Subsektor Tanaman Bahan Makanan

lvii Tanaman Bahan Makanan 583.483,83 610.846,17 642.656,95 674.218,78 Tanaman Perkebunan 24.992,77 22.892,55 22.269,87 25.767,37 Peternakan 121.006,41 139.535,97 138.159,61 147.104,72 Kehutanan 22.495,74 22.819,68 22.582,13 22.795,32 Perikanan 5.844,27 6.744,57 6.714,68 6.608,67 Jumlah 757.823,02 802.838,94 832.383,24 876494,86 Sumber : BPS Kabupaten Sukoharjo 2007 Berdasarkan Tabel 17 mengenai Nilai PDRB Subsektor Pertanian ADHK 2000 di Kabupaten Sukoharjo Tahun 2004-2007 dapat dilihat bahwa subsektor tanaman bahan makanan mempunyai nilai PDRB yang paling besar sedangkan yang paling kecil nilai PDRB nya adalah subsektor perikanan. Berdasarkan Tabel tersebut kita juga dapat melihat bahwa dari tahun 2004- 2007 nilai PDRB semua subsektor pertanian relatif mengalami peningkatan. Hal ini menunjukkan bahwa subsektor-subsektor pertanian di Kabupaten Sukoharjo masih memiliki potensi yang baik untuk dikembangkan dalam menopang pengembangan ekonomi di Kabupaten Sukoharjo. Kondisi umum subsektor pertanian di Kabupaten Sukoharjo dapat dilihat sebagai berikut.

