Uji Asumsi Klasik .1 Uji Normalitas Uji Regresi Berganda Uji Hipotesis .1 Uji Koefisien Determinasi

7 orang dengan prosentase 22,8; dan responden yang berumur 51 tahun sebanyak 4 orang dengan prosentase 7,0. Hal ini dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden berumur 31- 40 tahun.

b. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin

Berdasarkan tabel 4.3 diatas menunjukkan bahwa mayoritas responden adalah berjenis kelamin laki-laki sebanyak 47 orang 82,5 dan responden perempuan sebanyak 10 orang dengan prosentase 17,5.

c. Karakteristik responden berdasarkan jenjang pendidikan

Berdasarkan hasil observasi seperti pada Tabel 4.4 di atas dapat diketahui bahwa responden yang berpendidikan SMA sebanyak 30 orang atau sebesar 52,6; responden yang berpendidikan Diploma D1-D3 sebanyak 21 orang atau sebesar 36,8; responden yang berpendidikan Sarjana S1-S3 sebanyak 6 orang atau sebesar 10,5. Hal ini dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden mempunyai jenjang pendidikan SMA. d. Karakteristik responden berdasarkan pengalaman kerja Berdasarkan hasil observasi seperti pada Tabel 4.5 diatas dapat diketahui bahwa responden yang telah bekerja di PT Infiltraco Murni Serang Banten selama 1 tahun sebanyak 8 orang atau sebesar 14,0; responden yang telah bekerja di PT Infiltraco Murni Serang Banten selama 2,5 tahun sebanyak 33 orang atau sebesar 57,9; responden yang telah bekerja di PT Infiltraco Murni Serang Banten selama 5 tahun sebanyak 16 orang atau sebesar 28,1. Hal ini dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden telah bekerja di PT Infiltraco Murni Serang Banten selama 2,5 tahun. 3.2 Uji Asumsi Klasik 3.2.1 Uji Normalitas Hasil uji normalitas Kolmogorov-Smirnov diperoleh nilai statistik Kolmogorov-Smirnovsebesar 0,901 dengan nilai signifikansi sebesar 0,391. Hasil pengujian normalitas tersebut menunjukan bahwa besar nilai signifikansi Kolmogorov-Smirnov pada variabel Undstadardized residual sebesar 0,391 0,05 maka distribusi data dalam model regresi ini adalah normal.

3.2.2 Uji Multikolinearitas

8 Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas dalam model regresi, dapat dilihat dari tolerance value dan variance inflation factor VIF. Nilai cut off yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinearitas adalah nilai tolerance 0,10 atau sama dengan nilai VIF 10.

3.2.3 Uji Heteroskedastisitas

Untuk mendeteksi adanya heteroskedastisitas dari tingkat signifikansi dapat digunakan Uji Glejser atau absolute residual dari data. Jika tingkat signifikansi berada di atas 5 berarti tidak terjadi heteroskedastisitas tetapi jika berada di bawah 5 berarti terjadi gejala heteroskedastisitas. Berdasarkan hasil analisis seperti pada tabel di atas dapat diketahui bahwa masing-masing variabel mempunyai nilai signifikansinya p value 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa setiap variabel tidak mengandung adanya heteroskedastisitas, sehingga memenuhi persyaratan dalam analisis regresi.

3.3 Uji Regresi Berganda

Pada penelitian ini menggunakan model persamaan dari regresi linear berganda yaitu sebagai berikut: KK = 30,412+ 0,668 AK - 0,105 BO + 0,361 EL – 0,211 MV + e 3.4 Uji Hipotesis 3.4.1 Uji Koefisien Determinasi adjusted R 2 Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui bahwa nilai adjustedR Square sebesar 0,306 yang berarti variabilitas variabel dependen dapat dijelaskan oleh variabel independen sebesar 30,6. Hal ini berarti variabel-variabel independen meliputi akuntabilitas, budaya organisasi, ethical leadership dan motivasi mempengaruhi kinerja karyawan sebesar 30,6 sedangkan sisanya sebesar 69,4 dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

3.4.2 Uji F

Berdasarkan uji F digunakan untuk mengetahui pengaruh secara simultan variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Besarnya pengaruh akuntabilitas, budaya organisasi, ethical leadership dan motivasi terhadap kinerja karyawan pada tabel 4.16 diperoleh nilai F hitung sebesar 7,173 F tabel 2,55 dengan nilai signifikannya sebesar 0,000 pada tingkat signifikan 0,05 ; 9 hal ini berarti bahwa akuntabilitas, budaya organisasi, ethical leadership dan motivasi berpengaruh secara bersama-sama simultan terhadap kinerja karyawan.

