8 Sanders dan McCormick 1993 menggambarkan konsep kenyamanan
bahwa kenyamanan merupakan suatau kondisi perasaan dan sangat tergantung pada orang yang mengalami situasi tersebut. Kita tidak dapat
mengetahui tingkat kenyamanan yang dirasakan orang lain secara langsung atau dengan observasi melainkan harus menanyakan langsung pada orang
tersebut mengenai seberapa nyaman diri mereka,biasanya dengan menggunakan istilah-istilah seperti agak tidak nyaman,mengganggu,sangat
tidak nyaman atau mengkhawatirkan. Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa kenyamanan
adalah suatu kontinum perasaan dari paling nyaman sampai dengan paling tidak nyaman yang dinilai berdasarkan persepsi masing-masing individu
pada suatu hal yang dimana nyaman pada individu tertentu mungkin
berbeda dengan individu lainnya.
2.2. Aspek Dalam Kenyamanan
Menurut kolcaba 2003 aspek kenyamanan terdiri dari: a
Kenyamanan fisik berkenaan dengan sensasi tubuh yang dirasakan oleh individu itu sendiri.
b Kenyamanan psikospiritual berkenaan dengan kesadaran internal
diri,yang meliputi konsep diri,harga diri,makna kehidupan,seksualitas hingga hubungan yang sangat dekat dan lebih tinggi.
9 c
Kenyamanan lingkungan berkenaan dengan lingkungan,kondisi dan pengaruh dari luar kepada manusia seperti temperatur, warna, suhu,
pencahayaan , suara, dan lain-lain. d
Kenyamanan sosial cultural berkenaan dengan hubungan interpersonal, keluarga, dan sosial atau masyarakat keuangan, perawatan kesehatan
indivdu, kegiatan religious, serta tradisi keluarga.
2.3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kenyamanan
Menurut hakim 2006 ada beberapa faktor yang mempengaruhi kenyamanan antara lain:
a. Sirkulasi Kenyamanan dapat berkurang karena sirkulasi yang kurang baik, seperti
tidak adanya pembagian ruang yang jelas untuk sirkulasi manusia dan kendaraan bermotor, atau tidak ada pembagian sirkulasi antara ruang satu
dengan lainnya. Sirkulasi dibedakan menjadi dua yaitu sirkulasi di dalam ruang dan sirkulasi diluar ruang atau peralihan antara dalam dan luar
seperti foyer atau lobby, koridor, atau hall. b. Daya alam atau iklim
1. Radiasi matahari Dapat mengurangi kenyamanan terutama pada siang hari, sehingga perlu
adanya peneduh.
10 2. Angin
Perlu memperhatikan arah angin dalam menata ruang sehingga tercipta pergerakan angin mikro yang sejuk dan memberikan kenyamanan. Pada
ruang yang luas perlu diadakan elemen-elemen penghalang angin supaya kecepatan angin yang kencang dapat dikurangi.
3. Curah hujan Faktu curah sering menimbulkan gangguan pada aktivitas manusia di
ruang luar sehingga perlu disediakan tempat berteduh apabila terjadi hujan shelter,gazebo.
4. Temperatur Jika temperatur ruang sangat rendah maka temperatur permukaan kulit
akan menurun dan sebaliknya jika temperatur dalam ruang tinggi akan mengalami kenaikan pula. Pengaruh bagi aktivitas kerja adalah bahwa
temperatur yang terlalu dingin akan menurunkan gairah kerja dan temperatur yang terlampau panas dapat membuat kelelahan dalam
bekerja dan cenderung banyak membuat kesalahan. c. Kebisingan
Pada daerah yang padat seperti perkantoran atau industri, kebisingan adalah salah satu masalah pokok yang bisa mengganggu kenyamanan
para pekerja yang berada di sekitarnya. Salah satu cara untuk mengurangi
11 kebisingan adalah dengan menggunakan alat pelindung diriear muff,ear
plug. d. Aroma atau bau-bauan
Jika ruang kerja dekat dengan tempat pembuangan sampah maka bau yang tidak sedap akan tercium oleh orang yang melaluinya. Hal tersebut
dapat diatasi dengan memindahkan sumber bau tersebut dan ditempatkan pada area yang tertutup dari pandangan visual serta dihalangi oleh
tanaman pepohonan atau semak ataupun dengan peninggian muka tanah. e. Bentuk
Bentuk dari rencana konstruksi harus disesuaikan dengan ukuran standart manusia agar dapat menimbulkan rasa nyaman.
f. Keamanan Keamanan merupakan masalah terpenting karena ini dapat mengganggu
dan menghambat aktivitas yang akan dilakukan. Keamanan bukan saja berarti dari segi kejahatan kriminal, tapi juga termasuk kekuatan
konstruksi, bentuk ruang, dan kejelasan fungsi. g. Kebersihan
Sesuatu yang bersih selain menambah daya tarik lokasi, juga menambah rasa nyaman karena bebas dari kotoran sampah ataupun bau-bauan yang
tidak sedap. Pada daerah tertentu yang menuntut kebersihan tinggi,
12 pemilihan jenis pohon dan semak harus memperhatikan kekuatan daya
rontok daun dan buah. h. Keindahan
keindahan merupakan hal yang perlu diperhatikan untuk memperoleh kenyamanan karena mencakup masalah kepuasan batin dan panca indera.
