65
statistik uji beda dua rata-rata independent t-test untuk Rasio Kualitas Aktiva Produktif yang diwakili NPL menunjukkan hasil bahwa terdapat
perbedaan yang signifikan diantara Bank Umum Syariah dengan Bank Umum Konvenisonal.
f. Dilihat dari kinerja bank secara keseluruhan yang diwakili oleh variabel
“kinerja” maka dapat disimpulkan terdapat perbedaan yang signifikan antara kinerja keuangan Bank Umum Syariah dengan Bank Umum
Konvensional.
5.2 Saran
1. Bagi Bank Umum Syariah
Secara umum, dari rasio likuiditas kinerja keuangan Bank Umum syariah lebih baik dibandingkan dengan Bank Umum Konvensional.
Akan tetapi, rasio lain lebih rendah dari Bank Umum Konvensional, yaitu rasio kecukupan modal CAR, rasio profitabilitas ROA, rasio
efisiensi BOPO, rasio kualitas aktiva produktif NPL. Untuk meningkatkan rasio-rasio tersebut, Bank Umum Syariah perlu
memperhatikan hal-hal berikut agar kinerja keuangan Bank Umum Syariah dapat lebih baik lagi :
a. Rasio permodalan CAR Bank Umum Syariah dapat ditingkatkan
kualitasnya dengan penambahan modal. Hal ini dapat dilakukan dengan lebih memperhatikan kebutuhan modal pada setiap
ekspansi kredit. Usahakan setiap asset yang berisiko tersebut
66
menghasilkan pendapatan, sehinggga tidak perlu menekan permodalan.
b. Rasio ROA Bank Umum Syariah dapat ditingkatkan dengan
melakukan efisiensi usaha dan lebih berhati-hati dalam melakukan ekspansi agar setiap aset yang digunakan dalam operasi dapat
menghasilkan laba seperti yang diharapkan. c.
Rasio BOPO Bank Umum Syariah dapat diperkecil dengan melakukan efisiensi dalam setiap operasi usaha. Bank Umum
Syariah di Indonesia perlu membuat suatu sistem yang dapat menekan biaya operasional dan meningkatkan pendapatan
operasional khususnya dibidang pengendalian dan pengawasan investasi.
d. Rasio NPL dapat ditingkatkan kualitasnya dengan lebih berhati-
hati dalam pemberian kredit terhadap nasabah untuk mengurangi jumlah kredit yang macet dan bermasalah.
2. Bagi Bank Umum Konvensional
Penelitian ini menyimpulkan bahwa kinerja Bank Umum Syariah secara umum dari rasio likuiditas lebih baik dibandingkan Bank
Umum Konvensional. Oleh karena itu, Bank Umum Konvensional bisa mempertimbangkan untuk membuka atau menambah Unit Usaha
Syariah atau mengkonversi menjadi Bank Umum Syariah. 3.
Bagi Peneliti Selanjutnya
67
Karena penelitian ini hanya menggunakan lima rasio dalam mengukur kinerja keuangan Bank Umum Syariah dengan Bank Umum
Konvensional, maka sebaiknya peneliti yang akan datang menggunakan lebih banyak rasio untuk mengukur kinerjanya. Selain
itu, sebaiknya peneliti yang akan datang juga memperbanyak sampelnya, agar hasilnya lebih tergeneralisasi.
10
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PEMBENTUKAN HIPOTESIS