Pola Konsumsi, Status Gizi, Tingkat stres, dan Status Kesehatan Wanita Peserta Senam Jantung Sehat

POLA KONSUMSI, STATUS GIZI, TINGKAT STRES, DAN
STATUS KESEHATAN WANITA PESERTA
SENAM JANTUNG SEHAT

WIDIA NURFAUZIAH

DEPARTEMEN GIZI MASYARAKAT
FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2014

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Pola Konsumsi, Status
Gizi, Tingkat stres, dan Status Kesehatan Wanita Peserta Senam Jantung Sehat
adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum
diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber
informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak
diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam
Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada
Institut Pertanian Bogor.

Bogor, Oktober 2014
Widia Nurfauziah
NIM I14100069

ABSTRAK
WIDIA NURFAUZIAH. Pola Konsumsi, Status Gizi, Tingkat stres, dan Status
Kesehatan Wanita Peserta Senam Jantung Sehat. Dibimbing oleh ALI
KHOMSAN.
Tujuan penelitian ini adalah mempelajari dan menganalisis hubungan pola
konsumsi, status gizi, tingkat stres, dan status kesehatan wanita peserta senam
jantung sehat di Cianjur, Jawa Barat. Penelitian ini menggunakan desain crosssectional study. Sampel dalam penelitian ini ialah wanita peserta senam jantung
sehat yang berjumlah 41 orang. Cara pengambilan sampel dilakukan secara
purposive. Hasil analisis deskriptif menunjukkan TKE sampel paling tinggi 36.6%
dan TKP 48.8%. Status gizi sampel berdasarkan IMT termasuk dalam kategori
gemuk. Tingkat stres sampel tergolong dalam kategori depresi ringan. Tekanan
darah sistolik sampel tergolong dalam kategori prehipertensi serta hipertensi tahap
I, sedangkan diastolik tergolong dalam kategori hipertensi tahap II. Kadar gula

darah sewaktu sampel tergolong normal. Keluhan penyakit sendi yang dalam
kurun waktu seminggu terakhir sampel termasuk dalam kategori tidak nyeri. Hasil
uji analisis korelasi Pearson dan Spearman menunjukkan bahwa tidak terdapat
hubungan yang signifikan (p>0.05) antara asupan gizi, tingkat stres, status gizi,
dan status kesehatan.
Kata Kunci : pola konsumsi, status gizi, status kesehatan, tingkat stres, wanita

ABSTRACT
WIDIA NURFAUZIAH. Pattern of Food Consumption, Nutritional Status, Stress
Level, and Health Status in Women Participants of Jantung Sehat Gymnastics.
Supervised by ALI KHOMSAN.
The objective of this study was to learn and analyze the relationship
between the pattern of food consumption, nutritional status, stress level, and
health status in Women Participants of Jantung Sehat Gymnastics at Cianjur, West
Java. This study used cross-sectional study design. Sampling method used was
purposive sampling. Descriptive analysis showed the highest level adequacy of
energy 36.6% and the highest level adequacy of protein 48.8%. Nutritional status
based on BMI were categorized as overweight. Stress level of sample were
categorized as light depression. Systole blood pressure of the sample were
categorized as prehypertension and also hypertension stage I, whereas diastole

was categorized as hypertension stage II. Casual Plasma Glucose os sample was
normal. Osteoarthritis during one week of sample was categorized as no pain. The
Pearson and Spearman correlation test showed that nutritional status with nutrient
intake, stress level, and nutritional status of the sample had no significant
relationship (p>0.05).
Key words : health status, nutritional status, pattern of food consumption, , stress
level, women.

POLA KONSUMSI, STATUS GIZI, TINGKAT STRES, DAN
STATUS KESEHATAN WANITA PESERTA
SENAM JANTUNG SEHAT

WIDIA NURFAUZIAH

Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Gizi
dari Program Studi Ilmu Gizi pada
Departemen Gizi Masyarakat


DEPARTEMEN GIZI MASYARAKAT
FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2014

Judul Skripsi
Nama
NIM

: Pola Konsumsi, Status Gizi, Tingkat stres, dan Status
Kesehatan Wanita Peserta Senam Jantung Sehat
: Widia Nurfauziah
: I14100069

Disetujui oleh

Prof Dr Ir Ali Khomsan, MS
Pembimbing


Diketahui oleh

Dr Rimbawan
Ketua Departemen

Tanggal Lulus :