Untuk menilai keindahan cukup sulit karena setiap orang memiliki persepsi yang berbeda untuk menyatakan sesuatu itu adalah indah.dalam
hal kenyamanan, keindahan dapat diperoleh dari segi bentuk ataupun warna.
i. Penerangan Untuk mendapatkan penerangan yang baik dalam ruang perlu
memperhatikan beberapa hal yaitu cahaya alami, kuat penerangan, kualitas cahaya, daya penerangan, pemilihan dan perletakan lampu. Pencahayaan
alami disini dapat membantu penerangan buatan dalam batas-batas tertentu, baik dan kualitasnya maupun jarak jangkauan dalam ruangan.
Seiring perkembangan jaman kawasan ini semakin padat yang berdampak kepada kepadatan lalu lintas jalan. Banyaknya pengunjung pada
kawasan tersebut tidak sebanding dengan lahan parkir yang tersedia,yang menyebabakan parkir liar di sepanjang trotoar jalan. Hal ini membuat
kurangnya rasa nyaman bagi pengguna jalan yang melintas pada kawasan
13 tersebut. Lebar jalan yang tersita oleh perparkiran termasuk lebar manuver
tentu mangurangi kemampuan jalan tersebut dalam menampung arus kendaraan yang lewat, atau dengan perkataan lain, kapasitas jalan tersebut
akan berkurang penurunan kapasitas jalan bukan saja disebabkan oleh pengurangan lebar jalan tetapi juga oeh proses kegiatan kendaraan masuk
dan keluar petak parkir. Semakin besar sudut parkir kendaraan, semakin besar pula pengurangan kapsitas jalannya.Tamin; 1991. Pemandangan parkir
dipinggir jalan pada kawasan ini menjadi pemandangan yang cukup sering terlihat setiap harinya. Parkir di pinggir jalan merupakan salah satu masalah
pokok lalu lintas di kota-kota menengah keatas yang dapat menimbulkan kemacetan lalulintas, tetapi selain itu parkir juga merupakan salah satu
sumber Pendapatan Asli Daerah PAD yang cukup besar.Munawar; 1997.
Pada kawasan ini dapat terlihat juga permasalahan dengan pedestrian atau jalur untuk pejalan kaki. Kondisi pedestrian atau trotoar jalan ini
Gambar 2.1 Parkir di pinggir jalan Sumber:Data pribadi, Tahun:2015
Gambar 2.1 Parkir di pedestrian jalan Sumber:Data pribadi, Tahun:2015
14 kurang memberikan rasa kenyamanan bagi penggunanya. Dimana kurangnya
rasa nyaman jika berjalan kaki yang disebabkan oleh banyaknya PKL yang berjualan di trotoar jalan dan kondisi trotoar jalan yang rusak. Jalur pejalan kaki
merupakan salah satu elemen penting dalam perancangan kota karena dapat mengurangi keteikatan terhadap kendaraan di kawasan pusat kota Gideon;
1997. Beberapa manfaat dari penyediaan jalur pejalan kaki diantaranya menjamin kenyamanan pejalan kaki, alat pergerakan internal kota, mendukung
aktivitas komersial dan budaya di lingkungan kota serta menjadi penghubung moda angkutan lain Fruin; 1979.
Pentingnya penyediaan jalur pejalan kaki di Indonesia telah tertera dalam UU No. 26 Tahun 2007 tentang penataan ruang dan UU No.22 Tahun 2009
tentang jalan. Pada UU No. 26 Tahun 2007, ketentuan rencana penyediaan dan pemanfaatan prasarana dan sarana jaringan pejalan kaki harus disediakan
dalam perencanaan kota. Dalam UU No.22 Tahun 2009 menyatakan bahwa
Gambar 2.3 PKL berjualan di trotoar jalan Sumber:Data Pribadi, Tahun:2015
Gambar 2. 4 Trotoar jalan yang rusak Sumber:Data Pribadi, Tahun:2015
15 dimana setiap jalan yang digunakan untuk lalu lintas umum wajib
dilengkapi dengan perlengkapan jalan, termasuk fasilitas bagi pejalan kaki.
