Kajian Kenyamanan Publik Di Kawasan Dr.Mansyur Medan Ditinjau Pada Aspek Pedestrian. (Studi Kasus:Depan Pintu 4 Usu Sampai Depan R.M.Zam-Zam)
KAJIAN KENYAMANAN PUBLIK DI KAWASAN DR.MANSYUR MEDAN DITINJAU PADA ASPEK PEDESTRIAN
STUDI KASUS: DEPAN PINTU 4 USU SAMPAI DEPAN R.M. ZAM-ZAM
SKRIPSI
OLEH
ABRAMS ELTON HUTAGALUNG NIM: 100406066
DEPARTEMEN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
(2)
KAJIAN KENYAMANAN PUBLIK DI KAWASAN DR.MANSYUR MEDAN DITINJAU PADA ASPEK PEDESTRIAN
STUDI KASUS: DEPAN PINTU 4 USU SAMPAI DEPAN R.M. ZAM-ZAM
SKRIPSI
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Dalam Departemen Arsitektur
Pada Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara
OLEH
ABRAMS ELTON HUTAGALUNG 100406066
DEPARTEMEN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
(3)
PERNYATAAN
KAJIAN KENYAMANAN PUBLIK DI KAWASAN DR.MANSYUR MEDAN DITINJAU PADA ASPEK PEDESTRIAN.
(STUDI KASUS:DEPAN PINTU 4 USU SAMPAI DEPAN R.M.ZAM-ZAM)
SKRIPSI
Dengan ini penulis menyatakan bahwa dalam Skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan penulis juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Medan, April 2015 Penulis,
(4)
Menyetujui
Dosen Pembimbing
(Firman Eddy ST,MT)
Judul Skripsi : Kajian Kenyamanan Publik di Kawasan Dr.Mansyur Medan Ditinjau Pada Aspek Pedestrian.
Nama Mahasiswa : Abrams Eton Hutagalung
Nomor Pokok : 100406066
Departemen : Arsitektur
Koordinator Skripsi,
(Ir. Dwira Nirfalini Aulia, MSc., PhD.)
Ketua Program Studi,
(5)
Tanggal Lulus: 28 Januari 2015
Telah diuji pada
Tanggal : 19 Januari 2015
Panitia Penguji Skripsi
Ketua Komisi Penguji : Ir.Rudolf Sitorus, M.L.A.
Anggota Komisi Penguji : 1. Devin Defriza Harisdani ST, MT.
(6)
i
ABSTRAK
Kenyamanan merupakan suatu kondisi perasaan dan sangat tergantung pada orang yang mengalami situasi tersebut. Kita tidak dapat mengetahui tingkat kenyamanan yang dirasakan orang lain secara langsung atau dengan observasi melainkan harus menanyakan langsung pada orang tersebut mengenai seberapa nyaman diri mereka. Kenyamanan berhak didapatkan semua individu terutama disaat meraka menggunakan jalur pedestrian sebagai akses untuk berjalan kaki. Pedestrian adalah merupakan suatu usaha dalam perancangan kota dimana dalam perancangannya mengutamakan kepentingan jalur pedestrian atau pejalan kaki. Salah satu permasalahan utama jalur pedestrian adalah belum terintegrasinya jalur pedestrian pejalan kaki beserta aktivitas pendukungnya.
Penelitian ini dilakukan di kawasan Dr.Mansyur Medan depan pintu 4 USU sampai depan Rumah Makan Zam-Zam, dengan panjang jalan 200 Meter. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui fenomena-fenomena yang berhubungan dengan permasalahan jalur pedestrian atau pejalan kaki pada kawasan kajian untuk dilakukan analisis terhadap permasalahan yang ada, kemudian memberikan gambaran dan rekomendasi yang diharapkan dapat memberikan keluaran bagaimana jalur pedestrian yang terintegrasi dengan baik beserta aktivitas pendukung kawasan pedestrian tersebut dan bersahabat bagi pejalan kaki.
(7)
ii
ABSTRACT
Comfort is a condition of feeling and very dependent on the person who experienced the situation. We can not determine the level of perceived convenience of others directly or by observation, but should check directly with the person about how comfortable themselves. Leisure entitled to obtain all individuals, especially when the They use the pedestrian path as access to walk. Pedestrian is an effort in which the urban design in its design the interests of pedestrian paths or pedestrian. One of the main problems is not yet integrated pedestrian pedestrian pedestrian path along with supporting activities.
This research was conducted in the field Dr.Mansyur 4 USU front door to the front of Restaurant Zam-Zam, with a path length of 200 meters. This study was conducted to determine the phenomena associated with the problem of pedestrian paths or pedestrian in the study area to do an analysis of existing problems, then provide an overview and recommendations are expected to provide output how pedestrian path along a well-integrated support activities The pedestrian area and pedestrian friendly.
(8)
iii KATA PENGANTAR
Penulis bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan karunia-Nya dimampukan untuk menyelesaikan skripsi ini sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik Arsitektur pada Universitas Sumatera Utara (USU) Medan.
Selanjutnya penulis juga ingin memberikan ucapan terima kasih kepada:
1. Kedua orang tua saya yang telah memberikan saya semangat dan dukungan untuk menyelesaikan perkuliahan di Arsitektur USU.
2. Bapak Firman Edyy ST,MT selaku pembimbing yang telah membantu memberikan petunjuk dan pengarahan dengan sabar, tekun, tulus, dan ikhlas meluangkan waktu, tenaga dan pikiran memberikan bimbingan, motivasi, arahan, dan saran-saran yang sangat berharga dalam penulisan skripsi ini.
3. Bapak Ir. Rudolf Sitorus, M.L.A dan Bapak Devin Defriza Harisdani,S.T.,M.T. selaku dosen penguji yang telah memberikan kritik dan saran dalam penulisan skripsi ini.
4. Bapak Ir. N. Vinky Rahman, M.T, selaku Ketua Departemen Arsitektur Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara.
5. Seluruh Bapak dan Ibu dosen staff pengajar Departemen Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara atas semua kritik dan sarannya selama masa perkuliahan.
(9)
iv 6. Teman-teman angkatan 2010 yang membuat suasana kelas selalu ceria sehingga saya mendapatkan penyegaran untuk melakukan aktivitas di kampus.
7. Abang, kakak senior dan adik junior yang selalu memberikan semangat kepada saya selama masa kuliah di Arsitektur USU.
Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini masih jauh dari sempurna sehingga penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak sebagai bahan penyempurnaan skripsi ini.
Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi dapat memberikan manfaat yang besar bagi semua pihak.
Medan, April 2015
Penulis
(10)
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR GAMBAR ... vii
DAFTAR TABEL ... xi
LAMPIRAN ... BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... 1
1.2 Perumusan Masalah ... 3
1.3 Tujuan Penelitian ... 3
1.4 Batasan Penelitian ... 4
1.5 Manfaat Penelitian ... 4
1.6 Kerangka Berfikir ... 5
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kenyamanan ... 6
(11)
vi
2.2 Aspek Dalam Kenyamanan ... 7
2.3 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kenyamanan ... 7
2.4 Landasan Teori ... 12
2.5 Deskripsi Jalan Dr.mansyur ... 15
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian ... 17
Metode Penelitian Deskriptif... . 18
3.2 Variabel Penelitian ... 20
3.3 Populasi / Sampel ... 21
3.4 Metoda Pengumpulan Data ... 22
3.5 Kawasan Penelitian ... 24
3.6 Metoda Analisa Data ... 27
BAB IV. ANILISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Perkembangan Kawasan ... 29
Sejarah Kawasan Dr.mansyur Medan... . 29
4.2 Gambaran Kawasan Lokasi Kajian ... 31
(12)
vii
4.2.2 Fisik Kawasan Kajian ... 35
4.2.3 Fisik Kawasan Kajian ... 36
4.2.4 Fisik Kawasan Kajian ... 41
4.3 Kompilasi Data Kuisioner ... 42
BABV KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 KESIMPULAN ... 54
5.2 SARAN ... 56
DAFTAR PUSTAKA ... ... 57 LAMPIRAN ...
(13)
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 : Parkir di pinggir jalan ... 11
Gambar 2.2 : Parkir di Pedestrian Jalan ... 11
Gambar 2.3 : PKL Berjualan di Trotoar... 12
Gambar 2.4: Trotoar Jalan Yang Rusak... 12
Gambar 2.5 : PKL Depan Pintu 4 USU... 15
Gambar 2.6 : PKL Depan BNI USU... 15
Gambar 2.7 : Contoh Gambar Jalan Kolektor Sekunder... 16
Gambar 3.1 : Letak Geografis Kota Medan... 25
Gambar 3.2 : Foto Google Jalan Dr.Mansyur... 25
Gambar 3.3 : Site Lokasi Jalan Dr.Mansyur... 26
Gambar 3.4 : Denah Lokasi Penelitian... 26
Gambar 4.1 : Ayam Penyet Jakarta... 30
Gambar 4.2 : Warung Triboy... 30
Gambar 4.3 : Situasi Jalan Dr.Mansyur... 30
(14)
ix
Gambar 4.5 : Peta Lokasi Kajian Pedestrian Kawasan... 32
Gambar 4.6 : Bangunan Mix Use... 33
Gambar 4.7 : Trotoar Yang Terputus... 33
Gambar 4.8 : Trotoar Yang Naik... 33
Gambar 4.9 : Kampus USU Medan... 34
Gambar 4.10 : Jalan Pembangunan... 34
Gambar 4.11 : Depan Pintu 4 USU... 35
Gambar 4.12 : Persimpangan Jalan Pembangunan... 35
Gambar 4.13: Trotoar Jalan Depan Bank BNI USU... 36
Gambar 4.14 : Suasana Lalu Lintas Depan Pintu 4 USU... 37
Gambar 4.15 : Kondisi Trotoar Jalan di Seberang BNI USU... 37
Gambar 4.16 : Kondisi Trotoar Jalan di Seberang BNI USU... 38
Gambar 4.17 : Situasi Lalu Lintas Jalan Dr.Mansyur... 38
Gambar 4.18 : Tidak Adanya Trotoar Jalan Bagu Pejalan Kaki... 39
Gambar 4.19 : Kendaraan Yang Melawan Arah... 39
(15)
x Gambar 4.21 : Tidak Adanya GSB Pada Setiap Bangunan... 40 Gambar 4.22 : Banyaknya Kendaraan Yang Melawan Arah... 41
(16)
xi
DAFTAR TABEL
(17)
i
ABSTRAK
Kenyamanan merupakan suatu kondisi perasaan dan sangat tergantung pada orang yang mengalami situasi tersebut. Kita tidak dapat mengetahui tingkat kenyamanan yang dirasakan orang lain secara langsung atau dengan observasi melainkan harus menanyakan langsung pada orang tersebut mengenai seberapa nyaman diri mereka. Kenyamanan berhak didapatkan semua individu terutama disaat meraka menggunakan jalur pedestrian sebagai akses untuk berjalan kaki. Pedestrian adalah merupakan suatu usaha dalam perancangan kota dimana dalam perancangannya mengutamakan kepentingan jalur pedestrian atau pejalan kaki. Salah satu permasalahan utama jalur pedestrian adalah belum terintegrasinya jalur pedestrian pejalan kaki beserta aktivitas pendukungnya.