PRAKATA
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan
karunia yang senantiasa dilimpahkan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini dengan judul “Pola Konsumsi, Status Gizi, Tingkat stres, dan Status
Kesehatan Wanita Peserta Senam Jantung Sehat.” Banyak pihak yang telah
membantu penulis dalam proses menyusun serta menyelesaikan skripsi ini. Oleh
karena itu, dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Orang tua serta kakak tercinta yang senantiasa memberikan kepercayaan
penuh serta dukungan baik moril maupun materil yang tak hentinya tercurah
untuk dapat menyelesaikan skripsi ini.
Prof Dr Ir Ali Khomsan, MS selaku dosen pembimbing skripsi yang dengan
penuh kesabaran telah meluangkan waktu dan pikiran, memberikan semangat,
masukan, arahan, kritik, motivasi, nasihat serta dukungan yang tak terkira

untuk penyelesaian skripsi ini.
2. Prof Dr Ir Faisal Anwar, MS selaku dosen penguji serta Leily Amalia Furkon,
S.TP, MSi selaku dosen pemandu seminar.
3. Prof Dr drh Clara Meliyanti Kusharto, MSc selaku dosen pembimbing
akademik.
4. Ibu-ibu peserta senam jantung sehat yang telah bersedia menjadi responden
penelitian.
5. dr. Rizki Purwanto sebagai paramedis yang telah membantu dalam
pengambilan gula darah sewaktu sampel.
6. Ketua Madrasah Rancabali yang telah memberikan izin tempat, serta keluarga
besar yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya membantu saat
pengambilan data.
7. Keluarga Nayyara sebagai keluarga kedua di Bogor yang menjadi teman
seperjuangan dan senantiasa memberikan motivasi (Mba Dilla, Kak Ipah, Kak
Tita, Kak Eva, Kak Ipit, Ade serta nenek).
8. Sahabat seperjuangan selama menempuh jenjang sarjana, Pvatmaya, Iqbar
Mahendra, M. Taufik Hidayat, Afwin Firdaus, Yoesniasani, Mifthah Faridh,
Wilda, Irmawati Ramadhania, Cahyuning Isnaini, Lidyawati, Ramadhani, Siti
Habibah dan seluruh keluarga besar Gizi Masyarakat Angkatan 47.
9. Nazhif Gifari untuk seluruh doa, dukungan, kritik, motivasi serta kesabaran

dalam membantu proses penyelesaian skripsi ini serta kakak-kakak lainnya
atas doa dan dukungannya (Kak Rahman, Bang Leman, Kak Didik).
10. Keluarga besar HIMAGIZI, kakak serta adik angkatan, seluruh civitas
akademika Departemen Gizi Masyarakat serta pihak lain yang tidak dapat
disebutkan satu-persatu yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini tidak lepas dari
kesalahan dan kekurangan, dengan kerendahan hati penulis mengharapkan kritik
dan saran yang membangun dalam penyempurnaan tulisan ini. Semoga tulisan ini
bermanfaaat.
Bogor, Oktober 2014
Widia Nurfauziah

DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL .............................................................................................xxvii
DAFTAR GAMBAR .............................................................................................vii
DAFTAR LAMPIRAN .........................................................................................vii
PENDAHULUAN

1


Latar Belakang

1

Tujuan

2

Manfaat Penelitian

2

KERANGKA PEMIKIRAN

2

METODE

4


Desain, Waktu dan Tempat Penelitian

4

Teknik Penarikan Sampel

4

Jenis dan Cara Pengukuran Data

5

Pengolahan dan Analisis Data

6

Definisi Operasional

8


HASIL DAN PEMBAHASAN
Karakteristik Individu

9
9

Pola Konsumsi

10

Status Gizi

12

Status Kesehatan

13

Tingkat Stres


15

Aspek Psikologis

16

Hubungan Antar Variabel

18

SIMPULAN DAN SARAN

19

Simpulan

19

Saran

20

DAFTAR PUSTAKA

20

LAMPIRAN

23

RIWAYAT HIDUP

25

DAFTAR TABEL
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15

Variabel, jenis, dan cara pengumpulan data
Jenis dan kategori variabel pengolahan
Sebaran contoh berdasarkan tingkat kecukupan energi dan protein
Rata-rata angka kecukupan dan konsumsi contoh
Frekuensi rata-rata konsumsi pangan contoh (kali per minggu)
Rata-rata frekuensi asupan cairan contoh (gelas per minggu)
Sebaran contoh berdasarkan status gizi dengan menggunakan IMT
Sebaran contoh berdasarkan tekanan darah sistolik dan diastolik
Sebaran contoh berdasarkan gadar gula darah sewaktu
Sebaran contoh berdasarkan penyakit sendi
Sebaran contoh berdasarkan tingkat stres
Sebaran contoh berdasarkan aspek psikologis
Nilai tabulasi silang antara status gizi dan pendapatan
Nilai tabulasi silang antara status gizi dan gula darah sewaktu
Nilai signifikansi hasil uji korelasi antar variabel

