Pengujian Hipotesis Penelitian Data Penelitian

sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat autokorelasi pada persamaan regresi penelitian ini.

4.1.3 Pengujian Hipotesis Penelitian

Untuk mengetahui apakah variabel independen dalam model regresi berpengaruh terhadap variabel dependen, maka dilakukan pengujian dengan menggunakan koefisien determinasi R 2 , uji signifikansi simultan F test, dan uji signifikansi parsial t test.

4.1.3.1 Koefisien Determinasi R

2 Nilai koefisien korelasi R menunjukkan seberapa besar korelasi atau hubungan antara variabel-variabel independen dengan variabel dependen. Range nilai dari R2 adalah 0-1. Semakin mendekati nol berarti model tidak baik atau variasi model dalam menjelaskan amat terbatas, sebaliknya semakin mendekati satu model semakin baik. Tabel 4.7 Koefisien Determinasi Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin- Watson 1 .570 a .324 .184 1.29289 1.986 a. Predictors: Constant, ln_roe, ln_cr, ln_dr, ln_roa, ln_tato b. Dependent Variable: ln_pl Sumber: Data penelitian yang diolah menggunakan SPSS 16 Dari hasil perhitungan diperoleh hasil besarnya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen yang dapat diterangkan oleh model persamaan ini adalah sebesar 18,4 dan sisanya sebesar 81,6 dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak dimasukkan dalam model regresi. Faktor-faktor lain tersebut adalah Variabel pengganggu atau e adalah variabel yang secara teoritis mempengaruhi hubungan variabel yang sedang diteliti tetapi tidak dapat dilihat, diukur, dan dimanipulasi; pengaruhnya harus disimpulkan dari pengaruh-pengaruh variabel bebas dan variabel moderat terhadap gejala yang sedang diteliti. Kemudian standard error of the estimate adalah sebesar 1.29289 dimana semakin kecil angka ini akan membuat model regresi semakin tepat dalam memprediksi pertumbuhan laba. Tabel 4.8 Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi

4.1.3.2 Uji Signifikansi Simultan

Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh antara variabel independen dan variabel dependen secara bersama- sama simultan. Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,00 - 0,199 Sangat Rendah 0,2 - 0,399 Rendah 0,4 - 0,599 Sedang 0,6 - 0,799 Kuat 0,8 - 1 Sangat Kuat Sumber: Sugiyono, 2004:183 Tabel 4.9 Hasil Uji – f ANOVA b Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 19.271 5 3.854 2.306 .076 a Residual 40.118 24 1.672 Total 59.389 29 a. Predictors: Constant, ln_roe, ln_cr, ln_dr, ln_roa, ln_tato b. Dependent Variable: ln_pl Dari uji ANOVA Analysis of Variance didapat F hitung sebesar 2,306 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,76. Pada tabel terlihat bahwa regression df = 5, total df = 29 berarti jumlah data ada 30 di mana df = n-1 sedangkan regression df = 24 berasal dari 29-5. Dengan demikian F tabel dapat dilihat pada α = 0,05 yaitu sebesar 2,620. Berdasarkan hasil tersebut dapat diketahui bahwa F hitung F tabel 2,306 2,620 maka H diterima dan Ha ditolak. Jadi dapat disimpulkan bahwa secara simultan current ratio, debt ratio, total assets turnover, return on asset, return on equity, tidak mempunyai pengaruh signifikan dalam memprediksi pertumbuhan laba pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