Penelitian ini dilakukan di kawasan Dr.Mansyur Medan depan pintu 4 USU sampai depan Rumah Makan Zam-Zam, dengan panjang jalan 200 Meter. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui fenomena-fenomena yang berhubungan dengan permasalahan jalur pedestrian atau pejalan kaki pada kawasan kajian untuk dilakukan analisis terhadap permasalahan yang ada, kemudian memberikan gambaran dan rekomendasi yang diharapkan dapat memberikan keluaran bagaimana jalur pedestrian yang terintegrasi dengan baik beserta aktivitas pendukung kawasan pedestrian tersebut dan bersahabat bagi pejalan kaki.
(18)
ii
ABSTRACT
Comfort is a condition of feeling and very dependent on the person who experienced the situation. We can not determine the level of perceived convenience of others directly or by observation, but should check directly with the person about how comfortable themselves. Leisure entitled to obtain all individuals, especially when the They use the pedestrian path as access to walk. Pedestrian is an effort in which the urban design in its design the interests of pedestrian paths or pedestrian. One of the main problems is not yet integrated pedestrian pedestrian pedestrian path along with supporting activities.
This research was conducted in the field Dr.Mansyur 4 USU front door to the front of Restaurant Zam-Zam, with a path length of 200 meters. This study was conducted to determine the phenomena associated with the problem of pedestrian paths or pedestrian in the study area to do an analysis of existing problems, then provide an overview and recommendations are expected to provide output how pedestrian path along a well-integrated support activities The pedestrian area and pedestrian friendly.
(19)
1 BAB I
PENDAHULUAN
Jalur jalan merupakan elemen yang paling penting dalam citra kota. Disepanjang jalur jalan kawasan kota ini semua elemen dan atribut kota lainnya ditata,diatur dan saling berhubungan. orang akan mengamati dan membentuk imajinasi kawasan pada kota dengan melakukan pergerakan melalui jalur jalan (Kevin Lynch;1962).
Jalur jalan merupakan tahap pertama manusia untuk mencapai suatu tujuan (bangunan atau ruang luar),merupakan proses dimana kita dipersiapkan untuk melihat, mengalami dan menggunakan ruang-ruang pada kawasan tersebut. proses pencapain ke sebuah tujuan relatif berbeda dalam waktu tempuhnya, karena hal ini sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti; aktivitas yang terjadi disepanjang jalan, panjang dari ruas jalan, kondisi fisik jalan tersebut dan sebagainya.(Francis DK. Ching;1991).
Begitu pentingnya keberadaan jaringan jalur jalan sebagai citra/image di kawasan kota, maka perencanaannya harus memenuhi persyaratan yang baik,serta memperhatikan segi estetika untuk kenyamanan pemakainya.(Djefry W. Dana;1990)
1.1. Latar Belakang
Medan adalah kota terbesar ketiga di Indonesia, dan merupakan ibukota Provinsi Sumatera Utara. Dari segi historisnya, Kota Medan mulai berkembang
(20)
2 secara signifikan pada tahun 1860an saat penjajahan Belanda. Belanda kemudian mulai mendirikan perkebunan-perkebunan tembakau di kota ini. Setelah perkebunan-perkebunan ini dibuka, Medan berubah menjadi pusat pemerintahan dan aktivitas komersial, mendominasi perkembangan di wilayah barat Indonesia. Dengan berkembangnya kota medan yang semakin pesat,berdampak kepada kepadatan jalan dengan volume kendaraan yang semakin banyak tumpah ke jalan. dengan banyaknya jumlah kendaraan tersebut tidak sebanding dengan lahan parkir yang disediakan oleh pemerintah kota medan.
Dengan kurangnya lahan parkir yang disediakan oleh pemerintah kota maka terjadi parkir liar yang memakai bahu jalan sebagai lahan parkir. Hal ini sudah menjadi pemandangan wajah kota ini setiap hari.
Pedestrian menjadi kebutuhan yang penting bagi kawasan yang memiliki kepadatan yang cukup tinggi. kawasan Dr.mansyur merupakan jalan arteri untuk kampus Universitas Sumatera Utara. Hampir setiap harinya jalan ini digunakan oleh mahasiswa USU sebagai akses menuju ke kampus tersebut. Kawasan ini cukup padat setiap harinya dengan banyaknya kendaraan yang melewati jalan tersebut,membuat jalan ini memiliki tingkat kemacetan yang tinggi. Kawasan ini banyak ditempati oleh bangunan komersial atau jasa. Kriteria kesuksesan jalan sebagai ruang publik dalam kawasan komersial,mudah dicari dan dicapai,aman,nyaman,mampu menarik pengujung ,kondusif dan memberikan nuansa arsitektural yang berkualitas.(Danisworo;1989).
(21)
3 Pedestrian yang baik dapat memberikan kenyamanan bagi penggunanya,bukan sebaliknya digunakan sebagai tempat parkir oleh kendaraan. Selain itu ada juga pedagang kaki lima yang berjualan disepanjang jalan ini khususnya di depan kampus USU,dimana mereka memakai trotoar sebagai lahan jualan mereka sehingga membuat ketidaknyamanan bagi pejalan kaki. Hal ini telah cukup lama berlangsung,dimana kurangnya sikap tegas dari pemerintah untuk menggusur semua pedagagang tersebut atau memberikan mereka lahan yang lebih baik agar tidak lagi memakai trotoar sebagai tempat mereka berjualan,yang diamana kita tahu bahwa trotoar itu adalah untuk pejalan kaki.
Mencita-citakan kondisi tertib dan teratur di kawasan dr.mansyur ini secara tidak langsung juga berpengaruh pada citra baik untuk lingkungan kampus USU karena melalui kawasan ini aktivitas setiap individu untuk menuju dan meninggalkan kampus USU dapat berlangsung dengan mudah dan lancar. kelancaran dan ketertiban sirkulasi dalam beraktivitas bukan hanya untuk kepentingan USU namun juga bagi masyarakat umum yang berkantor,berwirausaha serta menghuni di lingkungan permukiman sepanjang jalan dr.mansyur tersebut. secara umum tercapainya kondisi yang ideal pada suatu kawasan akan berpengaruh pada kawasan-kawasan lain,karena kesemuanya merupakan jaringan-jaringan luas yang saling berhubungan dan saling terkait fungsi-fungsinya.
(22)
4 1.2. Perumusan Masalah
Dengan melihat latar belakang yang ada, maka rumusan permasalahan pada penelitian ini sebagai berikut :
1. Apakah kondisi dan penggunaan pedestrian pada kawasan ini cukup baik, sehingga dapat memberikan kenyamanan publik?
2. Kurang baiknya penataan trotoar jalan bagi pejalan kaki bahkan tidak ada, pada jalan Dr.Mansyur pada segmen di depan pintu 4 USU sampai depan Rumah Makan ZAM-ZAM, menyebabkan sering terjadinya kemacetan pada jalan ini, yang disebabkan oleh kendaraan yang parkir sembarangan, kendaraan yang melawan arah dan banyak nya pejalan kaki yang melintas pada jalan ini.
1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini antara lain :
a) Mengkaji penyebab permasalahan kenyamanan publik pada kawasan tersebut.
b) Untuk mengkaji permasalahan penggunaan pedestrian pada kawasan tersebut.
(23)
5 1.4. Batasan Penelitian
Penelitian ini hanya mengkaji penggunaan fungsi dari trotoar atau pedestrian yang ada di kawasan ini,sehingga dapat menciptakan kenyamanan publik.
1.5. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dilakukannya penelitian ini antara lain :
a) Menjadi salah satu bahan literatur tentang kajian kenyamanan publik di kota medan yang dapat digunakan sebagai referensi untuk studi kasus sejenis.
b) Memberikan sumbangan saran pada instansi terkait dalam hal ini pemerintah kota medan sebagai pihak yang berwenang menertibkan peraturan-peraturan yang bertujuan tertibnya suatu kawasan.
c) Sebagai sumbagan bahan referensi bagi pemerhati perancangan kawasan dan arsitektur bangunan agar dapat di kembangkan pada kajian atau penelitian sejenis.
d) Sebagai sumbangan saran bagi pemerintah kota medan dalam pengembangan kawasan kuliner dan kawasan komersil kota, agar lebih memperhatikan kenyamanan publik dalam pengembangan kawasan kuliner atau kawasan komersil yang ada di kota medan.
(24)
6 1.6. Kerangka Berfikir
LATAR BELAKANG
1. Kota medan adalah kota terbesar ketiga di Indonesia dengan tingkat kemacetan yang cukup tinggi setiap harinya.
2. Kawasan dr.mansyur merupakan kawasan yang mengalami kemacetan hampir setiap harinya yang disebabkan banyaknya parkir liar disepanjang bahu jalan.
3. Kawasan ini sangat terkenal sebagai kawasan kuliner ataupun komersilnya.
TUJUAN PENELITIAN
1. Mengkaji permasalahan kenyamanan publik pada kawasan Dr.Mansyur.
PERUMUSAN MASALAH
1. Apakah kondisi dan penggunaan pedestrian pada kawasan ini cukup
baik, sehingga dapat memberikan kenyamanan publik?
2. Kurang baiknya kondisi trotoar bahkan tidak ada pada segmen pintu
4 sampai R.M ZAM-ZAM yang disebabkan parkir liar di bahu jalan.
STUDI LITERATUR
1. Jalur jalan merupakan tahap pertama manusia untuk mencapai tujuan.(Francis DK.Ching;1991)
2. Pentingnya memiliki jalur jalan yang baik agar dapat menjadi image kawasan dan memberikan rasa aman dan nyaman bagi
pemakainya.(Djefri.W.Dana;1990)
METODOLOGI PENELITIAN 1. Jenis penelitian.
2.Metode pengumpulan data.
3.Metode analisis data.
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Kajian tentang kenyaman publik pada kawasan dr.mansyur medan sebagai daerah komersial ditinjau pada aspek pedestrian.
