Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ibu Dalam Pemberian ASI Eksklusif Di Kelurahan Bandar Selamat Lingkungan II Kecamatan Medan Tembung Tahun 2013
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IBU DALAM
PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KELURAHAN BANDAR
SELAMAT LINGKUNGAN II KECAMATAN MEDAN
TEMBUNG TAHUN
2013
RAHIMAH
125102031
KARYA TULIS ILMIAH
PROGRAM D-IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS
KEPERAWATAN UNIVERSITAS
SUMATERA UTARA
2013
(2)
(3)
(4)
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ibu Dalam Pemberian ASI Eksklusif Di Kelurahan Bandar Selamat Lingkungan II
Kecamatan Medan Tembung Tahun 2013
ABSTRAK
Rahimah
Latar Belakang : Keberhasilan menyusui didukung oleh persiapan psikologis yang dilakukan sejak kehamilan. Persiapan ini sangat berarti karena keputusan atau sikap ibu yang positif terhadap pemberian ASI harus sudah terjadi pada saat kehamilan, atau bahkan jauh sebelumnya.
Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi ibu dalam pemberian ASi Eksklusif di kelurahan Bandar selamat Lingkungan II Kecamatan Medan Tembung.
Metode penelitian : metode penelitian menggunakan desain deskriptif yang digunakan dalam penelitian ini dengan besar sampel sebanyak 43 orang.pengambilan sampel dengan menggunakan total sampling. Penelitian ini di lakukan di kelurahan bandar selamat lingkungan II. Analisa data adalah analisa univarit.
Hasil : Hasil penelitian menunjukkan mayoritas segi demografi berdasarkan usia ibu 20-25 tahun sebanyak 23 orang (53,4%), pekerjaan responden adalah IRT sebanyak 16 orang (37,2%), pendidikan responden dengan pendidikan SMA sebanyak 19 orang (44,1%), suku responden yaitu Jawa sebanyak 25 orang (58,2%), usia bayi 0-6 bulan sebanyak 32 orang (74,5%). Berdasarkan faktor yang mempengaruhui: sistem dukungan dan yang mendukung 43 orang (100%),lingkungan sosial dan budaya 39 orang (90,7%),pekerjaan sebanyak 21 orang(48,8%) pengetahuan responden 43 orang (100%).
Kesimpulan : Dari hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan faktor yang
mempengaruhi dilihat berdasarkan data demografi, sistem dukungan, lingkungan sosial dan budaya, pekerjaan, dan pengetahuan. Diharapkan adanya penyuluhan kepada tenaga kesehatan sehingga kesuksesan dalam ASI eksklusif akan tercapai.
(5)
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur peneliti ucapkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan hidayah-Nya, sehingga peniliti dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini sesuai dengan waktunya.
Karya Tulis Ilmiah ini diberi judul, “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Ibu Dalam Pemberian ASI Eksklusif Di Lingkungan II Kecamatan Medan
Tembung Tahun 2013”, disusun untuk memenuhi salah satu syarat dalam
menyelesaikan pendidikan pada Program D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.
Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini peneliti banyak mendapatkan bimbingan, masukan, dan arahan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini peneliti mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. dr. Dedi Ardinata, M.Kes, selaku Dekan Fakultas Keperawatan Universitas
Sumatera Utara.
2. Nur Asnah Sitohang S.Kep, Ns, M.Kep selaku ketua program studi D-IV Bidan
Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.
3. dr. Isti Ilmiati Fujiati, M.Sc (CM-FM) selaku pembimbing Karya Tulis Ilmiah yang telah memberikan bimbingan, bantuan, arahan selama penyusunan Karya Tulis Ilmiah.
4. Seluruh dosen dan staff / Karyawan program studi D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara yang telah banyak membantu peneliti dalam menyelesaikan studi.
(6)
5. Kepala lingkungan II Kelurahan Bandar Selamat yang telah memberikan izin kepada peneliti untuk melakukan penelitian.
6. Ayahanda Khairuddin dan Ibunda halimatussakdiyah tercinta yang telah telah banyak membantu baik moril, materi, maupun spritual sehingga peneliti dapat menyelesaikan pendidikan di Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.
7. Teman-teman program D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas
Sumatera Utara stambuk 2012 yang telah memberikan dukungan dan bantuan kepada peneliti.
Peneliti menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah ini masih terdapat kekurangan, untuk itu masukan dan saran yang membangun sangatlah diharapkan demi perbaikan dimasa yang akan datang. Akhirnya hanya kepada Allah peneliti berserah diri, semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Medan, Juli 2013 Peneliti
125102031 RAHIMAH
(7)
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ... i
DAFTAR ISI ...ii
DAFTAR LAMPIRAN ... iii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1
B. Perumusan Masalah ... 3
C. Tujuan Penelitian ... 4
1. Tujuan Umum ... 4
2. Tujuan Khusus ... 4
D. Manfaat Penelitian...4
1. Bagi Masyarakat Khususnya Ibu ... 4
2. Bagi Pelayanan Kebidanan ... 4
3. Bagi Perkrmbangan Ilmu Khususnya Ahan Kebidanan ... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. ASI Eksklusif ... 6
1. Definisi ... 6
2. Keunggulan ASI Eksklusif ... 6
B. Manfaat ASI Ekslusif ... 9
(8)
2. Manfaat ASI Bagi Ibu ... 10
3. Manfaat ASI Bagi Keluarga ... 11
4. Manfaat ASI Bagi Negara ... 12
C. Tujuh Langkah Keberhasilan Dalam Pemberian ASI ... 13
D. Faktor Yang Mempengaruhi Dalam Pemberian ASI Eksklusif 13 1. Sistem Dukungan ... 14
2. Lingkungan Sosial Dan Budaya ... 15
3. Pekerjaan ... 15
4. Pengetahuan ... 16
BAB III KERANGKA KONSEP A. Kerangka Konsep... 17
B. Definisi Operasional ... 18
BAB IV METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian ... 19
B. Populasi dan Sampel ... 19
C. Tempat Penelitian ... 19
D. Waktu Penelitian ... 20
E. Etika Penelitian ... 20
F. Instrument penelitian ... 20
G. Uji Validitas dan Reliabilitas ... 21
H. Alat Pengumpulan Data ... 21
I. Prosedur Pengumpulan Data ... 23
(9)
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN ... i
A. Hasil Penelitiaan ... 24
1. Analisa Univariat ... 24
2. Sistem Dukungan ... 26
a. Sistem dukungan dalam pemberian ... 26
b. ASI Eksklusif ... 26
c. Lingkungan Sosial dan Budaya ... 27
d. Lingkungan Sosial dan Budaya ... Dalam Pemberian ASI Eksklusif28 ... 28
e. Pekerjaan ... 29
f. Pekerjaan Dalam Pemberian ASI Eksklusif ... 29
g. Pengetahuan ... 30
h. Pengetahuan dalam pemberian ASI Ekslusif ... 31
i. B. Pembahasan ... 1. Interpretasi dan diskusi hasil.………...31
2. Keterbatasan peneltian………... 35
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan………....………...37
B. Saran ………...38
(10)
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Lembar Responden
Lampiran 2 : Kuesioner Lampiran 3 : Daftar Tabel Lampiran 4 : Daftar Skema
Lampiran 5 : Lembar pernyataan content validity Lampiran 6 : Lembar kuesioner
Lampiran 6 : Surat izin penelitian Lampiran 7 : Surat balasan penelitian Lampiran 8 : Out put analisi data Lampiran 9 : Master tabel
Lampiran 10 : Lembar konsultasi Lampiran 11 : Daftar riwayat hidup
(11)
DAFTAR SKEMA
(12)
DAFTAR TABEL
Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Data Demografi Responden
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ibu Dalam Pemberian ASI Eksklusif
di Kelurahan Bandar Selamat Lingkungan II Kecamatan Medan Tembung...25
Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Berdasarkan sistem dukungan Responden
Faktor-
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ibu Dalam Pemberian ASI Eksklusif
di Kelurahan Bandar Selamat Lingkungan II Kecamatan Medan Tembung...26
Tabel 5.3 Distribusi frekuensi berdasarkan sistem dukungan responden faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Ibu Dalam Pemberian ASI Eksklusif di Kelurahan Bandar Selamat Lingkungan II Kecamatan Medan Tembung...26
Tabel 5.4 Distribusi frekuensi berdasarkan Lingkungan Sosial dan Budaya
responden Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ibu Dalam Pemberian ASI Eksklusif
di Kelurahan Bandar Selamat Lingkungan II Kecamatan Medan Tembung...28
(13)
Tabel 5.5 Distribusi frekuensi berdasarkan Lingkungan Sosial dan Budaya responden Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ibu Dalam Pemberian ASI Eksklusif
di Kelurahan Bandar Selamat Lingkungan II Kecamatan Medan Tembung...28
...32
Tabel 5.6 Distribusi frekuensi berdasarkan Pekerjaan responden Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ibu Dalam Pemberian ASI Eksklusif
di Kelurahan Bandar Selamat Lingkungan II Kecamatan Medan Tembung...29
Tabel 5.7 Distribusi frekuensi berdasarkan pekerjaan responden Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ibu Dalam Pemberian ASI Eksklusif
di Kelurahan Bandar Selamat Lingkungan II Kecamatan Medan Tembung...30
Tabel 5.8 Distribusi frekuensi berdasarkan pengetahuan responden Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ibu Dalam Pemberian ASI Eksklusif di Kelurahan Bandar Selamat Lingkungan II Kecamatan Medan Tembung...31
Tabel 5.9 Distribusi frekuensi berdasarkan Lingkungan Sosial dan Budaya
responden Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ibu Dalam Pemberian ASI Eksklusif
di Kelurahan Bandar Selamat Lingkungan II Kecamatan Medan Tembung...31
(14)
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ibu Dalam Pemberian ASI Eksklusif Di Kelurahan Bandar Selamat Lingkungan II
Kecamatan Medan Tembung Tahun 2013
ABSTRAK
Rahimah
Latar Belakang : Keberhasilan menyusui didukung oleh persiapan psikologis yang dilakukan sejak kehamilan. Persiapan ini sangat berarti karena keputusan atau sikap ibu yang positif terhadap pemberian ASI harus sudah terjadi pada saat kehamilan, atau bahkan jauh sebelumnya.
Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi ibu dalam pemberian ASi Eksklusif di kelurahan Bandar selamat Lingkungan II Kecamatan Medan Tembung.
Metode penelitian : metode penelitian menggunakan desain deskriptif yang digunakan dalam penelitian ini dengan besar sampel sebanyak 43 orang.pengambilan sampel dengan menggunakan total sampling. Penelitian ini di lakukan di kelurahan bandar selamat lingkungan II. Analisa data adalah analisa univarit.
Hasil : Hasil penelitian menunjukkan mayoritas segi demografi berdasarkan usia ibu 20-25 tahun sebanyak 23 orang (53,4%), pekerjaan responden adalah IRT sebanyak 16 orang (37,2%), pendidikan responden dengan pendidikan SMA sebanyak 19 orang (44,1%), suku responden yaitu Jawa sebanyak 25 orang (58,2%), usia bayi 0-6 bulan sebanyak 32 orang (74,5%). Berdasarkan faktor yang mempengaruhui: sistem dukungan dan yang mendukung 43 orang (100%),lingkungan sosial dan budaya 39 orang (90,7%),pekerjaan sebanyak 21 orang(48,8%) pengetahuan responden 43 orang (100%).
Kesimpulan : Dari hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan faktor yang
mempengaruhi dilihat berdasarkan data demografi, sistem dukungan, lingkungan sosial dan budaya, pekerjaan, dan pengetahuan. Diharapkan adanya penyuluhan kepada tenaga kesehatan sehingga kesuksesan dalam ASI eksklusif akan tercapai.
(15)
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Upaya peningkatan pemberian Air Susu Ibu (ASI) berperan sangat besar terhadap pencapaian dua dari empat sasaran tersebut, yaitu menurunnya angka kematian bayi
dan menurunnya prevalensi gizi kurang pada anak balita. World Health
Organization/United Nations Children’s Fund (WHO/UNICEF), pada tahun 2003 melaporkan bahwa 60% kematian balita langsung maupun tidak langsung disebabkan oleh kurang gizi dan 2/3 dari kematian tersebut terkait dengan praktek pemberian makan yang kurang tepat pada bayi dan anak. Oleh karena itu penting sekali penerapan pola pemberian makan terbaik bagi bayi dan anak (Depkes RI, 2007).
Akhir-akhir ini, kebanyakan wanita di Indonesia, khususnya para ibu muda, gencar menggalakkkan ASI eksklusif. Tentunya hal ini merupakan kecendrungan yang sangat positif, karena kebutuhan makanan bayi pada bulan pertama setelah kelahiran memang diperoleh dari ASI. Sayangnya, fakta menunjukkan bahwa pemberian ASI eksklusif masih belum maksimal. Bahkan, sebagian ayah belum mengetahui pengertian ASI eksklusif, padahal dia adalah figure utama yang member dukungan kepada ibu dalam memberikan ASI eksklusif (Prasetyono, 2009 : 21).
Menyusui eksklusif enam bulan dan tetap diberikan ASi sampai umur 11 bulan saja di banding dengan makanan pendamping ASI pada usia enam bulan menurunkan kematian balita sebanyak 13% (Utami Roesli, 2008 )
Akhir-akhir ini, sebuah analisis menerangkan bahwa memberikan ASI eksklusif dapat menekan angka menyelamatkan 1,3 juta jiwa di seluruh dunia, termasuk 22% nyawa yang melayang setelah kelahiran. UNICEF menyatakan bahwa 30.000 kematian bayi di Indonesia dan 10 juta kematian anak balita di dunia setiap tahun
(16)
bisa di cegah melalui pemberian ASI eksklusif selama enam bulan sejak sejam pertama kelahiran (Prasetyono, 2009 : 29).
Air Susu Ibu bukanlah sekedar makanan tetapi sebagai penyelamat kehidupan. Setiap tahunnya lebih dari 25.000 bayi di Indonesia dan 1,3 juta bayi di seluruh dunia dapat diselamatkan dengan pemberian ASI eksklusif (Depkes RI, 2010).
Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar 2010, di Indonesia hanya 15,3 persen anak yang mendapatkan ASI Eksklusif. Angka ini masih jauh di bawah angka global yang juga rendah, di mana hanya 32,6 persen anak yang disusui eksklusif (Depkes RI, 2010)
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara pada tahun 2006 cakupan ASI Eksklusif di Sumatera Utara cuman 33.92% (Depkes RI, 2010).
Berdasarkan data dari Departemen Kesehatan Republik Indonesia tahun 2008 dalam Profil Kesehatan Indonesia 2007, bahwa wilayah Sumatera Utara tergolong memiliki persentase terendah (30,31%) untuk daerah perkotaan dan (30,01%) untuk daerah pedesaan dalam kategori anak umur 2-4 tahun yang pernah disusui selama ≥ 24 bulan setelah Propinsi Maluku (25,22%) di daerah perkotaan dan (19,35%) di daerah pedesaan. Berdasarkan Depkes RI angka tersebut masih di bawah angka indikator Indonesia sehat 2010 sebesar 80%.
Di Propinsi Sumatera Utara angka cakupan ASI eksklusif pada tahun 2007 sebesar 33 % dan mengalami penurunan jika dibandingkan dengan angka cakupan tahun 2006 sebesar 36%. (Dinkes Prop. Sumut, 2007).
Kota Medan dengan wilayah kerja 39 puskesmas dan 40 Pustu yang tersebar di 21 kecamatan mempunyai angka cakupan ASI eksklusif pada tahun 2006 sebesar 4,8
(17)
%, tahun 2007 sebesar 1,8%, dan pada tahun 2008 cakupan ASI eksklusif sebesar 3,04% (Dinkes Kota Medan, 2009).
Berdasarkan data yang diperoleh dari profil Dinas Kesehatan Kota Medan tahun 2008, cakupan ASI eksklusif tertinggi terdapat di Kecamatan Medan Labuhan (14,38%), kemudian Kecamatan Medan Area (11,75%) dan Kecamatan Medan Polonia (11,49%).
Berdasarkan hasil penelitian terdahulu menunjukkan mayoritas segi demografi berdasarkan pekerjaan pada ibu yang tidak bekerja 40 orang (71,4%), dan sumber informasi dengan tenaga kesehatan 44 orang (78,6%) , berdasarkan peran ayah dan yang mendukung 56 orang (100%), peran tenaga kesehatan yang mendukung 49 orang (87,5%), pengetahuan responden berada dalam klasifikasi baik 56 responden (100%)
Berdasarkan survey pendahuluan yang dilakukan peneliti dengan sepuluh ibu yang menyusui didapat empat ibu memberikan ASI eksklusif pada bayinya dan pada bulan ketujuh ibu tetap memberikan ASI sampai ASI-nya habis yang diberikan bersamaan dengan bubur atau makanan pendamping ASI (MP ASI) lainnya. Lima ibu memberikan ASI hanya sampai tiga bulan saja dan ditambah dengan susu formula, diantaranya empat ibu beralasan bahwa para ibu tidak mempunyai banyak waktu di rumah (bekerja) jadi hanya menyusui bayinya selama 1-2 bulan saja, satu ibu beralasan ASI tidak banyak keluar (ASI sedikit) dan menyusui hanya satu minggu dan satu ibu yang memberikan ASI sampai delapan bulan tetapi tidak diberikan secara eksklusif karena diberikan bergantian bersama susu formula dari hari pertama kelahiran bayi.
(18)
Berdasarkan uraian tersebut, maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi ibu dalam pemberian ASI eksklusif.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi ibu dalam pemberian ASI eksklusif.
2. Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus penelitian ini, antara lain :
a. Untuk mengetahui faktor- faktor yang mempengaruhi ibu dalam
pemberian ASI
b. Untuk mengetahui
berdasarkan data demografi responden.
faktor- faktor yang mempengaruhi ibu dalam pemberian ASI
c. Untuk mengetahui
Eksklusif berdasarkan sistem dukungan.
faktor- faktor yang mempengaruhi ibu dalam pemberian ASI Eksklusif
d. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi ibu dalam
pemberian ASI Eksklusif berdasarkan pengetahuan ibu lingkungan sosial dan budaya
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Masyarakat Khususnya Para Ibu
Penelitian ini digunakan juga untuk penyuluhan pemberian ASI eksklusif sehingga para ibu dan keluarga menyadari dan memahami pentingnya pemberian ASI eksklusif bagi pertumbuhan dan perkembangan bayi.
2. Bagi Pelayanan Kebidanan
Hasil penelitian dapat digunakan sebagai bahan masukan bagi pelayanan kebidanan untuk peningkatan cakupan program ASI eksklusif pemberian ASI
(19)
eksklusif dan lebih meningkatkan pengetahuan masyarakat dengan memberikan informasi tentang pentingnya pemberian ASI eksklusif pada bayi terutama faktor-faktor pendukung suksesnya pemberian ASI eksklusif
3. Bagi Perkembangan Ilmu Kebidanan Khususnya Asuhan Kebidanan
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan masukan pengetahuan dan informasi serta pengembangan bagi penelitian selanjutnya mengenai faktor-faktor penyebab suksesnya ibu memberikan ASI eksklusif.
(20)
BAB II
TUNJAUAN PUSTAKA
A. ASI Eksklusif1. Definisi
ASI Eksklusif adalah pemberian ASI (air susu ibu) sedini mungkin setelah persalinan, di berikan tanpa jadwal dan tidak diberi makanan lain, walaupun hanya air putih, sampai berumur 6 bulan (Purwanti, 2003: 3 ).
