Bit 2 – N : Negative Flag
Jika operasi aritmatika menghasilkan bilangan negatif, maka bit ini akan set.
Bit 1 – Z : Zero Flag
Jika operasi aritmatika menghaslkan bilangan nol, maka bit ini akan set.
Bit 0 – C : Carry Flag
Jika suatu operasi menghasilkan Carry, maka bit ini akan set.
2.2. Sensor Ultrasonic
Sensor ultrasonic adalah sensor yang bekerja berdasarkan prinsip pantulan gelombang dimana sensor menghasilkan gelombang pantulan ke benda yang
kemudian menangkapnya kembali dengan perbedaan waktu sebagai dasar perhitungannya.. Perbedaan waktu antara gelombang pantulan yang di kembalikan
dan yang diterima kembali adalah berbanding lurus dengan jarak atau tinggi objek yang memantulkannya.. Jenis objek yang dapat di indranya adalah padat, cair dan
butiran. Tanpa kontak jarak 2 cm sampai 3 meter dan dapat dengan mudah dihubungkan dengan mikrokontroler malalui satu pin IO saja.
Dimensi : 2,6 cm p x 4,1 cm l x 6,2 cm t
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.7. Sensor Ultrasonic
Spesifikasi: : Memiliki 2 jenis antarmuka yang dapat aktif bersamaan, yaitu I2C-bus fSCL
maks. 65 kHz dan pulse width 10µsmm. 8 modul dapat digunakan bersama dalam satu sistem I2C-bus yang hanya
membutuhkan 2 pin IO mikrokontroler saja. Membutuhkan catu daya tunggal +5 VDC, dengan konsumsi arus 17 mA typ.
tanpa sensor infrared ranger.
Terdapat 2 mode operasi yaitu full operation dan reduced operation. Pada mode reduced operation beberapa komponen ultrasonic ranger akan dimatikan saat
idle dan konsumsi arus mejadi 13 mA typ. Terdiri dari sebuah ultrasonic ranger dengan spesifikasi: Mengukur jarak dari 2
cm hingga 3 m tanpa dead zone atau blank spot. Obyek dalam jarak 0 - 2 cm dideteksi sebagai 2 cm. Menggunakan burst sinyal kotak 16 Vp-p dengan
Universitas Sumatera Utara
frekuensi 40 kHz. Dapat dihubungkan dengan maksimum 2 buah infrared ranger Sharp GP2D12
yang memiliki jangkauan pengukuran 10 - 80 cm. Data keluaran sudah siap pakai dalam satuan mm untuk antarmuka I2C
sehingga mengurangi beban mikrokontroler. Ketelitian pengukuran jarak ranger adalah 5mm.
Siklus pengukuran yang cepat, pembacaan dapat dilakukan tiap 25 ms 40 Hz rate.
Memerlukan input trigger berupa pulsa negatif TTL 20µs min. untuk antarmuka pulse width.
Tersedia 1 pin output yang menunjukkan aktifitas sensor, dapat tidak dimanfaatkan.
Tidak diperlukan waktu tunda sebelum melakukan pengukuran berikutnya. Kompensasi kesalahan dapat diatur secara manual untuk mengurangi pengaruh
faktor perubahan suhu lingkungan dan faktor reflektifitas obyek.
Blok diagram ini di lengkapi dengan tampilan seven segment agar kita bisa melihat hasilnya tanpa mengaflikasikan ke sebuah alat.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.8. Blok Sensor Ultrasonic dengan Tampilan Seven Segment
Kita lihat secara seksama cara kerja sensor ultrasonic dengan cara memantulkan gelombang ke sebuah objek kemudian data yang di pantulkan menentukan jarak
dari sensor ke objek.
Gambar 2.9. Ilustrasi cara kerja sensor
Untuk pengaktifan sensor ultrasonik, hubungkan Pin Vss ke Ground, kemudian pin Vdd ke catu daya yang keluarannya sudah diset 5V, setelah batere dihubungkan
dengan IC Regulator 7805, tinggal Pin SIG dihubungkan ke pin di Mikrokontroller, buat sensor ke port P1.7, sedangkan indikator output P3.7
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.10. Skematik hubungan pin
2.3. ISD2560