(25)
7 BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Kenyamanan
2.1. Pengertian Kenyamanan
Konsep tentang kenyamanan atau comfort sangat sulit untuk didefenisikan karena lebih merupakan penilaian responsif individu (Oborne,1995).menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia nyaman adalah segar;sehat sedangkan kenyamanan adalah keadaan nyaman;kesejukan. Kolcaba (2003) menjelaskan bahwa kenyamanan sebagai suatu keadaaan telah terpenuhinya kebutuhan dasar manusia yang bersifat individual dan holistic. Dengan terpenuhinya kenyamanan dapat menyebabkan perasaan sejahtera pada diri individu tersebut.
Kenyamanan dan perasaan nyaman adalah penilaian komprenhensif seseorang terhadap lingkungannya. Manusia menilai kondisi lingkungan berdasarkan rangsangan yang masuk ke dalam dirinya melalui keenam indra melalui syaraf dan dicerna oleh otak untuk dinilai. Dalam hal ini yang terlibat tidak hanya masalah fisik biologis namun juga perasaan. Suara ,cahaya,bau,suhu, dan lain lain rangsangan ditangkap sekaligus,lalu diolah oleh otak. Kemudian otak akan memberikan penilaian relatif apakah kondisi itu nyaman atau tidak. Ketidaknyamanan si satu factor dapat ditutupi oleh faktor lain (Satwiko, 2009).
(26)
8 Sanders dan McCormick (1993) menggambarkan konsep kenyamanan bahwa kenyamanan merupakan suatau kondisi perasaan dan sangat tergantung pada orang yang mengalami situasi tersebut. Kita tidak dapat mengetahui tingkat kenyamanan yang dirasakan orang lain secara langsung atau dengan observasi melainkan harus menanyakan langsung pada orang tersebut mengenai seberapa nyaman diri mereka,biasanya dengan menggunakan istilah-istilah seperti agak tidak nyaman,mengganggu,sangat tidak nyaman atau mengkhawatirkan.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa kenyamanan adalah suatu kontinum perasaan dari paling nyaman sampai dengan paling tidak nyaman yang dinilai berdasarkan persepsi masing-masing individu pada suatu hal yang dimana nyaman pada individu tertentu mungkin berbeda dengan individu lainnya.
2.2. Aspek Dalam Kenyamanan
Menurut kolcaba (2003) aspek kenyamanan terdiri dari:
a) Kenyamanan fisik berkenaan dengan sensasi tubuh yang dirasakan oleh individu itu sendiri.
b) Kenyamanan psikospiritual berkenaan dengan kesadaran internal diri,yang meliputi konsep diri,harga diri,makna kehidupan,seksualitas hingga hubungan yang sangat dekat dan lebih tinggi.
(27)
9 c) Kenyamanan lingkungan berkenaan dengan lingkungan,kondisi dan
pengaruh dari luar kepada manusia seperti temperatur, warna, suhu, pencahayaan , suara, dan lain-lain.
d) Kenyamanan sosial cultural berkenaan dengan hubungan interpersonal, keluarga, dan sosial atau masyarakat (keuangan, perawatan kesehatan indivdu, kegiatan religious, serta tradisi keluarga).
2.3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kenyamanan
Menurut hakim (2006) ada beberapa faktor yang mempengaruhi kenyamanan antara lain:
a). Sirkulasi
Kenyamanan dapat berkurang karena sirkulasi yang kurang baik, seperti tidak adanya pembagian ruang yang jelas untuk sirkulasi manusia dan kendaraan bermotor, atau tidak ada pembagian sirkulasi antara ruang satu dengan lainnya. Sirkulasi dibedakan menjadi dua yaitu sirkulasi di dalam ruang dan sirkulasi diluar ruang atau peralihan antara dalam dan luar seperti foyer atau lobby, koridor, atau hall.
b). Daya alam atau iklim
1. Radiasi matahari
Dapat mengurangi kenyamanan terutama pada siang hari, sehingga perlu adanya peneduh.
(28)
10 2. Angin
Perlu memperhatikan arah angin dalam menata ruang sehingga tercipta pergerakan angin mikro yang sejuk dan memberikan kenyamanan. Pada ruang yang luas perlu diadakan elemen-elemen penghalang angin supaya kecepatan angin yang kencang dapat dikurangi.
3. Curah hujan
Faktu curah sering menimbulkan gangguan pada aktivitas manusia di ruang luar sehingga perlu disediakan tempat berteduh apabila terjadi hujan (shelter,gazebo).
4. Temperatur
Jika temperatur ruang sangat rendah maka temperatur permukaan kulit akan menurun dan sebaliknya jika temperatur dalam ruang tinggi akan mengalami kenaikan pula. Pengaruh bagi aktivitas kerja adalah bahwa temperatur yang terlalu dingin akan menurunkan gairah kerja dan temperatur yang terlampau panas dapat membuat kelelahan dalam bekerja dan cenderung banyak membuat kesalahan.
c). Kebisingan
Pada daerah yang padat seperti perkantoran atau industri, kebisingan adalah salah satu masalah pokok yang bisa mengganggu kenyamanan para pekerja yang berada di sekitarnya. Salah satu cara untuk mengurangi
(29)
11 kebisingan adalah dengan menggunakan alat pelindung diri(ear muff,ear plug).
d). Aroma atau bau-bauan
Jika ruang kerja dekat dengan tempat pembuangan sampah maka bau yang tidak sedap akan tercium oleh orang yang melaluinya. Hal tersebut dapat diatasi dengan memindahkan sumber bau tersebut dan ditempatkan pada area yang tertutup dari pandangan visual serta dihalangi oleh tanaman pepohonan atau semak ataupun dengan peninggian muka tanah.
e). Bentuk
Bentuk dari rencana konstruksi harus disesuaikan dengan ukuran standart manusia agar dapat menimbulkan rasa nyaman.
f). Keamanan
Keamanan merupakan masalah terpenting karena ini dapat mengganggu dan menghambat aktivitas yang akan dilakukan. Keamanan bukan saja berarti dari segi kejahatan (kriminal), tapi juga termasuk kekuatan konstruksi, bentuk ruang, dan kejelasan fungsi.
g). Kebersihan
Sesuatu yang bersih selain menambah daya tarik lokasi, juga menambah rasa nyaman karena bebas dari kotoran sampah ataupun bau-bauan yang tidak sedap. Pada daerah tertentu yang menuntut kebersihan tinggi,
(30)
12 pemilihan jenis pohon dan semak harus memperhatikan kekuatan daya rontok daun dan buah.
h). Keindahan
keindahan merupakan hal yang perlu diperhatikan untuk memperoleh kenyamanan karena mencakup masalah kepuasan batin dan panca indera. Untuk menilai keindahan cukup sulit karena setiap orang memiliki persepsi yang berbeda untuk menyatakan sesuatu itu adalah indah.dalam hal kenyamanan, keindahan dapat diperoleh dari segi bentuk ataupun warna.
i). Penerangan
Untuk mendapatkan penerangan yang baik dalam ruang perlu memperhatikan beberapa hal yaitu cahaya alami, kuat penerangan, kualitas cahaya, daya penerangan, pemilihan dan perletakan lampu. Pencahayaan alami disini dapat membantu penerangan buatan dalam batas-batas tertentu, baik dan kualitasnya maupun jarak jangkauan dalam ruangan.
Seiring perkembangan jaman kawasan ini semakin padat yang berdampak kepada kepadatan lalu lintas jalan. Banyaknya pengunjung pada kawasan tersebut tidak sebanding dengan lahan parkir yang tersedia,yang menyebabakan parkir liar di sepanjang trotoar jalan. Hal ini membuat kurangnya rasa nyaman bagi pengguna jalan yang melintas pada kawasan
(31)
13 tersebut. Lebar jalan yang tersita oleh perparkiran (termasuk lebar manuver) tentu mangurangi kemampuan jalan tersebut dalam menampung arus kendaraan yang lewat, atau dengan perkataan lain, kapasitas jalan tersebut akan berkurang ( penurunan kapasitas jalan bukan saja disebabkan oleh pengurangan lebar jalan tetapi juga oeh proses kegiatan kendaraan masuk dan keluar petak parkir). Semakin besar sudut parkir kendaraan, semakin besar pula pengurangan kapsitas jalannya.(Tamin; 1991). Pemandangan parkir dipinggir jalan pada kawasan ini menjadi pemandangan yang cukup sering terlihat setiap harinya. Parkir di pinggir jalan merupakan salah satu masalah pokok lalu lintas di kota-kota menengah keatas yang dapat menimbulkan kemacetan lalulintas, tetapi selain itu parkir juga merupakan salah satu sumber Pendapatan Asli Daerah ( PAD) yang cukup besar.(Munawar; 1997).
Pada kawasan ini dapat terlihat juga permasalahan dengan pedestrian atau jalur untuk pejalan kaki. Kondisi pedestrian atau trotoar jalan ini Gambar 2.1 Parkir di pinggir jalan
Sumber:Data pribadi, Tahun:2015
Gambar 2.1 Parkir di pedestrian jalan Sumber:Data pribadi, Tahun:2015
(32)
14 kurang memberikan rasa kenyamanan bagi penggunanya. Dimana kurangnya rasa nyaman jika berjalan kaki yang disebabkan oleh banyaknya PKL yang berjualan di trotoar jalan dan kondisi trotoar jalan yang rusak. Jalur pejalan kaki merupakan salah satu elemen penting dalam perancangan kota karena dapat mengurangi keteikatan terhadap kendaraan di kawasan pusat kota (Gideon; 1997). Beberapa manfaat dari penyediaan jalur pejalan kaki diantaranya menjamin kenyamanan pejalan kaki, alat pergerakan internal kota, mendukung aktivitas komersial dan budaya di lingkungan kota serta menjadi penghubung moda angkutan lain (Fruin; 1979).
Pentingnya penyediaan jalur pejalan kaki di Indonesia telah tertera dalam UU No. 26 Tahun 2007 tentang penataan ruang dan UU No.22 Tahun 2009 tentang jalan. Pada UU No. 26 Tahun 2007, ketentuan rencana penyediaan dan pemanfaatan prasarana dan sarana jaringan pejalan kaki harus disediakan dalam perencanaan kota. Dalam UU No.22 Tahun 2009 menyatakan bahwa Gambar 2.3 PKL berjualan di trotoar jalan
Sumber:Data Pribadi, Tahun:2015 Gambar 2. 4 Trotoar jalan yang rusak Sumber:Data Pribadi, Tahun:2015
(33)
15 dimana setiap jalan yang digunakan untuk lalu lintas umum wajib dilengkapi dengan perlengkapan jalan, termasuk fasilitas bagi pejalan kaki.
