BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Bedasarkan penjelasan pada bagian sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Pengaturan pencabutan pernyataan pailit menurut Undang-Undang Nomor 37
Tahun 2004 adalah atas dasar pasal 18 ayat 1. Apabila pencabutan gugatan dilakukan pada saat pemeriksaan perkara sudah berlangsung, maka pencabutan
gugatan harus mendapatkan persetujuan dari tergugat. Majelis Hakim akan menanyakan pendapat tergugat mengenai pencabutan gugatan tersebut. Apabila
tergugat menolak pencabutan gugatan, maka Majelis Hakim akan menyampaikan pernyataan dalam sidang untuk melanjutkan pemeriksaan sesuai dengan ketentuan
yang berlaku dan memerintahkan panitera untuk mencatat penolakan dalam berita acara sidang, sebagai bukti otentik atas penolakan tersebut. Apabila tergugat
menyetujui pencabutan, maka Majelis Hakim akan menerbitkan penetapan atas pencabutan tersebut. Dengan demikian, sengketa diantara penggugat dan tergugat
telah selesai dan Majelis Hakim memerintahkan pencoretan perkara dari register atas alasan pencabutan.
2. Pencabutan pernyataan pailit menurut Undang-Undang Perseroan terbatas yakni
pembubaran perseroan terbatas setelah putusan pailit dibacakan hanya dapat dimintakan penetapan pengadilan oleh kreditor dengan alasan perseroan tidak
mampu membayar hutangnya setelah dinyatakan pailit atau harta kekayaan perseroan tidak cukup untuk melunasi seluruh hutangnya setelah pernyataan pailit
dicabut.
Universitas Sumatera Utara
3. Pencabutan pernyataan pailit atas debitor pailit perseroan terbatas adalah
Pengadilan Niaga atas anjuran dari Hakim pengawas dapat mencabut kepailitan dengan memperhatikan keadaan harta pailit. Keadaan ini terjadi bila harta pailit
tidak cukup untuk membayar biaya kepailitan. Dalam memerintahkan pengakiran kepailitan tersebut, Pengadilan Niaga juga menetapkan biaya kepailitan dan
imbalan jasa kurator yang dibebankan terhadap debitor. Biaya tersebut juga harus didahulukan pembayarannya atas semua utang yang tidak dijamin dengan agunan.
Putusan yang memerintahkan pencabutan pernyataan pailit, diumumkan oleh Panitera Pengadilan dalam Berita Negara Republik Indonesia dan paling sedikit 2
dua surat kabar harian. Putusan pencabutan pernyataan pailit ini dapat diajukan kasasi danatau peninjauan kembali. Dalam hal setelah putusan pencabutan
pernyataan pailit diucapkan diajukan lagi permohonan pernyataan pailit, maka Debitor atau pemohon wajib membuktikan bahwa ada cukup harta untuk
membayar biaya kepailitan.
B. Saran
Berpijak dari hasil pembahasan dan kesimpulan seperti yang telah dikemukakan
di atas, maka dapat diberikan beberapa saran sebagai berikut :
1. Sebagai Badan Hukum perseroan terbatas adalah merupakan subyek hukum yang
bertanggung jawab secara mandiri terhadap segala perbuatan hukum yang dilakukannya terlepas walau perbuatan itu dikuasakan kepada pengurus dalam hal
ini direksi perseroan. Oleh karena itu apa yang dilakukan oleh perseroan terbatas harus dapat dipertanggungjawabkan di muka hukum. Mengenai hal ini perlu
kiranya ditegaskan dalam Undangundang mengenai perbuatan-perbuatan hukum yang dapat dimintakan pertanggungjawaban kepada direksi apabila terjadi
kepailitan perseroan terbatas. Dengan demikian nantinya dapat secara jelas
Universitas Sumatera Utara
ditentukan mana yang menjadi tanggung jawab perseroan terbatas dan mana yang menjadi tanggung jawab direksi perseroan.
2. Agar tidak terjadi kerancuan hukum dalam pencabutan pernyataan
pailit,
perlu adanya pembedaan subyek hukum dalam kepailitan debitur pailit dengan segala
akibat hukumnya, yaitu adanya pengaturan mengenai kelanjutan atau eksistensi dari subyek hukum pencabutan pailit yang dinyatakan pailit, sehingga dapat
dibedakan hak dan kewajiban antara kepailitan individu perorangan sebagai subyek hukum pribadi dengan kepailitan suatu badan hukum.
3. Pengadilan Niaga atas anjuran dari Hakim pengawas dapat mencabut kepailitan
dengan memperhatikan keadaan harta pailit. Keadaan ini terjadi bila harta pailit tidak cukup untuk membayar biaya kepailitan. Dalam memerintahkan pengakiran
kepailitan tersebut, Pengadilan Niaga juga menetapkan biaya kepailitan dan imbalan jasa kurator yang dibebankan terhadap debitor. Biaya tersebut juga harus
didahulukan pembayarannya atas semua utang yang tidak dijamin dengan agunan. Putusan yang memerintahkan pencabutan pernyataan pailit, diumumkan
oleh Panitera Pengadilan dalam Berita Negara Republik Indonesia dan paling sedikit 2 dua surat kabar harian. Putusan pencabutan pernyataan pailit ini dapat
diajukan kasasi danatau peninjauan kembali. Dalam hal setelah putusan
pencabutan pernyataan pailit diucapkan diajukan lagi permohonan pernyataan pailit, maka Debitor atau pemohon wajib membuktikan bahwa ada cukup harta
untuk membayar biaya kepailitan.
Universitas Sumatera Utara
BAB II PENGATURAN PENCABUTAN PERNYATAAN PAILIT MENURUT