kebijaksanaan akuntansi yang penting, atau kejadian atau pos-pos tidak lazim yang kiranya lebih dapat dimengerti dengan penjelasan tambahan.
b. Tujuan Laporan Keuangan
Menurut PSAK N0. 1 Paragraf 7 IAI, 2009 Tujuan laporan keuangan adalah memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan,
dan arus kas entitas yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam pengambilan keputusan ekonomi. Laporan keuangan juga
menunjukkan hasil pertanggungjawaban manajemen atas penggunaan sumber daya yang dipercayakan kepada mereka. Untuk mencapai tujuan tersebut suatu
laporan keuangan menyajikan informasi mengenai entitas yang meliputi aktiva, kewajiban, ekuitas, pendapatan dan beban termasuk keuntungan dan kerugian,
kontribusi dari dan distribusi kepada pemilik dalam kapasitasnya sebagai pemilik serta arus kas.
c. Manfaat Laporan Keuangan
Di dalam Statement of Financial Accounting Concept SFAC No. 8 dinyatakan manfaat laporan keuangan, yaitu bahwa pelaporan keuangan harus
menyajikan informasi yang:
1 dapat membantu investor, kreditor dan pengguna lain yang potensial
dalam membuat keputusan lain yang sejenis secara rasional, 2
dapat membantu investor, kreditor dan pengguna lain yang potensial dan memperkirakan jumlah, waktu dan ketidakpastian penerimaan kas
di masa yang akan datang yang berasal dari pembagian dividen ataupun pembayaran bunga dan pendapatan dari penjualan,
Universitas Sumatera Utara
3 berisi tentang sumber daya perusahaan. Klaim atas sumber daya
kepada perusahaan atau pemilik modal, 4
berisi tentang prestasi perusahaan selama satu periode investor dan kreditor sering menggunakan informasi masa lalu untuk membantu
menaksir prospek perusahaan.
d. Karakteristik Laporan Keuangan
Agar informasi dalam laporan keuangan bermanfaat untuk pengambilan keputusan oleh pemakainya maka laporan keuangan harus memiliki karakter
kualitatif. Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan KDPPLK menyebutkan empat karakteristik kualitatif laporan keuangan
sebagai berikut: 1
Dapat dipahami, 2
Relevan, 3
Keandalan, 4
Dapat dibandingkan.
2. Laba Bersih a. Pengertian Laba Bersih
Laba bersih net income atau earning dapat diartikan sebagai suatu ukuran kinerja perusahaan selama satu periode tertentu. Laba bersih adalah
kelebihan seluruh pendapatan atas seluruh biaya untuk suatu periode tertentu setelah dikurangi pajak penghasilan yang disajikan dalam bentuk
laporan laba rugi. Para akuntan menggunakan istilah “net income” untuk
Universitas Sumatera Utara
menyatakan kelebihan pendapatan atas biaya dan istilah “net loss” untuk menyatakan kelebihan biaya atas pendapatan. Untuk menentukan keputusan
investasinya, calon investor perlu menilai perusahaan dari segi kemampuan untuk memperoleh laba bersih sehingga diharapkan perusahaan dapat
memberikan tingkat pengambalian yang tinggi. Laba bersih net income dapat dijadikan ukuran kinerja perusahaan selama satu periode tertentu.
Earning merupakan suatu ukuran berupa besar harta yang masuk pendapatan dan keuntungan melebihi harta yang keluar beban dan
kerugian. Menurut Soemarso SR 2004 : 227 angka terakhir dalam laporan laba
rugi adalah Laba Bersih net income. Jumlah ini merupakan kenaikan bersih terhadap modal. Sebaliknya, apabila perusahaan menderita rugi,
angka terakhir dalam laporan laba rugi adalah rugi bersih net loss Sedangkan menurut Smith Skousen 2004:119 Laba Bersih merupakan
perbedaan antara jumlah pendapatan yang diperoleh suatu satuan usaha selama periode tertentu dan jumlah biaya yang dapat diaplikasikan kepada
pendapatan. Menurut Horngren, et al. 2002:54 “Net income is famous ‘bottom
line’ on an income statement-the reminder after all expenses have been deducted from revenues”. Laba bersih merupakan pendapatan operasi
dikurang dengan beban-beban operasi. Laba ini disebut juga laba bersih sebelum bunga dan pajak.
