Prevalensi Koksidiosis Pada Peternakan Sapi Perah Di Baru Tegal Dan Joglo, Cisarua, Kabupaten Bogor

PREVALENSI KOKSIDIOSIS PADA PETERNAKAN SAPI
PERAH DI BARU TEGAL DAN JOGLO, CISARUA,
KABUPATEN BOGOR

ELMA NEFIA

DEPARTEMEN ILMU PENYAKIT HEWAN DAN KESMAVET
FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2015

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA*
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Prevalensi Koksidiosis
pada Peternakan Sapi Perah di Baru Tegal dan Joglo, Cisarua, Kabupaten Bogor
adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum
diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber
informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak
diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam
Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut
Pertanian Bogor.
Bogor, September 2015
Elma Nefia
NIM B04110042

ABSTRAK
ELMA NEFIA. Prevalensi Koksidiosis pada Peternakan Sapi Perah di Baru Tegal
dan Joglo, Cisarua, Kabupaten Bogor. Dibimbing oleh UMI CAHYANINGSIH
dan ARIFIN BUDIMAN NUGRAHA
Koksidiosis merupakan salah satu masalah untuk industri peternakan sapi
perah. Penyakit yang disebabkan oleh spesies Eimeria. Penelitian ini bertujuan
untuk menduga prevalensi koksidiosis, menghitung jumlah ookista tiap gram tinja
(OTGT) dan mengidentifikasi spesies Eimeria. Penelitian dilaksanakan pada
Januari hingga Agustus 2014 di Kelompok Ternak Baru Tegal dan Joglo. Jumlah
total sampel sebanyak 100 sampel diperoleh dari sapi perah usia kurang dari 6
bulan, 6 sampai 12 bulan dan lebih dari 12 bulan. Metode McMaster digunakan
untuk menghitung jumlah OTGT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prevalensi
koksidiosis di Baru Tegal dan Joglo masing-masing sebesar 23.5% (SK 95%;
15.5%‒31.5%) dan 42.1% (SK 95%; 32.8‒51.4%). Prevalensi tertinggi pada sapi

umur kurang dari 6 bulan sebesar 68.6% (SK 95%; 59.8-73.8) dan berdasarkan
jenis kelamin terdapat pada sapi jantan sebesar 56.3% (SK 95%; 46.9-65.7).
Derajat infeksi koksidiosis berdasarkan OTGT terdapat pada sapi umur kurang
dari 6 bulan (OTGT=2387.5). Terdapat pengaruh yang nyata dari umur ternak
terhadap nilai OTGT (p