3.4.3 Uji t

Berdasarkan pengujian pada tabel diatas diketahui empat variabel independen yaitu akuntabilitas, budaya organisasi, ethical leadership, dan motivasi. Akuntabilitas, ethical leadership, dan motivasi berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Sedangkan budaya organisasi tidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan. 4. PENUTUP 4.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut: akuntabilitas berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Hal ini ditunjukan oleh hasil analisis regresi untuk akuntabilitas diperoleh nilai t hitung 3,202 t tabel 2,007 atau dapat dilihat dari nilai signifikan sebesar 0,002α = 0,05 maka H 1 diterima. Budaya organisasi tidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Hal ini ditunjukan oleh hasil regresi untuk budaya organisasi diperoleh nilai t hitung -1,980 t tabel 2,007 atau dapat dilihat dari nilai signifikansi sebesar 0,053  = 0,05 maka H 2 ditolak. Ethical leadership berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Hal ini ditunjukan oleh hasil analisis regresi untuk ethical leadership diperoleh nilai t hitung 3,330 t tabel 2,007 atau dapat dilihat dari nilai signifikan sebesar 0,002α = 0,05 maka H 3 diterima. Motivasi berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Hal ini ditunjukan oleh hasil analisis regresi untuk motivasi diperoleh nilai t hitung -2,307 t tabel 2,007 atau dapat dilihat dari nilai signifikan sebesar 0,025α= 0,05 maka H 4 diterima.

4.2 Implikasi

Dokumen yang terkait

PENGARUH STRES KERJA DAN KONFLIK KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. INFILTRACO MURNI SERANG BANTEN Pengaruh Stres Kerja Dan Konflik Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pt. Infiltraco Murni Serang Banten.

0 4 14

PENGARUH STRES KERJA DAN KONFLIK KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. INFILTRACO MURNI Pengaruh Stres Kerja Dan Konflik Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pt. Infiltraco Murni Serang Banten.

1 5 13

PENGARUH AKUNTABILITAS, BUDAYA ORGANISASI, Pengaruh Akuntabilitas, Budaya Organisasi, Ethical Leadership, Dan Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Empiris Pada PT. Infiltraco Murni Serang Banten).

0 2 16

PENDAHULUAN Pengaruh Akuntabilitas, Budaya Organisasi, Ethical Leadership, Dan Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Empiris Pada PT. Infiltraco Murni Serang Banten).

2 4 8

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI, KOMITMEN ORGANISASI, PENGENDALIAN INTERN, MOTIVASI, AKUNTABILITAS, DAN Pengaruh Budaya Organisasi, Komitmen Organisasi, Pengendalian Intern, Motivasi, Akuntabilitas, Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Organisasi Kota Surakart

2 15 18

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI, KOMITMEN ORGANISASI, PENGENDALIAN INTERN, MOTIVASI, AKUNTABILITAS, DAN Pengaruh Budaya Organisasi, Komitmen Organisasi, Pengendalian Intern, Motivasi, Akuntabilitas, Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Organisasi Kota Surakart

0 2 14

ANALISIS KINERJA PLN BERDASARKAN BUDAYA ORGANISASI, KOMITMEN ORGANISASI DAN AKUNTABILITAS PUBLIK Analisis Kinerja Pln Berdasarkan Budaya Organisasi, Komitmen Organisasi Dan Akuntabilitas Publik (Studi Empiris Pada PT. PLN (Persero) Area Surakarta).

0 4 17

PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI, BUDAYA ORGANISASI, AKUNTABILITAS PUBLIK, DAN GAYA Pengaruh Komitmen Organisasi, Budaya Organisasi, Akuntabilitas Publik, Dan Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Organisasi (Survei Pada Rumah Sakit Umum di Boyolali).

0 1 15

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI, KOMITMEN ORGANISASI DAN AKUNTABILITAS PUBLIK TERHADAP KINERJA ORGANISASI Pengaruh Budaya Organisasi, Komitmen Organisasi Dan Akuntabilitas Publik Terhadap Kinerja Organisasi (Studi Pada Dinas Pendapatan, Pengolahan Keuangan D

0 0 14

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI, KOMITMEN ORGANISASI DAN AKUNTABILITAS PUBLIK TERHADAP KINERJA ORGANISASI Pengaruh Budaya Organisasi, Komitmen Organisasi Dan Akuntabilitas Publik Terhadap Kinerja Organisasi (Studi Pada Dinas Pendapatan, Pengolahan Keuangan D

0 0 21