2.4.LANDASAN TEORI
Ada beberapa hal yang dapat dijadikan indikator tercapainya suatu konsep pengembangan fasilitas pejalan kaki, sebagai berikut ( Utermann, 1984; Marcus dan Francis1989; Carr, 1992; Rubenstein, 1992; Harris dan Dines, 1995; Broml.
1. Keselamatan (safety), diwujudkan dengan penempatan pedestrian, struktur, tekstur, pola perkerasan dan dimensi trotoar ( ruang bebas, lebar efektif, kemiringan)
2. Keamanan (security), terlindung dari kemungkinan berlangsung tindakan kejahatan dengan merancang penerangan yang cukup atau struktur maupun lansekap yang tidak menghalangi.
3. Kenyamanan(comfort), mudah dilalui dari berbagai tempat dengan adanya pelindung dari cuaca yang buruk , tempat istirahat sementara, terhindar dari hambatan oleh karena ruang yang sempit serta permukaan yang harus nyaman dipergunakan oleh siapa saja termasuk juga penyandang cacat.
(34)
16 4. Kenikmatan (convenience), didindikasikan melalui jarak, lebar trotoar, lansekap yang menarik serta kedekatan dengan fasilitas yang dibutuhkan.
5. Keindahan(aesthentics),berkaitan dengan trotoar dan lingkungan disekitarnya.
Menurut Rubenstein (1987),objek utama sirkulasi pejalan kaki adalah keselamatan, keamanan, kenyamanan, koherasi dan estetika. Sirkulasi pejalan kaki membentuk hubungan penting dalam kegiatan yang berhubungan di tempat. Pejalan kaki pada umumnya akan mengikuti jalan yang paling langsung, namun jika system berjalan dikembangkan degan tempat menarik visual, pejalan kaki bias mengambil rute lama karena kenikmatan ditambah estetikanya. Dengan kata lain jika jalur pejalan kaki di desain dengan menarik maka banyak yanga akn memanfaatkan jalur pejlan kaki tersebut.
Jalur pedestrian (pedestrian sidewalks/trotoar) adalah bagian dari kota, dimana orang bergerak dengan kaki, biasanya disepanjang sisi jalan yang direncanakan atau terbentuk dengan sendirinya yang menghubungkan satu tempat dengan tempat lainnya ( Carr; 1992). Dengan kata lain jalur pedestrian dari segi perencanaannya terbagi dua yaitu yang terencana dan tidak terencana. Jalur pedestrian yang terencana terbentuk dari jalur pedestrian yang memang telah direncanakan untuk menghubungkan suatu tempat ke tempat lain yang dibutuhkan oleh pejalan kaki. Sedangkan jalur pedestrian
(35)
17 yang tidak terencana terbentuk dengan sendirinya dari jalur yang biasa digunakan oleh pejalan kaki dalam pergerakannya dari suatu tempat ke tempat lainnya.
Elemen sirkulasi adalah salah satu aspek yang kuat dalam membentuk struktur lingkungan perkotaan (Shirvani; 1985), tiga prinsip utama pengaturan sirkulasi adalah jalan harus menjadi elemen ruang terbuka yang memiliki dampak visual yang positif, jalan harus dapat memberikan orientasi kepada pengemudi dan membuat lingkungan menjadi jelas terbaca selain itu sector public harus terpadu dan saling bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama. Shirvani juga menyatakan bahwa jalur pejlan kaiki yang baik adalah mengurangi ketergantungan dari kendaraan bermotor dalam areal kota, meningkatkan kualitas lingkungan dengan memprioritaskan skala manusia dan lebih mengekspresikan aktifitas pedagang kaki lima mampu menyajikan kualitas udara. Dengan kata lain jalur pejalan kaki yang di desain dengan baik dapat menciptakan kesan visual yang menarik pada suatu kota dan kualitas lingkungan yang baik.
Dari teori-teori diatas diharapkan dapat dikaji bagaimana jalur pejalan kaki yang dapat menciptakan suatu ruang kota yang akrab terhadap penghuninya dan dapat dipergunakan dengan baik oleh penggunanya.
Dalam meningkatkan kenyamanan publik pada kawasan ini penting juga untuk melihat suatu permasalahan PKL ( pedagang kaki lima). Banyaknya PKL yang berjualan disepanjang pinggir jalan, dapat menyebabakn
(36)
18 kemacetan yang disebabkan oleh kendaraan yang seenaknya berhenti untuk parkir sambil menikmati jajanan kaki lima pada kawasan tersebut. Tidak dapat dipungkiri hal ini jugalah yang menyebabkan ramainya jalan dr mansyur baik siang atau malam hari. Banyak nya PKL ini membuat sebuah Note atau identitas pada jalan ini.
2.5. Deskripsi Jalan Dr.Mansyur
Jenis jalan Dr.Mansyur adalah jenis jalan kolektor sekunder, dimana pengertian jalan kolektor sekunder adalah sebagai berikut: Jalan kolektor sekunder adalah jalan yang melayani angkutan pengumpulan atau pembagian dengan ciri-ciri perjalanan jarak sedang, kecepatan rata-rata sedang, dan jumlah jalan masuk dibatasi, dengan peranan pelayanan jasa distribusi untuk masyarakat di dalam kota.
Gambar 2.5 PKL di depan pintu 4 USU Sumber:Data Pribadi, Tahun:2015
Gambar 2. 6 PKL di depan BNI USU Sumber:Data Pribadi, Tahun:2015
(37)
19 Ciri-ciri jalan kolektor sekunder:
Jalan kolektor sekunder menghubungkan, antar kawasan sekunder kedua dan kawasan sekunder kedua dengan kawasan sekunder ketiga.
Jalan kolektor sekunder dirancang berdarkan kecepatan rencana paling rendah 20 km per jam.
Lebar badan jalan kolektor sekunder tidak kurang dari 7 meter.
Kendaraan angkutan barang berat tidak diizinkan melalui fungsi jalan ini di daerah permukiman.
Lokasi parkir pada badan jalan yang cukup.
Besarnya lalu lintas harian rata-rata pad umumnya lebih rendah dari sistem primer dan arteri sekunder.
Gambar 2.7 : Contoh gambar jalan kolektor sekunder (sumber : google map wkipedia)
(38)
20 BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dipilih penulis dalam penelitian dengan judul “ Kajian Kenyamanan Publik di kawasan dr.Mansyur,Medan, Pada Aspek
Pedestrian”, adalah jenis penelitian Deskriptif. Metode merupakan cara untuk
mengungkapkan kebenaran yang objektif. Kebenaran tersebut merupakan tujuan, sementara metode itu adalah cara. Penggunaan metode dimaksudkan agar kebenaran yang diungkapakan benar-benar berdasarkan bukti ilmiah yang kuat. Oleh karena itu, metode dapat diartikan pula sebgai prosedur atau rangkain cara yang secara sistematis dala43m menggali kebenaran ilmiah. Sedangkan penelitian dapat diartikan sebagai pekerjaan ilmiah yang harus dilakukan secara sistematis, teratur dan tertib, baik mengenai prosedurnya maupun dalam proses berfikir tentang materinya (Nawawi dan Martini dalam Prastowo, 2011).
Furchan (2007) menyatakan bahwa metode penelitian merupakan strategi umum yang dianut dalam pengumpulan dan analisis data yang diperlukan untuk menjawab persoalan yang dihadapi. Dengan kata lain, metode penelitian merupakan suatu cara yang harus dilakukan oleh peneliti melalui serangkaian prosedur dan tahapan dalam melaksanakan kegiatan peneliti dengan tujuan memecahkan masalah atau mencari jawaban terhadap suatu masalah. Penelitian
(39)
21 pada hakikatnya merupakan penerapan pendekatan ilmiah pada pengkajian suatu masalah. Metode penelitian deskritif adalah salah satu metode penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan suatu kejadian. Seperti yang dikemukakan
oleh sugiyono (2011) “penelitian deskriptif adalah sebuah penelitian yang
bertujuan untuk memberikan atau menjabarkan suatu keadaan atau fenomena yang terjadi saat ini dengan menggunakan prosedur ilmiah untuk menjawab
secara aktual”. Sedangkan, Sukmadinata (2006) menyatakan bahwa metode
penelitian deskriptif adalah sebuah metode yang berusaha mendeskripsikan, menginterpretasikan sesuatu, misalnya kondisi atau hubungan yang ada, pendapat yang berkembang, proses yang sedang berlangsung, akibat atau efek yang terjadi atau tentang kecenderungan ang sedang berlangsung. Dari kedua pengertian tersebut, dapat dikatakan bahwa metode penelitian deskriptif adalah sebuah metode yang digunakan untuk mendeskripsikan, menginterpretasikan sesuatu fenomena, dengan menggunakan prosedur ilmiah untuk menjawab masalah secara aktual.
3.1.1 Metode Penelitian Deskriptif
Penelitian deskriptif adalah penelitian yang berusaha mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa, kejadian yang terjadi pada saat sekarang. (Sujana dan Ibrahim, 1989:65). Penelitian deskriptif memusatkan perhatian kepada pemecahan masalah-masalah aktual sebagaimana adanya pada saat penelitian dilaksanakan. Dalam pendidikan, penelitian deskriptif lebih berfungsi untuk pemecahan praktis dari pada pengembangan ilmu pengetahuan. Penelitian berusaha memotret peristiwa dan kejadian yang menjadi pusat perhatiaanya,
(40)
22 kemudian menggambarkan atau melukiskannya sebagaimana adanya, sehingga pemanfaatan temuan penelitian ini berlaku pada saat itu pula yang belum tentu relevan bila digunakan untuk waktu yang ada. Karena itu tidak selalu menuntut adanya hipotesis. Tidak menutut adanya perlakuan atau manipulasi variabel, karena gejala dan peristiwanya telah ada dan peneliti tinggal mendeskripsikannya. Variabel yang diteliti bisa tunggal, atau lebih dari satu variabel, bahkan dapat juga mendeskripsikan hubungan beberapa variabel.
1. Langkah-langkah pelaksanaan penelitian Deskripif.
merumuskan masalah terkait dengan variabel yang akan diteliti yang terjadi pada saat ini, dirumuskan dalam bentuk kalimat tanya kemudian dijabarkan menjadi pertanyaan-pertanyaan peneliti. Untuk masalah yang bersifat menghubungkan gunakan hipotesis penelitian.
menentukan jenis data yang diperlukan,terkait dengan data kuantitatif atau data kualitatif.
menentukan prosedur pengumpulan data,terkait dengan alat pengumpul data/instrumen penelitian(tes, wawancara, observasi, angket, sosiometri) dan sumber data/ sampel/ subjek penelitian (dari mana informasi/data itu diperoleh).
