3.2. Diagram alir
Gambar 3.2. Diagram Alir Pemrograman
Program diawali dengan mulai yang berarti rangkaian diaktifkan, kemudian mikrokontroller akan mendeteksi nilai- nilai yang dikirimkan oleh sensor. Jika nilai
yang diinputkan sensor ke mikrokontroller adalah 1, maka mikrokontroller akan menyalakan alarm, kemudian mikrokontroller akan menampilkan status pada display,
Dan jika nilai yang diinputkan sensor adalah 2, maka mikrokontroller akan memutuskan aliran listrik. Selanjutnya mikrokontroller akan kembali mendeteksi
nilai- nilai yang diinputkan sensor selanjutnya.
3.3 Perancangan Sumber Tegangan PSA
Rangkaian ini berfungsi untuk menyalurkan tegangan ke seluruh rangkaian yang ada. Rangkaian PSA yang dibuat terdiri dari dua keluaran, yaitu 5 volt dan 12 volt,
keluaran 5 volt digunakan untuk mensupplay tegangan ke seluruh rangkaian. Dan
Universitas Sumatera Utara
keluaran 12 volt digunakan untuk menghidupkan relay. Rangkaian power supplay ditunjukkan pada gambar 3.2 berikut ini :
Vreg
LM7805CT
IN OUT
TIP32C
100ohm
100uF 330ohm
220V 50Hz 0Deg
TS_PQ4_12 2200uF
1uF 1N5392GP
1N5392GP
12 Volt
5 Vol
Gambar 3.3. Rangkaian Power Supplay PSA
Trafo CT merupakan trafo naik turun tegangan stepdown yang berfungsi untuk menurunkan tegangan dari 220 volt AC menjadi 12 volt AC. Kemudian 12 volt
AC akan disearahkan dengan menggunakan dua buah dioda, selanjutnya 12 volt DC akan diratakan oleh kapasitor 2200 µF. Regulator tegangan 5 volt LM7805CT
digunakan agar keluaran yang dihasilkan tetap 5 volt walaupun terjadi perubahan pada tegangan masukannya. LED hanya sebagai indikator apabila PSA dinyalakan.
Transistor PNP TIP 32 disini berfungsi untuk mensupplay arus apabila terjadi kekurangan arus pada rangkaian, sehingga regulator tegangan LM7805CT tidak
akan panas ketika rangkaian butuh arus yang cukup besar. Tegangan 12 volt DC langsung diambil dari keluaran 2 buah dioda penyearah.
3.4. Rangkaian Mikrokontroler AT89S51
Rangkaian ini berfungsi sebagai pusat kendali dari seluruh system yang ada. Kompoen utama dari rangkaian ini adalah IC mikrokontroler AT89S51. Pada IC inilah semua
Universitas Sumatera Utara
program diisikan, sehingga rangkaian dapat berjalan sesuai dengan yang dikehendaki. Rangkaian mikrokontroler ditunjukkan pada gambar berikut ini:
5V VCC
5V VCC
10uF
2 1
30pF 30pF
XTAL 12 MHz
AT89S51
P0. P1
P0. 3 AD3
P0.0 AD0 P0.1 AD1
P0.2 AD2 Vcc
P1.0 P1.1
P1.2 P1.3
P1.4 .5
P1.6 P1.7
4 AD4 P0.5 AD5
P0.6 AD6 P0.7 AD7
RST EAVPP
P3.0 RXD P3.1 TXD
P3.2 INT0 P3.3 INT1
P3.4 T0 ALEPROG
PSEN P2.7 A15
P2.6 A14 P2.5 A13
P2.4 A12 P2.3 A11
P2.2 A10 P2.1 A9
P3.6 WR P3.5 T1
P3.7 RD XTAL2
XTAL1 GND
P2.0 A8
1 2
3 4
5 8
40 39
38 37
36 35
34 33
9 10
11 12
13 14
15 32
31 30
29 28
27 26
16 17
18 19
20 25
24 23
22 21
6 7
Gambar 3.4 Rangkaian mikrokontroller AT89S51
Mikrokontroler ini memiliki 32 port IO, yaitu port 0, port 1, port 2 dan port 3. Pin 32 sampai 39 adalah Port 0 yang merupakan saluranbus IO 8 bit. Pin 1 sampai 8
adalah port 1. Pin 21 sampai 28 adalah port 2. Dan Pin 10 sampai 17 adalah port 3 Pin 40 dihubungkan ke sumber tegangan 5 volt. Dan pin 20 dihubungkan ke ground.
Rangkaian mikrokontroler ini menggunakan komponen kristal 12 MHz sebagai sumber clocknya. Nilai kristal ini akan mempengaruhi kecepatan mikrokontroler
dalam mengeksekusi suatu perintah tertentu. Pada pin 9 dihubungkan dengan sebuah kapasitor 10 uF yang dihubungkan ke
positif dan sebuah resistor 10 Kohm yang dihubungkan ke ground. Kedua komponen ini berfungsi agar program pada mikrokontroler dijalankan beberapa saat setelah
power aktif. Lamanya waktu antara aktipnya power pada IC mikrokontroler dan
Universitas Sumatera Utara
aktipnya program adalah sebesar perkalian antara kapasitor dan resistor tersebut. Jika dihitung maka lama waktunya adalah :
t = R x C = 10 K Ω x 10 µF = 0.01 detik
Jadi 0.01 detik setelah power aktif pada IC kemudian program aktif.
Pin 17 yang merupakan P3.7 dihubungkan dengan transistor dan sebuah LED. Ini dilakukan hanya untuk menguji apakan rangkaian minimum mikrokontroller
AT89S51 sudah bekerja atau belum. Dengan memberikan program sederhana pada mikrokontroller tersebut, dapat diketahui apakah rangkaian minimum tersebut sudah
bekerja dengan baik atau tidak. Jika LED yang terhubug ke Pin 17 sudah bekerja sesuai dengan perintah yang diberikan, maka rangkaian minimum tersebut telah siap
digunakan. Namun setelah seluruh rangkaian disatukan, LED yang terhubung ke in 17 ini tidak digunakan lagi.
3.5 Rangkaian Display Seven segmen