Asi eksklusif adalah bayi hanya di berikan ASI saja selama 6 bulan, tanpa tambahn cairan lain seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, dan air putih, serta tanpa tambahan makanan padat seperti pisang, bubur susu, biscuit, bubur nasi, dan nasi tim (Weni Kristiyani, 2009 : 23).
Menyusui sebaiknya di lakukan sesegera mungkin setelah melahirkan, menyusui dalam 1 jam pertama setelah melahirkan setiap kali bayi mau, tidak menggunakan botol dan dot (Proverawati, Rahmawati, 2010: 36).
Inisiasi Menyusu Dini (IMD) adalah perilaku pencarian puting payudara ibu sesaat setelah bayi lahir. Pada jam pertama, bayi berhasil menemukan payudara ibunya. Inilah awal hubungan menyusui antara bayi dan ibunya, yang akhirnya berkelanjutan dalam kehidupan ibu dan bayi (Prasetyono, 2009: 145).
ASI diberikan kepada bayi karena mengandung banyak manfaat dan kelebihan. Diantaranya ialah menurunkan risiko terjadinya penyakit infeksi, misalnya infeksi saluran pencernaan (diare), infeksi saluran pernafasan, dan infeksi telinga. ASI juga bisa menurunkan dan mencegah terjadinya penyakit noninfeksi, seperti penyakit alergi, obesitas, kekurangan gizi, asma, dan eksem. Selain itu, ASI dapat pula meningkatkan IQ dan EQ anak (Prasetyono, 2009: 27).
(21)
A. Beberapa keunggulan ASI antara lain :
1. ASI adalah makanan ideal bayi yang mengandung zat gizi lengkap yang tak
terganti susu lain. Kandungan ASI mencakup : protein, karbohidrat, lemak, dan minerla penting bagi anak.
2. Selain mudah dicerna bayi, ASI mengandung zat anti infeksi dan membantu
pertumbuhan otak si bayi.
3. Dengan memberikan ASI eksklusif risiko ibu terkena kanker payudara pun
berkurang.
4. ASI dapat menjadi kontrasepsi alami yang mencegah ibu mengalami
kehamilan dalam waktu singkat setelah kelahiran sebelumnya. Jika seorang ibu memberikan ASI ekslusif setidaknya selama 1 jam dalam 1 hari atau 6 kali selama masing-masing 10 menit, hal itu dapat memicu otak kecil sang ibu untuk memproduksi hormon prolaktin. Semakin banyak hormon prolaktin yang dihasilkan, akan semakin menekan ovulasi atau masa subur, sehingga bisa memperkecil terjadinya kehamilan walaupun sang ibu melakukan hubungan seksual (intercourse)
B. Unsur-unsur Nutrisi pada ASI Ekslusif
1. Hidrat arang
Hidrat arang dalam asi merupakan nutrisi yang vital untuk pertumbuhan sel saraf otak dan pemberi kalori untuk kerja sel-sel saraf, memudahkan penyerapan kalsium, mempertahankan faktor bifidus di dalam usus.
(22)
2. Protein
Protein dalam asi mengandung asam amino yang penting dalam pertumbuhan otak, artinya dapat mengurangi atau menurunkan kadar bilirubin yang tinggi dalam tubuh bayi.
3. Lemak
Kolesterol adalah bagian dari lemak yang penting. Kolesterol merupakan lemak yang meningkatkan pertumbuhan otak bayi. Dari hasil penelitian menunjukknan bahwa bayi yang diberi ASI eksklusif mempunyai kadar kolesterol yang tinggi.
4. Mineral
ASI eksklusif mengandung mineral yang lengkap, walaupun kadarnya relative rendah, tetapi cukup untuk bayi sampai umur 6 bulan.
5. Vitamin
ASI eksklusif mengandung vitamin yang lengkap. Vitamin yang cukup untuk 6 bulan sehingga tidak perlu di tambah kecuali vitamin K karena bayi baru lahir ususnya belum mampu membentuk vitamin K.
B. Manfaat ASI
1. Manfaat ASI bagi bayi
2. Dapat membantu memulai kehidupannya dengan baik. Bayi yang
mendapatkan ASI mempunyai kenaikan berat badan yang baik setelah lahir , pertumbuhan setelah periode prenatal baik, dan mengurangi kemungkinan obesitas. Frekuensi menyusui yang sering (tidak dibatasi) juga di buktikan
(23)
bermanfaat karena volume ASI yang dihasilkan lebih banyak sehingga penurunan berat badan bayi hanya sedikit.
3. Mengandung antibody
Mekanisme pembentukan antibodypada bayi adalah sebagai berikut : apabila ibu mendapat infeksi maka tubuh ibu akan membentuk antibody dan akian disalurkan dengan bantuan jaringan limfosit. Antibody di payudara disebut
mamae associated immunocompetent lymphoid tissue (BALT ) dan untuk
penyakit saluran pencernaan ditransfer melalui gut associated
immunocompetent lyimhoid tissue (GALT). Dalam tinja bayi yang mendapat ASI terdapat antibody terhadap bakteri E, coli dalam konsentrasi yang tinggi sehingga jumlah bakteri E. coli dalam tinja bayi tersebut juga rendah. Di dalam ASI kecuali antibody terhadap enteroktosin E. coli juga pernah di buktikan adanya antibody terhadap virus seperti rota virus, polio dan campak.
4. ASI mengandung komposisi yang kuat
Yaitu dari berbagai bahan makanan yang baik untuk bayi yaitu terdiri dari proporsi yang sangat seimbang dan cukup kuantitas semua zat gizi yang diperlukan untuk kehidupan 6 bulan pertama.
5. Mengurangi kejadian karies dentis
Insiden karies dentis pada bayi yang mendapat susu formula jauh lebih tinggi dibanding yang mendapat ASI, karena kebiasaan menyusui dengan botol dan dot terutama pada waktu akan tidur menyebabkan gigi lebih lama kontak dengan susu formula dan menyebabkan asam yang terbentuk akan merusak gigi.
(24)
6. Member rasa nyaman dan aman pada bayi dan adanya ikatan antara ibu dan bayi. Hubungan fisik ibu dan bayi baik untuk perkembangan bayi, kontak kulit bayi yang mengakibatkan perkembangan psikomotor maupun sosial yang lebih baik.
7. Terhindar dari alergi
Pada bayi baru lahir system igE belum sempurna. Pemberian susu formula akan merangsang aktivitas system ini dan dapat menimbulkan alergi
8. ASI meningkatkan kecerdasan bagi bayi
Lemak pada ASI adalah lemak tak jenuh yamg mengandung omega 3 untuk pematangan sel-sel otak sehingga jaringan otak bagi bayi yang mendapat ASI eksklusif akan tumbuh optimal dan terbebas dari rangsangan kejang sehingga menjadikan anak lebih serdas.
9. Membantu perkembangan rahang dan merangsang pertumbuhan gigi karena
gerakan menghisap mulut bayi pada payudara ( Kristiyanasari, 2009 : 17).
2. Manfaat ASI bagi ibu
1. Aspek kesehatan ibu
Isapan bayi pada payudara akan merangsang terbentuknya oksitosin oleh kelenjar hipofisis. Oksitosin dapat membantu involusi uterus dan mencegah terjadinya perdarahan pascapersalinan. Penundaan haid dan berkurangnya perdarahan pasca persalinan mengurangi prevalensi anemia defisiensi besi.
2. Aspek Keluarga Berencana
Menyusui secara murni (eksklusif) dapat menjarangkan kehamilan. Ditemukan rata-rata jarak kelahiran ibu yang menyusui adalah 24 bulan,
(25)
sedangkan yang tidak menyusui 11 bulan. Hormon yang mempertahankan laktasi bekerja menekan hormon ovulasi, sehingga dapat menunda kembalinya kesuburan. Ibu yang sering hamil kecuali menjadi beban bagi ibu sendiri, juga merupakan resiko tersendiri bagi ibu untuk mendapatkan penyakit seperti
anemia, risiko kesakitan dan kematian akibat persalinan. 3. Aspek Psikologis
Keuntungan menyusui bukan hanya bermanfaat untuk bayi, tetapi juga untuk ibu, ibu akan merasa bangga dan diperlukan, rasa yang dibutuhkan semua manusia (Kristiyanasari, 2009 : 20 ).
3. Manfaat ASI bagi Keluarga
1. Aspek Ekonomi
ASI tidak perlu dibeli, sehingga dana yang seharusnya digunakan untuk membeli susu formula dapat digunakan untuk keprluan lain dan penghematan juga disebabkan karena bayi yang mendapat ASI lebih jarang sakit sehingga mengurangi biaya berobat
2. Aspek Psikologis
Kebahagiaan keluarga bertambah, karena kelahiran lebih jarang, sehingga suasana hati ibu lebih baik dan dapat mendekatkan hubungan bayi dan
3. Aspek Kemudahan
Menyusui sangat praktis sehingga bisa diberikan di mana saja dan kapan saja. Keluarga tidak perlu repot menyediakan air masak, botol, dan dot yang harus selalu dibersihkan dan tidak perlu meminta pertolongan orang lain ( Kristiyanasari, 2009 : 22).
4. Manfaat ASI bagi Negara
(26)
Adapun faktor protektif dan nutrient yang sesuai dalam ASI menjamin status gizi bayi baik, serta kesakitan dan kematian anak menurun. Beberapa penelitian epidemiologis menyatakan bahwa ASI melindungi bayi dan anak dari penyakit infeksi, misalnya diare dan infeksi pernapasan akut bagian bawah.