Menentukan prosedur pengolahan data. Data yang dikumpulkan mula-mula disusun, dijelaskan, kemudian dianalisa (sering disebut metode analitis).
(41)
23 Pengolahan data terkait dengan jenis data yang dikumpulkan. Untuk
data kuantitatif,maka pengolahan dan analisis data yang digunakan adalah statsitik deskriptif.
Prosedur yang dilakukan anatara lain: pemeriksaan data; kalsifikasi data ; tabulasi data ; menghitung frekuensi data ; perhitungan selanjutnya sesuai dengan statistik deskriptif yang sesuai (persen, rata-rata, SD, atau korelasi); memvisualisasikan data (tabel, grafik); dan menafsirkan data sesuai dengan pertanyaan penelitian
Metode penelitian ini digunakan untuk mencapai tujuan penelitian tersebut, yakni untuk lebih mengetahui masalah kenyamanan publik pada kawasan dr.Mansyur Medan dan diharapkan dapat digunakan sebagai acuan dalam menciptakan desain perancangan kota yang lebih baik
3.2 Variabel Penelitian
Dalam sebuah penelitian, penentuan variabel penelitian di tentukan berdasarkan hasil identifikasi yakni merumuskan konsep variabel penenlitian. Konsep variabel penelitian adalah konsep mengenai atribut atau sifat yang terdapat pada subjek penelitian yang bervariasi secara kuantitatif maupun kualitatif (Azwar,1998). Variabel penelitian dapat berupa apa saja dan bervariasi, namun sudah di indentifikasi sehingga menbantu mencapai tujuan penelitian yang akan diteliti.
(42)
24 Dalam penelitian ini penulis menetapkan variabel pada penelitian “Kajian
Kenyamanan Publik di Kawasan Dr.Mansyur Medan Pada Aspek Pedestrian”
yakni:
a. Kondisi pedestrian atau trotoar jalan bagi pejalan kaki.
b. Masalah GSB pada setiap bangunan yang ada pada kawasan tersebut.
c. Keberadaan PKL yang berjualan di trotoar jalan.
Berdasarkan studi literatur yang telah dilakukan, maka variabel-variabel yang akan digunakan adalah sebagai berikut :
1. Kolcaba (2003) menjelaskan bahwa kenyamanan sebagai suatu keadaaan telah terpenuhinya kebutuhan dasar manusia yang bersifat individual dan holistic.
2. Sanders dan McCormick (1993) menggambarkan konsep kenyamanan bahwa kenyamanan merupakan suatau kondisi perasaan dan sangat tergantung pada orang yang mengalami situasi tersebut.
(43)
25
TEORI VARIABEL INDIKATOR Data yang
dibutukan Kolcaba (2003) Aspek Dalam Kenyamanan 1. Pedestriaan 2. Vegetasi 3. Lampu jalan
4. Rambu-rambu jalan 5. GSB 6. PKL Elemen desain di kawasan Jalan Dr.Mansyur Medan Hakim (2006) Faktor-Faktor yang mempengaru hi
Kenyamanan
3.3 Populasi / Sampel
Populasi adalah jumlah keseluruhan dari unit analisis yang ciri-cirinya dapat diduga (singarimbun,1985). Dalam studi ini, populasi yang diambil yaitu pejalan kaki/masyarakat umum, pemilik cafe, serta pedagang kaki lima.
Sampel adalah sebagian dari populasi yang diamati dalam penelitian,atau dengan kata lain sampel adalah individu yang diselidiki dalam penelitian. Sampel diperlukan untuk meng-efisienkan waktu,tenaga dan biaya,dalam studi ini, sampel dibutuhkan untuk penyebar kuisioner kepada responden.
(44)
26 Hasil penyebaran kuisioner melalui sampel ,dapat dianggap mewakili seluruh populasi dikawasan studi,sedangkan cara penyebaran kuisioner ini dilakukan secara random atau secara acak. Penghitungan populasi pengunjung kawasan ini diambil pada segmen depan pintu 4 USU sampai depan Rumah Makan ZAM-ZAM, dibandingkan dengan jumlah seluruh penduduk kota Medan, maka rumus untuk hal tersebut yaitu :
Jumlah penduduk tahun 2014 : 3 juta (Bapekot,Medan)
Maka sampel yang diambil minimal sejumlah 100 (seratus) responden, yang terdiri dari pejalan kaki,PKL, pemilik toko/usaha. Namun pada pelaksanaannya peneliti memandang perlu untuk melakukan jajak pendapat kepada responden lebih dari seratus, hal ini karena gejala peningkatan pelaku ekonomi semakin meningkat, sehingga akan meningkatkan jumlah populasi, pada ahkirnya diharapkan hasil fari jajak pendapat ini dapat maksimal.
(45)
27 Adapun komposisi dari sampel tersebut adalah sebagai berikut :
a. Pejalan kaki
b. Pedagang kaki lima
c. Pemilik rumah makan
d. Pemilik toko/usaha
e. Tukang becak
Teknik sampling demikian adalah cara untuk menentukan sampel yang jumlahnya sesuai dengan ukuran yang akan dijadikan sumber data sebenarnya, dengan memperhatikan sifat-sifat penyebaran populasinya agar diperoleh sampel yang representatif atau benar-benar mewakili populasi
3.4 Metode Pengumpulan Data.
a. Data primer yaitu data yang didapati peneliti dengan cara mencari data langsung dari sumbernya (Sinulingga,2011). Adapun metode pengumpulan data primer yang dilakukan dalam penelitian ini :
Observasi lapangan (survey visual), dilakukan dengan pengambilan gambar kendaraan yang parkir liar, kondisi trotoar jalan yang ada sekarang dan PKL yang berjualan disepanjang jalan dr.Mansyur
(46)
28 melalui kamera. Tujuannya yaitu untuk mendapatkan gambar objek dilokasi penelitian seperti kondisi parkiran, kondisi trotoar jalan dan PKL yang berjualan di sepanjang jalan tersebut.
Depth interview, dilakukan dengan cara mewawancarai narasumber yang dianggap memenuhi syarat. Narasumber dianggap mengetahui dan memahami informasi yang terkait dengan penelitian. Hal ini bertujuan untuk memperoleh data baik secara lisan ataupun tulisan, dokumen, gambar mengenai objek dan kawasan penelitian.
Daftar pertanyaan untuk wawancara antara lain:
1. Bagaimana sejarah kawasan Dr.Manyur ?
2. Mengapa begitu banyak tempat usaha yang tidak memilki Garis Sempadan Bangunan yang sesuai dengan peraturan Pemko Medan?
3. Apakah kondisi trotoar untuk pejalan kaki pada saat ini sudah baik?
b. Data sekunder yaitu data yang diperoleh peneliti melalui pihak lain yang telah mengumpulkan dan mengolah data tersebut sehingga peneliti tidak perlu mencarinya secara langsung ( Sinulingga, 2011). Adapun metode pengumpulan data sekunder yang dilakukan dalam penelitian ini :
Studi literatur, dilakukan dengan cara mencari informasi mengenai parkir liar di sepanjang jalan Dr.Mansyur, kondisi trotoar jalan yang
(47)
29 ada pada saat ini, PKL yang memilih berjualan di sepanjang jalan ini. Langkah selanjutnya adalah menentukan teori, setelah pencarian data dari literatur, maka dipilihlah teori yang berbasis fakta yang terkait dan relevan untuk mangungkapkan berbagai aspek yang tercakup dalam penelitian, serta untuk manafsirkan aspek-aspek tersebut yang dirasa sesuai dengan peneliti untuk diterapkan dalam penelitian.
3.5 Kawasan Penelitian
Penelitian ini dilakukan di salah satu kawasan padat penduduk di kota Medan, yakni berada di kawasan Medan Baru. Kawasan ini berada di jalan Dr. Mansyur, kelurahan Padang bulan, kecamatan Medan Baru, Medan, Sumatera Utara. Luas kecamatan Medan Baru yakni sekitar 5,84 km , 27 meter diatas permukaan laut, dan terletak antara 03 34’’ 27’’ Lintang Utara dan 98 39’’
30’’ Bujur Timur. Kecamatan Medan Baru juga berbatasan dengan :
a. Bagian Timur dengan Medan Selayang.
b. Bagian barat dengan Medan Maimun, Medan Petisah.
c. Bagian utara dengan Medan Polonia.
(48)
30
Gambar 3.1 : Letak geografis Kota Medan (sumber : google map wkipedia)
Gambar 3.2 : Site Jalan Dr.Mansyur (sumber : google wkipedia)
(49)
31 SITE LOKASI PENELITIAN
Gambar 3.3 : Site Jalan Dr.Mansyur (sumber : google wkipedia)
Gambar 3.4 : Lokasi kawasan penelitian Jalan Dr.Mansyur (sumber : CAD kota Medan)
(50)
32 Pada segmen ini banyak digunakan sebagai tempat usaha seperti warung makan, apotek, tempat fotocopy, warung klontong, distro dan warnet. Bangunan usaha ini hampir kebanyakan tidak memiliki GSB yang baik. Sehingga tidak ada trotoar jalan bagi pejalan kaki.
Penelitian ini dilakukan di jalan Dr.Mansyur, kelurahan Padang bulan, kecamatan Medan Baru, Medan, Sumatera Utara di area kawasan sekitar USU, tepatnya di sepanjang jalan Dr.Mansyur Medan. Alasan memilih lokasi ini dijadikan subjek utama ialah dikarenakan kawasan Dr.Mamsyur tersebut adalah salah satu kawasan terkenal di kota medan yang banyak diminati oleh anak muda sebagai tempat berkumpul untuk santai, dan juga bisa sebagai ciri khas arsitektur kawasan kota Sumatera Utara. Oleh karena itu penelitian ini diharapkan dapat diperoleh data dan analisa lengkap mengenai parkir, pedestrian dan PKL yang pada ahkirnya akan di dapat suatu kesimpulan yang berguna dan memenuhi tujuan penelitian ini.