Universitas Sumatera Utara
b. Kegunaan dan Kerugian Laba Bersih
Menurut Belkaoui 2006:230, “Laba bersih diukur berdasarkan konsep akuntansi akrual”. Secara konseptual, akuntansi akrual mengkonversi arus
kas menjadi suatu pengukuran yang secara prinsip mendekati konsep laba ekonomi. Akuntansi akrual berusaha untuk memperoleh pengukuran laba
yang mempertimbangkan baik arus kas kini maupun implikasi transaksi terhadap arus kas masa depan.
Akuntansi akrual bertujuan untuk memberikan informasi kepada para pemakai mengenai konsekuensi aktivitas usaha terhadap arus kas perusahaan
di masa depan secepat mungkin dengan aktivitas yang layak. Hal ini dapat dicapai dengan mengakui pendapatan dan beban saat terjadi, tanpa
memperhatikan apakah terdapat arus kas pada saat bersamaan. Pemisahaan pengakuan pendapatan dan beban dengan arus kas difasilitasi dengan
penyesuaian akrual, yang menyesuaikan arus kas masuk dan keluar untuk memperoleh pendapatan dan beban. Menurut Wild, et al 2005:105 bahwa:
Meskipun mempengaruhi neraca dan laporan arus kas, akuntansi akrual memiliki pengaruh khusus terhadap laporan laba rugi melalui:
1 pengakuan pendapatan.
Pendapatan diakui saat diperoleh dan saat direalisasi atau dapat direalisasi. Meskipun pendapatan biasanya diakui saat terjadi
penjualan saat penyerahan barang, pendapatan juga diakui saat barang atau jasa masih dalam produksi, selesai produksi, atau saat kas
diterima, tergantung dari keadaan.
Universitas Sumatera Utara
2 pengakuan beban
Beban yang berasal dari produksi suatu produk atau jasa disebut biaya produk product costs, dan diakui saat produk atau jasa diserahkan.
Seluruh biaya produk disajikan bersamaan pada biaya penjualan cost of sales tetapi akan berada pada akun persediaan hingga dapat
dikatakan dengan pendapatan. Beban lainnya adalah, biaya periode period cost biasanya dikaitkan dengan pendapatan periode tertentu.
Beberapa biaya periode terjadi sehubungan dengan pemasaran produk atau jasa dan dikaitkan dengan pendapatan.
Meskipun demikian, penggunaan laba bersih sebagai kebijakan dalam pembagian dividen memiliki kelemahan dalam beberapa hal dimana terdapat
ketidakmampuan untuk melakukan matching yang tepat antara expense dan revenue, dan juga karena sifat yang arbitrer dari prosedur-prosedur alokasi.
3. Arus Kas Operasi a. Pengertian Arus Kas
PSAK No. 2 paragraf 12 IAI 2009 menyatakan bahwa jumlah arus kas dari aktivitas operasi merupakan indikator yang menentukan apakah
perusahaan dapat menghasilkan arus kas yang cukup untuk melunasi pinjaman, memelihara kemampuan operasi perusahaan, membayar dividend
dan melakukan investasi baru tanpa mengandalkan sumber pendanaan dari luar. Arus kas dari aktivitas operasi yang utama diperoleh dari aktivitas
penghasil utama pendapatan perusahaan, karena itu arus kas biasanya berasal dari transaksi dan peristiwa lain yang mempengaruhi penetapan laba
Universitas Sumatera Utara
dan rugi bersih. Keterkaitannya dengan laba merupakan alasan untuk mengklasifikasikan arus kas tersebut sebagai arus kas operasi Dyckman,
Dukes dan Davis, 2000: 554. Penggunaan arus kas sebagai peramal mengenai dividen dikemudian
hari bertujuan untuk menghindari kelemahan-kelemahan dari penggunaan laba bersih sebagai indikator dalam kebijakan pembagian dividen. Salah
satu cara untuk mengatasi yang terjadi dalam proses alokasi adalah dengan penggunaan laba bersih yang ditekanan pada pelaporan mengenai cash flow
atau arus kas, yang dilengkapi dengan informasi yang lain dan klasifikasi- klasifikasi yang tepat, sehingga memungkinkan pembaca melakukan
prediksi mengenai masa yang akan datang.