2. Mengurangi Subsidi untuk Rumah Sakit
Subsidi untuk rumah sakit berkurang, karena rawat gabung akan memperpendek lama rawat ibu dan bayi, mengurangi komplikasi persalinan
nosokomial serta mengurangi biaya yang diperlukan untuk perawatan anak sakit. Anak yang mendapatkan ASI lebih jarang dirawat di rumah sakit dibandingkan anak yang mendapat susu formula.
3. Mengurangi Devisa untuk Membeli Susu Formula
ASI dapat dianggap sebagai kekayaan nasional. Jika semua ibu menyusui, diperkirakan dapat menghemat devisa sebesar Rp. 8,6 milyar yang seharusnya dipakai untuk mensubsidi susu formula .
4. Meningkatkan Kualitas Generasi Penerus Bangsa
Anak yang mendapat ASI dapat tumbuh kembang secara optimal, sehingga kualitas generasi penerus bangsa akan terjamin (Kristiyanasari, 2009 : 24 )
E. Tujuh Langkah Keberhasilan Pemberian ASI Eksklusif
a. Mempersiapkan payudara bila diperlukan b. Mempelajari ASI dan tatalaksana menyusui
c. Menciptakan dukungan keluarga, teman, dan sebagainya
d. Memilih tempat melahirkan yang “sayang bayi” seperti “rumah sakit sayang bayi” atau “rumah bersalin sayang bayi”
(27)
f. Mencari ahli persoalan menyusui, seperti klinik laktasi atau konsultasi untuk persiapan apabila kita menemui kesukaran.
g. Menciptakan suatu sikap yang positif tentang ASI dan menyusui (Arini H, 2012 : 74).
F. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ibu Tidak Memberikan Asi
Eksklusif
Dalam kenyataan, pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan tidak sederhana yang di bayangkan. Beberapa kendala dapat timbul dalam upaya memberikan ASI eksklusif selama enam bulan pertama kehidupan bayi. Akan tetapi dengan motivasi ibu yang kuat, pengetahuan dasar yang dimiliki ibu, serta usaha yang terus-menerus, sabar dan tekun serta di dukung oleh fasilitas persalinan SAYANG BAYI tidak mustahil pemberian ASI eksklusif dapat berhasil (IDAI , 2008 : 136).
(28)
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi pemberian ASI Eksklusif pemberian ASI adalah :
1. Sistem dukungan
Proses menyusui bukanlah semata-mata proses antara ibu dan bayi saja. Seorang ayah dan keluarga yang mengelilingi ibu sangat menentukan keberhasilan menyusui. Bahkan proses memberikan ASI itu sendiri memiiliki aspek psikologi dan rohaniah antara ibu, bayi, seorang ayah dan keluarga, bukan sekedar tempel dan biarkan bayi menyusui saja.
a. Dukungan ayah .
Suami (ayah) juga berperan sebagai pencari nafkah, pendidik, pelindung, dan memberi rasa aman, sebagai kepala keluarga, sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya (Madhi, 2009). Para suami (ayah) mempunyai peran memberi dukungan dan ketenangan bagi ibu yang sedang menyusui. Dalam praktek sehari-hari tampaknya peran ayah
sangat menentukan keberhasilan menyusui (breastfeeding father). Hal ini
mencakup seberapa jauh keterampilan masing-masing ayah maupun ibu dalam menata dirinya dalam mengelola stres (Hegar dan Suradi, 2008 :166).
b. Dukungan keluarga
Banyak kejadian kegagalan menyusui hanyalah karena masalah kurangnya pengertian atau penerangan, baik dari si ibu sendiri atau pengaruh dari anggota keluarga. Tetapi mungkin saja memang ada masalah fisik atau penyakit yang diderita sang ibu ataupun sang bayi. Hal ini bisa juga karena salah saran ataupun komunikasi kurang dari pihak petugas kesehatan kepada ibu dan keluarga. Keluarga perlu di rangkai informasikan bahwa seorang ibu perlu dukungan dan bantuan keluarga agar ibu berhasil menyusui, misalnya dengan menggantikan
(29)
untuk sementara tugas rumah tangga ibu seperti memasak, mencuci membersihkan rumah. Ibu dan bayi memerlukan waktu berkenalan ( Arini H, 2012: 76).
2. Lingkungan dan Sosial budaya
Faktor lain yang berpengaruh terhadap pemberian ASI adalah sikap ibu terhadap lingkungan sosialnya dan kebudayaannya dimana dia dididik. Apabila pemikiran tentang menyusui dianggap tidak sopan, maka “let down reflek” (reflek keluar) akan terhambat. Sama halnya dengan dari pengalaman-pengalaman orang terdahulu yaitu dengan ungkapan yang biasa di ucapkan : “ dulu waktu kecil, umur 2 bulan di kasih pisang kerok atau bubur susu, tidak apa-apa, anak kamu di beri saja seperti itu “ (Arini H, 2012 : 74 )
3. Pekerjaan
Merasa pemberian ASI kurang praktis bagi ibu bekerja dan stres akibat dukungan suami terhadap pemberian ASI sebagai makanan terbaik dan akhirnya akan kurangnya kuantitas produksi ASI (Hegar dan Suradi 2008, hlm. 166).
Seringkali alasan pekerjaan membuat seseorang ibu berhenti menyusui. Sebenarnya ada beberapa cara yang dapat dianjurkan pada ibu menyusui yang bekerja seperti yang diungkapkan oleh Perinasia 2003: yaitu, susuilah bayi sebelum ibu bekerja, ASI dikeluarkan untuk persediaan di rumah sebelum berangkat kerja, ASI dapat disimpan dilemari pendingin dan dapat diberikan pada bayi saat ibu bekerja, dengan cangkir. Pada saat ibu di rumah, sesering mungkin bayi disusui, dan ganti jadwal menyusuinya sehingga banyak menyusui di malam hari. Keterampilan mengeluarkan ASI dan merubah jadwal menyusui sebaiknya telah mulai dipraktekkan sejak satu bulan sebelum kembali bekerja.
(30)
Minum dan makan makanan yang bergizi dan cukup selama bekerja dan selama menyusui bayinya ( Perinasia, 2003: 5 ).
4. Pengetahuan ibu
Pengalaman menyusui pada kelahiran anak sebelumnya, kebiasaan menyusui dalam keluarga atau dikalangan kerabat, pengetahuan ibu dan keluarganya tentang manfaat ASI, juga sikap ibu terhadap kehamilannya (diinginkan atau tidak) berpengaruh terhadap keputusan ibu, apakah ia akan menyusui atau tidak ( Perinasia, 2003: 1 ).
Pengetahuan ibu saat menentukan keberhasilan menyusui. Ibu yang tidak mempunyai keyakinan mampu memproduksi ASI umumnya akhirnya memang produksi ASI berkurang, stress, khawatir (IDAI, 2008 : 139)
(31)
BAB III
KERANGKA KONSEP
A. Kerangka Konsep
Kerangka konsep dalam penelitian ini menggambarkan ibu – ibu yang memberi ASI di desa Gampong Teungoh Langsa yang dilihat berdasarkan beberapa faktor seperti data demografi, system dukungan, pengetahuan ibu, promosi susu formula dan makanan tambahan. Untuk lebih jelasnya dibutuhkan kerangka konsep sebagai berikut:
Skema 1. Skema Kerangka Konsep
Faktor- faktor dalam pemberian ASI Eksklusif: 1. Data demografi ibu
2. Sistem Dukungan
3. Lingkungan sosial dan budaya 4. Pekerjaan
5. Pengetahuan
Pemberian ASI eksklusif
(32)
B. Definisi Operasional
No Variabel
Penelitian
Definisi Operasional
Alat ukur Cara ukur Hasil ukur Skala
ukur
1. Sistem
dukungan Dukungan dan motivasi suami atau keluarga kepada ibu dalam proses keberhasilan pemberian ASI. Kuesioner yang terdiri dari 5 soal Pengisian kuesioner oleh responden
1= ya (score 3-5)
0= tidak (score
Nominal
<2 )
2. Lingkungan
sosial dan budaya Lingkungan sosial dan budaya berpengaruh terhadap pemberian ASI Kuesioner yang terdiri dari 5 soal Pengisian kuesioner oleh responden
1= ya (score 3-5)
0= tidak (score
Nominal
<2 )
3. Pekerjaan Aktivitas
sehari-hari yang di lakukan pada saat menyusui Kuesioner yang terdiri dari 5 soal Pengisian kuesioner oleh responden
1= ya (score 3-5)
0= tidak (score
Nominal
<2 )
4. Pengetahuan Pengetahuan
yang dimiliki ibu selama pemberian ASI Kuesioner yang terdiri dari 5 soal Pengisian kuesioner oleh responden
1= ya (score 3-5)
0= tidak (score
Nominal
(33)
BAB IV
METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah bersifat penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan cross sectional yang bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor
B. Populasi dan Sampel
yang mempengaruhi ibu dalam pemberian ASI Eksklusif di Lingkungan II Bandar Selamat Kecamatan Medan Tembung Tahun 2012.
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah ibu yang mempunyai bayi usia 0-12 bulan di Kelurahan Bandar Selamat Lingkungan 2 Kecamatan Medan Tembung sebanyak 43 orang .
2. Sampel
Pengambilan sampel dalam penelitan ini menggunakan total sampling yaitu jumlah semua ibu yang mempunyai bayi usia 0-12 bulan di Kelurahan Bandar Selamat Lingkungan 2 Kecamatan Medan Tembung sebanyak 43 orang.
C. Tempat Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di kelurahan Bandar Selamat Lingkungan II Kecamatan Medan Tembung.
(34)
Penelitian dilakukan februari sampai dengan maret 2013 di Lingkungan II Bandar Selamat Kecamatan Medan Tembung Tahun 2013.