3.6 Metode Analisa Data
Metode penulisan yang digunakan adalah dengan membahas teori-teori yang berkaitan dengan kenyamanan publik, tata parkir, peraturan GSB, pedestrian yang nyaman bagi pejalan kaki, peraturan tentang PKL dan sejarah kawasan Dr.Mansyur. pembahasan ini dilakukan dengan cara studi literatur. Setelah itu dilakukan studi kasus tentang kawasan Dr.Mansyur. Tahapan selanjutnya adalah melakukan penelitian berkaitan dengan kenyamanan publik pada sebuah kawasan kemudian dianalisa berdasarkan
(51)
33 studi literatur dan hasil studi kasus yang telah dilakukan sebelumnya. Tahap ahkir adalah membuat kesimpulan dari kajian kenyaman publik di kawasan Dr.Manyur untuk menjawab tujuan dikakukannya studi ini.
Gambar 3.5 : Diagram Metoda Analisa Data Kajian Kenyamanan Publik
PARKIR Kajian Pedestrian GSB
Teori Kenyamanan
Kajian Kenyamanan Publik di Kawasan Dr.Mansyur Medan Ditinjau Pada Aspek Pedestrian
(52)
34 BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Bab ini akan membahas mengenai hasil dari penelitian ini yaitu mengenai Kajian Kenyamanan Publik Di Kawasan Dr.Mansyur Medan Ditinjau Pada Aspek Pedestrian. Dimana fokus penelitian berpusat pada kondisi pedestrian dan fenomena yang terjadi pada pedestrian tersebut, diantaranya kondisi pedestrian, keterkaitan parkir dengan pedestrian, keterkaitan PKL dengan pedestrian. Kemudian mengkaitkan hasil penelitian pada studi literatur faktor –faktor yang mempengaruhi kenyamanan. Dari perbandingan yang dilakukan, diharapkan dapat membuktikan kenyamanan publik pada kawasan Dr.Mansyur medan yang sebenarnya menurut masyarakat setempat.
4.1 Perkembangan Kawasan
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan terhadap mayarakat sekitar atau yang memahami tentang kawasan ini maka dapat diambil hasil perkembangan kawasan Dr.Mansyur yang bermula sekitar tahun 1990.
Sejarah Kawasan Dr.Mansyur Medan
Pada awal tahun 2000, pada kawasan ini hanya ada dua tempat kumpul anak muda atau yang biasa sekarang disebut tempat nongkrong. Tempat inilah yang biasa dipenuhi oleh anak muda kota medan. Tempat itu adalah warung Joglo dan mie Aceh Triboy, dimana warung Joglo yang kini telah
(53)
35
berganti nama menjadi warung makan “ Ayam Penyet Jakarta” yang sampai
sekarang masih buka dan tetap ramai. Banyak mahasiswa dari berbagai kampus datang ke kawasan kuliner yang sekarang paling populer di kota medan ini.
Dilihat dari perkembangan jaman kawasan ini semakin banyak dipenuhi oleh café, distro dan tempat nongkrong berbagai konsep dan segmen yang ada. Sekitar dua tahun lalu sebuah hotel dan plaza berdiri disana. Saat ini pembangunan satu hotel lagipun sedang berlangsung di kawasan yang dulunya tidak ada apa-apanya itu. Jika kita lihat ke tahun 1990-an kawasan ini dahulunya masih sepi dan hanya dipenuhi oleh permukiman tempat tinggal. Dan sekarang banyak orang yang mengatakan kawasan ini seperti malioboro yang ada di Jogjakarta. Bisa di lihat pada gambar dibawah ini.
Gambar 4.1. Ayam Penyet Jakarta Sumber Data Pribadi, Tahun:2015
Gambar 4.2. Warung Triboy Sumber:Google,Tahun:2014
(54)
36
4.2 Gambaran Kawasan Lokasi Kajian
Kawasan Dr.Mansyur Medan terletak di kelurahan Padang Bulan kecamatan Medan Baru Kotamadya Medan Propinsi Sumatera Utara. Lokasi penelitian ini dibagi menjadi segmen kecil yaitu mulai dari depan pintu 4 USU sampai depan Rumah Makan ZAM-ZAM. Kawasan ini berbatasan dengan:
e. Bagian Timur dengan Medan Selayang.
f. Bagian barat dengan Medan Maimun, Medan Petisah.
g. Bagian utara dengan Medan Polonia.
h. Bagian selatan dengan Medan Sunggal.
Untuk lebih jelas dapat dilihat pada gambar peta kawasan kajian di bawah ini:
Gambar 4.3 Jl. DR.Mansyur medan Sumber:Data Pribadi, Tahun:2015
Gambar 4.4 Jl. Malioboro Jogjakarta Sumber:Data Pribadi, Tahun:2015
(55)
37 Gambar 4.5.: Peta Lokasi Kajian Pedestrian Kawasan Dr.Mansyur Medan Sumber: CAD kota Medan, Tahun:2014
(56)
38 4.2.1. Fisik Kawasan Kajian
Secara umum kondisi fisik pada sekitar daerah kawasan penelitian ini dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. TATA GUNA LAHAN KAWASAN KAJIAN, kondisi Eksisting Tata Guna Lahan yang ada pada saat ini adalah Tata Guna Lahan campuran (Mix Use), yang didominasi oleh daerah perdagangan, pertokoan, jasa. Kemudian restauran/cafe, pusat perbelanjaan, mesjid, kampus dan lain-lain.
2. TROTOAR KAWASAN KAJIAN, Adapun kondisi eksisting Trotoar pada kawasan kajian ini terlihat dari hasil survey lapangan masih kurang lebar dan tidak tertata dengan baik daerah perabotan jalan.
Gambar 4.6 Bangunan Mix Use Sumber:Data Pribadi, Tahun:2015
(57)
39
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
3. LANDMARK, adapun Landmark atau sesuatu tanda yang menyolok yang terdiri dari bangunan atau perkerasan dalam suatu kawasan terutama kawasan kajian ini adalah kampus USU, deretan PKL yang berjualan depan kampus USU dan kumpulan cafe –cafe dan distro pakaian yang nampak dari kejahuan dengan lampu terang pada malam hari.
Gambar 4.7 Trotoar yang terputus Sumber:Data Pribadi, Tahun:2015
Gambar 4.8 Trotoar yang rusak Sumber:Data Pribadi, Tahun:2015
Gambar 4.9 Kampus USU Medan Sumber:Google, Tahun:2015
(58)
40 4. PATHWAYS, yang dimaksud dengan Pathways adalah jaringan
jalan penghubung atau jaringan pergerakan dari dan kelokasi kawasan kajian untuk menghubungkan suatu tempat dan tempat lainnya.
5. DISTRIC, Yang dimaksud dengan Distric dalam hal ini adalah wilayah atau distrik yang berbeda dari wilayah lainnya. Dalam hal ini yang menjadi distrik dalam kawasan ini adalah kawasan Dr.mansyur pada segmen kajain penelitian tersebut,yaitu dari depan pintu 4 USU sampai dengan depan R.M. ZAM-ZAM.
Gambar 4.10 Jalan pembangunan Sumber:Data Pribadi, Tahun:2015
Gambar 4.11 Depan pintu 4 USU Sumber:Data Pribadi, Tahun:2015
Gambar 4.12 Persimpangan Jl pembangunan Sumber:Data Pribadi, Tahun:2015
(59)
41 4.2.2. Infrastruktur Kawasan Kajian
Adapun kondisi Infrastruktur yang ada pada kawasan kajian cukup baik, terutama jaringan jalan, jaringan instalasi listrik, jaringan telepon, saluran air bersih dan gas. Termasuk penataan penghijauan yang ada pada lokasi kawasan sudah terlihat cukup baik walaupun masih ada kekurangan terutama penataan penghijauan dan tanaman pada lokasi kajian penelitian. Dengan lengkapnya infrastruktur pendukung pada kawasan ini akan diharapkan menjadi modal dasar untuk pengembangan kawasan pedestrianisasi kawasan Dr.Mansyur ini.
4.2.3. Aktifitas Kawasan Kajian
Aktivitas yang ada pada kawasan kajian sangat padat, terutama kegiatan perkuliahan dan perdagangan dan jasa, pusat perbelanjaan. Aktivitas yang padat ini terutama terjadi antara pagi waku pergi kerja/kuliah maupun untuk pergi sekolah,termasuk pada siang dan sore hari. Padatnya kendaraan baik roda dua dan roda empat semakin membuat jalur lalu lintas pada kawasan ini menjadi macet. Dapat dilihat aktivitas kawasan kajian ini seperti gambar foto dibawah.
(60)
42 Gambar 4.13 Trotoar jalan Depan Bank BNI USU
Sumber:Data Pribadi, Tahun:2015
Gambar 4.14 Suasana lalu lintas depan pintu 4 USU yang cukup rumit. Sumber:Data Pribadi, Tahun:2015
(61)
43 Gambar 4.16 Kondisi trotoar jalan yang berlubang cukup
dalam yang membuat ketidaknyamanan pejalan kaki. Sumber:Data Pribadi, Tahun:2105
Gambar 4.15 Kondisi trotoar jalan yang kurang terawat dan rusak. Sumber:Data Pribadi, Tahun:2015
(62)
44
Gambar 4.18 Tidak adanya trotoar jalan bagi pejalan kaki sehingga harus berjalan di pinggir jalan.
Sumber:Data Pribadi, Tahun:2015
Gambar 4.17Situasi lalu lintas jalan dr.mansyur yang kurang baik,adanya sepeda motor yang berlawanan arah membuat pejalan kaki tidak nyaman.
(63)
45
Gambar 4.20 Tidak adanya lahan parkir bagi kendaraan sehingga membuat pejalan kaki harus berjalan di pinggir jalan bersama kendaraan.
Sumber:Data Pribadi, Tahun:2015
Gambar 4.19 Adanya kendaraan yang berani melawan arah. Sumber:Data Pribadi, Tahun:2015
(64)
46 Gambar 4.22 Banyaknya kendaraan yang melawan
arah sehingga membuat situasi jalan tidak kondusif. Sumber:Data Pribadi, Tahun:2015
Gambar 4.21 Tidak adanya GSB yang sesuai setiap bangunan sehingga banyak kendaraan yang parkir tepat didepan toko dan membuat macet jalan. Sumber:Data Pribadi, Tahun:2015
(65)
47 4.2.4. Alasan Memilih Lokasi Kajian Kawasan Dr.Mansyur Medan
Adapun yang menjadi dasar pertimbangan penelitian memilih kawasan Dr.mansyur menjadi objek penelitian dalam hal ini tentu dengan beberapa pertimbangan antara lain sebagai berikut:
1. Bahwa potensi kawasan Dr.Mansyur sebagai kawasan komersil dan kuliner di Medan perlu dikembangkan menjadi daerah tujuan wisata dan sejarah maupun rekreasi bagi para warga masyarakat dan wisatawan manca negara.
