perkara  tindak  pidana  lalu  lintas  yang  dilakukan  oleh  anak  serta kendala dalam penerapan diversi tersebut.
2. Manfaat Praktis
a. Sebagai  sarana  untuk  meningkatkan  wawasan  dan  pengetahuan
bagi  mahasiswa  serta  para  pembaca  terkait  penerapan  diversi dalam  penyelesaian  perkara  tindak  pidana  lalu  lintas  yang
dilakukan oleh anak. b.
Secara  praktis,  penelitian  ini  bermanfaat  bagi  masyarakat,  karena dengan  adanya  penelitian  ini  memberikan  informasi  serta
pemahaman  kepada  masyarakat  terkait  dengan  penerapan  diversi. Dan  memberikan  masukan  bagi  aparat  penegak  hukum  dalam
rangka  menegakkan  keadilan  serta  jaminan  kepastian  hukum  bagi anak  yang  berhadapan  dengan  hukum  melalui  penerapan  diversi
berdasarkan pendekatan keadilan Restoratif.
D. Kerangka Pemikiran
Anak merupakan
bagian yang
tidak terpisahkan
dari keberlangsungan hidup manusia dan keberlangsungan sebuah Bangsa dan
Negara. Dengan peran anak yang penting ini, hak anak telah secara tegas dinyatakan dalam Konstitusi, bahwa Negara menjamin setiap anak berhak
atas  keberlangsungan  hidup,  tumbuh  dan  berkembang  serta  berhak  atas perlindungan  dari  kekerasan  dan  diskriminasi.
8
Perlu  dibutuhkan  suatu
8
Setya Wahyudi,  2011,  Implementasi Ide Diversi Dalam Pembaruan Sistem Peradilan Anak Di Indonesia, Yogyakarta: Genta Publishing, hal. 1.
penerapan  sistim  peradilan  anak  dalam  rangka  untuk  memberikan perlindungan bagi anak yang berhadapan dengan hukum.
Menurut  Kamus  Besar  Bahasa  Indonesia,  pengertian  penerapan adalah proses, cara, perbuatan menerapkan.
9
Sedangkan menurut beberapa ahli
berpendapat bahwa,
penerapan adalah
suatu perbuatan
mempraktekkan  suatu  teori,  metode,  dan  hal  lain  untuk  mencapai  tujuan tertentu dan untuk suatu kelompok atau golongan yang telah terencana dan
tersusun sebelumnya. Anak  yang  melakukan  pelanggaran  hukum  sangat  dipengaruhi
beberapa  faktor  lain  di  luar  diri  anak.  Untuk  melakukan  perlindungan terhadap anak dari pengaruh proses formal sistem peradilan pidana, maka
timbul  pemikiran  manusia  atau  para  ahli  hukum  dan  kemanusiaan  untuk membuat  aturan  formal  tindakan  mengeluarkan  remove  seorang  anak
yang  melakukan  pelanggaran  hukum  atau  melakukan  tindak  pidana  dari proses peradilan pidana dengan memberikan alternatif lain yang dianggap
lebih  baik  untuk  anak.  Berdasaran  pikiran  tersebut,  maka  lahirlah  konsep diversion  yang  dalam  istilah  bahasa  Indonesia  disebut  diversi  atau
pengalihan. Menurut  Jack  E.  Bynum  dalam  bukunya  Juvenile  Delinquency  a
Sociological Approach menyatakan ”Diversion is an attempt to divert, or
channel  out,  youthful  offender  from  the  juvenile  justice  system  Diversi adalah  sebuah  tindakan  atau  perlakuan  untuk  mengalihkan  atau
9
Arti  kata  penerapan  KBBI  Kamus  Bahasa  Indonesia.  14  September,  2016,  dalam http:www.kamuskbbi.idkbbiarti.kata.php
menempatkan  pelaku  tindak  pidana  anak  keluar  dari  system  peradilan pidana.
10
Diversi juga diatur dalam  Pasal  1 angka 7 Undang-undang  nomor 11  tahun  2012  tentang  Sistem  Peradilan  Pidana  Anak  yaitu  pengalihan
penyelesaian  perkara  anak  dari  proses  peradilan  pidana  ke  proses  di  luar peradilan  pidana.
11
Diversi  bertujuan  untuk  mencapai  perdamaian  antara korban  dan  anak,  menyelesaikan  perkara  anak  di  luar  proses  peradilan,
menghindarkan  anak  dari  perampasan  kemerdekaan,  mendorong masyarakat  untuk  berpartisipasi  dan  menanamkan  rasa  tanggung  jawab
kepada anak. Menurut  Simons,  tindak  pidana  adalah  kelakuan  orang  yang
diancam dengan pidana, yang bersifat melawan hukum, yang berhubungan dengan  kesalahan  dan  yang  dilakukan  oleh  orang  yang  mampu
bertanggung jawab. Menurut Moeljatno tindak pidana diistilahkan dengan perbuatan  pidana  yaitu  suatu  perbuatan  yang  dilarang  oleh  suatu  aturan
hukum,  larangan  mana  disertai  ancaman  sanksi  yang  berupa  pidana tertentu, bagi barangsiapa yang melanggar larangan tersebut.
12
Kecelakaan  Lalu  Lintas adalah suatu peristiwa di  jalan  yang tidak diduga  dan  tidak  disengaja  melibatkan  kendaraan  dengan  atau  tanpa
Pengguna  Jalan  lain  yang  mengakibatkan  korban  manusia  danatau
10
Marlina,  Diversi  dan  Restorative  Justice  sebagai  Alternatif  Perlindungan  terhadap Anak yang Berhadapan dengan Hukum, dalam Mahmul Siregar dkk, Pedoman Praktis Melindungi
Anak dengan Hukum Pada Situasi Emergensi dan Bencana Alam, Pusat kajian dan Perlindungan Anak PKPA, Medan, 2007, hal. 83.
11
Pasal  1  angka  7,  Undang-undang  Nomor  11  tahun  2011  tentang  Sistim  Peradilan Pidana Anak.
12
Moeljatno, 2002, Asas-Asas Hukum Pidana, Jakarta, PT Asdi Mahasatya, hal. 56.
kerugian  harta  benda.
13
Sedangkan  kecelakaan  lalu  lintas  berat sebagaimana yang diatur dalam Pasal 229 ayat 3 UU No. 22 Tahun 2009
merupakan kecelakaan yang mengakibatkan korban meninggal dunia atau luka berat.
Anak  dalam  Pasal  1  angka  1  Undang-Undang  Nomor  35  Tahun 2014 Tentang Perlindungan Anak adalah seseorang yang belum berusia 18
delapan  belas  tahun,  termasuk  anak  yang  masih  dalam  kandungan.  Jadi penerapan  diversi  dalam  penyelesaian  perkara  tindak  pidana  lalu  lintas
yang dilakukan oleh anak diartikan sebagai suatu cara penyelesaian diluar peradilan  pidana  terhadap  anak  yang  melakukan  perbuatan  yang  dapat
diancam  pidana  yang  dilakukan  dijalan  raya  yang  mengakibatkan peristiwa  yang  tidak  diduga  dan  tidak  disengaja  melibatkan  kendaraan
dengan  atau  tanpa  pengguna  jalan  lain  yang  mengakibatkan  korban manusia danatau kerugian harta benda.
E. Metode Penelitian