4.1.3.3 Uji Signifikansi Parsial

Secara parsial, pengujian hipotesis dilakukan dengan uji t- test. Dalam uji-t digunakan hipotesis sebagai berikut: H = tidak semua variabel independen berpengaruh signifikan secara parsial terhadap variabel dependen. Ha= semua variabel independen berpengaruh signifikan secara parsial terhadap variabel dependen. Uji ini dilakukan dengan membandingkan signifikansi t hitung dengan t tabel dengan ketentuan: 1 Jika t hitung t tabel , maka Ha ditolak dan H diterima, 2 Jika t hitung t tabel , maka Ha diterima dan H ditolak. Tabel 4.10 Hasil Uji-t Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant .882 .627 1.407 .172 ln_cr -.157 .197 -.173 -.797 .433 .595 1.681 ln_dr -.261 .185 -.239 -1.406 .172 .975 1.026 ln_tato -.499 .578 -.204 -.863 .397 .502 1.990 ln_roa .003 .060 .010 .057 .955 .897 1.115 ln_roe .695 .240 .548 2.899 .008 .789 1.268 a. Dependent Variabel ln_pl Sumber: Data penelitian yang diolah menggunakan SPSS 16 Berdasarkan tabel di atas, maka dapat diperoleh persamaan regresi sebagai berikut: Y= 0,882 - 0,157X 1 - 0,261X 2 + 0,499X 3 - 0,003X 4 + 0,695X 5 Keterangan: 1 α sebesar 0,882 menunjukkan bahwa apabila variabel independen bernilai 0 maka nilai pertumbuhan laba adalah sebesar 0,882, 2 β1 sebesar -0,157 menunjukkan bahwa setiap penambahan current ratio sebesar 1 maka akan diikuti oleh penurunan pertumbuhan laba sebesar 0,157 dengan asumsi variabel lain tetap, 3 β2 sebesar -0,261 menunjukkan bahwa setiap penambahan debt ratio sebesar 1 maka akan diikuti oleh penurunan pertumbuhan laba sebesar 0,261 dengan asumsi variabel lain tetap, 4 β3 sebesar -0,499 menunjukkan bahwa setiap penambahan total assets turnover sebesar 1 maka akan diikuti oleh penambahan pertumbuhan laba sebesar 0,499 dengan asumsi variabel lain tetap, 5 β4 sebesar 0,003 menunjukkan bahwa setiap penambahan return on asset sebesar 1 maka akan diikuti oleh penurunan pertumbuhan laba sebesar 0,003 dengan asumsi variabel lain tetap, dan 6 β5 sebesar 0,695 menunjukkan bahwa setiap penambahan return on equity sebesar 1 maka akan diikuti oleh penambahan pertumbuhan laba sebesar 0,695 dengan asumsi variabel lain tetap. Dari hasil pengujian statistik t pada tabel 4.10 dapat dijelaskan sebagai berikut. 1 Pengaruh Current Ratio terhadap Pertumbuhan Laba Nilai t hitung untuk variabel current ratio adalah sebesar -0,797 dan α = 5 dan derajat kebebasan df = n-k, dimana n adalah jumlah sampel yaitu sebanyak 30 dan k adalah jumlah variabel independen dan dependen yang digunakan yaitu sebanyak 6 variabel, maka df = 30 – 6 = 24. Pada taraf signifikan 5, nilai t tabel diketahui sebesar 2,064. Dengan demikian nilai t hitung lebih kecil dari nilai t tabel -0,797 2,064 dan nilai signifikansi sebesar 0,433 lebih besar dari 0,05 artinya H diterima, bahwa secara parsial current ratio tidak mempunyai pengaruh yang signifikan dalam memprediksi pertumbuhan laba pada perusahaan pertambangan pada tingkat kepercayaan 95. 2 Pengaruh Debt Ratio terhadap Pertumbuhan Laba Nilai t hitung untuk variabel debt ratio adalah sebesar -1,406 dan α = 5 dan derajat kebebasan df = n-k, dimana n adalah jumlah sampel yaitu sebanyak 30 dan k adalah jumlah variabel independen dan dependen yang digunakan yaitu sebanyak 6 variabel, maka df = 30 – 6 = 24. Pada taraf signifikan 5, nilai t tabel diketahui sebesar 2,064. Dengan demikian nilai t hitung lebih kecil dari nilai t tabel -1,406 2,064 dan nilai signifikansi sebesar 0,172 lebih besar dari 0,05 artinya H diterima, bahwa secara parsial debt tidak mempunyai pengaruh yang signifikan dalam memprediksi pertumbuhan laba pada perusahaan pertambangan pada tingkat kepercayaan 95. 3 Pengaruh Total Assets Turnover terhadap Pertumbuhan Laba Nilai t hitung untuk variabel total assets turnover adalah sebesar -863 dan t tabel untuk df = N-k 30-6 da n α = 5 diketahui sebesar 2,064. Dengan demikian nilai t hitung lebih kecil dari nilai t tabel -0,863 2,064 dan nilai signifikansi sebesar 0,397 lebih besar dari 0,05 artinya H diterima, bahwa secara parsial tidak total assets turnover tidak mempunyai pengaruh yang signifikan dalam memprediksi pertumbuhan laba pada perusahaan pertambangan pada tingkat kepercayaan 95 4 Pengaruh Return On Asset terhadap Pertumbuhan Laba Nilai t hitung untuk variabel return on asset adalah sebesar 0,057 dan t tabel untuk df = N-k 30-6 da n α = 5 diketahui sebesar 2,064. Dengan demikian nilai t hitung lebih kecil dari nilai t tabel 0,057 2,064 dan nilai signifikansi sebesar 0,397 lebih besar dari 0,05 artinya H diterima, bahwa secara parsial return on asset tidak mempunyai pengaruh yang signifikan dalam memprediksi pertumbuhan laba pada perusahaan pertambangan pada tingkat kepercayaan 95. 5 Pengaruh Return On Equity terhadap Pertumbuhan Laba Nilai t hitung untuk variabel return on equity adalah sebesar 2,899 dan t tabel untuk df = N-k 30-6 da n α = 5 diketahui sebesar 2,064. Dengan demikian nilai t hitung lebih besar dari nilai t tabel 2,899 2,064 dan nilai signifikansi sebesar 0,008 lebih besar dari 0,05 artinya H ditolak, bahwa return on equity secara parsial mempunyai pengaruh signifikan terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

4.2 Pembahasan Hasil Analisis Penelitian

Dokumen yang terkait

Analisis Rasio Keuangan Dalam Memprediksi Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

1 58 103

Analisis Rasio Keuangan Dalam Memprediksi Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009 – 2011

2 33 91

ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI PERTUMBUHAN LABA PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG Analisis Rasio Keuangan Dalam Memprediksi Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2011-2013.

0 3 13

ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI PERTUMBUHAN LABA PADA PERUSAHAAN Analisis Rasio Keuangan Dalam Memprediksi Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan Telekomunikasi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (2011-2013).

0 2 15

ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI PERTUMBUHAN LABA PADA PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI YANG TERDAFTAR Analisis Rasio Keuangan Dalam Memprediksi Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan Telekomunikasi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (2011-2013).

0 2 20

Analisis Rasio Keuangan Dalam Memprediksi Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009 – 2011

0 0 12

Analisis Rasio Keuangan Dalam Memprediksi Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009 – 2011

0 0 1

Analisis Rasio Keuangan Dalam Memprediksi Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009 – 2011

0 0 17

Analisis Rasio Keuangan Dalam Memprediksi Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009 – 2011

0 0 2

Analisis Rasio Keuangan Dalam Memprediksi Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009 – 2011

0 0 18