2. Bahwa posisi strategis kawasan dr.mansyur yang berada tidak jauh dari pusat kota medan perlu diupayakan pengembangannya khusus masalah pedestrian atau pejalan kaki agar dapat menjadi kawasan yang lebih asri lagi.
4.3. Kompilasi Data Kuisioner
Setelah semua kuisioner dirangkum dan di data, maka hasil perolehan data untuk setiap kajian fasilitas maupun kesan kawasan jalan Dr.mansyur Medan adalah sebagai berikut:
1. Pendapat tentang kondisi pedestrian a) Kenyamanan saat berjalan di trotoar
(66)
48 a. 65% responden menyatakan tidak baik ketika berjalan di
trotoar jalan.
b. 25% responden menyatakan sangat tidak baik ketika berjalan di trotoar jalan.
c. 10% responden menyatakan cukup baik ketika berjalan di trotoar jalan.
d. Tidak ada responden yang menyatakan baik ataupun sangat baik ketika berjalan di trotoar jalan.
e. 48% responden menyatakan pentingnya kenyamanan saat berjalan di trotoar jalan.
f. 38% responden menyatakan sangat pentingnya kenyamanan saat berjalan di trotoar jalan.
g. 14% responden menyatakan cukup pentingnya kenyamanan saat berjalan di trotoar jalan.
h. Tidak ada responden yang menyatakan tidak penting ataupun sangat tidak penting kenyamanan saat berjalan di trotoar jalan.
(67)
49
Dari hasil responden diperoleh bahwa 65% masyarakat merasa tidak baik saat berjalan di trotoar dan 48% masyarakat menganggap penting nya ada kenyamanan saat berjalan di trotoar pada jalan Dr.Mansyur tersebut.
b) Tinggi dan lebar trotoar
Dari hasil kuisioner ditemukan hasil sebagai berikut.
a. 72% responden menyatakan tidak baiknya tinggi dan lebar trotoar.
b. 18% responden menyatakan sangat tidak baiknya tinggi dan lebar trotoar.
c. 10% responden menyatakan cukup baiknya tinggi dan lebar trotoar.
d. Tidak ada responden yang menyatakan baik ataupun sangat baiknya lebar dan tinggi trotoar.
(68)
50 e. 55% responden menyatakan pentingnya tinggi dan lebar
trotoar.
f. 29% responden menyatakan sangat pentingnya tinggi dan lebar trotoar.
g. 16% responden menyatakan cukup pentingnya tinggi dan lebar trotoar.
h. Tidak ada responden yang menyatakan tidak penting atau sangat tidak penting nya tinggi dan lebar trotoar.
Dari hasil responden diperoleh bahwa 72% masyarakat merasa tidak baik dengan tinggi dan lebar trotoar dan 55% masyarakat menganggap penting nya tinggi dan lebar trotoar pada jalan ini untuk di perhatikan.
c) Material trotoar
Dari hasil kuisioner ditemukan hasil sebagai berikut.
(69)
51 b. 27% responden menyatakan tidak baiknya material trotoar.
c. 19% responden menyatakan baiknya material trotoar.
d. Tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak baik ataupun sangat baik terhadap material trotoar.
e. 44% responden menyatakan pentingnya material trotoar.
f. 30% responden menyatakan sangat pentingnya material trotoar.
g. 26% responden menyatakan cukup pentingnya material trotoar.
h. Tidak ada responden yang menyatakan tidak penting ataupun sangat tidak pentingnya material trotoar.
Dari hasil responden diperolah bahwa 54% masyarakat merasa cukup baik dengan material trotoar dan 44% masyarakat menganggap pentingnya untuk memperhatikan materal trotoar pada jalan ini.
(70)
52 2. Pendapat tentang situasi di jalan Dr.Mansyur
a) Penyediaan trotoar bagi pejalan kaki.
Dari hasil kuisioner ditemukan hasil sebagai berikut.
a. 68% responden menyatakan sangat baik terhadap penyediaan trotoar bagi pejalan kaki.
b. 18% responden menyatakan tidak baik terhadap penyediaan trotoar bagi pejalan kaki.
c. 14% responden menyatakan baik terhadap penyediaan trotoar bagi pejalan kaki.
d. Tidak ada responden yang menyatakan sangat baik dan sangat tidak baik penyediaan trotoar bagi pejalan kaki.
e. 55% responden menyatakan sangat penting untuk penyediaan trotoar bagi pejalan kaki.
f. 25% responden menyatakan penting untuk penyediaan trotoar bagi pejalan kaki.
g. 20% responden menyatakan cukup penting untuk penyediaan trotoar bagi pejalan kaki.
h. Tidak ada responden yang menyatakan tidak penting dan sangat tidak penting untuk penyediaan trotoar bagi pejalan kaki.
(71)
53
Dari hasil responden diperoleh bahwa 68% masyarakat merasa cukup baik dengan penyediaan trooar bagi pejlan kaki di kawasan ini dan 25% masyarakat menganggap pentingnya penyediaan trotoar bagi pejalan kaki pada kawasan ini.
b) Penyediaan lahan parkir bagi kendaraan
Dari hasil kuisioner ditemukan hasil sebagai berikut.
a. 79% responden menyatakan tidak baik penyediaan lahan parkir bagi kendaraan.
b. 11% responden menyatakan sangat tidak baik penyediaan lahan parkir bagi kendaraan.
c. 10% responden menyatakan cukup baik penyediaan lahan parkir bagi kendaraan.
d. Tidak ada responden yang menyatakan sangat baik ataupun baik terhadap penyediaan lahan parkir bagi kendaraan.
(72)
54 e. 51 % responden menyatakan sangat penting untuk penyediaan
lahan parkir bagi kendaraan.
f. 30% responden menyatakan penting untuk penyediaan lahan parkir bagi kendaraan.
g. 19% responden menyatakan cukup penting penyediaan lahan parkir bagi kendaraan.
Dari hasil responden diperoleh bahwa 79% masyarakat merasa tidak baik dengan penyediaan lahan parkir bagi kendaraan pada kawasan ini dan 51% masyarakat menganggap pentingnya penyediaan lahan parkir bagi kendaraan pada kawasan ini.
c) Fasilitas pendukung pedestrian
Dari hasil kuisioner ditemukan hasil sebagai berikut.
a. 81% responden menyatakan tidak baiknya fasilitas pendukung pedestrian.
(73)
55 b. 19% responden menyatakan cukup baiknya fasilitas
pendukung pedestrian.
c. Tidak ada responden yang menyatakan baik,sangat baik ataupun sangat tidak baiknya fasilitas pendukung pedestrian.
d. 49% responden menyatakan sangat pentingnya fasilitas pendukung pedestrian.
e. 29% responden menyatakan cukup pentingnya fasilitas pendukung pedestrian.
f. 22% responden menyatakan pentingnya fasilitas pendukung pedestrian.
g. Tidak ada responden yang menyatakan tidak penting ataupun sangat tidak pentingnya fasilitas pendukung pedestrian.
Dari hasil responden diperoleh bahwa 81% masyarakat menilai tidak baiknya fasilitas pendukung pedestrian pada kawasan ini dan 49% masyarakat menganggap sangat penting untuk diadakannya fasilitas pendukung pedestrian pada kawasan ini.
(74)
56 d) GSB pada setiap bangunan
Dari hasil kuisioner ditemukan hasil sebagai berikut.
a. 90% responden menyatakan tidak baik GSB pada setiap bangunan.
b. 7% responden menyatakan sangat tidak baik GSB pada setiap bangunan.
c. Tidak ada responden yang menyatakan sangat baik,baik ataupun cukup baik terhadap GSB pada setiap bangunan.
d. 61% responden menyatakan sangat pentingnya GSB pada setiap bangunan.
e. 29% responden menyatakan pentingnya GSB pada setiap bangunan.
f. 10% responden menyatakan cukup pentingnya GSB pada setiap bangunan.
g. Tidak ada responden yang menyatakan tidak penting ataupun sangat tidak pentingnya GSB pada setiap bangunan.
(75)
57 Dari hasil responden diperoleh bahwa 90% masyarakat menilai GSB pada setiap bangunan pada kawasan ini tidak baik dan 61% masyarakat menganggap sangat penting untuk memperhatikan GSB setiap bangunan pada kawasan ini.
3. Pendapat tentang penilaian personal a) Kesan kawasan Dr.Mansyur
Dari hasil kuisioner ditemukan hasil sebagai berikut.
a. 75% responden memberikan kesan cukup baik terhadap kawasan dr.mansyur.
b. 22% responden memberikan kesan baik terhadap kawasan dr.mansyur.
c. 3% responden memberikan kesan tidak baik terhadap kawasan dr.mansyur.
d. Tidak ada responden yang memberikan kesan sangat baik atupun sangat tidak baik terhadap kawasan dr.mansyur.
e. 44% responden menyatakan sangat penting untuk memberikan kesan pada kawasan dr.mansyur.
f. 30% responden menyatakan penting untuk memberikan kesan pada kawasan dr.masnyur.
(76)
58 g. 26% responden menyatakan cukup penting memberikan kesan
pada kawasan dr.mansyur.
h. Tidak ada responden yang menyatakan tidak penting ataupun sangat tidak penting untuk memberikan kesan pada kawasan dr.mansyur.
Dari hasil responden diperoleh bahwa 75% masyarakat menilai kesan pada jalan Dr.Mansyur ini cukup baik dan 44% masyarakat menganggap sangat penting untuk membuat kesan pada setiap orang ketika berkunjung pada kawasan ini.
b) Suasana kawasan Dr.Mansyur
Dari hasil kuisioner ditemukan hasil sebagai berikut.
a. 68% responden menyatakan suasana kawasan dr.mansyur cukup baik.
(77)
59 c. 2% responden menyatakan suasana kawasan dr.mansyur tidak
baik.
d. Tidak ada responden menyatakan suasana kawasan dr.mansyur sangat baik atupun sangat tidak baik.
e. 55% responden menyatakan penting untuk memperhatikan suasana kawasan dr.mansyur.
f. 38% responden menyatakan sangat penting untuk memperhatikan suasana kawasan dr.mansyur.
g. 7% responden menyatakan cukup penting untuk memperhatika suasana kawasan dr.mansyur.
Dari hasil responden diperoleh bahwa 68% masyarakat merasa cukup baik dengan suasana kawasan dr.mansyur dan 55% masyarakat menganggap penting untuk menjaga suasana yang baik pada kawasan dr.masnyur ini.
