu. a. Memilih masalah yang akan diteliti. b. Merumuskan dan mengadakan pembatasan masalah, kemudian berdasarkan masalah tersebut diadakan studi pendahuluan untuk menghimpun informasi dan teori sebagai dasar penyusunan kerangka konsep penelitian. c. Membuat asumsi atau tanggapan yang menjadi dasar perumusan hipotesis. d. Penelitian deskriptif tidak diharuskan memakai hipotesis. e. Menentukan desain penelitian, metode pengumpulan data, kriteria atau kategori untuk membedakan data yang akan diteliti dan yang tidak diteliti. f. Menentukan teknik dan alat pengumpul data instrumenkuesioner. g. Melaksanakan penelitian atau pengumpulan data. h. Melakukan pengolahan atau analisis data untuk menguji hipotesis. i. Melakukan pembatasan serta menarik kesimpulan hasil penelitian. 2. Variabel Penelitian Setiadi 2007 menjelaskan bahwa variabel adalah karakteristik yang diamati yang mempunyai variasi nilai dan merupakan operasionalisasi dari suatu konsep agar dapat diteliti secara empiris atau ditentukan tingkatannya. Sehingga dari penjelasan tersebut diperoleh bahwa variabel yang dimaksud dalam penelitian ini adalah sikap remaja di kelas X dan XI tentang bahaya merokok. Jimmy Ferdinando, 2013 Gambaran Sikap Remaja Di Kelas X Dan Xi Tentang Bahaya Merokok Di Sekolah Menengah Kejuruan Pakuan Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

D. Definisi Operasional

Dokumen yang terkait

Gambaran Pengetahuan dan Sikap Remaja Tentang Bahaya Merokok di Desa Sei Mencirim Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang

2 70 86

Pengaruh Metode Simulasi Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Guru Tentang Pendidikan Kesehatan Reproduksi Remaja Di Sekolah Menengah Umum Dan Sekolah Menengah Kejuruan Swasta Pencawan Medan Tahun 2009

2 38 160

Gambaran Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Siswa-Siswi Sekolah Menengah Kejuruan 'X' Tentang NAPZA Di Kota Bandung Tahun 2014.

2 21 28

SIKAP REMAJA SURABAYA TERHADAP PESAN BAHAYA MEROKOK DI MEDIA TELEVISI (Studi Deskriptif Kuantitatif Sikap Remaja Surabaya Terhadap Pesan Peringatan Kesehatan Bahaya Merokok “Merokok Membunuhmu” Dalam Iklan Rokok).

0 0 107

BACA DULU cara membuka KTI Skripsi kode066

0 0 3

PEMAHAMAN TREND FASHION SISWA KELAS XI TATA BUSANA DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

0 0 8

HUBUNGAN PERSEPSI TENTANG BAHAYA MEROKOK DENGAN SIKAP TERHADAP KEBIASAAN MEROKOK PADA REMAJA DI KAMPUNG GEMBLAKAN BAWAH YOGYAKARTA

0 0 15

SIKAP REMAJA SURABAYA TERHADAP PESAN BAHAYA MEROKOK DI MEDIA TELEVISI (Studi Deskriptif Kuantitatif Sikap Remaja Surabaya Terhadap Pesan Peringatan Kesehatan Bahaya Merokok “Merokok Membunuhmu” Dalam Iklan Rokok)

0 0 24

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DAN SIKAP TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TENTANG BAHAYA MEROKOK DI SMA MUHAMMADIYAH 1 PURWOKERTO”

0 0 18

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN BAHAYA MEROKOK BAGI KESEHATAN DENGAN SIKAP MEROKOK SISWA LAKI-LAKI KELAS X DAN XI DI SMK GIRIPURO SUMPIUH BANYUMAS

0 1 59