b. Contoh Arus Kas Operasi
Contoh arus kas operasi dari aktivitas operasi menurut PSAK No. 2 IAI 2009 adalah sebagai berikut:
1 penerimaan kas dari penjualan barang dan jasa,
2 penerimaan kas dari royalty, komisi, dan pendapatan lain,
3 pembayaran kas kepada karyawan,
4 pembayaran kas kepada pemasok barang dan jasa,
5 penerimaan kas dan pembayaran kas oleh perusahaan asuransi
sehubungan dengan premi, klaim anuitas dan manfaat asuransi lainnya,
Universitas Sumatera Utara
6 pembayaran kas atau penerimaan kembali pajak penghasilan, kecuali
jika dapat didentifikasi secara khusus sebagai bagian dari aktivitas pendanaan dan investasi,
7 penerimaan dan pembayaran dari kontrak yang diadakan untuk
tujuan transaksi usaha dan perdagangan. Stice dan Skousen 2004: 320 menjelaskan berbagai aktivitas yang
masuk ke dalam aktivitas operasi adalah sebagai berikut: 1
kas masuk dari: a
penjualan barang dan jasa, b
penjualan efek yang diperdagangkan, c
pendapatan bunga, d
pendapatan dividen, 2
kas keluar untuk: a
pembelian persediaan, b
gaji dan upah, c
pajak, d
beban bunga, e
beban lainnya, f
pembelian efek. Dalam mempelajari laporan keuangan penekanannya adalah pada laba
bersih yang tercantum dalam laporan laba rugi. Laba Bersih perusahaan itu penting, akan tetapi arus kas lebih penting karena dividen harus dibayarkan
dalam bentuk kas dan kas diperlukan untuk membeli aset yang diperlukan
Universitas Sumatera Utara
untuk melanjutkan operasi. Walaupun demikian, arus kas dan laba bersih memiliki hubungan yang cukup erat. Arus kas bersih merupakan
penjumlahan dari laba bersih perusahaan, pendapatan nonkas dan beban nonkas. Sehingga makin besar laba bersih yang dihasilkan perusahaan,
semakin besar pula arus kas perusahaan. Laba bersih yang dimaksud pada penelitian ini adalah laba yang telah
disesuaikan dengan transaksi-transaksi nonkas, seperti beban penyusutan, beban amortisasi, penjualan kredit, beban gaji, beban pajak, beban bunga
yang belum dibayar, serta pembelian kredit. Laba bersih ini merupakan arus kas dari aktivitas operasi perusahaan yang dapat dilihat pada laporan arus
kas. Menurut White, et. Al. 2003:258 “For accountants, depreciation is
allocation process, not a valuation process. It is important, therefore, for analisity to differentiate between accounting depreciation and economic
depreciation”. Menurut Kieso, et al 2004:520 “depreciation is defined as the accounting process of allocation the cost of tangible assets to benefit
from the use of the asset”. Amortisasi juga merupakan akun beban non kas. Amortisasi untuk
menyesuaikan jumlah dari aktiva tak berwujud atau dengan kata lain untuk menyusutkan jumlah dari aktiva tak berwujud. Menurut Warren, et al
2002:371 “Amortization is the amount of cost to transfer expenses. Amortization result from the passage of time or a decline in the usefulness
of intangible assets”.
Universitas Sumatera Utara
Utang gaji adalah utang yang sudah menjadi beban tapi belum dibayarkan kerena belum tepat tanggal pembayarannya. Hal ini dikarenakan
perusahaan tutup buku tetapi pembayaran gaji belum dilakukan. Begitu juga dengan utang bunga dan utang pajak dimana pada saat perusahaan tutup
buku pembayaran belum dilakukan, tetapi sudah menjadi beban dan dicatat sebagai kewajiban perusahaan.
c. Kegunaan dan Kelemahan Arus Kas Operasi