E. Etika Penelitian
Dalam melakukan penelitian ini, peneliti mendapatkan izin dari ketua program studi D IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatra Utara, kemudian peneliti mengajukan permohonan izin penelitian kepada Kepala lingkungan kelurahan Bandar selamat. Dalam penelitian ini terdapat beberapa hal yang berkaitan dengan permasalahan etik, yaitu : penelitian memberikan penjelasan kepada calon responden tentang tujuan dan prosedur pelaksanaan penelitian. Apabila calon responden bersedia, maka calon responden di persilahkan untuk menandatangani informed consent. Tetapi jika calon responden tidak bersedia, maka calon responden berhak untuk menolak dan mengundurkan diri. Responden juga berhak mengundurkan diri selama proses pengumpulan data berlangsung, dan tidak ada ibu yang menolak dan mengundurkan diri. Kerahasiaan catatan mengenai data responden dijaga dengan cara tidak menuliskan nama responden pada instrumen penelitian, tetapi menggunakan inisial. Data-data yang diperoleh dari responden juga hanya digunakan untuk kepentingan penelitian
F. Instrumen Penelitian
Dalam melaksanakan penelitian ini penulis menggunakan instrument berupa lembar kuesioner/angket yang disusun sendiri oleh peneliti dengan arahan dari pembimbing. Kuesioner untuk data demografi responden meliputi umur, suku dan pendidikan.
Koesioner tentang faktor- faktor yang mempengaruhi terjadinya sunat perempuan pada anak terdiri dari faktor system dukungan (pertanyaan 1-5), faktor lingkungan sosial dan budaya (1-5), faktor pekerjaan (1-5), faktor pengetahuan (1-5). Bentuk
(35)
pertanyaan dengan jawaban ya atau tidak. Nilai 1 untuk jawaban “ya” dan nilai 0 untuk jawaban “tidak” (Nursalam,2003).
G. Uji Validitas dan Uji Reabilitas
Uji validitas akan dilakukan dengan cara content validity sebanyak dua kali yaitu dengan cara melakukan konsultasi pada dosen pembimbing dan dosen kebidanan yaitu Hj. Juliani, SST, MARS, sehingga diperoleh pendapat lain dokter tersebut tentang instrumen penelitian. Sehingga instrument yang digunakan tersebut dinyatakan valid dan mampu mengukur variabel yang akan diukur. Nilai CVI (Content Validity Index) dari instrumen penelitian yang didapat dari content validity
pada pertanyaan faktor-faktor yang mempengaruhi ibu dalam pemberian ASI Eksklusif yaitu 0,7.
Sedangkan uji reliabilitas instrument akan dilakukan untuk mengetahui konsistensi alat ukur, apakah alat pengukuran yang digunakan dapat diandalkan. Uji reliabilitas dengan cronbach’s alpha yang diolah melalui program komputerisasi. Apabila nilai cronbach’s alfa nya lebih dari 0.6 maka dinyatakan reliabel. Untuk sistem dukungan, lingkungan sosial dan budaya, pekerjaan dan pengetahuan.
H. Alat Pengumpulan Data
Instrumen yang digunakan adalah kuesioner sebagai alat pengumpulan data, yang berisikan kuesioner faktor - faktor yang mempengaruhi ibu dalam pemberian ASI Eksklusif yang meliputi data demografi, system dukungan, lingkungan sosial dan budaya, pekerjaan, dan pengetahuan yang disusun oleh peneliti dan dikonsultasikan kepada pembimbing. Alat pengumpulan data terdiri dari lima bagian yaitu bagian pertama data demografi bagian kedua system dukungan, bagian ketiga lingkungan dan sosial budaya , bagian kempat pekerjaan, bagian kelima pengetahuan.
(36)
Kuesioner ini berisi pertanyaan untuk mengetahui faktor - faktor dalam pemberian ASI Eksklusif berdasarkan data demografi.
Bagian kedua untuk mengetahui faktor-faktor dalam pemberian ASI berdasarkan system dukungan, lingkungan sosial dan budaya, pekerjaan, dan pengetahuan. Bagian ini terdiri dari dua puluh pertanyaan dengan menggunakan skala Guttman. Dimana untuk setiap pertanyaan diberikan nilai tertinggi 5 dan terendah adalah 0, jika ibu menjawab Ya mendapatkan nilai satu, sebaliknya jika ibu menjawab Tidak mendapatkan nilai nol.
Untuk mendapatkan kriteria digunakan perhitungan berikut :
1. Menetukan skor terbesar dan terkecil. Skor terbesar : 5. Skor terkecil : 0; 2. Menentukan nilai rentang (R). Rentang = skor terbesar-skor terkecil=5-0; 3. Menentukan nilai panjang kelas (i).
4. Panjang kelas (i) = Rentang (R) = 5/2 = 2,5 Banyaknya kelas
5. Menentukan skor kategori :
Mendukung : Jika responden memiliki skor 3-5 Tidak mendukung : Jika responden memiliki skor <2
I. Prosedur Pengumpulan Data
Setelah mendapat izin penelitian dari fakultas. Peneliti membawa surat permohonan izin penelitian kepada Kepala Lingkungan II Kelurahan Bandar Selamat Kecamatan Medan Tembung. Setelah mendapat surat balasan berupa izin untuk meneliti, kemudian peneliti mendatangi desa Bandar selamat lingkungan 2 untuk meminta data ibu yang mempunyai bayi 0-12 bulan tersebut.
(37)
Langkah selanjut nya peneliti meminta bantuan kepada adik perempuan kepala lingkungan untuk membantu proses penelitian mendatangi ibu yang mempunyai bayi 0-12 bulan tersebut. Lalu peneliti menjelaskan dan memberitahu maksud dan tujuan serta manfaat penelitian nya dan membagikan kuesioner kepada 43 responden yang mempunyai bayi 0-12 bulan. Dari 43 responden tidak ada satu pun responden yang mengundurkan diri sehingga tidak adaresponden yang dikeluarkan dari penelitian.
I. Analisis Data
Semua data terkumpul dilakukan analisis data kembali dengan memeriksa semua kuesioner apakah jawaban sudah lengkap atau benar (editing). Kemudian data diberi
kode (coding) untuk memudahkan peneliti dalam melakukan analisis data dan
pengolahan data serta pengambilan kesimpulan data yang dimasukkan ke dalam bentuk tabel. Entry data dalam komputer dan dilakukan dengan menggunakan teknik komputerisasi. Tahap terakhir dilakukan cleaning yakni pemeriksaan semua data yang telah dimasukkan kedalam program komputer guna menghindari terjadinya kesalahan. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis univariat untuk mengetahui frekuensi dan presentasi data yang diperoleh dari hasil pengumpulan data disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi.
(38)
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil PenelitianHasil penelitian dan pembahasan penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi ibu dalam pemberian ASI Eksklusif. Pada bab ini diuraikan hasil penelitian dan pembahasan penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi ibu dalam pemberian ASI Eksklusif di Lingkungan II Bandar Selamat Kecamatan Medan Tembung Tahun 2013. Penelitian ini dilakukan mulai februari –april 2013 sebanyak 43 ibu yang mempunyai bayi 0-12 bulan yang meberikan ASI Eksklusif.
Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi ibu dalam pemberian ASI Eksklusif, peneliti menggunakan kuesioner yang berisi 20 pertanyaan untuk semua faktor.
1. Analisis univarit
Analisis univarit ini bertujuan mendeskripsikan karakter masing-masing variable yang diteliti. Pada penelitian ini data demografi responden mencakup : usia, pekerjaan, suku, pemdidikan, usia bayi. Dan melihat faktor-faktor yang mempengaruhi pemberian ASI Eksklusif.