5
6
10
11
11
12
13
14
14
15
15
16
18
18
19

DAFTAR GAMBAR
1
2
3
4
5

Kerangka pemikiran hubungan antara variabel dan indikator
Pengukuran tinggi badan sampel
Pengukuran tekanan darah sampel
Pengarahan ketika akan dilakukan recall
Recall kepada salah seorang sampel sampel

4
24
24
24
24

DAFTAR LAMPIRAN
1
2
3
4

Indikator fisik stres sampel
Indikator psikis stres sampel
Hasil uji korelasi antar variabel
Skala rasa nyeri yang dirasakan selama satu minggu terakhir

23
23
23
24

1

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Indonesia merupakan negara berkembang yang terus berusaha untuk maju.
Dewasa ini, pembangunan diarahkan pada peningkatan sosial, ekonomi,
pendidikan maupun kesehatan. Pembangunan dalam bidang ekonomi akan
berdampak pada peningkatan taraf hidup serta pelayanan masyarakat.
Keberhasilan pembangunan, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi membawa
perbaikan dalam berbagai aspek kehidupan akibatnya kualitas hidup manusia
semakin baik. Kesejahteraan sosial masyarakat semakin meningkat, menurunnya
mortalitas bayi dan anak, turunnya angka kematian, kemajuan tingkat pelayanan
aparatur kesehatan, perbaikan gizi dan sanitasi serta meningkatnya pengawasan
penyakit infeksi. Dampak positif dari hasil pembangunan ini mengakibatkan
jumlah usia paruh baya semakin bertambah dari tahun ke tahun.
Usia harapan hidup seseorang adalah pada tahun 1971 jumlah usia lanjut
baru 5.3 juta jiwa, tahun 1995 berjumlah 12.7 juta, tahun 2003 berjumlah 16.1
juta jiwa, tahun 2004 berjumlah 17.7 juta jiwa, pada tahun 2010 sudah mencapai
18.04 juta jiwa dan diperkirakan pada tahun 2020 sebesar 30 juta jiwa.
Pertambahan jumlah usia lanjut sejalan dengan bertambahnya usia harapan hidup
manusia. Pada tahun 1992 pada angka 61.3; tahun 2000 berada pada angka
64.05; tahun 2010 pada angka 70.4 (Saragih 2012). Berdasarkan gambaran
tersebut, dapat terlihat bahwa usia harapan hidup terus meningkat setiap tahunnya.
Usia paruh baya merupakan masa dimana seseorang meninggalkan ciri-ciri
jasmani dan perilaku masa dewasanya serta memasuki suatu periode dalam
kehidupan yang akan diliputi oleh ciri-ciri jasamani dan perilaku baru.
Penyesuaian yang radikal terhadap peran, pola hidup dan berbagai perubahan fisik
akan cenderung merusak homeostasis disik dan psikologis seseorang dan
kemudian membawanya ke masa stres. Pada umumnya usia paruh baya dipandang
sebagai masa usia antara 40 sampai 60 tahun. Masa tersebut ditandai oleh adanya
perubahan fisik, mental, serta perubahan minat (Hurlock 1990).
Prevalensi penyakit jantung koroner (PJK) maupun gagal jantung
meningkat seiring dengan bertambahnya umur. Prevalensi PJK tertinggi pada
kelompok umur 65 -74 tahun yaitu 2.0 persen dan 3.6 persen, menurun sedikit
pada kelompok umur ≥ 75 tahun. Prevalensi PJK yang didiagnosis dokter maupun
berdasarkan diagnosis dokter atau gejala lebih tinggi pada perempuan (0.5% dan
1.5%). Sedangkan untuk prevalensi gagal jantung tertinggi pada umur 65 – 74
tahun (0.5%) untuk yang terdiagnosis dokter, menurun sedikit pada umur ≥75
tahun (0.4%), tetapi untuk yang terdiagnosis dokter atau gejala tertinggi pada
umur ≥75 tahun (1.1%). Untuk yang didiagnosis dokter prevalensi lebih tinggi
pada perempuan (0.2%) dibanding laki-laki (0.1%), berdasarkan didiagnosis
dokter atau gejala prevalensi sama banyaknya antara laki-laki dan perempuan
(0.3%) (Riskesdas 2013).
Stres pada zaman modern ini disebabkan banyaknya perubahan yang harus
dihadapi yang menuntut kemampuan untuk beradaptasi dan penyesuaian yang
pesat. Hal ini tidak mudah dilalui oleh setiap orang, terutama oleh usia paruh
baya. Usaha, kesulitan, kegagalan dalam mengikuti perubahan dapat

