Rangkaian Display Seven segmen Rangkaian Pengendali Alarm

aktipnya program adalah sebesar perkalian antara kapasitor dan resistor tersebut. Jika dihitung maka lama waktunya adalah : t = R x C = 10 K Ω x 10 µF = 0.01 detik Jadi 0.01 detik setelah power aktif pada IC kemudian program aktif. Pin 17 yang merupakan P3.7 dihubungkan dengan transistor dan sebuah LED. Ini dilakukan hanya untuk menguji apakan rangkaian minimum mikrokontroller AT89S51 sudah bekerja atau belum. Dengan memberikan program sederhana pada mikrokontroller tersebut, dapat diketahui apakah rangkaian minimum tersebut sudah bekerja dengan baik atau tidak. Jika LED yang terhubug ke Pin 17 sudah bekerja sesuai dengan perintah yang diberikan, maka rangkaian minimum tersebut telah siap digunakan. Namun setelah seluruh rangkaian disatukan, LED yang terhubung ke in 17 ini tidak digunakan lagi.

3.5 Rangkaian Display Seven segmen

Untuk menampilkan angka dari setiap penekanan tombol, maka dibutuhkan sebuah display untuk menampilkannya. Pada alat ini, display yang digunakan adalah display seven segmen, yang terdiri dari 1 buah seven segmen. Display seven segmen ini akan diaktifkan oleh IC 4094 yang merupakan IC serial to paralel serial in paralel out. Jadi data dimasukkan ke dalam IC ini dengan mengirimkan data serial yang akan diubah menjadi keluaran data paralel. Keluaran dari IC 4094 ini langsung dihubungkan ke seven segmen, sehingga data serial yang diterima oleh input IC ini akan ditampilkan nilainya pada seven segmen. Seven segmen yang digunakan adalah tipe common katoda aktif high, ini Universitas Sumatera Utara berarti segmen akan menyala jika diberi data high 1 dan segmen akan mati jika diberi data low 0. Rangkaian ini terhubung ke P3.0 dan P3.1, yang mempunyai fungsi khusus sebagai pengiriman data secara serial. Sehingga nilai yang akan tampil pada display seven segmen akan dapat dikendalikan oleh mikrokontroler AT89S51. Rangkaian display seven segmen ditunjukkan pada gambar berikut ini: 5V VCC SEVEN_SEG_DISPLAY A B C DE F G In Cl o c k Ou t D6 D5 D4 D3 D2 D1 D0 4094 D7 2 3 10 14 13 12 11 7 6 5 4 P3.0 AT89S51 P3.1 AT89S51 Gambar 3.5. Rangkaian Display Seven Segmen

3.6 Rangkaian Pengendali Alarm

Apabila ada orang yang masuk tanpa izin, maka alarm akan bunyi. Rangkaian alarm tampak seperti gambar dibawah ini: Gambar .3.6. Rangkaian Pengendali Alarm Universitas Sumatera Utara Pada alat ini, alarm yang digunakan adalah buzzer 5 volt. Buzzer ini akan berbunyi jika positifnya dihubungkan ke sumber tegangan positif dan negatifnya negatipnya dihubungkan ke ground. Pada rangkaian di atas transistor berfungsi sebagai saklar elektronik yang dapat menghidupkan dan mematikan buzzer. Dari gambar dapat dilihat bahwa negatif buzzer dihubungkan ke kolektor dari transistor NPN 2SC945, ini berarti jika transistor dalam keadaan aktif maka kolektor akan terhubung ke emitor dimana emitor langsung terhubung ke ground yang menyebabkan tegangan di kolektor menjadi 0 volt, keadaan ini akan mengakibatkan buzzer berbunyi. Sebaliknya jika transistor tidak aktif, maka kolektor tidak terhubung ke emitor, sehingga tegangan pada kolektor menjadi 5 volt, keadaan ini menyebabkan buzzer mati. Transistor yang digunakan dalam rangkaian di atas adalah transistor jenis NPN, transistor jenis ini akan aktif apabila tegangan pada basis lebih besar dari 0,7 volt. Resistor 10 Kohm pada basis berguna untuk membatasi arus yang masuk pada basis agar transistor tidak rusak. Dengan memberikan tahanan sebesar 4,7 Kohm berarti arus yang masuk ke basis sebesar 5 0, 001 1 4.700 V volt A m R ohm = = = A . Seperti telah dijelaskan di atas bahwa transistor jenis NPN akan aktif apabila tegangan pada basis lebih besar dari 0,7 volt, dimana basis dihubungkan dengan P0.4 AT89S51. P0.4 akan memiliki tegangan sebesar 5 volt jika diset high 1 dan memiliki tegangan 0 volt jika diset low 0. Dengan demikian kita sudah dapat mengendalikan menghidupkan mematikan transistor melalui program. Program yang harus diisikan untuk mengaktifkan transistor yang akan menyebabkan buzzer berbunyi adalah sebagai berikut, Setb P0.4 Universitas Sumatera Utara Dan untuk mematikan buzzer maka program yang harus diisikan adalah, Clr P0.4 Dengan demikian kita sudah dapat menghidupkan dan mematikan alarm melalui program.

3.7 Rangkaian Pengendali Lampu 220 V AC