Dari hasil menunjukkan bahwa sebagian besar responden berusia 20-25 tahun sebanyak 23 orang (53,4%),. Berdasarkan pekerjaan sebagian besar responden adalah IRT sebanyak 23 orang (53,5%). Berdasarkan suku mayoritas responden adalah Jawa sebanyak 25 orang (58,1%). Berdasarkan pendidikan sebagian besar responden adalah SMA sebanyak 19 orang (44,2 %). Berdasarkan responden adalah SMA sebanyak 19
(39)
orang (44,2 %). Dan berdasarkan usia bayi 0-6 bulan sebanyak 32 orang ( 74,4%). Data di sajikan dapat dilihat pada tabel 5,1berikut ini :
Tabel 5.1:
Distribusi Responden Berdasarkan Data Demografi Responden Faktor-Faktor Yang M,Empengaruhi Ibu Dalam Pemberian Asi Eksklusif Di Kelurahan Bandar Selamat Lingkungan Ii Kecamatan
Medan Tembung
Karakteristik Frekuensi Persentase (%) Usia :
- 20 – 25 tahun
- 26 – 30 tahun
- 31 – 35 tahun
23 12 8 53,4 28 16,6
Total 43 100
Tingkat pendidikan
- SD / SMP
- SMA
- Perguruan tinggi
14 19 10 32.6 44,2 23,3
Total 26 100
Pekerjaan - Wiraswasta - IRT - Buruh - Pedagang 6 23 7 7 14,0 53,5 16,3 16,3
Total 26 100
(40)
- Jawa - Batak 25 18 58,1 41,9
Total 26 100
usia bayi - 0-6 - 7-12 32 11 74.4 25,6
Total 26 100
a. Sistem Dukungan
Berdasarkan hasil penelitian, distribusi jawaban responden tentang sistem dukungan baik dukungan suami dan keluarga dalam mendukung ASI Eksklusif, mayoritas responden menjawab ya pada pertanyaan nomor 1 yaitu 43 orang ( 100 %), pertanyaan nomor 2 yaitu 42 orang (97,7%), pertanyaan nomor 3 yaitu 39 orang ( 90,7%), pertanyaan nomor 4 yaitu 40 orang (93,0%), dan pertanyaan 5 yaitu 43 orang (100 %). Dapat dilihat dari tabel 5.2 di bawah ini :
Tabel 5.2
Distribusi frekuensi berdasarkan system dukungan responden faktor-faktor yang mempengaruhi ibu dalam pemberian ASI Eksklusif
di Kelurahan Bandar Selamat Lingkungan II Kecamatan Medan Tembung No. Pertanyaan
Jawaban
Ya Tidak
f % f %
1 ibu mendapat dukungan dari suami pada saat
memberikan ASI
43 100 0 0
2 pada saat ibu menyusui bayinya keluarga
memberikan acupan makanan yang baik untuk menyusui
42 97,7 1 2,3
3 pada saat ibu menyusui bayi suami ikut serta mendampingi
39 90,7 4 9,3
4 pada saat menyusui keluarga turut membantu
pekerjaan rumah
(41)
5 pada saat saya merasakan kesulitan suami ikut serta dalam mendampingi
43 100 0 0
b. Sistem dukungan
Berdasarkan perhitungan sesuai kategori yang ditetapkan, sistem dukungan dalam pemberian ASI eksklusif pada ibu yang memiliki bayi 0-12 bulan sebanyak 43 orang (100%). Kategori tidak tidak ditemukan (0%). Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 5.3
Tabel 5.3
Distribusi frekuensi berdasarkan sistem dukungan responden faktor-faktor yang mempengaruhi ibu dalam pemberian ASI Eksklusif
di Kelurahan Bandar selamat Lingkungan II Kecamatan medan Tembung Tahun 2013
sistem dukungan F %
Tidak
ya
0
43
0
100
Total 43 100
c. Lingkungan Sosial Dan Budaya
Berdasarkan hasil penelitian, distribusi jawaban responden tentang lingkungan sosial dan budaya dalam mendukung ASI Eksklusif , mayoritas
(42)
responden menjawab ya pertanyaan nomor 1yaitu 39 orang ( 90,7 %), pertanyaan nomor 2 yaitu 39 orang (90,7%), pertanyaan nomor 3 yaitu 29 orang (67,4%), pertanyaan nomor 4 yaitu 31 orang ( 72, 1%), dan pertanyaan nomor 5 yaitu 17 orang (39,5%). Dapat dilihat pada tabel 5.4 dibawah ini :
Tabel 5.4
Distribusi frekuensi Berdasarkan Lingkungan Sosial Dan Budaya Responden Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ibu Dalam Pemberian ASI Eksklusif Di Kelurahan Bandar Selamat Lingkungan II Kecamatan Medan Tembung tahun
2013
No. Pertanyaan
Jawaban
Ya Tidak
f % f %
1 setelah ibu melahirkan apakah ibu langsung memberikan ASI (IMD)
39 90,7 4 9,3
2 ibu kurang yakin bahwa dirinya mampu
memproduksi ASI yang cukup
39 90,7 4 9,3
3 menurut ibu apakah ibu perlu memberikan
makanan selain ASI
29 67,4 14 32,6
4 memberikan ASI tidak merusak payudara 31 72,1 12 27,9
5 pemberian pisang di benarkan pada bayi umur 3
bulan
17 39,5 26 60,5
d. Lingkungan sosial dan budaya
Berdasarkan perhitungan sesuai kategori yang ditetapkan, lingkungan sosial dan budaya dalam pemberian ASI eksklusif pada ibu yang memiliki bayi 0-12 bulan sebanyak 39 orang (90,7%). Kategori tidak 4 (9,3%). Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 5.5
(43)
Tabel 5.5
Distribusi frekuensi berdasarkan lingkungan sosial dan budaya responden faktor-faktor yang mempengaruhi ibu dalam pemberian ASI
Eksklusif
di Kelurahan Bandar selamat Lingkungan II Kecamatan medan Tembung Tahun 2013
e.
lingkungan sosial dan budaya F %
Tidak
ya
4
39
9,3
90,7
Total 43 100
E. Pekerjaan
Berdasarkan hasil penelitian, distribusi jawaban responden pekerjaan dalam
mendukung ASI Eksklusif , mayoritas responden menjawab ya pertanyaan
nomor 1 yaitu 20 orang ( 46,5 %), pertanyaan nomor 2 yaitu 15 orang ( 34,9%), pertanyaan nomor 3 yaitu 19 orang (44,2%), pertanyaan nomor 4 yaitu17 orang ( 39,5%), dan pertanyaan nomor 5 yaitu 21 orang (48,8%). Dapat dilihat pada tabel 5.6 dibawah ini
Tabel 5.6
Distribusi frekuensi Berdasarkan Pekerjaan Responden Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ibu Dalam Pemberian ASI Eksklusif
Di Kelurahan Bandar Selamat Lingkungan II Kecamatan Medan Tembung No. Pertanyaan
Jawaban
Ya Tidak
f % f %
1 pada saat ibu bekerja apakah bayi dibawa 20 46,5 23 53,5
2 ibu memperkenalkan susu formula sewaktu cuti
bekerja ibu berakhir
(44)
3 menurut ibu pekerjaan dapat menghalangi dalam pemberian ASI
19 44,2 24 55,8
4 pada saat ibu bekerja apakah ibu memberikan
jadwal tertentu dalam pemberian ASI
17 39,5 26 60,5
5 saat ibu bekerja ibu memompa ASI untuk bayi
yang ditinggalkan
21 48,8 22 51,2
F. Pekerjaan
Berdasarkan perhitungan sesuai kategori yang ditetapkan, pekerjaan dalam pemberian ASI eksklusif pada ibu yang memiliki bayi 0-12 bulan sebanyak 21 orang ( 48,8%). Kategori tidak sebanyak 22 (51,2 %). Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 5.7
Tabel 5.7
Distribusi frekuensi berdasarkan pekerjaan responden faktor-faktor yang mempengaruhi ibu dalam pemberian ASI Eksklusif
di Kelurahan Bandar selamat Lingkungan II Kecamatan medan Tembung Tahun 2013
pekerjaan F %
Tidak
ya
22
21
51,2
48,8
(45)
G. Pengetahuan
Berdasarkan hasil penelitian, distribusi jawaban responden pengetahuan
dalam mendukung ASI Eksklusif , mayoritas responden menjawab ya
pertanyaan nomor 1 yaitu 43 orang ( 100 %), pertanyaan nomor 2 yaitu 31 orang ( 100%), pertanyaan nomor 3 yaitu 40 orang (93,0%), pertanyaan nomor 4 yaitu 40 orang ( 93,0%), dan pertanyaan nomor 5 yaitu 43 orang (100%). Dapat dilihat pada tabel 5.8 dibawah ini :
Tabel 5.8
Distribusi frekuensi Berdasarkan Pengetahuan Responden Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ibu Dalam Pemberian ASI Eksklusif
Di Kelurahan Bandar Selamat Lingkungan II Kecamatan Medan Tembung No. Pertanyaan
Jawaban
Ya Tidak
f % f %
1 kandungan ASI mengandung zat lemak,
karbihidrat, vitamin
43 100 0 0
2 manfaat ASI bagi bayi adalah dapat
menyebabkan pertumbuhan tubuh dan otak yang baik
43 100 0 0
3 kolostrum sangat bagus buat bayi karena berguna sebagai peningkatan daya tahan bayi
40 93,0 3 7,0
4 makanan yang dikonsumsi ibu sangat
berpengaruh terhadap jumlah produksi bayi
43 100 0 0
5 memberikan ASI Eksklusif minimal 12 kali atau
sesuai dengan kebutuhan bayi
43 100 0 0
h. Pengetahuan
Berdasarkan perhitungan sesuai kategori yang ditetapkan pengetahuan dalam pemberian ASI eksklusif pada ibu yang memiliki bayi 0-12 bulan sebanyak 43 orang (100%). Kategori tidak tidak ditemukan (0%). Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 5.9
Tabel 5.9
Distribusi frekuensi berdasarkan pengetahuan responden faktor-faktor yang mempengaruhi ibu dalam pemberian ASI Eksklusif
(46)
di Kelurahan Bandar selamat Lingkungan II Kecamatan medan Tembung Tahun 2013
Pengetahuan F %
Tidak
ya
0
43
0
100
Total 43 100
C. Pembahasan
dari hasil penelitian diatas akan diuraikan pembahsan tentang faktor yang mempengaruhi ibu dalam pemberian ASI Eksklusif
a. Data demografi
Berdasarkan usia, di dapatkan bahwa rata-rata usia responden 20-25 tahun yaitu sebanyak 23 orang (53,4%), berdasarkan pekerjaan responden adalah IRT sebanyak 16 orang (37,2%). Berdasarkan pendidikan responden dengan pendidikan SMA sebanyak 19 orang (44,1%). Berdasarakan suku responden yaitu Jawa sebanyak 25 orang (58,2%). Sedangkan berdasarkan usia bayi 0-6 bulan sebanyak 32 orang (74,5%).
Hal ini juga di tegaskan oleh teori yang dikemikakan Notoadmojo, (2007) yaitu umur , pendidikan , pekerjaan dan suku merupakanvariabel yang selalu diperhatikan dalam penyelidikan-penyelidikan deskriptif.
b. Sitem dukungan
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan di peroleh data dari 43 responden pertanyaan nomor 1, 2 dam 5 sebanyak 43 orang (100%), dan
(47)
Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan Yuliarti (2010) yaitu keberhasilan dalam proses menyusui juga ditentukan oleh dukungan baik dukungan dari suami/ayah maupun keluarga.
Banyak kejadian kegagalan menyusui hanyalah karena masalah kurangnya pengertian atau penerangan, baik dari si ibu sendiri atau pengaruh dari anggota keluarga. Tetapi mungkin saja memang ada masalah fisik atau penyakit yang diderita sang ibu ataupun sang bayi. Hal ini bisa juga karena salah saran ataupun komunikasi kurang dari pihak petugas kesehatan kepada ibu dan keluarga.
Keluarga perlu di rangkai informasikan bahwa seorang ibu perlu dukungan dan bantuan keluarga agar ibu berhasil menyusui, misalnya dengan menggantikan untuk sementara tugas rumah tangga ibu seperti memasak, mencuci membersihkan rumah. Ibu dan bayi memerlukan waktu berkenala.