2
menimbulkan beraneka ragam keluhan, sepeti keluhan fisik dan keluhan
psikologis (Gunarsa & Gunarsa 2004).
Aktivitas fisik dalam kehidupan merupakan komponen yang sangat penting.
Aktivitas fisik merupakan salah satu komponen yang diperhitungkan dalam status
kesehatan seseorang. Kemunduran fisik dapat dicegah dengan melakukan latihan
kebugaran secara teratur. Menurut Santoso dan Ismail (2009) pada kelompok usia
madya yang sudah terlanjur kurang aktif bergerak, kelenturan, kekuatan otot, dan
daya tahan akan menurun. Latihan fisik yang teratur dapat membantu mencegah
keadaan-keadaan penyakit kronis, seperti osteoporosis, diabetes, tekanan darah
tinggi, penyakit jantung iskemik, dan lain-lain. Latihan fisik atau olahraga pada
usia paruh baya yang dilakukan di luar rumah dinilai baik secara jasmani dan
merupakan kesempatan untuk berkomunikasi dan bersosialisasi dengan sesama.
Beberapa uraian yang telah dipaparkan tersebut menunjukkan bahwa wanita
usia paruh baya memiliki berbagai masalah kesehatan terkait dengan penurunan
kondisi fisiologis. Berdasarkan masalah yang telah diuraikan, peneliti tertarik
untuk meneliti pola konsumsi, status gizi, tingkat stres, dan status kesehatan pada
wanita usia paruh baya.
Tujuan Penelitian
Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mempelajari dan
menganalisis hubungan pola konsumsi, status gizi, tingkat stres, dan status
kesehatan wanita peserta senam jantung sehat di Cianjur, Jawa Barat. Tujuan
khusus antara lain 1) Menganalisis asupan gizi dan status gizi wanita peserta
senam jantung sehat, 2) Menganalisis tingkat stres dan aspek psikologis wanita
peserta senam jantung sehat, 3) Menganalisis status kesehatan wanita peserta
senam jantung sehat, 4) Menganalisis hubungan asupan gizi, tingkat stres, status
gizi, dan status kesehatan wanita peserta senam jantung sehat.
Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran tentang pola
konsumsi dan status gizi wanita peserta senam jantung dan kaitannya dengan
tingkat stres serta status kesehatannya. Selanjutnya, hasil penelitian ini juga
diharapkan dapat berguna bagi pemerintah Kabupaten Cianjur untuk menjadi
bahan pertimbangan dalam membuat kebijakan dalam rangka peningkatan
kesejahteraan khususnya di bidang kesehatan dan sebagai bahan masukan untuk
penelitian-penelitian selanjutnya.

KERANGKA PEMIKIRAN
Setiap individu memiliki kebiasaan makan yang berbeda satu sama lain.
Seperti halnya setiap periode dalam rentang kehidupan, usia paruh baya pun
diasosiasikan dengan karakteristik tertentu yang membuatnya berbeda dari tahap
usia lainnya. Salah satu karakteristik usia madya adalah bahwa umumnya usia ini