2.4.LANDASAN TEORI
Ada beberapa hal yang dapat dijadikan indikator tercapainya suatu konsep pengembangan fasilitas pejalan kaki, sebagai berikut Utermann, 1984;
Marcus dan Francis1989; Carr, 1992; Rubenstein, 1992; Harris dan Dines, 1995; Broml.
1. Keselamatan safety, diwujudkan dengan penempatan pedestrian, struktur,
tekstur, pola perkerasan dan dimensi trotoar ruang bebas, lebar efektif, kemiringan
2. Keamanan security, terlindung dari kemungkinan berlangsung tindakan
kejahatan dengan merancang penerangan yang cukup atau struktur maupun lansekap yang tidak menghalangi.
3. Kenyamanancomfort, mudah dilalui dari berbagai tempat dengan
adanya pelindung dari cuaca yang buruk , tempat istirahat sementara, terhindar dari hambatan oleh karena ruang yang sempit serta permukaan
yang harus nyaman dipergunakan oleh siapa saja termasuk juga penyandang cacat.
16 4.
Kenikmatan convenience, didindikasikan melalui jarak, lebar trotoar, lansekap yang menarik serta kedekatan dengan fasilitas yang
dibutuhkan. 5.
Keindahanaesthentics,berkaitan dengan trotoar dan lingkungan disekitarnya.
Menurut Rubenstein 1987,objek utama sirkulasi pejalan kaki adalah keselamatan, keamanan, kenyamanan, koherasi dan estetika. Sirkulasi pejalan
kaki membentuk hubungan penting dalam kegiatan yang berhubungan di tempat. Pejalan kaki pada umumnya akan mengikuti jalan yang paling
langsung, namun jika system berjalan dikembangkan degan tempat menarik visual, pejalan kaki bias mengambil rute lama karena kenikmatan ditambah
estetikanya. Dengan kata lain jika jalur pejalan kaki di desain dengan menarik maka banyak yanga akn memanfaatkan jalur pejlan kaki tersebut.
Jalur pedestrian pedestrian sidewalkstrotoar adalah bagian dari kota, dimana orang bergerak dengan kaki, biasanya disepanjang sisi jalan yang
direncanakan atau terbentuk dengan sendirinya yang menghubungkan satu tempat dengan tempat lainnya Carr; 1992. Dengan kata lain jalur pedestrian
dari segi perencanaannya terbagi dua yaitu yang terencana dan tidak terencana. Jalur pedestrian yang terencana terbentuk dari jalur pedestrian
yang memang telah direncanakan untuk menghubungkan suatu tempat ke tempat lain yang dibutuhkan oleh pejalan kaki. Sedangkan jalur pedestrian
17 yang tidak terencana terbentuk dengan sendirinya dari jalur yang biasa
digunakan oleh pejalan kaki dalam pergerakannya dari suatu tempat ke tempat lainnya.
Elemen sirkulasi adalah salah satu aspek yang kuat dalam membentuk struktur lingkungan perkotaan Shirvani; 1985, tiga prinsip utama pengaturan
sirkulasi adalah jalan harus menjadi elemen ruang terbuka yang memiliki dampak visual yang positif, jalan harus dapat memberikan orientasi kepada
pengemudi dan membuat lingkungan menjadi jelas terbaca selain itu sector public harus terpadu dan saling bekerjasama untuk mencapai tujuan
bersama. Shirvani juga menyatakan bahwa jalur pejlan kaiki yang baik adalah mengurangi ketergantungan dari kendaraan bermotor dalam areal
kota, meningkatkan kualitas lingkungan dengan memprioritaskan skala manusia dan lebih mengekspresikan aktifitas pedagang kaki lima mampu
menyajikan kualitas udara. Dengan kata lain jalur pejalan kaki yang di desain dengan baik dapat menciptakan kesan visual yang menarik pada
suatu kota dan kualitas lingkungan yang baik. Dari teori-teori diatas diharapkan dapat dikaji bagaimana jalur pejalan
kaki yang dapat menciptakan suatu ruang kota yang akrab terhadap penghuninya dan dapat dipergunakan dengan baik oleh penggunanya.
Dalam meningkatkan kenyamanan publik pada kawasan ini penting juga untuk melihat suatu permasalahan PKL pedagang kaki lima. Banyaknya
PKL yang berjualan disepanjang pinggir jalan, dapat menyebabakn
18 kemacetan yang disebabkan oleh kendaraan yang seenaknya berhenti untuk
parkir sambil menikmati jajanan kaki lima pada kawasan tersebut. Tidak dapat dipungkiri hal ini jugalah yang menyebabkan ramainya jalan dr
mansyur baik siang atau malam hari. Banyak nya PKL ini membuat sebuah Note atau identitas pada jalan ini.
2.5. Deskripsi Jalan Dr.Mansyur