Hal ini juga ditegaskan oleh Hegar dan Suradi (2008) yaitu proses menyusui bukanlah semata-mata proses antara ibu dan bayi saja. Seorang ayah dan keluarga sangat menentukan keberhasilan menyusui. Bahkan proses memberikan ASi eksklusif itu sendiri memiliki aspek psikologis dan rohaniah antara ibu, bayi dan ayah maupun keluarga mempunyai peran memberikan dukungan dan ketenangan bagi ibu yang sedang menyusui.
c. Lingkungan sosial dan budaya
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan di peroleh data dari 43 responden menjawab pertanyaan nomor 1 sebanyak 39 orang (90,7%),
(48)
pertanyaan nomor 2 sebanyak 39 orang (90,7%), pertanyaan nomor 3 sebanyak 29 orang ( 64, 4%), pertanyaan nomor 4 sebanyak 31 orang ( 72,1%), dan pertanyaan nomor 5 sebanyak 17 orang (39,5%).
Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh purnami (2008) tentang faktor kepercayaan keluarga/lingkungan seperti member makanan pengganti AS Iberupa susu formula, bubur, pisang dan makanan padat lainnyasebelum bayi berumur 6 bulan. Permasalahan utama dalam pemberian ASi Eksklusif adalah sosial budaya antara lain kurangnya kesadaran akan pentingnya ASI, pelayanan kesehatan yang belum sepenuhnya mendukung, gencarnya promosi susu formula. Adapun kebiasaan ibu yang tidak mendukung pemberian ASI Eksklusif memberikan makanan/minuman setelah bayi lahir seperti madu, air kelapa, nasi papah, dan pisang, keluarga juga percaya kalau menyusui dapat merusak payudara.
d. Pekerjaan
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan diperoleh data bahwa dari 43 responden menjawab pertanyaan nomor 1 sebanyak 20 orang (46,5%), pertanyaan nomor 2 sebanyak 15 orang (34,9%), pertanyaan nomor 3 sebanyak 19 orang (44,2%), pertanyaan nomor 4 sebanyak 17 orang ( 39,5%), dan pertanyaan nomor 5 sebanyak 21 orang ( 48,8%).
Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh purnami (2008), pekerjaan merupakan faktor dalam pemberian ASI eksklusif, pekerjaan merupakan suatu aktivitas yang dilakukan sehari-hari seperti PNS, pedagang, petani, buruh, serta berkecimpungan dalam kegiatan sosial yang menyita banyak waktu diluar rumah, memilih untuk menggunakan
(49)
susu formula lantaran dianggap lebih menguntungkan dan membantu mereka. Dengan adanya susu formula , mereka tidak memberikan ASI kepada anaknya
Seringkali alasan pekerjaan membuat seseorang ibu berhenti menyusui. Sebenarnya ada beberapa cara yang dapat dianjurkan pada ibu menyusui yang bekerja seperti yang diungkapkan oleh Perinasia 2003: yaitu, susuilah bayi sebelum ibu bekerja, ASI dikeluarkan untuk persediaan di rumah sebelum berangkat kerja, ASI dapat disimpan dilemari pendingin dan dapat diberikan pada bayi saat ibu bekerja, dengan cangkir. Pada saat ibu di rumah, sesering mungkin bayi disusui, dan ganti jadwal menyusuinya sehingga banyak menyusui di malam hari. Keterampilan mengeluarkan ASI dan merubah jadwal menyusui sebaiknya telah mulai dipraktekkan sejak satu bulan sebelum kembali bekerja. Minum dan makan makanan yang bergizi dan cukup selama bekerja dan selama menyusui bayinya.
e. Pengetahuan
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan diperoleh data bahwa dari 43 responden menjawab pertanyaan nomor 1 sebanyak 43 orang (100%), pertanyaan nomor 2 sebanyak 41 orang (95,6%), pertanyaan nomor 3 sebanyak 41 orang (95,6%), pertanyaan nomor 4 sebanyak 43 orang ( 100%), dan pertanyaan nomor 5 sebanyak 42 orang ( 97,7%).
Pengetahuan ibu saat menentukan keberhasilan menyusui. Ibu yang tidak mempunyai keyakinan mampu memproduksi ASI umumnya akhirnya memang produksi ASI berkurang, stress, khawatir.
(50)
Pengetahuan juga merupakan penuntun manusia untuk berbuat dan mengisi kehidupannya yang dapat digunakan untuk mendapatkan informasi sehinngga dapat meningkatkan kualitas ibu dalam pemberian ASi Eksklusif. Lewat pengetahuan dan pengetahuannya manusia diharapkan dapat membangun keberadaan hidupnya dengan lebih baik.
Pengalaman menyusui dan pengetahuan ibu tentang manfaat ASI, juga sikap ibu terhadap kehamilannya berpengaruh terhadap kehamilannya, apakah ia akan menyusui atau tidak.
f. Keterbatasan peneliti
Sebagaimana penelitian pada umumnya keterbatasan itu selalu ada, tetapi perlu dilakukan upaya untuk meminimalisasi penyimpangan yang mungkin terjadi. Ketidakakuratan informasi yang diperoleh terutama pada penelitian yang menelusuri masa yang lalu dapat terjadi akibat ketidakmampuan responden untuk mengingat dengan pasti terhadap peristiwa yang sudah terjadi pada waktu lalu. Peneliti tidak mempengaruhi responden ataupun mengarahkan responden kepada suatu jawaban tertentu tetapi memberikan alternatif cara mengajukan pertanyaan termasuk dengan menggunakan bahasa masyarakat setempat. Penelitian ini memiliki keterbatasan yang dapat berhubungan dengan keterbatasan kemampuan yang dimiliki peneliti dan susahnya mencari responden dengan kriteria penelitian.
(51)
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah disajikan pada bab sebelumnya dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Data demografi pada ibu yang memberikan ASI usia 0 - 24 bulan berdasarkan
Berdasarkan usia, di dapatkan bahwa rata-rata usia responden 20-25 tahun yaitu sebanyak 23 orang (53,4%), berdasarkan pekerjaan responden adalah IRT sebanyak 16 orang (37,2%). Berdasarkan pendidikan responden dengan pendidikan SMA sebanyak 19 orang (44,1%). Berdasarakan suku responden yaitu Jawa sebanyak 25 orang (58,2%). Sedangkan berdasarkan usia bayi 0-6 bulan sebanyak 32 orang (74,5%).
2. Dari faktor sistem dukungan yang mempengaruhi ibu dalam pemberian ASI
Eksklusif adalah 43 orang (100%).
3. Dari faktor lingkungan sosial dan budaya yang mempengaruhi ibu dalam
pemberian ASI eksklusif adalah 39 orang (90,7%)
4. Dari faktor pekerjaan yang mempengaruhi ibu dalam pemberian ASI Ekslusif
yang mempengaruhi 21 orang (48,85%)
5. Dari faktor Pengetahuan yang mempengaruhi ibu dalam pemberian ASI
(52)
B. Saran
1. Bagi Institusi Kebidanan
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai informasi serta menambah pengetahuan kebidanan mengenai faktor-faktor keberhasilan dalam pemberian ASI.
2 Bagi Penelitian Kebidanan
Hasil penelitian ini dapat memberikan informasi dan data untuk penelitian yang ingin melanjutkan penelitian yang sama. Penelitian diharapkan agar menggunakan sampel dan faktor yang lebih banyak lagi.
3 Bagi Masyarakat Kelurahan Bandar Selamat Lingkungan II Kecamatan
Medan Tembung
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai informasi bagi ibu yang mempunyai bayi 0 - 24 bulan dalam memberikan ASI kepada bayinya.
(53)
DAFTAR PUSTAKA
Agus Riyanto, (2009). Pengolahan dan Analisis Data Kesehatan, Yogjakarta : Muha Medika.
Arifiyanto, (2008)
spot.com/2008/03/air-susu-ibu-vs-susu-bayi-sapi.html.(dikutip Tanggal 26 Desember 2012, Pukul 09.00 wib.
Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jogjakarta : Rineka Cipta.
Arini H, (2012). Mengapa Seorang Ibu Harus Menyusui. Jogjakarta : Flashback. Eni Rahmawati, Atikah P (2010). Kapita Selekta ASI Dan Menyusui. Yogyakarta : Nuha Medika.
Hegar Badriul et al. 2008. Bedah ASI. Jakarta. Balai Penerbit FKUI
Kodrat, L,. (2010). Dahsyatnya ASI dan Laktasi Untuk Kecerdasan Buah Hati
Abda. Yogyakarta : Media Baca.
Kristiyansari, w,. (2009), ASI, Menyusui, dan Sadari, Jakarta : Nuha Medika. IDAI, (2008). Bedah ASI. Jakarta : FKUI.
Notoatmodjo, S. (2010). Metodelogi Penelitian Kesehatan. Jakarta, Rineka Cipta. Notoatmodjo, S. (2005). Metodologi Penelitian Kesehatan, Jakarta : Rineka Cipta. Notoatmodjo, S, (2007), Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni, Jakarta : Rineka
Cipta
Hidayat, A.A, (2007). Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisis Data, Jakarta : Salemba Medika.
Nursalam. (2003). Konsep dan penerapan metodologi penelitian ilmu keperawatan, Jakarta : Salemba Medika.
Perinasia. (2003). Bahan Bacaan Manajemen Laktasi. Jakarta.
Prasetyono, D. S, (2009). Buku Pintar ASI Eksklusif. Yogyakarta : Diva press.
Profil Indonesia. (2009). Profil Kesehatan Indonesia
.http:/www.Dinkes.Indonesia.go.id (dikutip Tanggal 26 Desember 2013, Pukul 09.00 wib).