3

dianggap atau dipandang sebagai usia yang berbahaya dalam rentang kehidupan
(Hurlock 1990). Penurunan ketajaman panca indera pada usia paruh baya
berakibat pada pemilihan makanan atau pola konsumsi makan yang akan
berhubungan dengan status gizi.
Keadaan sosial ekonomi seperti usia, pendidikan, pendapatan, pekerjaan,
dan besar keluarga juga dapat mempengaruhi pola konsumsi makan kelompok
usia paruh baya. Pada masa usia paruh baya ditandai oleh adanya perubahan fisik,
mental, serta perubahan minat Perubahan fisik yang dialami pada usia madya
antara lain; perubahan dalam penampilan, perubahan dalam kemampuan indera,
perubahan pada keberfungsian fisiologis, perubahan pada kesehatan dan
perubahan seksual.
Konsumsi makan biasanya terkait dengan jumlah energi yang diperlukan
oleh individu untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya dan kemampuan
tubuh dalam menggunakan zat gizi tersebut. Selain itu, juga merupakan informasi
tentang jenis dan jumlah pangan yang dikonsumsi. Konsumsi makanan yang lebih
beragam dapat memperbaiki kecukupan akan zat-zat gizi. Pola konsumsi makan
ini dapat mempengaruhi status gizi dan lebih lanjut akan mempengaruhi kesehatan
usia paruh baya.
Status gizi adalah kondisi kesehatan tubuh seseorang atau sekelompok orang
akibat dari absorpsi konsumsi, dan penggunaan gizi utilasi zat gizi makanan
(Zaddana 2011). Oleh karena itu, dengan menilai status gizi dapat
memperlihatkan kondisi kesehatan seseorang. Selain itu, kondisi kesehatan
seseorang juga dapat mempengaruhi stres yang dialaminya karena stres dapat
mengakibatkan ketidakseimbangan fungsi tubuh. Keadaan stres pada seseorang
dapat terjadi akibat berbagai faktor, antara lain keadaan ekonomi dan keadaan
dirinya. Dalam hal ini, seseorang dapat mengalami stres akibat tidak mampu
menerima perkembangan dan keadaan hidup yang sebenarnya. Stres dapat
diakibatkan oleh stres indikator fisik serta stres indikator psikis. Keadaan stres
pada seseorang juga dapat terjadi akibat berbagai faktor. Stres dapat menimbulkan
perubahan-perubahan pada sistem fisik tubuh yang dapat mempengaruhi
kesehatan serta status gizi seseorang. Untuk itu tingkat stres dan status kesehatan
juga diteliti hubungannya.
Gaya hidup seperti pola makan, aktivitas fisik, dan kebiasaan merokok
dapat mempengaruhi kesehatan lansia (Zaddana 2011). Aktivitas fisik akan
mempengaruhi tingkat kebugaran seseorang yang kemudian berpengaruh pula
terhadap status kesehatan seseorang. Aktivitas fisik dalam penelitian ini adalah
kegiatan senam jantung sehat yang biasa dilakukan oleh para peserta secara rutin
dalam kelompokm usia paruh baya namun dalam penelitian ini tidak dijadikan
variabel yang akan diteliti hubungannya. Faktor genetik atau riwayat kesehatan
seseorang dapat mempengaruhi status kesehatan yang dapat menjadikan seseorang
awas diri, namun dalam penelitian ini tidak diteliti hubungannya. Kebiasaan
merokok juga merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kesehatan
seseorang, namun dalam hal ini tidak diteiliti hubungannya.

4
Pola Konsumsi
Makan (TKE,
TKP)

Status Gizi
(IMT)

Status Kesehatan
(tekanan darah,
GDS, penyakit
sendi

Tingkat
Stres

Aktivitas Fisik
(Senam Jantung
Sehat)

Karakteristik
Individu :
-Usia
-Pendidikan
-Pekerjaan
-Pendapatan

Faktor
Genetik

Kebiasaan
Merokok

Keterangan :
: Variabel yang diteliti
: Variabel yang tidak diteliti
: Hubungan yang diteliti
: Hubungan yang tidak diteliti
Gambar 1 Kerangka pemikiran hubungan antara variabel dan indikator

METODE PENELITIAN
Desain, Tempat, dan Waktu
Desain penelitian ini menggunakan desain analitik observasional dengan
teknik cross sectional study, yaitu desain penelitian dimana pada bagian exposure
dan outcome diukur pada saat yang bersamaan. Tempat penelitian dilaksanakan di
Desa Sawah Gede, Kecamatan Cianjur, Kabupaten Cianjur yang ditentukan secara
purposive. Pengambilan data dilakukan pada bulan Maret 2014 hingga April
2014.
Teknik Penarikan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah wanita peserta senam jantung sehat
dengan usia paruh baya setiap hari Minggu pagi di lapangan Prawatasari, Desa
Sawah Gede, Cianjur. Jumlah contoh diambil seluruh populasi usia paruh baya
wanita peserta senam jantung sehat yaitu sebanyak 43 orang. Penentuan populasi
yang dijadikan contoh dalam penelitian atas dasar pertimbangan: (1) Kemudahan
akses pengambilan data; (2) Keadaan fisik dan psikis peserta yang memadai untuk