1. Subsektor Tanaman Bahan Makanan

Subsektor tanaman bahan makanan merupakan subsektor unggulan di Kabupaten Sukoharjo. Subsektor ini mempunyai sumbangan terbesar terhadap pembentukan PDRB sektor pertanian di Kabupaten Sukoharjo. Besarnya PDRB yang dihasilkan disebabkan oleh besarnya nilai produksi dari komoditi subsektor tanaman bahan makanan. Secara lebih jelasnya nilai produksi komoditi subsektor tanaman bahan makanan disajikan dalam Tabel 18. Tabel 18. Nilai Produksi Komoditi Tanaman Bahan Makanan di Kabupaten Sukoharjo Tahun 2007 ADHK Tahun 2000 Rp. JENIS KOMODITI NILAI PRODUKSI 1 Padi 421.040.363.665,49 lviii 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 Jagung Ubi Kayu Ubi Jalar Kacang Tanah Kedelai Kacang Hijau Belimbing Rambutan Kedondong Mangga Jeruk Besar Durian Jambu Biji Sirsak Sukun Sawo Pisang Pepaya Nanas Nangka Melinjo Semangka Melon Kacang Panjang Cabe Besar Tomat Terong Ketimun 22.872.945.818,65 48.456.259.136,70 19.600,009,71 30.833.719.788,43 33.388.078.176,58 201.844.863,73 1.148.100.352,91 1.214.506.642,33 312.843.525,00 81.257.884.595,88 7.418.111,75 83.662.914,51 398.255.105,97 34.357.570,23 383.594.463,04 728.205.354,43 132.693.226.869,08 1.720.161.606,33 862.660,58 4.789.171.859,24 26.216.536.710,27 4.642.771.263,64 1.355.282.663,87 1.168.019.106,12 1.145.055.689,76 20.658.221,21 4.459.100,92 0,00 Total Nilai Produksi 1.166.087.524.289,25 Sumber : Diadopsi dari Lampiran 7 Berdasarkan Tabel 18 dapat kita ketahui bahwa komoditi padi menghasilkan nilai produksi terbesar yaitu sebesar Rp 421.040.363.665,49. Hal tersebut dikarenakan Kabupaten Sukoharjo merupakan kabupaten yang mempunyai lahan sawah yang relatif luas yaitu sebesar 21.111 ha dengan luas sawah yang berpengairan teknis seluas 14.813 Ha BPS, 2007, sehingga produksi tanaman pangan khususnya padi yang dihasilkan relatif besar. Selain itu kondisi alam di Kabupaten Sukoharjo yang berupa dataran rendah yang didukung oleh ketersediaan air yang berasal dari bendungan-bendungan di Kabupaten Sukoharjo juga mendukung untuk produksi komoditi padi. lix Selain padi, komoditi palawija juga menghasilkan nilai produksi yang relatif besar. Komoditi-komoditi palawija yang dihasilkan diKabupaten Sukoharjo yaitu jagung, ubi kayu, ubi jalar, kacang tanah, kedelai dan kacang hijau. Komoditi yang menghasilkan nilai produksi yang paling besar adalah komoditi ubi kayu yaitu sebesar Rp 48.456.259.136,70. Komoditi ubi kayu menghasilkan nilai produksi terbesar untuk kategori komoditi palawija dikarenakan komoditi ini dihasilkan dalam jumlah yang relatif besar di Kabupaten Sukoharjo khususnya di 6 kecamatan yaitu Weru, Bulu, Tawangsari, Bendosari, Polokarto dan Mojolaban sehingga meskipun harga komoditi ini rendah, komoditi ini tetap memiliki nilai produksi yang realtif tinggi. Komoditi palawija yang menghasilkan nilai produksi paling rendah adalah ubi jalar yaitu Rp 19.600.009,71, dikarenakan komoditi ini hanya dihasilkan di dua Kecamatan yaitu Grogol dan Baki dengan luas areal panen yang sempit yaitu hanya 2 ha BPS, 2007 sehingga produksinya pun juga relatif kecil. Kabupaten Sukoharjo selain menghasilkan komoditi padi dan palawija juga menghasilkan komoditi hortikultura yang berupa buah- buahan dan sayuran. Komoditi buah yang menghasilkan nilai produksi terbesar adalah komoditi pisang yaitu sebesar Rp132.693.226.869,08. Komoditi pisang menghasilkan nilai produksi yang relatif besar karena produksinya yang relatif besar di Kabupaten Sukoharjo. Komoditi buah yang menghasilkan nilai produksi paling kecil adalah komoditi jeruk dengan nilai produksi sebesar Rp7.418.111,75. Komoditi jeruk kurang sesuai dibudidayakan di Kabupaten Sukoharjo. Komoditi ini hanya dihasilkan di Kecamatan Sukoharjo dengan jumlah produksi yang relatif kecil yaitu 10 kw sehingga nilai produksinya juga kecil. Komoditi hortikultura lain yang dihasilkan di Kabupaten Sukoharjo yaitu komoditi sayur-sayuran. Komoditi sayur-sayuran yang dibudidayakan di Kabupaten Sukoharjo meliputi kacang panjang, cabe besar, tomat, terong, kangkung, ketimun dan bayam. Komoditi yang mempunyai nilai produksi terbesar adalah komoditi kacang panjang lx dengan nilai produksi Rp 1.168.019.106,12. Komoditi kacang panjang menghasilkan nilai produksi terbesar karena komoditi ini merupakan komoditi sayuran yang paling banyak dihasilkan di Kabupaten Sukoharjo dengan jumlah produksi sebesar 642 ton BPS, 2007 dan dihasilkan hampir merata di seluruh kecamatan di Kabupaten Sukoharjo kecuali Kecamatan Weru. Komoditi sayuran yang menghasilkan nilai produksi terkecil adalah komoditi terong dengan nilai produksi sebesar Rp4.459.100,92. Komoditi terong merupakan komoditi sayur-sayuran yang paling sedikit dihasilkan di Kabupaten Sukoharjo sehingga nilai produksi yang dihasilkan pun juga paling kecil. Komoditi ini hanya dihasilkan di Kecamatan Mojolaban dengan jumlah produksi 9.400 kg BPS, 2007.

2. Subsektor Peternakan