Penapisan Fitokimia Dan Kajian In Vitro Ekstrak Daun Kemuning (Murraya Paniculata L. Jack) Terhadap Trichostrongylidae

PENAPISAN FITOKIMIA DAN KAJIAN IN VITRO EKSTRAK
DAUN KEMUNING (Murraya paniculata L. Jack) TERHADAP
TRICHOSTRONGYLIDAE

GRESY EVA TRESIA

SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2016

PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA
Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis berjudul berjudul Penapisan
Fitokimia dan Kajian in vitro Ekstrak Daun Kemuning (Murraya paniculata L.
Jack) terhadap Trichostrongylidae adalah benar karya saya dengan arahan dari
komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan
tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang
diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks
dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir tesis ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut

Pertanian Bogor.
Bogor, Agustus 2016
Gresy Eva Tresia
NIM D251150326

RINGKASAN
GRESY EVA TRESIA. Penapisan Fitokimia dan Kajian in vitro Ekstrak Daun
Kemuning (Murraya paniculata L. Jack) terhadap Trichostrongylidae. Dibimbing
oleh DWIERRA EVVYERNIE dan RISA TIURIA.
Nematoda saluran pencernaan terus menghambat produksi ternak
ruminansia kecil karena resistensi obat cacing dan kurangnya produk yang efektif
untuk pengendalian nematoda saluran pencernaan dalam tingkat produksi organik.
Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa herbal daun kemuning (Murraya
paniculata L. Jack) memiliki kemampuan sebagai kandidat obat cacing pada
ternak kambing PE laktasi dalam mengurangi telur tiap gram tinja (TTGT) dari
Strongylida sebesar 43.67% dibandingkan dengan pemberian Oxfendazole
0.0005% secara oral sebagai kontrol. Untuk mengkonfirmasi hal tersebut,
penelitian ini bertujuan menentukan dosis efektif dari daun kemuning dengan dua
metode ekstraksi (infusa dan maserasi) dalam mereduksi Trichostrongylidae dan
mengidentifikasi senyawa bioaktif yang terkandung dalam daun kemuning secara

in vitro.
Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 11
perlakuan dan 5 ulangan. Perlakuan tersebut terdiri dari kontrol, Oxfendazole
(0.0005% dan 0.005%), ekstrak infusa daun kemuning dan ekstrak maserasi
dengan level 1%, 3%, 5% dan 7% (b/v). Materi uji in vitro meliputi telur cacing
dalam feses kambing PE laktasi, larva infektif dan cacing dewasa
Trichostrongylidae. Tipe larva yang diamati adalah Trichostrongylus sp.,
Haemonchus sp., dan Cooperia sp. yang merupakan bagian famili
Trichostrongylidae. Peubah yang diamati pada ekstrak adalah rendemen dan
fitokimia secara kualitatif dan kuantitatif (flavonoid quarcetin, saponin, dan
tanin). Peubah yang diamati pada uji in vitro adalah rataan jumlah kematian,
persentase mortalitas, lethal time (LT50), dan lethal concentration terhadap
perkembangan larva, larva infektif dan cacing dewasa Trichostrongylidae.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan sangat nyata (P