5

dijadikan contoh sehingga dapat lebih mudah berkomunikasi dengan baik. Kriteria
inklusi yang diterapkan adalah wanita dengan penggolongan usia lansia
berdasarkan WHO (2001) terbagi menjadi 2 kelompok besar, yaitu usia
pertengahan (45-59 tahun) dan lansia (60-74 tahun). Kriteria berikutnya ialah
bugar dimana menurut WHO adalah kemampuan tubuh untuk melakukan kegiatan
sehari-hari tanpa menimbulkan kelelahan fisik dan mental yang berlebihan. Selain
itu selama sebulan terakhir mengikuti senam jantung sehat; dapat diukur tinggi
dan berat badannya; bersedia dan dapat diwawancarai. Berdasarkan kriteria
inklusi tersebut, terdapat dua contoh yang drop out dikarenakan tidak bersedianya
contoh dalam mengikuti penelitian sehingga total contoh dalam penelitian ini
berjumlah 41 orang.
Jenis dan Cara Pengukuran Data
Data yang dikumpulkan terdiri atas data primer meliputi karakteristik
responden, status gizi, tingkat stres, penyakit sendi, dan pola konsumsi (pangan
dan cairan). Data primer diperoleh dengan cara teknik wawancara langsung
menggunakan kuisioner dan pengukuran. Data sekunder yang diambil merupakan
jumlah contoh, data tekanan darah, serta data gula darah sewaktu berdasarkan
pemeriksaan rutin.
Tabel 1 Variabel, jenis, dan cara pengumpulan data
No
1.

Variabel
Karakteristik
responden

2.

Status gizi

Jenis Data
Nama, umur, agama, pendidikan terakhir,
pekerjaan, status pernikahan saat ini ,
tinggal bersama dan pendapatan
Berat badan (kg), tinggi badan (cm), IMT
(kg/m2)

Cara Pengumpulan
Wawancara
dengan kuesioner
 Berat badan
diukur
menggunakan
timbangan
dengan derajat
ketelitian 0.1 kg
 Tinggi badan
diukur dengan
staturemeter
 IMT dihitung
dengan
membagi BB
(kg) dengan TB
(m2) kemudian

dikategorikan
dengan cut off
status gizi
berdasarkan
WHO 2005
3.

Status
kesehatan

Tekanan darah, gula darah sewaktu,
penyakit sendi

 Tekanan darah
dan gula darah
sewaktu diukur
secara langsung
oleh paramedis

6
Tabel 1 Variabel, jenis, dan cara pengumpulan data (lanjutan)
No

Variabel

Jenis Data

4.

Pola
konsumsi

Tingkat kecukupan energi dan
protein, frekuensi konsumsi
makanan dan cairan

5.

Tingkat
stres

Indikator fisik dan psikologis

Cara
Pengumpulan
 Penyakit sendi
diukur selama
satu minggu
terakhir melaui
wawancara
dengan
menggunakan
kuesioner
 Recall
makanan dan
cairan 2 x 24
jam
 FFQ (sumber
protein
hewani,
sayuran, buahbuahan, dan
cairan)
 Wawancara
menggunakan
kuesioner

Pengolahan dan Analisis Data
Data yang telah diperoleh diolah dan dianalisis dengan tahapan pengolahan
data dimulai dari proses editing, coding, entry, cleaning, dan analisis. Data ini
diolah dan dianalisis secara deskriptif dan korelasi menggunakan Microsoft Excel
2010 dan menggunakan Statistical Program for Social Science (SPSS) version
16.0 for Windows. Analisis statistik yang dilakukan adalah uji korelasi Spearman
dan Pearson. Berikut disajikan pada Tabel 2 jenis dan kategori variabel
pengolahan.
Tabel 2 Jenis dan kategori variabel pengolahan
Data
Usia
Status pernikahan

Pendidikan

Pekerjaan

Kategori
45-59 tahun
60-74 tahun
Menikah
Janda
Tidak menikah
Tidak Sekolah
SD
SMP
SMA
Perguruan Tinggi (PT)
Tidak bekerja
Ibu rumah tangga (IRT)

Sumber
WHO (2001)

7

Tabel 2 Jenis dan kategori variabel pengolahan (lanjutan)
Data

Pendapatan/ bulan

Tingkat Kecukupan Energi
dan Protein

Status Gizi

Tingkat Stres

Tekanan Darah Sistolik

Tekanan Darah Diastolik

Gula Darah Sewaktu

Kategori
Pedagang
Pensiunan
Buruh
Swasta
Lainnya