(78)
60 c) Peran fasilitas Jasa/Toko
Dari hasil kuisioner ditemukan hasil sebagai berikut.
a. 87% responden menyatakan peran fasilitas jasa/toko cukup baik.
b. 13% responden menyatakan peran fasilitas jasa/toko, baik.
c. Tidak ada responden yang menyatakan peran fasilitas jasa/toko sangat baik,tidak baik ataupun sangat tidak baik.
d. 47% responden menyatakan peran fasilitas jasa/toko itu penting.
e. 33% responden menyatakan peran fasilitas jasa/toko sangat penting.
f. 20% responden menyatakan peran fasilitas jasa/toko cukup penting.
g. Tidak ada responden yang menyatakan peran fasilitas jasa/toko sangat penting atuapun sangat tidak penting.
(79)
61
Dari hasil responden diperoleh bahwa 87% masyarakat menilai peran fasilitas Jasa/Toko cukup baik dan 47% masyarakat menganggap peran fasilitas Jasa/Toko pada kawasan ini penting.
(80)
62 BAB V
KESIMPULAN
Bab ini akan membahas mengenai keterkaitan hasil penelitian dengan studi literatur, untuk mambuktikan apakah hasil di kawasan penelitian berbanding sama dengan literatur yang telah dibuat sebelumnya.
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tentang kenyamanan, aspek dalam kenyamanan dan faktor-faktor yang mempengaruhi kenyamanan seperti yang diutarakan Sanders dan McComick(1993) menggambarkan konsep kenyamanan bahwa kenyamanan merupakan suatu kondisi perasaan dan sangat tergantung pada orang yang mengalami situasi tersebut. Begitu juga dengan kawasan Dr.Mansyur Medan yang dimana perkembangan dari kawasan tersebut mempengaruhi kenyamanan kawasan itu sendiri. Kemudian timbul aspek-aspek dalam kenyamanan yang terbentuk dari pola situasi lingkungan yang ada dan juga timbul dari individu itu sendiri, seperti yang diungkapkan oleh Kolcaba (2003) aspek kenyamanan terdiri dari: kenyamanan fisik, kenyamanan psikospritural, kenyamanan lingkungan, kenyamanan sosial cultural. Dengan perbandingan dari teori tersebut dapat terlihat aspek kenyamanan yang muncul baik dari individu itu sendiri ataupun dari lingkungan sangat mempengaruhi tingkat kenyamanan itu sendiri. Dan terhadap kawasan Dr.Mansyur Medan yang dimanan kawasan ini cukup
(81)
63 padat hampir setiap harinya dengan kondisi pedestrian jalan yang tidak merata dalam kualitasnya dapat mempengaruhi kenyamanan publik pada kawasan tersebut.
Begitu juga dalam hal Parkir yang dimana banyaknya parkir sembarangan pada trotoar jalan dan PKL yang berjualan diatas trotoar jalan, hal ini dapat mempengaruhi kenyamanan publik pada kawasan tersebut. Seperti yang diutarakan oleh Hakim (2006) ada beberapa faktor yang mempengaruhi kenyamanan, yaitu:
1. Sirkulasi
2. Daya atau iklim 3. Kebisingan
4. Aroma atau bau-bauan 5. Bentuk
6. Keamanan 7. Kebersihan 8. Keindahan 9. Penerangan
Kemudian berdasarkan hasil wawancara dan observasi mengenai kenyamanan publik pada kawasan Dr.Mansyur Medan menghasilkan beberapa fakta keterkaitan hasil penelitian dengan literatur. Yang pertama yaitu kenyamanan publik pada kawasan ini berbeda tiap personal individu
(82)
64 masing-masing,seperti yang diutarakan oleh Sanders dan McComick(1993) menggambarkan konsep kenyamanan bahwa kenyamanan merupakan suatu kondisi perasaan dan sangat tergantung pada orang yang mengalami situasi tersebut. Pendapat masyarakat terhadap kenyamanan publik pada aspek pedestrian pada kawasan Dr.Mansyur Medan Baik dalam menggunakan pedestrian sebagai trotoar jalan yang baik ataupun pemeliharan trotoar jalan tersebut, yaitu:
1. Pendapat responden terhadap kondisi pedestrian
Kesimpulan data kuisioner dari hasil responden adalah tidak baik. Dengan penilaian dari kenyamanan saat berjalan di trotoar adalah tidak baik, tinggi dan lebar trotoar adalah tidak baik, material trotoar adalah cukup baik.
2. Pendapat tentang situasi di jalan Dr.Mansyur
Kesimpulan data kuisioner dari hasil responden adalah tidak baik. Dengan penilaian dari penyediaan trotoar bagi pejalan kaki adalah cukup baik, penyediaan lahan parkir bagi kendaraan adalah tidak baik, fasilitas pendukung pedestrian adalah tidak baik, GSB pada setiap bangunan adalah tidak baik.
(83)
65 3. Pendapat tentang penilain personal
Kesimpulan data kuisioner dari hasil responden adalah cukup baik. Dengan penilaian dari kesan kawasan Dr.Mansyur adalah cukup baik, suasana kawasan Dr.Mansyur adalah cukup baik, peran fasilitas Jasa/Toko adalah cukup baik.
5.2 SARAN.
Berdasarkan hasil penelitian perlunya penambahan material atau komponen pendukung pedestrian seperti bangku duduk,tempat sampah ataupun penambahan pohon dan tanaman. Dan juga Baiknya membuat GSB bangunan setidaknya dengan perhitungan ( ½ N + 1). Kondisi trotoar juga kurang bagus, sebaiknya ketika mendesain atau membuat trotoar pada kawasan ini jangan terlalu rendah agar kendaraan seperti sepeda motor tidak naik ke atas trotoar jalan. Penting juga untuk membuat fasilitas pendukung pedestrian seperti tempat sampah agar tidak terjadi banjir lagi karena parit yang tersumbat.
HALTE atau SHELTER PEDESTRIAN : Konsep ini diterapkan pada seberang
(84)
66 dengan baik untuk jalur pedestrian nya. Sehingga perlunya ada halte ataupun shelter pedestrian pada segmen ini.
Gambar 5.1 Konsep halte atau shelter pedestrian Sumber:Data Pribadi, Tahun:2015
Gambar 5.2 Perpektif suasana halte Sumber:Data Pribadi, Tahun:2105
(1)
65 3. Pendapat tentang penilain personal
Kesimpulan data kuisioner dari hasil responden adalah cukup baik. Dengan penilaian dari kesan kawasan Dr.Mansyur adalah cukup baik, suasana kawasan Dr.Mansyur adalah cukup baik, peran fasilitas Jasa/Toko adalah cukup baik.
5.2 SARAN.
Berdasarkan hasil penelitian perlunya penambahan material atau komponen pendukung pedestrian seperti bangku duduk,tempat sampah ataupun penambahan pohon dan tanaman. Dan juga Baiknya membuat GSB bangunan setidaknya dengan perhitungan ( ½ N + 1). Kondisi trotoar juga kurang bagus, sebaiknya ketika mendesain atau membuat trotoar pada kawasan ini jangan terlalu rendah agar kendaraan seperti sepeda motor tidak naik ke atas trotoar jalan. Penting juga untuk membuat fasilitas pendukung pedestrian seperti tempat sampah agar tidak terjadi banjir lagi karena parit yang tersumbat.
HALTE atau SHELTER PEDESTRIAN : Konsep ini diterapkan pada seberang bank BNI pintu 4 USU. Karena pada segmen ini terkesan tidak berfungsi
(2)
66 dengan baik untuk jalur pedestrian nya. Sehingga perlunya ada halte ataupun shelter pedestrian pada segmen ini.
Gambar 5.1 Konsep halte atau shelter pedestrian Sumber:Data Pribadi, Tahun:2015
Gambar 5.2 Perpektif suasana halte Sumber:Data Pribadi, Tahun:2105
(3)
67 POT TANAMAN : Konsep pot tanaman di atas pedestrian yaitu memberikan suasana sejuk, nyaman dan indah sehingga terlihat bagus terlihat bagus dan rapi.
Gambar 5.3 Konsep Pot tanamanan Sumber:Data Pribadi,Tahun:2105
(4)
68 DAFTAR PUSTAKA
Alesander, Christoper, A Pattern Langguage, Town Building Construction,
Oxford University Press, New York, 1997.
Asihara, Yoshinibu. 1981. Exterior Design in Archiecture, resived edition.
Carr, Stephen. 1992. Public Space, Cambridge University Press.
Ching, Francis DK ; 1991 ; Bentuk,Ruang dan Susunannya ; Penerbit Erlangga ; Jakarta.
Dana, Djefry W.; 1990 ; Ciri Perancangan Kota ; PT.Gramedia Pustaka Utama ; Jakarta..
Danisworo (1989) Konsep Peremajaan Kota, Institut Teknologi Bandung
Departemen Pekerjaan Umum, Pedoman Perencanaan Jalur Pejalan Kaki
Pada Jalan Umum, Jakarta, 1999.
Furchan. 2007. Pengantar Pendidikan Dalam Penelitian. Usaha Nasional. Surabaya.
Iswanto,Dhanoe. 2003 . Mengkaji Fungsi Keamanan dan Kenyamanan Bagi
Kolcaba, K.Y. 2003. Comfort Theory And Practice. A Fision For Holistic Health Care And Research. New York. Springer.
(5)
69 Pejalan Kaki di Jalur Pedestrian(Trotoar) Jalan Ngesrep Timur V
Semarang(Akses Utama Kampus UNDIP Tembalang) ; Program Pasca Sarjana
UNDIP; Semarang.
Lumbantoruan Frans D. 2008. Pedestrianisasi Kawasan Pusat Kota
Medan.USU. Medan.
Lynch, Kevin ; 1962 ; The Image Of The City ; The Mit Press; England.
Nana Sudjana & Ibrahim. 1989. Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar Baru Bandung
Nawawi, Hadari dan Mimi Martini. 2011. Penelitian Terapan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Ninggrum, Fanny Diah. 2014. Kajian Semiotika Pada Bukaan Bangunan Istana
Maimoon. USU. Medan.
Oborne, DJ. 1995. Ergonomics Art Works. Chicester UK.
Prasasto, Satwiko. 2009. Fisik Bangunan. Yogyakarta. Andi.
Rencana Tata Ruang Kota Medan, 2005.
Sanders M.S., McCormick, E.J . (EDS) 1993. Applied anthopormetry. Mc grawill. Singapura.
Shirvani. 1985. The Urban Design Process. Van Nortrand Renhole Company. New York.
(6)
70 Sugiyono. 2008 . Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Alfabeta. Bandung
Sukaria, Sinulingga. 2011. Metode Penelitian Sumatera Utara: USU Press.
Sukmadinata. 2006. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT .Remaja Rosdakarya.