(54)
Tanggal 26 desember 2013, pukul 22.00 wib
Roesli, U, (2009). Mengenal ASI Eksklusif, Jakarta : Trubus Agriwidya.
Sri purwanti, H, (2003). Konsep Penerapan ASI Eksklusif. Jakarta : EGC Jakarta. Yuliarti, N, (2010). Keajaiban ASI. Yogyakarta: C.V Andi.
Tim penyusun USU. (2012). Panduan Penulisan Karya Tulis Ilmiah. Medan : Tidak dipublikasikan
(55)
LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN
Saya yang bernama Rahimah / 1251021031 adalah mahasiswi D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.
Saat ini saya sedang melakukan penelitian tentang “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ibu Dalam pemberian ASI Eksklusif”. Penelitian ini merupakan salah satu kegiatan dalam menyelesaikan tugas akhir di Program Studi D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.
Untuk keperluan tersebut saya mohon kesediaan saudara untuk menjadi responden dalam penelitian. Selanjutnya, saya mohon kesediaan saudara dalam melakukan pelaksanaan tentang tujuan penelitian saya. Jika saudara bersedia silahkan tanda tangani lembar persetujuan ini sebagai bukti kesediaan ibu dan bapak.
Partisipasi saudara dalam penelitian ini bersifat sukarela, sehingga ibu dan bapak bebas untuk mengundurkan diri setiap saat tanpa ada sanksi apapun. Identitas pribadi ibu dan bapak dan semua informasi yang ibu berikan akan dirahasiakan dan hanya digunakan untuk keperluan penelitian.
Terima kasih atas partisipasi saudara dalam penelitian ini.
Medan, 2013
Peneliti
Responden
(Rahimah) (
(56)
LEMBAR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN (PSP)
(INFORMED CONSENT)
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama :
Umur :
Alamat :
No Telp/Hp :
Setelah mendapat penjelasan dari peneliti tentang penelitian “ Hubungan
Antara Paritas dan Kesiapan Berhubungan Seksual Pasca Melahirkan di Klinik
Marelan Indri Medan Tahun 2013”. Maka dengan ini saya secara sukarela dan tanpa paksaan menyatakan bersedia ikut serta dalam penelitian tersebut.
Demikianlah surata pernyataan ini untuk dapat dipergunakan sebelumnya.
Medan, 2013
(57)
LEMBARAN KUESIONER
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IBU DALAM PEMBERIAN ASI ASI EKSKLUSIF DI LINGKUNGAN II BANDAR SELAMAT
KECAMATAN MEDAN TEMBUNG TAHUN
2013
Petunjuk:
Isilah identitas saudara dibawah ini sesuai dengan keadaan saudara. Pilihlah salah satu jawaban yang anda anggap benar. Dan berilah tanda (X) pada jawaban yang benar.
I. Data Demografi
No responden
1. Umur responden : 2. Pekerjaan :
3. Suku :
4. Pendidikan : 5. Umur bayi : Petunjuk:
Isilah identitas saudara dibawah ini sesuai dengan keadaan saudara. Pilihlah salah satu jawaban yang anda anggap benar. Dan berilah tanda (X) pada jawaban yang benar.
No Pertanyaan Ya Tidak
II Sistem dukungan
1. Pengarahan/nasehat yang diberikan suami sangat berarti bagi saya dalam mengatasi keluhan yang saya rasakan dalam menyusui bayi
2. Suami menghargai usaha-usaha yang saya lakukan untuk
memperoleh dan meningkatkan kualitas ASI
3. Dalam menghadapi keluhan yang saya rasakan, suami
sangat perhatian terhadap saya
4. Jika saya tidak bisa mengerjakan pekerjaan yang biasa saya kerjakan karena sedang menyusui bayi, keluarga bersedia menggantikannya
5. Pengarahan/nasehat yang diberikan Keluarga dalam
(58)
saya
III Lingkungan soaial dan budaya
6. Ibu tidak melakukan inisiasi menyusui dini (IMD) setelah bayi lahir
7. Ibu kurang yakin bahwa dirinya dapat memproduksi ASI
cukup
8. Ibu memberikan makanan tambahan kepada bayi
9. Memberikan susu kepada bayi di depan umum itu tidak
sopan
10. Pendapat orang tua tentang member makan pisang saat umur 2 bulan masih diterapkan
IV Pekerjaan
11. Pekerjaan bukan menjadi halangan bagi saya untuk memberikan ASI
12 Ibu memperkenalkan susu formula sewaktu cuti bekerja
ibu berakhir
13 Mempunyai jadwal tertentu untuk memberikan ASI
kepada bayi
14 Saat ibu bekerja apakah ibu memompa atau mengeluarkan
air susunya untuk di tampung dan di simpan
15 Minum dan makan makanan yang bergizi dan cukup
selama bekerja dan selama menyusui bayinya
IV Pengetahuan
16. Kandungan ASI mengandung zat lemak, karbohidrat, vitamin, mineral serta protein
17. Salah satu manfaat ASI bagi bayi adalah dapat menyebabkan pertumbuhan tubuh dan otak yang baik 18. Kolostrum sangat bagus buat bayi karena berguna sebagai
peningkatan daya tahan bayi
19 Makanan yang dikonsumsi ibu sangat berpengaruh
(59)
20 Makanan yang dikonsumsi ibu sangat berpengaruh terhadap jumlah produksi ASI
(60)
(61)
(62)
(63)
MASTER TABEL FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IBU DALAM PEMBERIAN ASI EKSLUSIF N o Umu r Data Demografi Umur Bayi
Sistem Dukungan Lingkungan Sosial Pekerjaan
Pengetahuan Jumla h dan Budaya
Pekerjaan Suku Pendidika
n 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 12
1 26 IRT JAWA SMA 5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 15
2 19 IRT JAWA SMP 3 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 14
3
30 BURUH
BATA
K SMA 7 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 14
4 21 IRT JAWA SMP 10 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 16
5
25 BURUH
BATA
K SMA 9 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 17
6 27 BURUH JAWA SMA 7 1 1 1 1 1 1 1 1` 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 14
7 22 IRT JAWA SMP 3 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 16
8
26 PEDAGANG
BATA
K SMA 7 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 14
9 20 IRT JAWA SMA 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 14
10
28 PEDAGANG
BATA
K SI 5 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 18
11 21 IRT JAWA SMP 3 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 9
12
27 BURUH
BATA
K SMA 8 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 17
13 31 IRT JAWA SMP 7 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 15
14 20 BURUH JAWA SMP 3 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 17
15 23 IRT JAWA SMP 2 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 16
16 21 IRT JAWA SMP 3 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 17
17 20 IRT JAWA SMP 3 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 15
18
32 BURUH
BATA
K SMA 9 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 14
19
21 PEDAGANG
BATA
K SMA 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 17
20
35 PEDAGANG
BATA
K SMA 5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 17
21
21 IRT
BATA
K SMA 5 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16
(1)
(2)
(3)
MASTER TABEL FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IBU DALAM PEMBERIAN ASI EKSLUSIF N o Umu r Data Demografi Umur Bayi
Sistem Dukungan Lingkungan Sosial Pekerjaan
Pengetahuan Jumla h dan Budaya
Pekerjaan Suku Pendidika
n 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 12
1 26 IRT JAWA SMA 5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 15 2 19 IRT JAWA SMP 3 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 14 3
30 BURUH
BATA
K SMA 7 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 14 4 21 IRT JAWA SMP 10 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 16 5
25 BURUH
BATA
K SMA 9 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 17 6 27 BURUH JAWA SMA 7 1 1 1 1 1 1 1 1` 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 14 7 22 IRT JAWA SMP 3 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 16 8
26 PEDAGANG
BATA
K SMA 7 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 14 9 20 IRT JAWA SMA 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 14 10
28 PEDAGANG
BATA
K SI 5 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 18 11 21 IRT JAWA SMP 3 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 9 12
27 BURUH
BATA
K SMA 8 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 17 13 31 IRT JAWA SMP 7 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 15 14 20 BURUH JAWA SMP 3 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 17 15 23 IRT JAWA SMP 2 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 16 16 21 IRT JAWA SMP 3 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 17 17 20 IRT JAWA SMP 3 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 15 18
32 BURUH
BATA
K SMA 9 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 14 19
21 PEDAGANG
BATA
K SMA 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 17 20
35 PEDAGANG
BATA
K SMA 5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 17 21
21 IRT
BATA
K SMA 5 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16 22 25 IRT JAWA SMA 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 16
(4)
23 27 PEDAGANG JAWA SMP 4 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 13 24 29 BURUH JAWA SMA 3 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 15
25 21 IRT JAWA SI 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 15
26 22 IRT JAWA SMP 3 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 14 27
25 IRT
BATA
K SI 4 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 15 28 33 PEDAGANG JAWA SI 3 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 17 29
31 PEDAGANG
BATA
K SI 7 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 17 30
35
WIRASWAST A
BATA
K SI 8 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 18 31 27 IRT JAWA SMA 2 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 14 32 27 IRT JAWA SMA 5 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 16 33
29
WIRASWAST
A JAWA SI 6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 14
34 20
WIRASWAST A
BATA
K SI 6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 35
20
WIRASWAST A
BATA
K SI 6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 36 20 IRT JAWA SMP 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 12 37
34
WIRASWAST A
BATA
K SI 3 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18 38
35 IRT
BATA
K SMA 2 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 14 39
29
WIRASWAST A
BATA
K SMP 5 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 17 40 21 IRT JAWA SMP 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 15 41 22 IRT JAWA SMA 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 15 42 22 IRT BATAK SMA 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 14 43 24 IRT JAWA SMA 7 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 16
4
3
4
2
3
9
4
0
4
3
3
9
3
9
2
9
3
1
1
7
2
0
1
5
1
9
1
7
2
1
4
3
4
3
4
0
4
0
4
3
(5)
(6)