Tujuan Alat dan Bahan

5

2.2. Diagram Alir Penelitian

Gambar 3. Diagram Alir Penelitian 2.3. Tahapan Penelitian Sebelum pengujian yaitu menyiapkan bahan-bahan seperti kunyit, gas LPG, serta memasang regulator pada tabung gas, merangkai thermocouple kemudian pasangkan ke heat exhanger dan menyiapkan stopkontak yang nantinya untuk menyalakan motor listrik. Memastikan atau mengecek instalasi semua sudah terpasang terpasang dengan benar dan bahan sudah siap selanjutnya mengatur tutupan pada blower sebagai variasi debit. Memasukkan 1 kg kunyit ke mesin pengering menyalakan kemudian nyalakan kompor untuk memanaskan heat exchanger selama 10 menit. Menyalakan blower, thermocouple, mesin pengering selama 30 menit. 6 Mencatat temperatur pada thermocouple setiap 10 menit sekali dalam waktu 30 menit. Mematikan blower, kompor dan mesin pengering empon-empon secar bersamaan, kemudian mengambil kunyit. Menimbang kunyit dengan timbangan digital, dan menimbang tabung gas LPG denga timbangan analog, kemudian hitung selisih massa kunir dan tabung sebelum dan sesudah pengujian. Dinginkan Alat hingga suhu normal. Lakukan pengujian seperti diatas dengan variasi debit yang berbeda. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1. Hasil Penelitian Tabel 1 Hasil penelitian Peng- ujian Q c Tc i Tc o Th i Th o ∆Tc ∆Th m 3 s C C C C C C 1 0,026 25,1 95,6 1064,7 64,5 70,5 1000,2 2 0,028 24,2 98,6 1057,7 72,6 74,4 985,1 3 0,030 23,7 101,8 1052,2 76,8 78,1 975,4 Pengujian ṁ lpg x 10 -4 Mi kunyit Me kunyit ∆m kunyit Kgs g g g 1 1,25 1000 836 164 2 1,25 1000 817 183 3 1,25 1000 807 193 Tabel 2 Hasil perhitungan Peng- ujian q c ṁ h x 10 -3 C c C h q max m 3 s C C C C C 1 1989,729 1,68 28,224 1,990 2068,80 0,96 2 2249,856 1,93 30,231 2,283 2359,69 0,95 3 2519,194 2,18 32,250 2,582 2655,81 0,95 Peng- ujian C min C max NTU U Re c Nu c Wm 2 K 1 0,7 3,2 289,454 99029,742 198,771 2 0,8 3,3 332,202 106051,061 209,968 3 0,8 3,3 375,670 112670,389 220,389 7 Peng- ujian h c q lpg wm 2 K W 1 252,981 6269 31,74 2 267,232 6269 35,88 3 280,495 6269 40,18

3.2. Pengaruh Variasi Debit Fluida Dingin Terhadap Perubahan Temperatur Fluida Dingin

Gambar 4. Pengaruh variasi debit fluida dingi terhadap perubahan temperatur fluida dingin ∆T c Pada gambar di atas menunjukan pengaruh debit fluida dingin terhadap perubahan temperatur dingin, hasil perubahan temperatur pada debit fluida dingin 0,026 m 3 s dengan hasil perubahan temperatur fluida dingin 70,5 °C, sedangkan pada debit fluida dingin 0,028 m 3 s didapatkan hasil perubahan temperatur fluida dingin adalah 74,4 °C, Dan pada debit fluida dingin 0,030 m 3 s dengan hasil perubahan temperatur fluida dingin sebesar 78,1 °C. Dari diagram di atas didapatkan perubahan temperatur fluida dingin terbesar pada debit 0,030 m 3 s dengan perubahan temperautur fluida dingin sebesar 78,1 °C. 70,5 74,4 78,1 10 20 30 40 50 60 70 80 90 0,026 0,028 0,03 Debit fluida dingin m 3 s P erub ah an T empe rat ur ∆T c ° C 8

3.3. Pengaruh Variasi Debit Fluida Dingin Terhadap Kalor yang Diterima Fluida Dingin

Gambar 5. Pengaruh variasi debit fluida dingin terhadap kalor yang diterima fluida dingin q c Pada gambar di atas menunjukan pengaruh debit fluida dingin terhadap kalor yang diterima fluida dingin, hasil kalor yang diterima fluida dingin pada debit fluida dingin 0,026 m 3 s dengan hasil kalor yang diterima fluida dingin 1989,729 W, sedangkan pada debit fluida dingin 0,028 m 3 s didapatkan hasil kalor yang diterima fluida dingin adalah 2249,856 W, Dan pada debit fluida dingin 0,030 m 3 s dengan hasil kalor yang diterima fluida dingin sebesar 2519,194 W. Dari diagram diatas didapatkan kalor yang diterima fluida dingin terbesar pada debit 0,030 m 3 s dengan kalor yang diterima fluida dingin sebesar 2519,194 W. 1989,729 2249,856 2519,194 1500 1700 1900 2100 2300 2500 2700 0,026 0,028 0,03 K alor y an g dit eri ma q c W Debit fluida dingin m 3 s

Dokumen yang terkait

RANCANG BANGUN HEAT EXCHANGER TUBE NON FIN TIGA PASS, Rancang Bangun Heat Exchanger Tube Non Fin Tiga Pass, Shell Satu Pass Untuk Mesin Pengering Empon-Empon.

0 3 19

TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN HEAT EXCHANGER TUBE NON FIN Rancang Bangun Heat Exchanger Tube Non Fin Tiga Pass, Shell Satu Pass Untuk Mesin Pengering Empon-Empon.

0 3 18

TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN HEAT EXCHANGER TUBE FIN SATU Rancang Bangun Heat Exchanger Tube Fin Satu Pass, Shell Tiga Pass Untuk Mesin Pengering Empon-Empon.

0 2 19

PENDAHULUAN Rancang Bangun Heat Exchanger Tube Fin Satu Pass, Shell Tiga Pass Untuk Mesin Pengering Empon-Empon.

0 2 4

RANCANG BANGUN HEAT EXCHANGER TUBE FIN TIGA PASS Rancang Bangun Heat Exchanger Tube Fin Tiga Pass Shell Satu Pass Untuk Mesin Pengering Empon-Empon.

0 3 18

TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN HEAT EXCHANGER TUBE FIN TIGA Rancang Bangun Heat Exchanger Tube Fin Tiga Pass Shell Satu Pass Untuk Mesin Pengering Empon-Empon.

3 11 19

PENDAHULUAN Rancang Bangun Heat Exchanger Tube Fin Tiga Pass Shell Satu Pass Untuk Mesin Pengering Empon-Empon.

0 2 4

RANCANG BANGUN HEAT EXCHANGER TUBE NON FIN SATU Rancang Bangun Heat Exchanger Tube Non Fin Satu Pass, Shell Tiga Pass Untuk Mesin Pengering Empon-Empon.

0 3 17

TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN HEAT EXCHANGER TUBE NON FIN Rancang Bangun Heat Exchanger Tube Non Fin Satu Pass, Shell Tiga Pass Untuk Mesin Pengering Empon-Empon.

0 2 18

PENDAHULUAN Rancang Bangun Heat Exchanger Tube Non Fin Satu Pass, Shell Tiga Pass Untuk Mesin Pengering Empon-Empon.

0 2 4